KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA PERTEMUAN KE X
Semiotika (The study of
signs) – lanjutan II
Bahasa Sebagai Sistem Semiotik
A. bahasa bersifat Bidimensional
karena keberadaan makna selain ditentukan oleh kehadiran dan hubungan antar lambang kebahasaan itu sendiri
Ditentukan oleh peran serta konteks sosial dan situasional yg melatarinya
Dua fungsi bahasa
Fungsi internal; menyampaikan informasi dan menciptakan komunikasi
Fungsi external; mengolah informasi dan dialog antardiri sendiri
B. Bahasa sebagai kode
Aminuddin (1985), kajian bahasa sebagai suatu kode dalam pemakaian berfokus:
1. karakter hubungan antarbentuk, lambang, atau satu kata dan kata lainnya
2. hubungan antarbentuk kebahasaan dengan dunia luar yg diacunya
3. hubungan antara kode dan pemakainya
C . Sifat Ground dalam tanda bahasa
Dalam analisis semiotik Peirce , tanda dibagi kedalam tiga ground
1. qualisigns; tanda tanda yg berdasarkan suatu sifat. Contoh sifat merah merupakan qualisigns karena merupakan tanda pada bidang yg mungkin
2 . Sinsigns; tanda atas dasar tampilnya dalam kenyataan.
Artinya semua pernyataan individual yg tidak dilembagakan merupakan sinsigns.
Contoh; sebuah jeritan dapat bermakna kesakitan, keheranan atau kegembiraan.
Legisigns ; tanda tanda atas dasar suatu peraturan yg berlaku umum, sebuah
konvensi, ataupun sebuah kode. Contoh tanda tanda lampu lalu lintas adalah
sebuah legisigns. (mengangguk, jabat tangan, mengerinyitkan dahi)
D. Aspek-aspek tanda bahasa, Pierce
memfokuskan kajian pada tiga aspek dalam tanda bahasa.
1. ikonik; sesuatu yg melaksanakan fungsi sebagai penanda yg serupa dengan bentuk objek (terlihat pada gambar atau lukisan)
2. indeks, sesuatu yg melaksanakan fungsi sebagai penanda yg mengisyaratkan
petandanya
3. simbol yaitu penanda yg melaksanakan fungsi sebagai penanda yg lazim digunakan dalam masyarakat.