• Tidak ada hasil yang ditemukan

SENGKETA WANPRETASI AKAD MUSYARAKAH ANTARA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH BMT MENTARI BUMI PURBALINGGA DAN NASABAHNYA (Studi Putusan Nomor 008/Pdt.GS/2020/PA.Pbg)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SENGKETA WANPRETASI AKAD MUSYARAKAH ANTARA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH BMT MENTARI BUMI PURBALINGGA DAN NASABAHNYA (Studi Putusan Nomor 008/Pdt.GS/2020/PA.Pbg)"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Definisi Operasional

Karena melalui putusan hakim, para pihak yang bersengketa menginginkan kepastian hukum serta keadilan dalam perkara yang dihadapinya. Kata sengketa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang menimbulkan perselisihan, perselisihan, perselisihan. Faktor eksternal yaitu kejadian-kejadian yang tidak diharapkan dan tidak direncanakan terjadi pada saat perjanjian dibuat.

Dalam erti kata lain, keadaan mendesak, apa sahaja yang menghalang pihak yang membuat kontrak daripada melakukan kepada pihak lain.

Rumusan Masalah

Akad musyarakah adalah akad kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana para pihak menyumbangkan dana, serta kesepakatan mengenai resiko dan keuntungan yang dibagi. 21 Akad musyarakah yang tertuang dalam penelitian ini adalah akad musyarakah yang dibuat antar KSPPS. BMT Mentari Bumi Purbalingga dan klien yang gagal bayar.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian menjadi tambahan pemikiran bagi masyarakat, sekaligus sebagai pengetahuan, memberikan penjelasan bagi yang memiliki permasalahan ekonomi syariah khususnya di lingkungan peradilan agama dan memberikan informasi khususnya dalam ilmu muamalah. Serta menambah jumlah referensi dan literatur terkait sengketa nonpembayaran akad musyarakah yang terdapat pada kajian putusan Pengadilan Agama Purbalingga nomor 008/Pdt.GS/2020/PA.Pbg.

Kajian Pustaka

Sementara itu, penulis memfokuskan pada pertimbangan hukum hakim terhadap putusan wanprestasi akad musyarakah ditinjau dari Fatwa DSN MUI NO: 08/DSN-MUI/IV/2000. Pembedanya adalah peneliti Windy Shafira mengenai pembiayaan bermasalah dalam akad jual beli murabahah dan dilihat dari KUH Perdata disertai Fatwa DSN MUI No: 111/DSN-MUI/IX/2017. Sementara itu, penulis memfokuskan pada pertimbangan hukum pengadilan terkait putusan sengketa wanprestasi kontrak musyarakah yang dibuktikan dengan Fatwa DSN MUI NO: 08/DSN-MUI/IV/2000.25.

25 Windy Shafira, “Penyelesaian sengketa tidak terpenuhinya kewajiban dalam akad Murabahah perspektif fatwa DSN-MUI nomor 111/DSN-MUI/IX/2017 (kajian analisis putusan Pengadilan Agama Cilacap No .6379/Pdt.G/2019/PA.Clp)”, tesis (UIN SAIZU Purwokerto, 2021).

Metode Penelitian

Kasus yang diteliti dalam penelitian ini adalah sengketa wanprestasi dalam akad musyarakah pada Putusan Pengadilan Agama Purbalingga Nomor 008/Pdt.GS/2020/PA.Pbg. Peneliti mengumpulkan data dokumentasi berupa salinan putusan Pengadilan Agama Purbalingga nomor 008/Pdt.GS/2020/PA.Pbg. Mirip dengan wawancara dengan Pengadilan Agama Purbalingga, peneliti mengambil foto dari kegiatan pengumpulan data.

35 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Data dan Analisis Data Sekunder (Jakarta: Rajawali Press, 2011), p.86.

Sistematika Pembahasan

TINJAUAN UMUM TENTANG AKAD MUSYARAKAH,

Pengertian Akad Musyarakah

Menurut ulama Malikiyah Musyarakah adalah pemberian izin kepada kedua belah pihak untuk mengelola harta bersama atau modal. Artinya, masing-masing sekutu memberikan izin kepada sekutu lainnya untuk mengelola harta kekayaan keduanya tanpa kehilangan haknya. Menurut ulama Syafi musjarakeh adalah harta tetap dua orang atau lebih, sehingga tidak ada perbedaan hak antara satu pihak dengan pihak lainnya.

Menurut ulama Hanafi, musyarakah adalah transaksi antara dua orang yang bersekutu dalam modal dan keuntungan.

Dasar Hukum Akad Musyarakah

Definisi tersebut paling tepat jika dibandingkan dengan definisi yang lain kerana definisi tersebut menerangkan sifat musyarakah iaitu transaksi. 38. Dia (Dawud) berkata: "Sesungguhnya dia telah menzalimi kamu dengan meminta supaya kambing itu (ditambahkan) kepada kambingnya. Sesungguhnya kebanyakan orang yang bersekutu itu berlaku zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh. ; dan sedikit daripada mereka yang demikian.

Dan bahagian kamu (suami) ialah separuh daripada harta yang ditinggalkan oleh isteri-isteri kamu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika mereka (isteri-isteri kamu) mempunyai anak, maka kamu ambil seperempat dari harta yang mereka tinggalkan sesudah (dimenuhi) wasiat yang mereka buat atau (dan sesudah membayar) hutang mereka. Jika kamu mempunyai anak, maka perempuan-perempuan itu mendapat seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah (setelah menunaikan) wasiat yang kamu buat atau (dan sesudah membayar) hutang kamu.

Jika seseorang meninggal dunia, baik lelaki atau perempuan, yang tidak meninggalkan bapa atau anak, tetapi mempunyai saudara lelaki (ibu) atau saudara perempuan (ibu), maka bagi tiap-tiap dua jenis kerabat itu seperenam daripada harta. . Dari sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: “Allah swt berfirman kepadaku; tinggalkan kerjasama." Abu Daud) "Rahmat Allah dicurahkan kepada kedua-dua pihak yang berkongsi sehingga melakukan khianat, sedangkan khianat itu maka perniagaan itu akan ditegur dan hilanglah keberkatan daripadanya."

Ibn Qudamah berkata dalam kitabnya al Mughni: “Umat Islam telah mencapai kata sepakat tentang keabsahan masyarakat secara global, walaupun terdapat perbezaan pendapat di beberapa bahagiannya.40.

Rukun dan Syarat Akad Musyarakah

Rukun dan syarat akad Musyarakah a.. dengan segala sesuatu yang menunjukkan niat syirkah, baik dari segi perbuatan maupun perkataan. Keduanya disyaratkan memiliki hak untuk melakukan transaksi expertyah al-.. aqad, yaitu dewasa, berakal, bijaksana dan tidak dilarang menggunakan harta. Tidak boleh berupa harta yang dirahasiakan atau barang yang tidak diketahui, karena tidak dapat dilakukan sebagaimana tujuan syirkah, yaitu untuk menghasilkan keuntungan.

Hal ini karena masing-masing dari kedua belah pihak memiliki kedudukan sebagai sekutu, jika dilihat dari segi keadilan, sehingga menjadi wakil sekutu dalam penggunaan harta kekayaan.

Macam-Macam Musyarakah

Syirkah uqud/'akad (akad) dibuat melalui suatu perjanjian dimana dua orang atau lebih sepakat bahwa masing-masing dari mereka memberikan modal musyarakah. Namun, bagian masing-masing pihak, apakah dana atau tenaga kerja atau bagi hasil, tidak harus sama dan identik berdasarkan kesepakatan mereka. Syirkah wujuh adalah akad antara dua orang atau lebih yang memiliki reputasi atau prestise yang baik dan ahli dalam bisnis.

Jenis al-musyarakah ini tidak memerlukan modal karena pembelian secara kredit didasarkan pada jaminan ini.

Berakhirnya Akad Musyarakah

Aplikasi Musyarakah Pada Perbankan

Tinjauan Umum Wanprestasi

  • Pengertian Prestasi
  • Pengertian Wanprestasi
  • Bentuk-Bentuk Wanprestasi
  • Akibat Terjadinya Wanprestasi
  • Ganti Rugi dalam Wanprestasi
  • Tuntutan Atas Dasar Wanprestasi

Sedangkan haftung adalah kewajiban debitur untuk membiarkan kreditur menguasai hartanya sebesar utang debitur guna membayar utangnya jika debitur lalai memenuhi kewajibannya membayar utang. Debitur baru dikatakan tertunggak jika kreditur atau juru sita telah mengeluarkan somasi kepadanya. Ada dua alasan ganti rugi, yaitu ganti rugi karena keterlambatan dan perbuatan melawan hukum.

Ganti rugi karena wanprestasi diatur dalam Buku III KUH Perdata mulai dari Pasal 124 KUH Perdata sampai dengan Pasal 1252 KUH Perdata. Kompensasi kerugian adalah bentuk kompensasi yang dikenakan pada orang yang menyebabkan pihak yang salah menderita. Ganti rugi wanprestasi adalah suatu bentuk ganti rugi yang dibebankan kepada debitur yang tidak memenuhi isi perjanjian antara kreditur dan debitur.

Agar B dapat mengklaim kompensasi atas keterlambatan, B harus memperingatkan A setidaknya tiga kali (panggilan pengadilan). Yang dimaksud dengan biaya (cost) yaitu biaya yang dikeluarkan oleh kreditur untuk mengurus subyek akad 53 Kerugian adalah berkurangnya harta benda karena rusak atau hilang. Pasal 1249 Kitab Undang-undang Hukum Perdata menentukan bahwa ganti kerugian yang disebabkan oleh keterlambatan hanya ditentukan dalam bentuk uang.

Namun menurut para ahli dan fikih, kerugian dalam perkembangannya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ganti rugi yang berwujud dan ganti rugi yang tidak berwujud. Sedangkan kerugian intangible adalah kerugian yang diderita oleh kreditur yang tidak bernilai uang, seperti sakit, muka pucat, dan sebagainya.

Tinjauan Umum Putusan Hakim

  • Pengertian Putusan Hakim
  • Jenis-Jenis Putusan Hakim
  • Asas-Asas dalam Putusan Hakim
  • Susunan dan Isi Putusan

Perkara wanprestasi dari akad musyarakah dalam penelitian ini terjadi di Pengadilan Agama Purbalingga yang diajukan oleh penggugat pada tanggal 25 Juli 2020 dan telah didaftarkan di Kantor Peradilan Agama Purbalingga pada tanggal 28 Juli 2020 dalam register gugatan induk. nomor 008/Pdt.GS/ 2020/PA.Pbg tentang sengketa niaga syariah. Memerintahkan tergugat untuk membayar kerugian sampai dengan bulan Juni sebesar Rp. 75 Salinan Putusan Pengadilan Agama Purbalingga No. 008/Pdt.GS/PA.Pbg. . seribu seratus delapan puluh delapan rupiah) dan/atau membayar kerugian sampai dengan jangka waktu pembayaran sebesar Rp. Dengan demikian, hakim yang ditunjuk oleh Pengadilan Agama Purbalingga untuk mengadili perkara ini sebagai hakim tunggal, Dr.

Pengadilan Agama Purbalingga dalam putusannya nomor perkara 008/Pdt.GS/2020/PA.Pbg memutuskan hasil sidang hari ini. Analisis pertimbangan hukum bagi hakim dalam sengketa akibat penundaan akad musyarakah berdasarkan putusan pengadilan agama nomor 008/Pdt.GS/2020/PA.Pbg. Pada bagian ini penulis akan mengkaji pembahasan tentang aspek hukum hakim dalam sengketa tidak terpenuhinya akad musyarakah yang terdapat dalam putusan Pengadilan Agama Purbalingga.

Dalam praktiknya, banyak kasus perdata yang ditutup dan hakim menyatakan gugatan tersebut tidak dapat diterima, khususnya di Pengadilan Agama Purbalingga. Penulis mewawancarai Bapak Endang Sofwan selaku Hakim Pengadilan Agama Purbalingga pada hari Jum'at tanggal 13 Januari 2023 pukul 13.00 WIB tepatnya di Ruang Panel Hakim Kantor Pengadilan Agama Purbalingga dan menjelaskan pertimbangan hukum hakim yang digunakan dalam memutus perkara Nomor 008/Pdt.GS/2020 /PA.Pbg berlaku peraturan perundang-undangan yang berlaku. 86 Hasil wawancara dengan Sdr. Endang Sofwan yang juga Hakim Pengadilan Agama Purbalingga pada tanggal 13 Januari 2023 pukul 13.30 WIB.

Salinan putusan Pengadilan Agama Purbalingga nomor 008/Pdt.GS/PA.Pbg Hasil wawancara dengan Sdr. Endang Sofwan sebagai hakim Pengadilan Agama. Setelah putusan Pengadilan Agama Purbalingga tidak diterima, penggugat dapat mengajukan kembali. A Pengadilan Agama Purbalingga memeriksa sengketa yang terjadi dalam Putusan Nomor 008/Pdt.GS/2020/PA.Pbg yaitu Penggugat yaitu Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Keuangan Syariah BMT Mentari Bumi Purbalingga terhadap Tergugat I atas nama Kusworo dan Sidang serta Terdakwa II memanggil Tursinah.

Penggugat mengajukan gugatan dimana menuntut agar tergugat segera melunasi cicilan, namun dalam putusan gugatan tersebut dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan Agama Purbalingga. Apakah Gugatan memang tidak diterima oleh Pengadilan Agama Purbalingga karena cacat formil gugatan Pemohon, seperti tidak adanya tahun yang tercantum, gugatan yang masih tidak beraturan dan tidak jelas. 8 P Setelah putusan dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan Agama Purbalingga, apakah penggugat dapat mengajukan permohonan kembali.

Referensi

Dokumen terkait

(Andriani, 2019) dalam penelitiannya yang berjudul “Implementasi Akad Murabahah dan Musyarakah Mutanaqishah dalam Pembiayaan Pemilikan Rumah studi kasus pada Bank Muamalat

a) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah atau musyarakah. b) Pembiayaan berdasarkan akad murabahah, salam, atau istishna’. c) Pembiayaan berdasarkan