• Tidak ada hasil yang ditemukan

SERTIFIKASI BPOM DAN HALAL MUI

N/A
N/A
akun asus

Academic year: 2024

Membagikan "SERTIFIKASI BPOM DAN HALAL MUI"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

SERTIFIKASI BPOM DAN HALAL MUI Pertemuan 14, Hygiene sanitasi makanan

dan minuman

AHMAD IRFANDI, SKM, MKM Kesmas/FIKES

(2)

PANGAN

Pangan mrpk kebutuhan dasar manusia yang

pemenuhannya menjadi hak asasi manusia, dalam mewujudkan SDM berkualitas.

Pangan yang aman, bermutu, bergizi, beragam dan tersedia secara cukup mrpk prasyarat utama yang harus dipenuhi oleh pengusaha bagi kepentingan kesehatan manusia.

Pangan sebagai komoditas dagang memerlukan sistem perdagangan yang jujur &

bertanggungjawab, shg tersedia pangan yang terjangkau daya beli masyarakat dan berperan

dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

(3)

Perlunya standar mutu

- Kepastian mutu spesifik - Kepuasan pelanggan

- Meningkatkan daya saing pasar - Membentuk budaya mutu

- Meningkatkan SDM - Efisiensi dalam proses

(4)

Sulitkah menerapkan standar ??

Tidak……!!!!

Tergantung dari manajemen puncak,

yang diikuti oleh seluruh elemen organisasi / perusahaan

Tujuan

“Peningkatan kinerja”

(5)

Pola pembinaan standar

Dalam pembinaan dibagi dalam 3 kelompok : 1. Kelompok Pra-Sadar Mutu (kelp belum ada

perencanaan mutu (pasarnya masih lokal)

2. Kelompok Sadar Mutu (kelp punya perencanaan mutu, ada SOP sbg penerap standar, kearah

sertifikasi)

3. Kelompok Sadar Mutu berorientasi pasar global

(6)

PERENCANAAN STANDAR MUTU

Untuk menuju produk olahan berstandar HACCP (jaminan mutu  berupa piagam bintang dari

BPOM) ada persyaratan dasar (pre-requisite) yaitu:

1. SSOP (Sanitasi Standart Operating Prosedure) ada 8 kunci syarat.

2. GMP (Good Manufacturing Practices) ada 13 kunci syarat.

(7)

SSOP = SOP Sanitasi

- Bisnis pangan harus mempunyai SSOP tertulis.

- Bisnis pangan harus membudayaan SSOP.

- Bisnis pangan harus memonitor penerapan SSOP.

- Bisnis pangan harus melakukan tindakan koreksi bila ada penyimpangan SSOP.

- Bisnis pangan harus memelihara rekaman pengendalian SSOP.

(8)

GMP bertujuan :

1. Untuk mengetahui peningkatan kualitas / keamanan oleh mikroba.

2. Untuk mengetahui senyawa higienis &

sanitasi.

3. Untuk mengetahui tahap-tahap higienis &

sanitasi.

4. Untuk mengetahui persyaratan minimal.

5. Untuk mengetahui masalah yang timbul.

(9)

Hubungan

standar mutu dengan SERTIFIKASI

• Sertifikasi merupakan suatu proses

pengakuan oleh pihak lain (pihak ketiga) terhadap produk dalam memenuhi dan menerapkan standar mutu.

(10)

Sifat sertifikasi

Ada 2 sifat sertifikasi : 1. MANDATORY :

dilakukan karena ada kewajiban dari pemerintah.

Contoh : Sertifikat produk (Prima, P-IRT, MD, HACCP, Halal, Organik, Pangan Segar) 2. VOLUNTARY :

dilakukan tanpa ada kewajiban dari pemerintah.

Contoh : Sertifikat sistem ISO-9001 (SMM), ISO-18001 (keselamatan kerja), dsb.

(11)

Kewenangan sertifikasi

Produk olahan :

- Sertifikat P-IRT Dinas Kesehatan kab/kota - Sertifikat HACCP BPOM

- Sertifikat Halal  LPPOM MUI.

- Sertifikat MD BPOM

(12)

Elemen GMP bagi IRT

1. Lokasi

2. Bangunan 3. Sanitasi

4. Alat produksi 5. Bahan

6. Proses Pengolahan 7. Produk Akhir

8. Laboratorium

9. Karyawan

10. Wadah & kemasan 11. Label

12. Penyimpanan 13. Pemelihararaan

(13)

Dasar Hukum P-IRT

UU RI No 7 Tahun 1996 tentang Pangan Pasal 3 menyebutkan bahwa tujuan pengaturan,

pembinaan dan pengawasan pangan adalah untuk tersedianya pangan yang memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan gizi bagi kepentingan kesehatan manusia.

Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor : HK.00.05.5.1640,

Tanggal 30 April 2003 tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Sertifikasi Produksi Pangan

(14)

Mengurus Ijin Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT), Syarat-syarat:

1. Mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan

2. Mengisi formulir permohonan izin PIRT 3. Foto copy KTP, 1 lembar

4. Pas foto 3 x 4, 3 lembar

5. Menyertakan rancangan label Makanan / Minuman

(15)

Prosedur Perijinan P-IRT

1. Mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan 2. Pemeriksaan berkas (1 hari) Persetujuan Kadinkes (1 hari) 3. Menunggu waktu pelaksanaan penyuluhan keamanan

pangan yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali

4. Mengikuti Acara Penyuluhan Keamanan Pangan (1 hari) 5. Pemeriksaan sarana (1 hari s/d 14 hari)

6. Membayar retribusi.

7. Sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga diserahkan (1 hari) Total waktu 6 hari s/d 3 bulan

(16)

Pengecualian : Susu dan hasil olahannya Daging, ikan, unggas dan hasil olahannya yang memerlukan proses dan atau

penyimpanan beku, Pangan kaleng, Pangan bayi, Minuman beralkohol, Air minum dalam kemasan (AMDK), Pangan lain yang wajib

memenuhi persyaratan SNI, Pangan lain yang ditetapkan oleh Badan POM

(17)

Masa Berlaku : tidak ada batas waktu

Pencabutan dan Pembatalan SPP-IRT apabila :

Pemilik atau penanggung jawab perusahaan melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di bidang pangan

Pemilik perusahaan tidak sesuai dengan nama yang tertera pada SPP-IRT Produk pangan terbukti merugikan atau

membahayakan kesehatan atau jiwa.

(18)

Sertifikat Produksi Pangan IRT (SPP – IRT) Sertifikat diberikan untuk 1 (satu) jenis produk pangan Nomor Sertifikat PP – IRT terdiri dari 12 angka (digit) yaitu:

angka ke-1 menunjukkan kode jenis kemasan

angka ke-2, 3 menunjukkan nomor urut jenis produk

angka ke-4,5,6.7 menunjukkan kode propinsi dan kabupaten/kota

angka ke-8, 9 menunjukkan nomor urut produk PP IRT yang telah memperoleh SPP-IRT

angka ke-10,11,12 menunjukkan nomor urut PP-IRT di Kabupaten/kota yang bersangkutan Nomor

Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) dicantumkan pada label produk pangan IRT dengan

(19)

Contoh : P – IRT No. 206347102025

• 2 = jenis kemasan adalah plastik

• 06 = kelompok jenis pangan yaitu tepung dan hasil olahnya dan jenis produknya

adalah biscuit

• 3471 = kode propinsi, kabupaten/kota adalah propinsi DIY, kota Yogyakarta

• 02 = nomor urut jenis pangan yang ke- 2 memperoleh nomor sertifikat produksi

(20)

Sertifikat Halal

• Fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam.

• Sertifikat Halal ini merupakan syarat untuk mendapatkan ijin pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi

pemerintah yang berwenang.

• Masa berlaku Sertifikat Halal adalah 2 (dua) tahun,

(21)

Ketentuan oleh LP POM MUI

1. Mempersiapkan Sistem Jaminan Halal.

2. Berkewajiban mengangkat secara resmi

seorang atau tim Auditor Halal Internal (AHI) yang bertanggungjawab dalam menjamin

pelaksanaan produksi halal.

3. Berkewajiban menandatangani kesediaan untuk diinpesksi secara mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya oleh LPPOM MUI.

(22)
(23)

Pemohon Pemohon

Badan POM Badan POM Badan POM Badan POM

Pemeriksaan Kelengkapan data

Pemeriksaan Kelengkapan data

Pelaksanaan audit oleh Tim Auditor (Dept. Agama, MUI

dan Badan POM) Pelaksanaan audit

oleh Tim Auditor (Dept. Agama, MUI

dan Badan POM) Tidak Memenuhi

Tidak Memenuhi Syarat CPPB Syarat CPPB Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi

Syarat CPPB Syarat CPPB

Data Lengkap Data Lengkap Data Lengkap Data Lengkap

Sertifikat Halal Sertifikat Halal Sertifikat Halal Sertifikat Halal Memenuhi Syarat

Memenuhi Syarat CPPBCPPB

Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat

CPPBCPPB

Data Tidak Lengkap Data Tidak Lengkap Data Tidak Lengkap Data Tidak Lengkap

Dept. Agama Dept. Agama Dept. Agama Dept. Agama

LPPOM MUI LPPOM MUI

Skema

(24)

PRODUK PANGAN OLAHAN YANG DAPAT DIAJUKAN UNTUK SERTIFIKASI DAN LABELISASI HALAL

Produk yang terdaftar di Badan POM (mempunyai nomor pendaftaran MD/ML) diajukan ke Badan POM.

Produk yang mempunyai nomor pendaftaran SP/P- IRT diajukan ke Balai POM setempat

Restoran diajukan ke Majelis Ulama Indonesia.

(25)

TATA CARA PERMOHONAN

Pemohon mengisi permohonan (tiga rangkap) yang dilengkapi dengan :

Daftar Nomor Persetujuan Pendaftaran (MD/ML, SP/P-IRT)…. Nama produk yg didaftar harus sama dengan yang tercantum dipersetujuan pendaftaran, beserta fotocopy label yang disetujui oleh Badan POM

SOP (Standard Operasional Prosedure) di Pabrik

Flow Chart (Diagram Alir Proses Produksi)

Lay Out Sarana Produksi/Pabrik

Sertifikat Halal dari bahan-bahan yang digunakan dan atau spesifikasi sumber/asal bahan baku yang digunakan

(dikeluarkan oleh pabrik/produsen yang membuat bahan tersebut)

Bahan yang berasal dari hewan harus ada Surat Keterangan dari

Rumah Potong Hewan, bahwa pemotongan dilakukan sesuai Syariah

(26)

PELAKSANAAN AUDIT

Waktu Audit disepakati bersama

Dalam keadaan berproduksi

Mempresentasikan proses produksi

Diizinkan untuk difoto ( bila diperlukan )

Menyiapkan PO/DO bahan-bahan ( 2 bulan terakhir)

(27)

1. Badan POM,

Penilaian segi Higiene dan Sanitasi

Perusahaan , CPPB, Mutu dan keamanan pangan.

2. LPPOM MUI,

Penilaian segi kehalalan bahan baku dan proses produksi

3. Departemen Agama,

Penilaian segi pertanggungjawaban

kehalalan produk dan layanan karyawan

AUDITOR DAN TUGAS TIM AUDIT

(28)

HASIL AUDIT

Memenuhi Syarat

a. Kehalalan Produk

(Sesuai hasil pemeriksaan dan Rapat Komisi Fatwa) b. CPPB memenuhi syarat CPPB, minimal Nilai B

Sertifikat Halal dikeluarkan oleh MUI,

berdasarkan hasil pertimbangan kedua hal tersebut diatas Labelisasi dikeluarkan olen Badan POM berdasarkan :

Sertifikat Halal dan Hasil Perbaikan CPPB

Tidak Memenuhi Syarat

a. Perusahaan harus melengkapi dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak dilakukan audit,

b. Apabila belum bisa dipenuhi, maka akan

(29)

MASA BERLAKU SERTIFIKAT DAN LABEL HALAL

Dua tahun

Tiga bulan sebelum habis harus memperbaharui

Tidak memperpanjang, harus menghilangkan tulisan halal

JAMINAN HALAL DARI PRODUSEN Produsen harus mempunyai :

(30)

TERIMAKASIH

• SELAMAT UAS

Referensi

Dokumen terkait