• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIDANG PLENO 06 SENAT AKADEMIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SIDANG PLENO 06 SENAT AKADEMIK "

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Waktu Pukul 14.00 – 16.00

Tempat Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB Jalan Dipati Ukur No. 4 Bandung

Peserta Anggota SA = 43 orang (dari 55 orang) Ex-officio = 12 orang (dari 19 orang)

Tidak Hadir = 19 orang (termasuk 4 orang ijin tidak hadir) Catatan: Daftar hadir ada pada lampiran

Agenda Sidang 1. Pengesahan Agenda Sidang

2. Laporan Pimpinan Senat Akademik 3. Laporan Komisi :

- Komisi III : Kenaikan Jabatan ke Lektor Kepala a.n. Dr. Masayu Leylia Khodra, ST, MT (STEI)

- Komisi I: Draf Penyelenggaraan Profesi Insinyur di ITB (Prof.

Indratmo Soekarno) 4. Lain-lain

Catatan Sidang

1. PENGESAHAN AGENDA SIDANG Keputusan:

Agenda sidang disetujui untuk dilaksanakan

2. LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK 1. Program Profesi Insinyur:

 Pada tanggal 13 April 2016 Menristek-Dikti telah memberi mandat kepada 40 perguruan tinggi (25 PTN dan 15 PTS) untuk membuka Program Profesi Insinyur, mengacu pada UU No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran.

 Program Profesi Insinyur ditargetkan mulai berjalan pada tahun ajaran baru 2016/2017 (September 2016), akan dievaluasi setelah 6 bulan.

 Setiap perguruan tinggi hanya memiliki 1 prodi profesi insinyur, dengan sejumlah subprodi.

2. Rencana rapat MWA ITB hari Sabtu tanggal 23 April 2016 di Jakarta. Agenda:

 Rumusan 3 Misi Strategis ITB

 Laporan Komite Audit

 Presentasi Rencana Penggalangan Dana Riset ITB

 Pemilihan Anggota Kehormatan MWA

3. Forum Komunikasi Senat Akademik 11 PTN-BH yang pertama akan diselenggarakan di Bandung tanggal 26-27 Mei 2016, dengan Senat Akademik ITB sebagai host. Konfirmasi dan respon antusias sudah diterima dari hampir semua Senat Akademik PTN-BH.

(2)

ITB

 Norma dan Kebijakan Kerjasama ITB

 Norma dan Kebijakan Pusat Penelitian dan Pusat di ITB.

5. Kunjungan Ketua, Sekretaris dan Ketua Komisi I Senat Akademik ITB ke Senat Akademik UI dan IPB, Kamis 24 Maret 2016.

6. Kunjungan Ketua Senat Akademik ITS dan tim ke Senat Akademik ITB, Jumat 8 April 2016.

7. Usulan Pembukaan (Sub) Program Studi Profesi Survei Hidrografi.

Proses evaluasi usulan ditunda sampai Peraturan SA tentang Penyelenggaraan Program Profesi ITB disahkan.

3. LAPORAN KOMISI-KOMISI:

KOMISI III: Kenaikan Jabatan ke Lektor Kepala

 Pengantar disampaikan oleh Ketua Komisi III, Prof. Mikrajuddin Abdullah. (Materi presentasi terlampir)

 Permohonan persetujuan Pleno SA ITB atas Usulan Kenaikan Loncat Jabatan ke LK:

Nama: Dr. Masayu Leylia Khodra, ST, MT (STEI) Angka Kredit: 622,58

Keputusan: Disetujui untuk diusulkan loncat jabatan ke LK.

Catatan:

 Introspeksi bagi dosen ITB

- Aturan dari Kementerian berlaku secara nasional untuk semua PT, termasuk PT dengan kualitas jauh di bawah ITB.

- ITB yang mengklaim sebagai perguruan tinggi terbaik di

Indonesia dengan dosen terbaik di Indonesia harusnya dengan mudah melampaui persyaratan-persyaratan dalam aturan pusat tersebut.

- Harusnya capaian dalam usulan ITB melebihi yang tertera dalam aturan pusat tersebut. Jika ini yang terjadi mungkin usulan tersebut akan dengan mudah disetujui di Jakarta.

- Tetapi realitasnya tidak demikian. Banyak usulan di ITB yang hanya cukup memenuhi batas peraturan pusat tersebut. Klaim kita sebagai dosen terbaik di Indonesia bisa menjadi bahan diskusi.

- Realitas saat ini banyak dosen PT lain yang capaiannya jauh melampaui capaian kebanyakan dosen ITB (publikasi, karya teknologi, dll) (Contohnya dalam daftar yang dibuat Prof.

Hendra Gunawan)

- Banyak jurnal-jurnal yang dikelola Jurusan/Prodi di PT lain mendapat akreditasi, sedangkan jurnal yang sama yang dikelola prodi yang sama di ITB tidak terakreditasi.

(3)

5. LAIN-LAIN -

Sidang ditutup pk 16.00

Jadwal Sidang Pleno Berikut: 29 April 2016 Bandung, 15 April 2016

Senat Akademik ITB Menyetujui

Sekretaris, Ketua Sidang,

(Iwan Sudradjat) (Indratmo Sukarno)

(4)

SIDANG PLENO 06 SENAT AKADEMIK

Institut Teknologi Bandung

15 April 2016

AGENDA SIDANG PLENO 15 April 2016

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 1

AGENDA SIDANG 15 April 2016

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 2

1. Pengesahan Agenda Sidang 2. Laporan Pimpinan Senat Akademik 3. Laporan Komisi

- Komisi III : Kenaikan Jabatan ke Lektor Kepala a.n.

Dr. Masayu Leylia Khodra, ST, MT (STEI) - Komisi I : Presentasi Draft Penyelenggaraan Program Profesi

Insinyur di ITB (Prof. Indratmo Soekarno) 4. Lain-lain

LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 3

LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 4 1. Program Profesi Insinyur:

Pada tanggal 13 April 2016 Menristek-Dikti telah memberi mandat kepada 40 perguruan tinggi (25 PTN dan 15 PTS) untuk membuka Program Profesi Insinyur, mengacu pada UU No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran.

Program Profesi Insinyur ditargetkan mulai berjalan pada tahun ajaran baru 2016/2017 (September 2016), akan dievaluasi setelah 6 bulan.

Setiap perguruan tinggi hanya memiliki 1 prodi profesi insinyur, dengan sejumlah subprodi.

LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 5 2. Rencana rapat MWA ITB hari Sabtu tanggal 23 April

2016 di Jakarta. Agenda:

Rumusan 3 Misi Strategis ITB

Laporan Komite Audit

Presentasi Rencana Penggalangan Dana Riset ITB

Pemilihan Anggota Kehormatan MWA

3. Forum Komunikasi Senat Akademik 11 PTN-BH yang pertama akan diselenggarakan di Bandung tanggal 26-27 Mei 2016, dengan Senat Akademik ITB sebagai host. Konfirmasi dan respon antusias sudah diterima dari hampir semua Senat Akademik PTN- BH.

(5)

LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 6 4. Akan segera dibentuk Panitia Adhoc:

Pembentukan fakultas yang menaungi prodi- prodi Ilmu Sosial, Humaniora, dan

Ekonomika.

Tantangan Kinerja Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat ITB

Norma dan Kebijakan Kerjasama ITB

Norma dan Kebijakan Pusat Penelitian dan Pusat di ITB.

LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 7 5. Kunjungan Ketua, Sekretaris dan Ketua

Komisi I Senat Akademik ITB ke Senat Akademik UI dan IPB, Kamis 24 Maret 2016.

6. Kunjungan Ketua Senat Akademik ITS dan tim ke Senat Akademik ITB, Jumat 8 April 2016.

7. Usulan Pembukaan (Sub) Program Studi Profesi Survei Hidrografi.

LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK

Laporan Kesekretariatan :

 Surat/SK masuk dan keluar (18 Mar – 14 Apr 2016) Surat Masuk : 10

Surat Keluar : 3 SK Masuk : 4 SK Keluar : -

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 8

RENCANA

SIDANG PLENO BERIKUTNYA

Jumat, 29 April 2016

pk. 14.00 – 16.00

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 9

tanggal 29 April 2016 ada kegiatan Orasi Ilmiah FGB

(6)

Laporan Komisi 3

Pleno SA 15 April 2016

Agenda

1) Pertimbangan usulan loncat jabatan Dr.

Masayu Leylia Khodra, ST, MT dari STEI 2) Sedikit tambahan: Usulan dari hasil rapat K3

tanggal 13 April 2016

Dr. Masayu Leylia Khodra, ST, MT

NIP: 19710930 200812 1 002

Unit: STEI

KK:

Bidang Keahlian:

TMT

Pangkat: IIIb (1-03-2010) Jabatan: AA (1-04-2011)

Usulan Pangkat: IIIc

Jabatan: LK (loncat jabatan)

AK: 622,58

Catatan

1) Telah dibahas dalam rapat K3 dengan Dekan STEI tanggal 20 Januari 2016

2) Secara prinsip disetujui dalam rapat tersebut, namun meminta Dekan STEI mempertimbangkan kembali usulan tersebut, termasuk mendiskusikan dengan yang bersangkutan, sejumlah implikasi lanjutan dari loncat jabatan: apakah tetap memilih loncat jabatan atau memilih kenaikan reguler. Banyak contoh di ITB sejumlah dosen mengalami “masalah” lanjutan akibat loncat jabatan.

3) Dekan STEI diminta menyampaikan surat pada Komisi 3 hasil diskusi dengan yang bersangkutan.

4) Surat dekan STEI diterima sekitar bulan lalu, dan memilih opsi loncat jabatan.

5) Berdasarkan surat Dekan tersebut Komisi 3

menyampaikan pembahasan pada sidang pleno hari ini.

Pendidikan Pengajaran

1) Mengampu Mata kuliah, rata-rata 7 SKS/semester

2) Pembimbingan KKN dll: 9 mhs dlm 2 semester

3) Pembimbing utama: 4,1 mahasiswa/semester 4) Pembimbing pendamping: 2 mahasiswa

(dalam 9 semester)

5) Penguji pada tugas akhir: 4,9 mahasiswa/semester

6) Wali mahasiswa: 2010/2011 – 2014/2015

Penelitian

1) Jurnal ilmiah internasional: 4 (2 penulis utama). 3 dalam jurnal ITB dan 1 dalam jurnal Telkomnika (UAD)

2) Jurnal nasional tidak terakreditasi: 3 (1 penulis utama)

3) Makalah seminar internasional: 21 (3 utama) 4) Makalah seminar nasional: 14 (6 utama)

(7)

Pengabdian kepada Masyarakat

1) Yang tercatat 4: ITB, UPI, Madura, Mataram

Kegiatan penunjang

1) Yang tercatat 11: ITB, UPI, Madura, Mataram

Komisi 3 meminta persetujuan Pleno atas usulan tersebut

Hasil Diskusi Komsisi 3

Banyak usulan kenaikan pangkat/jabatan ITB yang dikembalikkan dari penilai di Jakarta. Di antara alasan pengembalian

Tidak ada jurnal nasional, meskipun memiliki sejumlah jurnal internasional. Kelihatannya jurnal nasional merupakan syarat perlu (meskipun tidak terakreditasi) dan jurnal internasional tidak dapat menggantikan jurnal nasional (berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya)

Penulis utama harus penulis pertama, dan

corresponding author tidak dipandang sebagai penulis utama (padahal berdasarkan aturan terbaru, corresponding author dipandang sebagai penulis utama).

Usulan Komisi 3

Di ITB perlu dibentuk satuan khusus (di bawah WRSO) yang bertugas secara khusus

mengurus kenaikan pangkat/jabatan dosen hingga keluar SK di Jakarta.

Pimpinan ITB perlu datang ke Jakarta untuk melakukan klarifikasi ketika muncul masalah seperti ini (di TPAK pusat ada Tim Inti tempat melakukan klarifikasi).

(8)

1) Aturan dari Kementerian merupakan aturan yang berlaku secara nasional untuk semua PT, termasuk PT dengan kualitas jauh di bawah ITB.

2) ITB yang mengklaim sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia dengan dosen terbaik di Indonesia harusnya dengan mudah melampaui persyaratan-persyaratan dalam aturan pusat tersebut.

3) Harusnya capaian dalam usulan ITB melebihi yang tertera dalam aturan pusat tersebut. Jika ini yang terjadi mungkin usulan tersebut akan dengan mudah disetujui di Jakarta.

Introspeksi bagi kita dosen ITB 4) Tetapi realitasnya tidak demikian. Banyak usulan di ITB yang hanya cukup memenuhi batas peraturan pusat tersebut. Klaim kita sebagai dosen terbaik di Indonesia bisa menjadi bahan diskusi.

5) Realitas saat ini banyak dosen PT lain yang capaiannya jauh melampaui capaian kebanyakan dosen ITB (publikasi, karya teknologi, dlkl) (Contohnya dalam daftar yang dibuat Prof.

Hendra Gunawan)

6) Banyak jurnal-jurnal yang dikelola Jurusan/Prodi di PT lain mendapat akreditasi, sedangkan jurnal yang sama yang dikelola prodi yang sama di ITB tidak terakreditasi.

Terima kasih

(9)

UNDANG-UNDANG 11/2014 dan PPI

OLEH:

TIM KERJA DEWAN INSINYUR INDONESIA

APRIL 2016

Daftar Isi

Pendahuluan MEA

Perundangan Dikti dan PPI

Pokok-pokok UU 11 tahun 2014 tentang keinsinyuran dan PPI

Penutup

Pendahuluan

Perubahan peradaban oleh globalisasi? PRODUKSI INSINYUR

SUASANA DUNIA

PERGURUAN

TINGGI

GLOBALISAS I

POSITIF:

MUDAH SHARING NEGATIF:

STANDAR?

NORMA?

DIKELOLA SECARA BIJAK: PERAN PT UNTUK MENCETAKIPTEK & INOVASI, PAKAR, INDUSTRI BARU

BATAS NEGARA SEMU INTERAKSI

MUDAH

BUDAYA BARU

FORA KERJASAMA GLOBAL

6

C - AFTA

WTO I-AFTA

AEC

130 countries 2020 A-E-countries

2015 India-A-countries

2011 China-A-countries

2010

(10)

TANTANGAN DALAM WAKTU DEKAT MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 (Masyarakat Tunggal berbasis Produksi)

Aliran bebas barang

Aliran bebas jasa

Aliran bebas investasi

Aliran bebas modal

Aliran bebas para profesional dan tenaga terampil

PETAJALAN MOBILITAS BEBAS TENAGA KERJA KOMPETEN & PROFESIONAL

2008-2009 2010-2011 2012-2013 2014- 2015

Harmonisasi regulasi

Perbaikan sistem dan penguatan institusi

Persiapan dan pelaksanaan MRA

Pelaksanaan MRA untuk okupasi yang sdh disepakati

Perluasan, penyiapan &

pelaksanaan untuk bidang profesi lain.

NO BIDANG PROFESI NO BIDANG PROFESI

1 Insinyur 5 Dokter

2 Arsitek 6 Dokter Gigi

3 Akuntan 7 Ners

4 Survai Pertanahan 8 Pekerja Pariwisata BIDANG PROFESI YANG TELAH MEMILIKI MRA (2013)

LOGISTICS SERVICES LEGAL SERVICES ACCOUNTANCY

ARCHITECTURE

ENGINEERING SERVICES

COMPUTER AND RELATED SERVICES

POSTAL AND COURIER SERVICES

CONSTRUCTION AND RELATED ENGINEERING SERVICES

TELECOMMUNICATIONS AUDIOVISUAL SERVICES

DISTRIBUTION SERVICES

ENERGY SERVICES

ENVIRONMENTAL SERVICES FINANCIAL SERVICES

TOURISM

MARITIME TRANSPORT

ROAD TRANSPORT SERVICES

PERUNDANGAN TERKAIT DENGAN KEINSINYURAN

Landasan Hukum dalam Menjalankan Pendidikan Tinggi &

Pendidikan Profesi Insinyur

UU Sisdiknas 20/2003

UU Keperawatan

38/2014

UU Nakes 36/2014 UU Praktek Kedokteran 29/2004

UU Guru dan Dosen

14/2005

UU Keinsinyuran

11/2014 UU Dikti

12/2012

UU Dikdok 13/2013

PP Peny.

Dikti &

Pengel. PT 4/2014

SNDIKTI Ristekdikri 44/2015

RPP Pelak.

UU Keinsinyuran

RPermen Ristekdikti PPI

RPerpres DII

RPerdirjen Pedoman PPI DALAM PROSES

“Perijinan”

Ristekdikti 50/2015

HAKEKAT PERGURUAN TINGGI (UU 12/12, ps.4&5)

KELUARAN 1. INOVASI

IPTEK dlm SENI 2. MODAL INSANI 3. BUDAYA TERBARUKAN (4. INDUSTRI BARU)

PENELITIAN YG BERMUTU

(PENGABDIAN BERMUTU KEPADA MASYARAKAT)

Proses PENDIDIKAN

yang BERMUTU

• Bahan Ajar (mutakhir, dinamis, kontekstual)

• Peralatan

• Peraga Ajar

• Pengembangan &

pemantapan sistem

• Fasilitas Pengajaran lain MASUKAN

1. IPTEK (S) 2. MAHASISWA

BARU 3. BUDAYA

PENINGKATAN KUALITAS

PENDANAAN DANA PEM. DANA MASY.

KARYA UNIVERSITAS?

BIAYA BESAR, HASIL LEBIH BESAR

(11)

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INONESIA (INDONESIA NATIONAL

QUALIFICATION FRAMEWORK)

9

8

7

6

5 4 3 SECONDARY SCHOOL

Diploma 4 (D4)

Diploma 1 (D1) Diploma 3 (D3)

Diploma 2 (D2) S1: Magister

Terapan Teknik S3: Doktor Terapan

S1:

Sarjana Teknik S2:

Magister Teknik S3: Doktor

IQF LEVEL ACADEMIC PROFESSION VOCASION

S1:

Sarjana Teknik

Secondary School S2: Magister

Teknik S3:

Doktor

Magister (S2) Terapan Teknik Doktor (S3) Terapan

Diploma 1 (D1) Diploma 2 (D2) Diploma 3 (D3) Diploma 4

(D4)

RPL System Entry by matriculation Shifting type and level of education ACADEMIC PROFESSION VOCASION

Catatan:

(-): sedang didiskusikan

REFERENSI CP UNTUK PROFESI KEINSINYURAN

1. UNDANG-UNDANG NO. 12 TAHUN 2012 TENTANG DIKTI

2. UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN

3. PERPRES NO. 8 TAHUN 2012 TENTANG KKNI 4. PERMENRISTEKDIKTI NO. 44 TAHUN 2015

TENTANG SNDIKTI

Polytechnic

University, Institute, College

SubSpesialis/

Spesialis Program Proffesion Program

Community Academy

Academy

Type & Level of HE and University structure in Indonesia (HEA 12/2012, Art. 16-32)

Sarjana Program

D-1 Program D-2 Program D-3 Program D-4 Program Magister Program Doctoral Program

Ministry R, T &

HE, Ministries

& Prof. Org.

Ministry of R, T & Higher Education

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK (NATIONAL STANDARD

OF ENGINEERING UNDERGRADUATE EDUCATION)

(12)

Arrangement of National Higher Education Standard (NHES)

CHAPTER I General provision

CHAPTER II Nat. Std. on Education

CHAPTER III Nat. Std. on Research

CHAPTER IV Nat. Std. on Com. Serv.

CHAPTER V Transitional provision

CHAPTER VI Closing

Definitions Scope Scope Scope Establishment of

Coll. and the opening Study

Program Components of

NHES

Competency standards

Competency standards

Competency standards The objectives

of NHES Process standards

Process standards

Process standards

Formulation and specialized knowledge that

has not been studied Obligation on

NHES

Evaluation standards

Evaluation standards

Evaluation standards

Management &

organization of universities Faculty and

Staff standards Faculty and Staff standards

Faculty and Staff standards

The past Ministerial decrees Infrastructure

standards

Infrastructure standards

Infrastructure standards Management

standards

Management standards

Management standards Financing and

funding standards

Financing and funding standards

Financing and funding

standards 4/19/2016 12:47 PM 20

PROGRAM THE DEPTH & BREATH OF LEARNING MATERIALS D-1

Referring to learning outcomes of graduates Utilizing the results of research and results of community service D-2

D-3

D-4 / S-1 Mastering the theoretical concepts on areas of knowledge and skills in general and special sections theoretical concepts in the field of knowledge and skills in depth on engineering.

S-2 / Sp-1 Insinyur PROFFESION

Mastering the theory of the field of application knowledge and skills on engineering.

S-3/Sp-2

Outlined in the learning materials that are structured in the form of courses

2. CONTENT STANDARDS

4/19/2016 12:47 PM 21

3. LEARNING PROCESS STANDARDS (STUDENT LEARNING LOAD)

No Program Minimum learning

load (scu)

Length of study (years) To fulfill the learning achievements of graduates of the program, students must take in the minimum load study and study period follows:

1 D1 36 1-2

2 D2 72 2-3

3 D3 108 3-4

4 D4/Sarjana 144 4-5

5 Ir. Profession 24 1-2 (after Sarjana Teknik/ Sarjana Terapan Teknik)

6 Magister, Magister terapan, dan Sp-1

36 1,5-4 (after Sarjana Teknik/Sarjana Terapan Teknik)

7 S-3, S-3 Terapan, & Sp-2 42 7

Beban belajar mahasiswa berprestasi akademik tinggi setelah dua semester tahun pertama dapat ditambah hingga 64 (enam puluh empat) jam per minggu setara dengan 24 (dua puluh empat) sks per semester. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademik tinggi dan berpotensi menghasilkan penelitian yang sangat inovatif sebagaimana ditetapkan senat perguruan tinggi dapat mengikuti program doktor bersamaan dengan penyelesaian program magister paling sedikit setelah menempuh program magister 1 (satu) tahun.

SISTEM PENJAMINAN MUTU DIKTI INDONESIA (INDONESIA HE QUALITY

ASSURANCE SYSTEM)

UU no.12/2012 Bab III Sistem Penjaminan Mutu

SPM

Perguruan Tinggi

BAN PT

i M

a s y a r a k a t

KKN

Lembaga Akreditas i Mandiri Lembaga Akreditas i Mandiri Lembaga Akreditasi Mandiri

Pangkalan data Dikti Kementr

SNDIKTI

output

PMI PME

SNDikti Pedoman PM:

(PDCA), Kaizen

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDikti) dan Standar Perguruan Tinggi (SPT)

Pasal 54 ayat 4

(4) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas sejumlah standar dalam bidang akademik dan nonakademik yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

SNDIKTI (Standar MINIMUM)

SPT Melampaui SNDIKTI (Standar Academik dan Non Academik)

Wajib Dikembangkan masing-masing

PT M

(13)

POKOK-POKOK UU 11/2014 TENTANG KEINSINYURAN

TERKAIT PPI

BEBERAPA PERISTILAHAN YANG TERKAIT DENGAN PPI (ps.1)

1. Keinsinyuran adalah kegiatan teknik dengan menggunakan kepakaran dan keahlian berdasarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya guna secara berkelanjutan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan, kemaslahatan, serta kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

2. Praktik Keinsinyuran adalah penyelenggaraan kegiatan Keinsinyuran.

3. Insinyur adalah seseorang yang mempunyai gelar profesi di bidang Keinsinyuran.

4. Insinyur Asing adalah Insinyur yang berkewarganegaraan asing.

5. Program Profesi Insinyur adalah program pendidikan tinggi setelah program sarjana untuk membentuk kompetensi Keinsinyuran.

6. Uji Kompetensi adalah proses penilaian kompetensi Keinsinyuran yang secara terukur dan objektif menilaicapaian kompetensi dalam bidang Keinsinyuran dengan mengacu pada standar kompetensi Insinyur.

7. Sertifikat Kompetensi Insinyur adalah bukti tertulis yang diberikan kepada Insinyur yang telah lulus Uji Kompetensi.

8. Surat Tanda Registrasi Insinyur adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh Persatuan Insinyur Indonesia kepada Insinyur yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi Insinyur dan diakui secara hukum untuk melakukan Praktik Keinsinyuran.

9. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah upaya pemeliharaan kompetensi Insinyur untuk menjalankan Praktik Keinsinyuran secara berkesinambungan.

12. Dewan Insinyur Indonesia adalah lembaga yang beranggotakan pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan Keinsinyuran yang berwenang membuat kebijakan penyelenggaraan Keinsinyuran dan pengawasan pelaksanaannya.

13. Persatuan Insinyur Indonesia, yang selanjutnya disingkat PII, adalah organisasi wadah berhimpun Insinyur yang melaksanakan penyelenggaraan Keinsinyuran di Indonesia.

Lingkup pengaturan Keinsinyuran (ps. 4)

a. cakupan Keinsinyuran;

b. standar Keinsinyuran c. Program Profesi Insinyur;

d. registrasi Insinyur;

e. Insinyur Asing;

f. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;

g. hak dan kewajiban;

h. kelembagaan Insinyur;

i. organisasi profesi Insinyur; dan j. pembinaan Keinsinyuran.

STANDAR KEINSINYURAN (ps. 6)

1. Untuk menjamin mutu profesionalitas layanan dikembangkan standar profesi Keinsinyuran yang terdiri atas:

a. standar layanan Insinyur;

b. standar kompetensi Insinyur; dan c. standar Program Profesi Insinyur.

2. Standar layanan Insinyur ditetapkan oleh menteri yang membina bidang Keinsinyuran atas usul PII.

3. Standar kompetensi Insinyur ditetapkan oleh Dewan Insinyur Indonesia bersama menteri yang membina bidang Keinsinyuran.

4. Standar Program Profesi Insinyur ditetapkan oleh Menteri yang disusun atas usul perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur bersama dengan menteri yang membina bidang Keinsinyuran dan Dewan Insinyur Indonesia.

PROGRAM PROFESI INSINYUR(ps. 7-9)

Pasal 7

1. Untuk memperoleh gelar profesi Insinyur, seseorang harus lulus dari Program Profesi Insinyur.

2. Syarat untuk dapat mengikuti Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik, baik lulusan perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri yang telah disetarakan; atau

b. sarjana pendidikan bidang teknik atau sarjana bidang sains yang disetarakan dengan sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik melalui program penyetaraan.

3. Program Profesi Insinyur dapat diselenggarakan melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau.

PROGRAM PROFESI INSINYUR(ps. 7-9)

Pasal 8

(1) Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri dengan mengikuti standar Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4).

(2) Seseorang yang telah memenuhi standar Program Profesi Insinyur, baik melalui program profesi maupun melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau, serta lulus Program Profesi Insinyur berhak mendapatkan sertifikat profesi Insinyur dan dicatat oleh PII.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Program Profesi Insinyur diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 9

1. Gelar profesi Insinyur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) disingkat dengan “Ir” dan dicantumkan di depan nama yang berhak menyandangnya.

2. 2. Gelar profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur yang bekerja sama dengan kementerian terkait dan PII.

(14)

REGISTRASI INSINYUR (ps. 10-12)

1. Setiap Insinyur yang akan melakukan Praktik Keinsinyuran di Indonesia harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur.

2. Surat Tanda Registrasi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh PII.

Pasal 11

1. Untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi Insinyur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, seorang Insinyur harus memiliki Sertifikat Kompetensi Insinyur.

2. Sertifikat Kompetensi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh setelah lulus Uji Kompetensi.

3. Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12

Surat Tanda Registrasi Insinyur paling sedikit mencantumkan:

a. jenjang kualifikasi profesi; dan b. masa berlaku.

DEWAN INSINYUR INDONESIA DAN PPI (ps.31-33)

Pasal 31

Dewan Insinyur Indonesia mempunyai fungsi perumusan kebijakan penyelenggaraan dan pengawasan pelaksanaan Praktik Keinsinyuran.

Pasal 32

Dewan Insinyur Indonesia mempunyai tugas:

a. menetapkan kebijakan sistem registrasi Insinyur;

b. mengusulkan standar Program Profesi Insinyur;

c. menetapkan standar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;

d. melakukan pengawasan pelaksanaan Praktik Keinsinyuran oleh PII;

e. menetapkan kebijakan sistem Uji Kompetensi;

f. menetapkan standar kompetensi Insinyur;

g. melakukan perjanjian kerja sama Keinsinyuran internasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

h. mengesahkan perjanjian kerja sama Keinsinyuran internasional yang dilakukan oleh PII sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 33

Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Dewan Insinyur Indonesia mempunyai wewenang:

a. mengesahkan sistem registrasi Insinyur;;

b. mengesahkan sistem Uji Kompetensi;

c. melakukan pencatatan terhadap Insinyur yang dikenai sanksi karena melanggar ketentuan kode etik Insinyur; dan

d. membuat peraturan pelaksanaan mengenai fungsi, tugas, dan kewenangan Dewan Insinyur Indonesia.

PII dan PPI (ps. 36-38)

Pasal 36

1. Insinyur Indonesia berhimpun dalam wadah organisasi PII.

2. Kekuasaan tertinggi PII berada pada kongres.

3. Pimpinan PII dipilih oleh kongres.

4. PII berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia.

Pasal 37

PII mempunyai fungsi pelaksanaan Praktik Keinsinyuran.

Pasal 38 PII mempunyai tugas:

a. melaksanakan pelayanan Keinsinyuran sesuai dengan standar;

b. melaksanakan Program Profesi Insinyur bersama dengan perguruan tinggi sesuai dengan standar;

c. melaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;

d. melakukan pengendalian dan pengawasan bagi terpenuhinya kewajiban Insinyur;

e. melaksanakan registrasi Insinyur;

f. menetapkan, menerapkan, dan menegakkan kode etik Insinyur;

g. menjalin perjanjian kerja sama Keinsinyuran internasional; dan h. memberikan advokasi bagi Insinyur.

WEWENANG PII (ps. 39)

PII mempunyai wewenang:

a. menyatakan terpenuhi atau tidaknya persyaratan registrasi Insinyur sesuai dengan jenjang kualifikasi Insinyur;

b. menerbitkan, memperpanjang, membekukan, dan mencabut Surat Tanda Registrasi Insinyur;

c. menyatakan terpenuhi atau tidaknya persyaratan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sesuai dengan jenjang kualifikasi Insinyur;

d. menyatakan terjadi atau tidaknya suatu pelanggaran kode etik Insinyur berdasarkan hasil investigasi;

e. menjatuhkan sanksi terhadap Insinyur yang tidak memenuhi standar Keinsinyuran;

f. menjatuhkan sanksi terhadap Insinyur yang melakukan pelanggaran kode etik Insinyur;

g. memberikan akreditasi keprofesian pada himpunan keahlian Keinsinyuran; dan

h. melakukan perjanjian kerja sama Keinsinyuran internasional.

Pasal Penting Kode Etik (ps. 41)

Pasal 41

1. Untuk menjamin kelayakan dan kepatutan Insinyur dalam melaksanakan Praktik Keinsinyuran, ditetapkan kode etik Insinyur sebagai pedoman tata laku profesi.

2. Kode etik Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh PII.

3. Seseorang yang akan menjadi Insinyur wajib menyatakan kesanggupan untuk mematuhi kode etik Insinyur.

A B C D E F G

Education

& Taining Research, developme nt and commercia lization

Consulting, Engineering and construction

Ind. Eng, Man., Manuf., Proc. Ind., Prod.

Resc.

Explor

&

Explot . Mining, Agr, Forest, Plantation

Develop, operation, asset maintenance

1 Earth & Energy 2 Civil and Built Env.

3 industry 4 Conservation & Resc.

management 5 Agric & Agric Prod 6 Marine techn & ship

engineering 7 Aeronautics an

astronoutics Based on field (job) (Act.11/1 4 Ps. 5, a.2)

THE SCOPE OF ENGINEERING (Chap. III)

CAREER

Based on engineering diciplin (scientific grouping) (UU11/14 ps. 5 a.1) Scientific

filelds

Included all supporting services, and their network

The scope of engineering

(15)

Pendidikan Tinggi Bidang Teknik ST/STrT

(Gelar Akademik)

Pelaksana: PT bekerjasama dengan OP, Kementerian terkait, dan industri PROGRAM PROFESI INSINYUR (BAB V - UU. 12/2012)

Pengalaman kerja pada bidang keinsinyuran

Pendidikan Tinggi Bidang Sains/Pend. Teknik/Sins

NON ST REGISTRASI

Oleh PII

Prog. Profesi Insinyur (PPI) Praktik meningkatkan kompetensi

INSINYUR Gelar profesi UJI Kompetensi

1

Program Penyetaraan

2

Rekoqnisi Pembelajaran

Lampau

3

Meningkatkan Jumlah Insinyur Menjalankan triple helix

PETA JALAN MENJADI INSINYUR

Praktik meningkatkan kompetensi

Praktik meningkatkan kompetensi

Penguatan Kompetensi Praktek Kein sinyuran

Praktek untuk penguatan kompetensi INSINYUR

REGISTRASI (BAB V - UU. 12/2012)

Pasal 10 (1) Setiap insinyur yang akan

melakukan Praktik Keinsinyuran di Indonesia harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur.

(2) Surat Tanda Registrasi Insinyur dikeluarkan oleh PII

Pasal 11 (2) Sertifikat Kompetensi

Insinyur diperoleh setelah lulus uji kompetensi.

(3) Uji kompetensi dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

SURAT TANDA REGISTRASI INSINYUR (STRI) UJI KOMPETENSI Insinyur praktek bertanggungjawab terahadap

keselamatan/keamanan masyarakat umum dan

Sertifikat Kompetensi Insinyur

Avoid malpractice

Avoid environmental pollution

To facilitate of professional engineers

TANGGUNGJAWAB PROFESIONAL

Perpanjangan Dilakukan transfer

teknologi

INSINYUR ASING Pemegang Ir

profesional nasional

Sistem Kompetensi

diakui APEC/ASEAN

INSINYUR ASING (BAB V - UU. 12/2012)

Dibutuhkan untuk pembangunan

nasional MENTERI TEKNIS

PASAL 18 (1) Insinyur Asing hanya dapat

melakukan kegiatan Keinsinyuran di Indonesia sesuai dengan kebutuhan sumber daya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi pembangunan nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Ijin kerja

SURAT TANDA REGISTRASI (STRI)

MUTUAL RECOGNITION AGREMENT

Foreign engineers to supply the shortage of engineers

PROSES IJIN KERJA INSINYUR ASING

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (Bab. V UU12.2012)

Tindak janjut Tujuan pengembangan keprofesian berkelanjutan:

1. Menjaga kompetensi dan keprofesionalan dan 2. Mengembangkan

tanggungjawab sosial kepada masyarakat.

SURAT TANDA REGRISTRASI INSINYUR (STRI) Praktik Insinyur bertanggung

jawab terhadap keselamatan/keamanan umum

dan keberlanjutan lingkungan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan:

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan:

Pengembangan Keprofesian berkelanjutan

30%

Innovation- driven stage

50% 20%

Innovation and sophistication factors

Strengthening science &

technology of SME Penguatan Inovasi IPTEK

MENJAGA KOMPETENSI PROFESI INSINYUR

PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK NON ST

AKRED A&B NON SARJANA TEKNIK PROGRAM PENYETARAAN

STANDAR MENGIKUTI PPI

SERTIFIKAT PROFESI INSINYUR, DICATAT oleh PII PROGRAM PROFESI

INSINYUR 24 SKS Gelar Profesi INSINYUR

Pengalaman bekerja di bidang

Keinsinyuran Pengalaman

bekerja di Keinsinyuran

PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK &

TEKNIK TERAPAN AKRED A&B

S1

Pengalaman bekerja di Keinsinyuran

Matrikulasi Pengetahuan dan Kompetensi

Dasar TERAKREDITASI

NON AKREDITASI

PENDIDIKAN TEKNIK TERAPAN AKRED A&B

DIV(S1-Tr) MEKANISME REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU

PENDIDIKAN TEKNIK AKRED C

1b 2

3 4

WASHINGTON ACCORD

PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK AKRED A&B

S1-Ak

1a

Yang dapat memenuhi Washington Accord Yang dapat setara APEC (Professional) Engineers

9 8

6 7

5

KS PT-PII-Industri Eng. Studi

Program Eng.

Professional Program

IPCN BD/

AD

Ir PII

Accreditation

Lisensi

CC STR I

PII DII

Ir Service Standar

Ir Competence Standar

Professional Eng. Standar Program Supervision

Eng. Studi Program Non GE

BE non ST Equal to Internasional

Founder

PROFESSIONAL ENGINEER CARRIER PATH

Engineering Funcsion Practice Implementation Registratration

Monitoring Committee

Competence Improvement

IRL IRL

Basic/Nasional Adv/Internasional CPD

Disp As Disp B

IPCN BD/

AD CPD EVALUATIO

N

Competence Exam

member +

Certificate of CC competence CPD

LPJK-N

BE Exam IPCN:

Profession Ir Certificatio

n Institute

Exam.

Minimum D-II

IQF

Ir Registration Letter STR

I

CPD LDP

PER AC

Registration CPD

EVALUATIO N

STR I Extension CPD

Extention/

Promotion IQF

Registration

Registration

Registered IPCN

BD/

AD

(16)

PEMUPUKAN KOMPETENSI dari PENGALAMAN KERJA PENDIDIKAN

TINGGI TEKNIK (4 tahun)

Nilai 600 Nilai 3000

0 ~3-6 ~8-12

PKB (CPD)

TAHUN NILAI

KOMPETENSI Nilai 6000

TRAINING, SEMINAR, TULISAN Ir

PENILAIAN KOMPETENSI: W1: Kode Etik W2: Keterampilan Kerja

Keinsinyuran W3: Perencanaan/

Perancangan W4: Pengelolaan/ Komunikasi P5: Pendidikan & Pelatihan P6: Penelitian,

Pengembangan &

Komersialisasi Produk Keteknikan P7: Konsultansi Rekayasa,

Konstruksi & Instalasi P8: Produksi/ Manufaktur P9: Bahan Material dan

Komponen P10: Manajemen Usaha dan

Pemasaran Teknik P11: Manajemen

Pembangunan &

Pemeliharaan Asset

ST

IPU , Mampu Melaksanakan Kerja profesi keinsinyuran

Yang sangat spesifik

Yang sangat rumit Dan memimpin tim IP multi disiplin

IPP, Mampu Melaksanakan kerja profesi keinsinyuran secara mandiri Utk tugas rumit dibimbing IPM

IPM, Mampu Melaksanakan kerja profesi keinsinyuran secara sepenuhnya Mandiri (Liable) IPM

IPP KOMPETENSI PENGALAMAN KERJA 7 tahun dgn 2 tahun signifikan

PE-APEC Eng-R

IPU SKA- LPJK ACPE-R

Pengakuan Sertifikasi Kompetensi Insinyur

Nilai 400?

PPI???

Prinsip:

Ketentuan yang memadai tentang PPI artinya standar harus kompetitif untuk PT pelaksana maupun prodi;

Semua yang mengeluarkan ST dan STTr dapat melaksanakan PPI artinya mandiri dan dengan supervisi

Ketentuan-ketentuan dimuat dalam perundangan turunan UU11/2014 ( PP, Perpres, Kepmen, SK/SE Dirjen serta berbagai SK PT masing-masing).

Persayaratan PT penyelenggara (draft Permenristekdikti)

Persyaratan PT penyelenggara PPI:

memiliki akreditasi institusi terbaik dari pemeringkatan sistem akreditasi yang berlaku;

memiliki sekurang-kurangnya 5 (lima) program studi teknik;

jumlah program studi teknik terakreditasi terbaik sekurang-kurangnya 50%;

memiliki sekurang-kurangnya 6 (enam) dosen yang memenuhi peraturan perundangan yang berlaku;

memiliki sejumlah dosen yang telah sesuai tingkat Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dalam profesi keinsinyuran sesuai peraturan perundangan yang berlaku;

memiliki perjanjian kerjasama dengan PII atau himpunan keahlian keinsinyuran yang telah terakreditasi oleh PII;

memiliki perjanjian kerjasama dengan kalangan industri;

memiliki penjanjian kerjasama dengan kementerian terkait;

telah menyusun kurikulum Program profesi insinyur bersama dengan PII dan/atau himpunan keahlian keinsinyuran yang telah terakreditasi; dan

perguruan tinggi yang belum memenuhi persyaratan, namun di wilayah tersebut dibutuhkan, dapat menyelenggarakan kerja sama dengan perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan.

PENUTUP

Dengan pemahaman yang baik kita laksanakan PS-PPI.

“BANYAK PEKERJAAN RUMAH YANG BELUM TERFIKIRKAN DAN DIKERJAKAN”

(17)

PERATURAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Nomor: XX/SK/I1-SA/OT/2016 TENTANG

PENYELENGGARAAN PROGRAM PROFESI INSINYUR DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Menimbang : a) bahwa keinsinyuran merupakan kegiatan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan peradaban dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b) bahwa upaya memajukan peradaban dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia dicapai melalui penyelenggaraan keinsinyuran yang andal dan profesional;

c) bahwa Institut Teknologi Bandung sebagai perguruan tinggi teknik tertua dan terkemuka di Indonesia mempunyai tanggung jawab yang besar untuk turut menghasilkan tenaga keinsinyuran dalam jumlah yang signifikan pada skala nasional; data tahun 2015 menunjukkan bahwa Indonesia hanya memiliki 140.000 insinyur untuk jumlah penduduk 253 juta.

d) bahwa Institut Teknologi Bandung memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan program profesi insinyur dan turut berkontribusi menghasilkan tenaga keinsinyuran yang andal dan profesional yang dibutuhkan Indonesia;

e) bahwa Sidang Senat Akademik ITB pada tanggal…… April 2016 telah menyetujui Peraturan Senat Akademik tentang Penyelenggaraan Program Profesi Insinyur di Institut Teknologi Bandung.

f) bahwa sebagai tindak lanjut butir (e) di atas, perlu diterbitkan Peraturan Senat Akademik.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran;

(18)

Tinggi;

5. Keputusan Rektor ITB Nomor 320/SK/I1.A/KP/2013 tentang Pemberhentian Anggota Senat Akademik ITB PT BHMN dan Pengangkatan Anggota Senat Akademik ITB PTN Badan Hukum Periode 2014-2019; dan

6. Surat Keputusan Majelis Wali Amanat ITB Nomor 001/SK/I1.A- MWA/2016 tentang Penambahan Anggota Tetap Senat Akademik ITB Periode 2014-2019

7. Surat Keputusan Majelis Wali Amanat ITB Nomor 030/SK/I1.A- MWA/2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Senat Akademik ITB Periode 2014-2019.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan Program Profesi Insinyur.

KEDUA : Program Profesi Insinyur diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam Lampiran Peraturan Senat Akademik ini.

KETIGA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di Bandung Pada tanggal XX April 2016 Ketua,

Prof.Dr.Ir. Indratmo Sukarno, MSc NIP: 195709201984031001 Tembusan Yth.:

(1) Ketua Majelis Wali Amanat;

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Kutukoglu, “Form of Ottoman Economics” History of Ottoman State and Civilization, pp, 583-88, Istanbul 1994; Stock Exchange in Islam papers of Turkish scholars, Istanbul 1994; Idris