SIDANG TUGAS AKHIR
Institut Teknologi Kalimantan
.
Teknik Mesin Institut Teknologi Kalimantan
Dosen Pembimbing Gad Gunawan, S.T., M.T.
Dosen Pendamping Doddy Suanggana, S.T., M.T .
Zerry Ramadhan
03171076
Program Studi Teknik Mesin
Jurusan Teknologi Industri dan Proses Institut Teknologi Kalimantan
Balikpapan
"ANALISIS PRODUKSI BIOGAS DARI HASIL CAMPURAN KOTORAN SAPI DENGAN AMPAS TAHU SEBAGAI BAHAN
BAKAR ALTERNATIF"
Outline
Latar Belakang Tinjauan Pustaka
01 02 03 04 05 06 07 08
Metode Penelitian Variable Penelitian
Pembahasan
Proses dan Data Skema Alat
Kesimpulan
Latar Belakang
Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya
Alam. Cadangan minyak bumi di indonesia semakin
menipis dan semakin meningkatnya harga minyak mentah dipasar
internasional, jika kekurangan bahan bakar minyak terus berlangsung,
akan menimbulkan kelangkaan bahan bakar minyak yang disebabkan oleh harga minyak didunia.
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak pemerintah
mengeluarkan kebijakan yatu mengkonversi minyak tanah ke liquid pertoleum Gas (LPG) sebagai pengganti bahan bakar mnyak. Kebijakan tersebut
menekankan pada sumber daya yang dapat diperbarui sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak yang pasti
bakal habis. Salah satu sumber energi alternatif yaitu biogas
Persoalan yang Terjadi Di Dunia Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk
dan menipisnya sumber
cadangan minyak dunia .
TUJUAN PENELITIAN
1
Menganalisis massa gas yang dihasilkan dari produksi biogas campuran kotoran sapi dengan ampas tahu
Mengetahui pengaruh temperatur digester dan lingkungan terhadap produksi biogas campuran kotoran sapi dengan ampas tahu.
Menganalisis tekanan gas yang dihasilkan dari produksi biogas campuran kotoran sapi dengan ampas tahu
2
3
4
Dapat menganalisis warna
api pada kompor biogas
TINJAUAN PUSTAKA
BIOGAS ADALAH
SALAH SATU BENTUK ENERGI ALTERNATIF YANG MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK. UNSUR KARBON,
HIDROGEN SERTA NITROGEN MERUPAKAN KANDUNGAN BAHAN BAKU
ORGANIK UNTUK MENGHASILKAN BIOGAS
Metode pembuatan biogas dapat dilakukan dengan menggunakan penguraian secara aerobik dan anaerobik. Penguraian secara aerobik dilakukan pada kondisi yang terdapat oksigen dan limbah yang dihasilkan dari proses ini bisa langsung dibuang ke lingkungan.
Sedangkan proses anaerobik dilakukan dengan ruangan yang kedap udara untuk proses fermentasi yang maksimal.
Sedangkan secara umum, biogas merupakan
gas yang mudah terbakar yang dihasilkan dari
proses fermentasi (pembusukan) bahan-bahan
organik oleh bakteri-bakteri anaerobik. Bakteri
tersebut ialah bakteri yang masih hidup dalam
kondisi tanpa oksigen yang ada dalam udara.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2019), populasi sapi tahun 2019 di kalimantan timur mencapai 121.033.000 ekor. . Kotoran hewan yang paling sering dimanfaatkan
ialah kotoran ternak sapi.
Kandungan metana (CH
4), yang terkandung pada kotoran sapi cukup besar. Oleh karena itu, kotoran sapi yang dicampur dengan limbah organik sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan biogas.
KOTORAN
SAPI
B A H A N B A K U B I O G A S
Kotoran Sapi juga mengandung selulosa,
lignin dan hemiselulosa yang sangat tinggi, ini
berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan
bakteri pada proses fermentasi
AMPAS TAHU
Hal ini dikarenakan ampas tahu memiliki kandungan protein yang tinggi sebagai makanan bakteri untuk meningkatkan rasio (C/N) dan
meningkatkan proses biogas
Hasil Penelitian
Penambahan ampas tahu dengan campuran kotoran sapi memberikan pengaruh terhadap konsentrasi gas metan dan biogas yang dihasilkan menjadi lebih banyak.
Membandingkan tanpa kotoran ternak dengan yang mengandung kotoran ternak menghasilkan bahwa lebih besar volume gas pada perlakuan yang mengandung kotoran ternak dibanding tanpa kotoran ternak.
Beberapa penelitian sebelumnya telah
melakukan eksperimen yaitu mencampurkan kotoran ternak dengan ampas tahu
Berdasarkan data Badan Pengkajian Teknologi
(BPPT),limbah tahu
dihasilkan sebesar
2.610 kg per 80kg
tahu.
No.
Nama dan Tahun Publikasi
Judul Referensi Hasil
1 Mochamad Rusdi Hidayat dkk,
(2012)
Produksi Biogas Dari Limbah Cair Industri Tahu Dengan Biokatalis
Effective Microorganisme
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempercepat pembentukan biogas menjadi rata –rata 5,5 hari dengan kondisi optimal EM-4 0,75% dan lama pembakaran gas metana yang diperoleh adalah 14 menit 56 detik dengan
nyala api biru yang menunjukkan proses pembakaran cukup sempurna.
2
Dewi Artanti Putri, Sunar Tejo
Tsani (2015)
Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Rumen Sapi Terhadap Produksi Biogas
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh suhu dan perbandingan rumen sapi yang dibutuhkan untuk mendapatkan biogas dengan hasil yang optimum. Bagaimana suhu mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme
dan kecepatan reaksi dalam pembentukan biogas.
3
Hadi Purnama Putra dkk,
(2016)
Pengaruh Rasio Pencampuran Limbah Cair Tahu dan Kotoran Sapi
Terhadap Proses Anaerob
Tujuan penelitian ini dengan variasi limbah cair tahu dan kotoran sapi
25 : 27 didapatkan konsentrasi COD total sebesar 782,68 mg/L dengan volume 50,4 mL
4 Hanifah Nisrina dkk, (2018)
Pemanfaatan Limbah Tahu Skala Rumah Tangga Menjadi Biogas Sebagai Usaha Teknologi Bersih Di
Laboratorium Pusat Teknologi Lingkungan –BPPT
Selama waktu tinggal 14 hari limbah tahu menghasilkan biogas sebesar 1,525 L dengan penurunankandungan COD senilai 8,1%, Total Solid senilai 56,9% dan Volatile Solid senilai 66,3%.
PENELITIAN TERDAHULU
METODOLOGI PENELITIAN
Diagram Alir
Persiapan Alat dan Bahan
Perancangan Alat Pengolah Biogas
Pembuatan Biogas Mulai
Studi literatur
Kesimpulan
Selesai Observasi dan pengambilan data
Analisis Data dan pembahasan
Kebocoran
?
Ya
Tidak
Pembuatan biogas menggunakan campuran kotoran sapi, Ampas Tahu dan air dengan tiga variasi dengan total pencampuran setengah kapasitas dari digester dan drum sebagai digester dengan kapasitas 25 liter.
Variabel Kontrol
Variabel Bebas
Waktu pengambilan data yang dilakukan setiap hari yaitu pukul 06.00 WITA dan 18.00 WITA selama 30 hari.
Variabel Terikat
VARIABEL PENELITIAN
Variabel Nilai
Kotoran sapi (40% , 35% dan 45%)
(40%, 45% dan 35%) 20%
Ampas Tahu Air
Variabel Satuan Variasi Nilai
Suhu pada digester °C
Setiap hari selama 30 hari produksi biogas Tekanan pada digester bar
Massa biogas gram
Nyala Api -
1. Jerigen sebagai bak fermentasi (digester).
2. Thermometer sebagai pengukur suhu.
3. Pipa penghubung.
4. Pressure Gauge sebagai pengukur tekanan.
5. Valve.
6. Ban dalam sebagai tempat penampung biogas.
7. Selang
8. Kompor biogas
S K E M A A LA T
PROSES PRODUKSI DAN
PENGAMBILAN DATA
HASIL PERANCANGAN ALAT
BIOGAS
Proses pengadukan bahan
organik yang akan digunakan
Proses pengambilan data suhu Lingkungan dan suhu didalam
digester
Proses Pengambilan Data Tekanan Biogas
Proses Pengambilan Data
Massa Biogas
Pembahasan
Data Temperatur
Maksimum °C
Minimum °C Rata-rata °C
Lingkungan 26 23 23,966
Digester 1 28 25,2 25,993
Digester 2 28,7 24,3 25,716
Digester 3 29,2 23 24,79
Data Temperatur Pukul 06.00
Data Temperatur
Maksimum°C
Minimum°C Rata-rata°C
Lingkungan 28 26 27,3
Digester 1 30,7 27,6 28,7
Digester 2 30 27,1 28,083
Digester 3 29,2 26,1 27,45
Data Temperatur Pukul 18.00
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Temperatur ( °C )
Hari Ke -
Lingkungan Substrat d1 Substrat d2 Substrat d3
25 26 27 28 29 30 31
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Temperatur (°C )
Hari Ke -
Lingkungan Substrat d1 Substrat d2 Substrat d3
Data Tekanan Maksimum (bar) Minimum
(bar) Rata-rata (bar)
Digester 1 0,00539 0,00098 0,00297
Digester 2 0,00412 0,00098 0,00254
Digester 3 0,00294 0,00098 0,00164
Data Tekanan Maksimum
(Bar) Minimum
(Bar)
Rata-rata (Bar)
Digester 1 0,00343 0,00098 0,00228
Digester 2 0,00225 0,00098 0,00161
Digester 3 0,00206 0,00098 0,00154
Data Tekanan Biogas Pukul 06.00
Data Tekanan Biogas Pukul 18.00
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tekanan (Bar)
Hari Ke-
d1 d2 d3
0 0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025 0.003 0.0035 0.004
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930
Tekanan (Bar)
Hari Ke -
d1 d2 d3
Massa Biogas Maksimum
(Gram) Minimum
(Gram)
Rata-rata (Gram)
Digester 1 3,6 0,7 1,82
Digester 2 2,8 0,4 1,64
Digester 3 2,3 0,4 1,26 g
Massa Biogas Maksimum
(Gram) Minimum
(Gram)
Rata-rata (Gram)
Digester 1 2,3 0,9 1,59
Digester 2 2,1 1 1,37
Digester 3 1,7 1 1,17
Data Massa Biogas Pukul 06.00
Data Massa Biogas Pukul 18.00
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930
Massa (Gram)
Hari Ke -
d1 d2 d3
0 0.5 1 1.5 2 2.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930
Massa (Gram)
Hari Ke -
d1 d2 d3