• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memahami Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

N/A
N/A
Sultan Joki

Academic year: 2024

Membagikan " Memahami Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Silvia Mardiana

Mata Kuliah : Teknologi Baru dalam Pembelajaran (Topik 4)

ELABORASI PEMAHAMAN - Pemanfaat Perangkat Digital

1. Identitas Mata Pelajaran Mata pelajaran : PPKn

Pokok Materi : Bentuk Negara Indonesia

Kelas : VIII-6

Model : Problem Based Learning (PBL)

2. Capaian Pembelajaran

Peserta didik memahami periodisasi pemberlakuan dan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; memahami Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber hukum tertinggi. Peserta didik memahami bentuk pemerintahan yang berlaku dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peserta didik memahami peraturan perundang-undangan dan tata urutannya; mematuhi pentingnya norma dan aturan, menyeimbangkan hak dan kewajiban warga negara.

3. Tujuan Pembelajaran

• Peserta didik mampu menampilkan perilaku taat hukum di lingkungan sekolah dan masyarakat.

• Peserta didik mampu mempraktikkan kedaulatan pada organisasi di sekolah.

4. Kegiatan Pembelajaran Mikro

• Kegiatan Awal : Apersepsi

• Kegiatan Inti

a) Orientasi peserta didik pada masalah.

b) Mengorganisasikan peserta didik.

c) Membimbing penyelidikan individu/ kelompok d) Mengembangkan/ menyajikan hasil karya

e) Menganalisis/ mengevaluasi proses pemecahan masalah

• Kegiatan Akhir : Penutup

5. Alat dan Media

• Alat : Laptop, LCD Proyektor, Bluetooth Speaker

• Media : Video, Gambar, dan PowerPoint

(2)

Saran dan Masukan dari Guru Pamong tentang bagaimana mengintegrasikan perangkat teknologi dalam pembelajaran. Apabila mengintegrasikan perangkat teknologi dalam pembelajaran,

hendaknya praktikan mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Saat memberikan penjelasan kepada peserta didik menggunakan tampilan PPT dengan bantuan proyektor, sebaiknya menggunakan alat pointer agar peserta didik lebih fokus dan terarah.

2. Meskipun mengintegrasikan teknologi, praktikan juga harus memperhatikan apakah teknologi tersebut interaktif untuk peserta didik. Diharapkan praktikan mampu menerapkan teknologi yang interaktif agar peserta didik tidak merasa bosan dan lebih bersemangat dalam belajar.

3. Dengan mengaitkan pembelajaran Bentuk dan Kedaulatan Negara kehidupan, peserta didik dapat memahami konsep Bentuk dan Kedaulatan Negara dengan lebih baik melalui visualisasi grafik, dan penggunaan vidio pembelajaran. Ini dapat membantu peserta didik memahami bagaimana perubahan dalam variabel independen memengaruhi variabel dependen dalam fungsi linear dan memberikan pengalaman belajar yang lebih berkesan.

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 telah menegaskan bahwa kebebasan beragama adalah bagian dari hak asasi manusia yang bersifat tidak dapat dikurangi

Mempertahankan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, tidak hanya dilakukan dengan tidak merubahnya. Namun

Buku ini memuat dua materi, yaitu Bahan Tayangan Materi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berupa gambaran yang memuat tentang latar belakang, proses

Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, selain memuat urusan yang perlu ditangani oleh Kementerian Negara, secara eksplisit juga memuat Kementerian

Finalisasi Pancasila dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 didasarkan pada pengalaman historis ideologis bangsa Indonesia untuk menjaga integrasi

Pasal 4 ayat(1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.. melalui Menteri Dalam Negeri menurut hierarki yang ada. Dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari

Pasca Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dan dengan ditetapkannya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (yang kemudian lazim disebut sebagai

13 Meski Pasal 24 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 tidak menyebutkan secara tersurat kewenangan Mahkamah Agung dalam proses seleksi