• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN SINGLE PARENT IBU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK DI DESA KURIPAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN SINGLE PARENT IBU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK DI DESA KURIPAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Penegasan Judul

Peran berarti mengambil tanggung jawab atas perilaku positif dan negatif orang tua terhadap anak-anaknya. Orang tua berkewajiban untuk memelihara, memperhatikan, dan membimbing anaknya untuk mengenal dan mempersembahkan dirinya kepada Tuhan. Keluarga yang terdiri dari orang tua adalah yang pertama kali dikenal anak dalam lingkungan keluarga, sehingga anak harus mendapat bimbingan dan arahan yang sebaik-baiknya.

2 Tamrin Nasution dan Nasution Nurhalijah, Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Akademik Anak (Yogyakarta: Gunung Mulia, 1980), hlm.

Alasan Memilih judul

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sampai mereka merubah keadaan mereka sendiri. Ayat di atas jelas mengandung perintah bahwa seseorang harus mandiri dan berusaha sekuat tenaga untuk mengubah nasibnya sendiri dari keadaan yang buruk menjadi keadaan yang lebih baik, tentunya dengan berusaha bekerja keras secara mandiri dan diberi kebiasaan berupa latihan-latihan untuk memperolehnya. terbiasa dengan itu. Dari uraian di atas, peneliti menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah kajian yang mengungkapkan dengan jelas penggunaan tindakan yang dipersiapkan secara matang melalui metode pembiasaan yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang, sehingga anak memiliki kesempatan untuk atau keterampilan untuk melakukan semua aktivitas sendiri, yang sulit untuk ditinggalkan.

Latar Belakang Masalah

Orang tua memiliki peran penting dalam membimbing dan mendampingi anaknya baik dalam pendidikan formal maupun non formal. Peran orang tua sendiri dapat mempengaruhi perkembangan anak dari segi kognitif, afektif dan psikomotor. Menurut Lestar, “peran orang tua adalah cara yang digunakan oleh orang tua mengenai pandangan yang berkaitan dengan tugas yang harus mereka lakukan dalam membesarkan anak”.

Hadi menyatakan bahwa “orang tua mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk memelihara, mendidik, mendidik dan melindungi anak”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa peran orang tua adalah cara yang digunakan oleh orang tua atau keluarga dalam menjalankan tugasnya dalam pengasuhan, pendidikan, perlindungan dan penyiapan anak untuk kehidupan sosial. Peran orang tua sangat penting dalam perkembangan anak, baik secara kognitif, efektif maupun psikomotorik.

Orang tua adalah guru pertama yang mengajarkan anak tentang cara hidup, seperti sopan santun dan. Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama tempat anak berinteraksi sebagai lembaga pendidikan tertua, artinya dari sinilah sebuah proses pendidikan dimulai. Peran ibu sebagai pencari nafkah tunggal dapat menyebabkan perubahan sikap yang mendasar terhadap keadaan yang dialaminya.

20 Mili Asmanita, “Peran Orang Tua Dalam Membentuk Kemandirian Anak Muda Di Desa Tanjung Berugo, Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin,” Uin Jambi Repository. Menanamkan kemandirian pada anak memang sangat sulit, disini orang tua harus bisa memberikan perhatian khusus kepada anak.

Fokus Penelitian dan Sub-Fokus Penelitian

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian anak usia dini adalah kemampuan seorang anak untuk tidak bergantung atau tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain dalam mengurus dirinya sendiri (makan sendiri tanpa disuapi, berpakaian sendiri tanpa bantuan, mandi). dan buang air besar dan buang air kecil saja). , dalam membuat keputusan emosional dan dalam interaksi sosial dengan orang lain. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peranan ibu tunggal dalam perkembangan kemandirian anak usia 5-6 tahun di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi guru : Dapat menjadi referensi, sumber inspirasi, bahan masukan untuk membangkitkan kemandirian anak di sekolah c.

Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

  • Metode Penelitian
    • Pendekatan dan Desain Penelitian
    • Lokasi Penelitian
    • Subjek dan Objek Penelitian
    • Sumber Data Penelitian
    • Teknik Pengumpulan Data
    • Teknik Analisis Data

Peran pembimbing yang dapat dilakukan ibu tunggal untuk meningkatkan kemandirian anak anaknya melalui pembekalan, dorongan, dan perbuatan baik. Pola asuh orang tua tunggal dalam membentuk kemandirian anak di Desa Crabak Kecamatan Slahung Kabupaten Pornorogo. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian kualitatif dengan metode studi kasus (deskriptif) bertujuan untuk mengetahui fenomena peran ibu tunggal dalam membentuk kemandirian anak.

Maka penelitian tentang “Peran ibu single parent dalam membentuk kemandirian anak usia 5-6 tahun (studi kasus) di Desa Kuripan Kecamatan Tiga Dihaji Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan”. Misalnya orang tua dan anak, dalam penelitian ini subjeknya adalah orang tua tunggal. Objek penelitian merupakan objek yang menjadi fokus penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah masalah yang diteliti yaitu orang tua tunggal.

Peneliti akan melihat langsung situasi dan kondisi serta aktivitas dari single parent dan anak-anak Observasi yang dilakukan terkait dengan aktivitas ibu tunggal dalam mengasuh anak untuk menciptakan kemandirian dan aktivitas anak saat di rumah terkait dengan kemandirian anak. Di antara yang kemudian diamati adalah interaksi antara orang tua tunggal dengan anaknya serta cara pengasuhan orang tua tunggal untuk mengembangkan kemandirian pada anak.

Wawancara dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang peran orang tua tunggal dalam mengembangkan kemandirian anak di Desa Kuripan. Penyajian data untuk memudahkan pemahaman tentang apa yang terjadi oleh peneliti dan orang lain, bentuk penyajian data adalah naratif, artinya analisis didasarkan pada pengamatan peneliti di lapangan dan pandangan teoritis untuk menggambarkan secara jelas peran individu orang tua dalam perkembangan kemandirian anak.

Sistematika Pembahasan

Usia dini (0-6 tahun) merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sekaligus akan menentukan masa depan anak atau disebut juga masa emas. Secara yuridis, istilah anak usia dini di Indonesia mengacu pada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pelaksanaan pendidikan anak usia dini dapat dilakukan secara formal, nonformal dan informal.

Dari perspektif empiris, banyak peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting. Pertama tentang tumbuh kembang anak usia dini dapat memberikan pengertian dan pemahaman diri. Ketiga, adanya upaya para ahli untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini untuk pembelajaran yang berkelanjutan.

Kompetensi Pribadi Guru Membentuk Kemandirian Pada Anak Usia Dini (Studi Kasus di TK Mutiara, Tapos Depok).” AWLADY: Jurnal Pendidikan Anak 3, no.

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini

  • Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini
  • Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
  • Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
  • Konsep Dan Aspek Pengembangan Anak Usia Dini
  • Landasan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini41
  • Karakteristik perkembangan anak usia dini

Esensi pendidikan anak usia dini (PAUD) sebenarnya telah dikemukakan oleh para ahli bahkan para filosof, baik filosof Barat maupun Timur, termasuk filosof Indonesia. Anak usia dini merupakan masa di mana fondasi atau landasan awal bagi tumbuh kembang anak.Dari perspektif empiris, banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting karena pada saat manusia dilahirkan, sel-sel otak sudah siap untuk berkembang secara optimal. . Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada perkembangan seluruh aspek kepribadian anak.

Selanjutnya Pasal 1 ayat 14 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan prasekolah merupakan upaya pembangunan. 42 Nilawati Tadjuddin, “Pendidikan Moral Anak Usia Dini Dalam Pandangan Psikologi, Pedagogik dan Agama,” Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini 1, no Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini pada jalur formal adalah Taman Kanak-Kanak (TK) atau RA dan institusi serupa.

Tumbuh kembang anak, terdapat 6 aspek perkembangan di bawah ini, membentuk fokus sentral dan mengembangkan kurikulum bermain pada anak usia dini. Kurikulum Penanaman Sikap Berbasis Kecerdasan Emosi Pada Anak Usia Dini Provinsi Lampung, Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 6, no. Kesimpulan dari konsep dasar pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah gagasan dasar atau gagasan awal tentang pendidikan anak usia dini dari berbagai pihak mulai dari filosof, ahli teori hingga ahli hukum.

47 Nilawati Tadjuddin, “Dimensi Ketahanan Anak Usia Dini dan Pembinaan Karakter dalam Perspektif Alquran,” dalam Fundamental. Selain itu, Pasal 1(14) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang diarahkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan dengan memberikan insentif pendidikan untuk memajukan tumbuh kembang. perkembangan dan mental agar anak siap untuk pendidikan lebih lanjut.

Perkembangan Kemandirian Anak Usia Dini

  • Pengertian Kemandirian Anak Usia Dini
  • Aspek-Aspek Kemandirian Anak Usia Dini
  • Ciri-Ciri Kemandirian Anak Usia Dini
  • Indikator Kemandirian Anak Usia Dini
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak
  • Peran Orangtua Dalam Menumbuhkembangkan

Sejalan dengan pandangan Sumantri, konsep kemandirian adalah kemampuan seorang anak untuk berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain baik berupa materi maupun moril. Kemandirian merupakan sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam melaksanakan tugas. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk tidak atau tidak selalu bergantung pada bantuan orang lain.

Emosi, aspek ini diwujudkan dalam kemampuan mengendalikan emosi dan kemandirian dari kebutuhan emosional orang lain. Ekonomi, aspek ini dicirikan oleh kemampuan mengatur ekonomi dan kemandirian dari kebutuhan ekonomi orang lain. Sosial, aspek ini dicirikan oleh kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan mandiri dari orang lain atau menunggu tindakan mereka.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa anak dapat mengambil keputusan sendiri secara cepat dengan meniru tindakan orang lain disekitarnya, oleh karena itu lingkungan yang baik juga dapat memberikan pengaruh yang baik bagi anak. Bersosialisasi ditunjukkan dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu orang lain untuk bertindak. Bersosialisasi sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan kemandirian anak, anak yang mudah bersosialisasi akan mudah mencari teman dan bergaul dengan baik dengan orang lain.

Anak yang tidak bergantung pada orang lain (melakukan kegiatan yang dapat dilakukannya sendiri, seperti makan, menggambar, mewarnai, dll), anak yang memiliki karakter mandiri selalu ingin mencoba melakukan segala sesuatunya sendiri. Dalam hal ini diwujudkan dalam kemampuan untuk memahami kebutuhan orang lain dan kesediaan untuk memberikan apa yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan orang lain.

Pengertian Ibu Single parent dan Peran Ibu Single Parent62

  • Peran Ibu Single parent
  • Bentuk-bentuk peran ibu single parent
  • Faktor-faktor Menjadi Ibu Single Parent

Peran berarti mengambil tanggung jawab atas perilaku positif dan negatif yang dilakukan orang tua terhadap anak-anaknya (seperti rasa tanggung jawab seorang ibu untuk mencari nafkah bagi anak-anaknya). Secara umum, orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dalam sebuah keluarga atau rumah tangga, yang dalam kehidupan sehari-hari atau biasa disebut dengan orang tua. Kedudukan orang tua seperti yang telah dijelaskan di atas tentu saja memaksa mereka (orang tua) untuk berusaha sepenuh hati menjadi ayah dan ibu pertama bagi anak-anaknya.

Keberadaan orang tua yang memiliki kekuatan integritas moral dan spiritual, kebajikan dan pengasuhan yang baik akan membantu dalam membesarkan anak-anaknya. Memiliki keluarga dan orang tua yang utuh karenanya merupakan ungkapan bahwa “Keluarga adalah tiang masyarakat dan sekaligus tiang Negara”. 71 Desy, “Gaya Pengasuhan Orang Tua Tunggal dalam Pendidikan Agama (Islam) (Studi Kasus di Desa Rejosari Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo),” h.

Peran seorang ibu ketika menjadi orang tua tunggal adalah menjalankan kodratnya sebagai seorang perempuan, termasuk mengasuh dan mengasuh anaknya, serta hal-hal yang ada di rumah selama ia bekerja, tetap harus memantau apa yang ada. di dalam rumah. Oleh karena itu, peran ibu sebagai orang tua tunggal lebih berat karena menjalankan dua tugas, yaitu peran menjalankan tugas ayah sebagai pembimbing kepala rumah tangga, pencari nafkah, panutan bagi anak, dan peran ibu. seorang ibu , yaitu mentor, pendidik untuk merespon. Peran orang tua dalam membentuk kemandirian anak usia dini di Desa Tanjung Berugo Kecamatan Lembah Masurai Kabupaten Merangin.” Repositori Uin Jambi, 2019, 8–.

Model Single Parents dalam Pendidikan Agama (Islam) (Studi Kasus di Desa Rejosari Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo).” Jurnal Pendidikan Agama Islam 12, no. Peran orang tua dalam mengatasi gangguan perhatian dengan/tanpa hiperaktif Darul Ilmi Jurnal Ilmiah PGRA 7, no.

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Gambaran Umum Objek

  • Sejarah Desa Kuripan Tiga Dihaji Oku Selatan
  • Keadaan Geografis
  • Keadaan pemerintahan desa kuripan tiga dihaji Oku
  • Keadaan Masyarakat Desa Kuripan Tiga Dihaji Oku

Penyajian Fakta dan Data Penelitian

ANALISIS PENELITIAN

Analisis Data Penelitian

  • Analisis Data Wawancara
  • Analisis Data Observasi

Temuan Penelitian

PENUTUP

Simpulan

Saran

Penutup

Gambar

Tabel 1. 1  Indikator Pencapaian Perkembangan Kemandirian Anak .. 4  Tabel 1. 2  Penelitian Terdahulu yang Relevan .................................

Referensi

Dokumen terkait

The findings in this study are Turkey's interest in peace efforts with Israel from an economic, political, and security perspective; and efforts to normalize diplomatic relations