Sistem Informasi Akademik SMK Hasanudin Kandanghaur Berbasis Android
Supriyandi Ridzkia1, Syarif Hidayatulloh2
1Universitas BSI Bandung e-mail: [email protected]
2Universitas BSI Bandung e-mail: [email protected]
Abstraksi
SMK Hasanudin Kandanghaur adalah salah satu sekolah menengah kejuruan swasta yang terletak di Kabupaten Indramayu yang masih menerapkan sistem manual dalam kegiatan administrasi akademiknya, seperti pembuatan jadwal pelajaran, pemberitahuan pengumuman, detil kehadiran, nilai hasil belajar, dan informasi lowongan kerja yang semuanya masih diterapkan manual. Menggunakan metode penelitian observasi yang langsung ke SMK Hasanudin Kandanghaur, mewawancarai wakil kurikulum SMK Hasanudin Kandanghaur, serta studi pustaka untuk mendapatkan informasi tambahan dalam melakukan penelitian ini. Maka penelitian ini menghasilkan suatu aplikasi yang dirancang untuk SMK Hasanudin Kandanghaur dalam kegiatan akademiknya dengan menerapkan terknologi realtime database firebase. Penerapan Teknologi Realtime Database Fireabase Pada Aplikasi Sistem Informasi Akademik SMK Hasanudin Kandanghaur Berbasis Android diharapkan bisa berguna untuk membantu pekerjaan administrator sekolah menginput informasi siswa dan lowongan kerja, serta siswa dalam memperoleh informasi belajarnya yang up to date. Keamanan datanya juga akan terjaga karena adanya fitur authentication.
Kata Kunci: Realtime Database, Firebase, Sistem Informasi Akademik, Sekolah Menengah Kejuruan, Android
1. Pendahuluan
Teknologi informasi telah membantu mendukung berbagai kehidupan, contohnya dalam bidang ekonomi, bidang pendidikan, bidang hiburan, dan bidang lainnya. Pengguna teknologi ini mencakup hampir segala umur, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. (Fitriani & Tajuddin, 2017) Pemanfaatan sistem informasi akademik adalah salah satu pengembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan. Pendidikan pada umumnya bisa didefinisakan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk proses peserta didik agar secar aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat.
(Zakky, 2018)
Pada era globalisasi ini perguruan tinggi diharapkan bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang teknologi informasi
berbasis teknologi mobile untuk menunjang kegiatan akademiknya, seperti pengolahan data akademik ataupun dalam penyajian informasi secara cepat, tepat, akurat, dan berkualitas. (Setiawan, Suratno, & Lutfi, 2018) Secara umum sistem informasi akademik merupakan sistem yang dibangun untuk memberi kemudahan dalam mengelola kebutuhan administrasi manajemen kampus. Namum seiring perkembangan zaman, sistem informasi akademik juga dibutuhkan oleh sekolah- sekolah. Hal tersebut dikarenakan mengolah data dalam jumlah banyak bukanlah hal yang mudah. (Serli &
Rahmayu, 2019)
Android merupakan platform mobile yang mampu secara langsung berkomunikasi dengan berbagai database server, sehingga pada perkembangannya banyak bermunculan aplikasi-aplikasi berbasis data yang dikembangkan pada platform ini, misalnya facebook, twitter, instagram dan media sosial lain yang memungkinkan para penggunanya berbagi foto, musik, dan data-data lainnya dengan lebih praktis karena tanpa harus membuka
aplikasi browser terlebih dahulu. (Setiawan et al., 2018)
SMK Hasanudin Kandanghaur adalah sekolah menengah kejuruan yang terletak di Kandanghaur Kabupaten Indramayu. Sistem informasi SMK Hasanudin ini terbilang kurang mengikuti teknologi yang berkembang yaitu penulisan jadwal pelajaran yang masih manual ditulis di papan tulis kemudian diikuti siswa pada bukunya masing-masing, pemberitahuan pengumuman terkait kegiatan sekolah dilakukan secara manual dengan memberikan satu per satu surat kepada siswa, pengecekan absen siswa yang harus dilihat pada buku absen kelas, siswa dan orangtua siswa bisa mengetahui nilai prestasi selama di sekolah hanya pada pembagian raport, sampai informasi lowongan kerja yang bekerjasama dengan sekolah harus menunggu pemberitahuan langsung dari pihak sekolah yang belum tentu tersebar pada semua siswa, sehingga informasi yang siswa butuhkan tidak akan langsung diterima.
Dari pemaparan diatas, penulis menyimpulkan dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu kebutuhan siswa dan administrator pada SMK Hasanudin Kandanghaur. Dalam hal ini penulis akan membuat aplikasi Sistem Informasi Akademik SMK Hasanudin Berbasis Android yang diharapkan berguna bagi administrator dalam penginputan informasi untuk siswa, serta untuk siswa agar dapat mengetahui informasi terkait sekolah maupun nilai prestasinya kapan dan dimana saja.
2. Metode Penelitian
Metode adalah suatu proses atau cara sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dengan efisiensi, biasanya dalam urutan langkah-langkah tetap yang teratur. (Informasi, 2017) Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain.
2.1. Teknik Pengumpulan Data A. Observasi
Observasi dilakukan langsung di SMK Hasanudin Kandanghaur dengan meminta ijin kepada wakil kepala kurikulum SMK Hasanudin Kandanghaur.
B. Wawancara
Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi lebih, dalam hal ini
penulis mewawancarai wakil kepala kurikulum SMK Hasanudin Kandanghaur.
C. Studi Pustaka
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data berupa informasi dari jurnal atau tulisan pada situs internet atau media lainnya. Pustakaan yang penulis gunakan adalah berkaitan dengan sistem informasi, metode-metode pemograman mobile dan semua informasi yang berkaitan dengan aplikasi yang ingin penulis buat.
2.2. Metode Prototype
Prototype Model adalah metode yang merevolusi metode pengembangan perangkat lunak yang lama, yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama metode waterfall. Dalam metode prototype perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada klien, dan klien tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan kritikan, sehingga perangkat lunak yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perubahan perangkat lunak dapat dilakukan berkali-kali hingga dicapai kesepakatan bentuk dari software yang akan dikembangkan. (Priyambudi, 2017)
Sumber: (Priyambudi, 2017) Gambar 1. Metode Prototype
Metode prototype ini memiliki 7 tahapan diantaranya:
 Pengumpulan kebutuhan, pengembang dan klien bersama-sama mendefinisikan format software serta mengidentifikasi kebutuhan dan sistem yang dibuat.
 Membangun prototype, membuat perencanaan sementara yang berfokus penyajian kepada pelanggan (contoh membuat input dan format output).
 Evaluasi prototyping, tahap ini dilakukan oleh klien apakah prototyping yang dibuat sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Jika tidak sesuai prototyping akan direvisi dengan mengulangi langkah- langkah sebelumnya. Tapi jika sesuai maka langkah selanjutnya akan dilaksanakan.
 Mengkodekan sistem, pada taha ini prototyping yang sudah disepakati akan
diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman yang sesuai.
 Menguji sistem, setelah sistem sudah menjadi software yang siap pakai maka dilakukan pengujian sebelum digunakan.
Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan software tersebut. Pengujian dilakukan dengan black box, white box, pengujian arsitektur, basis path, dan lain- lain.
 Evaluasi sistem, pada tahap ini klien mengevaluasi sistem yang sudah dibuat apakah sudah sesuai. Jika tidak maka pengembang akan mengulangi langkah ke 4 (mengkodekan sistem) dan ke 5 (menguji sistem), tapi jika sesuai maka langkah selanjutnya akan dilakukan.
 Menggunakan sistem, pada tahap ini software yang telah diuji dan diterima klien siap digunakan.
3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Rancangan Algoritma
Perancangan sistem atau desain secara umum dimaksudkan agar memberikan gambaran umum mengenai sistem yang akan dibangun. Perancangan ini mengidentifikasi komponen sistem informasi yang akan dibangun secara detail.
Adapun perancangan sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut:
A. Siswa
1. Apakah sudah terdaftar dalam database?
2. Jika belum, maka harus menghubungi administrator untuk dapat login.
3. Jika sudah terdaftar, bisa langsung login.
4. Dapat melihat detail data diri.
5. Dapat mengganti foto profil.
6. Dapat melihat jadwal pelajaran.
7. Dapat melihat transkrip nilai.
8. Dapat melihat detail kehadiran.
9. Dapat absen saat jam absen.
10. Dapat melihat pengumuman.
11. Dapat melihat info lowongan kerja.
B. Administrator
1. Login menggunakan email dan password.
2. Dapat melihat list siswa yang terdaftar.
3. Dapat menambahkan siswa.
4. Dapat melihat jadwal semua kelas.
5. Dapat menambah/menyunting jadwal.
6. Dapat melihat pengumuman.
7. Dapat menambah pengumuman.
8. Dapat melihat info lowongan kerja.
9. Dapat menambah lowongan kerja.
3.2. Unified Modeling Language (UML) A. Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk mengenali proses pada sistem. Pada use case diagram dapat mengetahui bagaimana aktor/pengguna melakukan interaksi dengan aplikasi.
Gambar 2. Use Case Administrator Tabel 1. Use Case tambah siswa Nama Use
Case Use Case tambah siswa Skenario Administrator
menambahkan siswa Aksi Menambahkan siswa Persyaratan
Aplikasi sudah dimulai, sudah di menu utama
administrator
Alur aktifitas
Aksi aktor Respon sistem 1. Admin
memilih siswa
2. Sistem menampilkan
list siswa 3. Admin
memilih tambah siswa
4. Sistem menampilkan
form tambah siswa 5. Admin
menginput data di
form tambah
siswa
6. Sistem menampilkan
pesan data tersimpan di database jika
semua inputan benar Kondisi
akhir Kembali ke menu list siswa
Gambar 3. Use Case Siswa Tabel 2. Use Case Ganti Foto Profil Nama Use
Case Use Case Ganti Foto Profil Skenario Siswa memilih ganti foto
pada menu profil Aksi Memilih ganti foto Persyaratan Aplikasi sudah dimulai, sudah
di menu profil siswa
Alur aktifitas
Aksi aktor Respon sistem 1. Siswa
menekan tombol ganti foto
2. Sistem mengarahkan
ke galery smartphone 3. Siswa
memilih foto
4. Sistem menampilkan
review foto 5. Siswa
menekan tombol klik untuk ganti
foto
6. Sistem menampilkan
pesan foto berhasil diganti
jika foto berhasil diupload ke
database Kondisi
akhir Kembali ke menu profil siswa B. Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan aliran kerja atau aktifitas dari sebuah sistem.
Pembuatan activity diagram pada awal pemodelan proses dapat membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram memiliki komponen dengan bentuk tertentu, dihubungkan dengan tanda panah.
Panah tersebut mengarahkan urutan aktifvtas yang terjadi, dari awal sampai akhir.
Yang perlu diperhatikan yaitu activity diagram bukan menggambarkan aktifitas sistem yang dilakukan aktor, tetapi menggambarkan aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Dibawah ini terdapat beberapa activity diagram yang telah dibuat.
Gambar 4. Activity Login
Gambar 5. Activity Tambah Siswa
Gambar 6. Activity Melihat Profil
C. Sequence Diagram
Squence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Berikut adalah rancangan sequence diagram aplikasi Sistem Informasi Akadamik SMK Hasanudin Kandanghaur.
Gambar 7. Sequence Diagram Login
Gambar 8. Sequence Diagram Tambah Siswa D. Class Diagram
Model statis yang menggambarkan struktur dan deksripsi class serta hubungannya antara class disebut juga class diagram. Pada perancangan database, class diagram mirip ER-Diagram, bedanya pada ER-Diagram tidak terdapat operasi/method tapi hanya atribut. Class terdiri dari nama kelas, atribut dan operasi/method. Berikut adalah rancangan Class diagram pada aplikasi Sistem Informasi Akademik SMK Hasanudin Kandanghaur.
Gambar 9. Class Diagram 3.3. User Interface
User interface adalah tampilan grafis yang berhubungan langsung dengan pengguna. Berikut user interface dari aplikasi meliputi.
Gambar 10. UI Spashscreen
Gambar 11. UI Menu Login
Gambar 12. UI Menu Admin
Gambar 13. UI List Siswa
Gambar 14. UI Tambah Siswa
Gambar 15. UI List Jadwal
Gambar 16. UI Tambah Jadwal
Gambar 17. UI List Loker
Gambar 18. UI Tambah Loker
Gambar 19. UI List Pengumuman
Gambar 20. UI Tambah Pengumuman
Gambar 21. UI Profil Siswa
Gambar 22. UI Jadwal Pelajaran
Gambar 23. UI Transkrip Nilai
Gambar 24. UI Detail Kehadiran 3.4. Testing
Pada tahap ini bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada aplikasi yang akan diuji dan bermaksud untuk mengetahui aplikasi yang dibuat telah sesuai dengan tujuan perancangan aplikasi.
Tabel 3. Data Pengujian Volume data 11 Responden
Sumber data 10 Responden diluar developer dan 1 responden
dari developer Data diambil 15 juli 2019
A. Alpha Testing
Tabel 4. Hasil Alpha Testing KELAS
UJI
DETAIL
PENGUJIAN HASIL Mulai
aplikasi Membuka aplikasi Berhasil
Login
Menginput email dan password untuk masuk ke
menu utama
Berhasil (Admin)
Menu siswa
(Admin) Membuka menu
siswa
Berhasil
(Admin) Tambah siswa
(Admin) Menginput data
siswa untuk dimasukkan ke
database
Berhasil
(Admin) Menu jadwal
(Admin) Membuka menu
jadwal
Berhasil
(Admin) Tambah jadwal
(Admin) Menginput data
jadwal untuk dimasukkan ke
database
Berhasil
(Admin) Menu lowongan
kerja
(Admin) Membuka menu
lowongan kerja
Berhasil
(Admin) Tambah lowongan
kerja
(Admin) Menginput data lowongan kerja untuk dimasukkan
ke database
Berhasil
(Admin) Menu pengumu
man
(Admin) Membuka menu
pengumuman
Berhasil
(Admin) Tambah pengumu
man
(Admin) Menginput data
pengumuman untuk dimasukkan
ke database
Berhasil
(Admin) Logout
Keluar dari halaman (admin)
menggunakan tombol logout yang ada didalam
aplikasi
Berhasil
(Siswa) Menu
profil
(Siswa) Membuka
menu profil siswa Berhasil
(Siswa) Upload
foto
(Siswa) Mengupload foto dari gambar yang
ada di smartphone
Berhasil
(Siswa) Menu jadwal pelajaran
(Siswa) Membuka menu jadwal
pelajaran
Berhasil (Siswa)
Menu kehadiran
(Siswa) Membuka
menu kehadiran Berhasil (Siswa)
Menu transkrip
nilai
(Siswa) Membuka menu transkrip
nilai
Berhasil (Siswa)
Menu lowongan pekerjaan
(Siswa) Membuka menu lowongan
pekerjaan
Berhasil (Siswa)
Menu Pengumu
man sekolah
(Siswa) Membuka menu pengumuman
Berhasil
(Siswa) Logout
Keluar dari halaman (siswa)
menggunakan tombol logout yang ada didalam
aplikasi
Berhasil
Keluar aplikasi
Keluar dari aplikasi menggunakan tombol back yang
ada di smartphone
Berhasil
Dari data yang ditampilkan, dapat disimpulkan hasil dari alpha testing adalah berhasil.
B. Beta Testing
Tabel 5. Hasil Beta Testing No. Pertanyaan
Nilai
K C B SB
1
Apakah hasil yang ditampilkan aplikasi sesuai dengan keinginan anda?
0 1 7 2
2
Apakah aplikasi ini mudah digunakan?
0 0 4 6
3
Apakah tampilan menu dalam aplikasi mudah untuk dikenali?
0 0 7 3
4
Apakah penggunaan bahasa di aplikasi ini baik dan sopan?
0 0 6 4
5
Bagaimana menurut anda mengenai penyajian informasi dalam aplikasi ini?
0 2 7 1
6
Bagaimana menurut anda mengenai waktu yang dibutuhkan aplikasi ketika dijalankan?
0 1 7 2
7
Bagaimana pendapat anda mengenai tampilan desain dan warna pada aplikasi ini?
0 1 3 6
8
Bagaimana pendapat anda tentang keseluruhan aplikasi ini?
0 0 4 6
TOTAL 0 5 45 30
Presentase
(10*TOTAL/8) 0 6,25 56,25 37,50 Keterangan: K=Kurang, C=Cukup, B=Baik, SB=Sangat Baik.
Dari tabel yang ditampilkan, dapat disimpulkan hasil dari beta testing adalah baik.
3.5. Implementasi
Berikut adalah tampilan aplikasi yang telah dibangun berdasarkan rancangan dari user interface.
Gambar 25. Halaman Splashscreen
Gambar 26. Menu Login
Gambar 27. Halaman Utama Admin
Gambar 28. Halaman List Siswa
Gambar 29. Menu Tambah Siswa
Gambar 30. Halaman List Jadwal
Gambar 31. Menu Tambah Jadwal
Gambar 32. Halaman List Loker
Gambar 33. Menu Tambah Loker
Gambar 34. Halaman List Pengumuman
Gambar 35. Menu Tambah Pengumuman
Gambar 36. Menu Profil Siswa
Gambar 37. Menu Jadwal Pelajaran
Gambar 38. Menu Transkrip Nilai
Gambar 39. Menu Kehadiran
Gambar 40. Menu Lowongan Kerja
Gambar 41. Menu Pengumuman Sekolah 4. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian Sistem Informasi Akademik SMK Hasanudin Kandanghaur Berbasis Android ini adalah:
1. Aplikasi sistem informasi akademik SMK Hasanudin Kandanghaur sangat berguna untuk administrator dan siswa.
2. Dengan menerapkan teknologi realtime database, maka data yang diterima siswa akan selalu up to date.
3. Dengan adanya aplikasi ini dapat memudahkan siswa untuk melihat informasi sekolah, terutama detail absen, jadwal pelajaran, dan transkrip nilai.
4. Aplikasi ini juga memudahkan administrator sekolah untuk menyampaikan informasi sekolah kepada seluruh siswa.
Adapun saran-saran untuk pengembangan selanjutnya yaitu:
1. Aplikasi bisa dijalankan pada platform selain android.
2. Penambahan fitur untuk siswa supaya bisa login menggunakan nomor induk.
3. Penambahan akses untuk guru agar dapat menggunakan aplikasi.
4. Penyempurnaan fitur absen agar bisa dibatasi dengan radius.
Referensi
Fitriani, R., & Tajuddin, M. (2017). Desain Sistem Informasi Sekolah Berbasis Android. Jurnal Matrik, 16(1), 12.
https://doi.org/10.30812/matrik.v16i1.1 9
Informasi, K. (2017). Pengertian Metode.
Retrieved April 23, 2019, from https://www.kanalinfo.web.id/pengertia n-metode
Priyambudi, H. (2017). Pengertian metode prototype dan kelebihannya.
https://doi.org/10.1007/s10904-012- 9715-7
Serli, R. K., & Rahmayu, M. (2019). Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Web.
11(1), 16–21.
Setiawan, D., Suratno, T., & Lutfi, L. (2018).
Analisis, Desain dan Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Mobile Berbasis Android. Elkha, 10(2), 73.
https://doi.org/10.26418/elkha.v10i2.2 8272
Zakky. (2018). Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli dan Secara Umum.
Retrieved April 23, 2019, from https://www.zonareferensi.com/penger tian-pendidikan/