PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Metode Penyelesaian Masalah
DAFTAR PUSTAKA
Kajian Terdahulu
Pada bagian penelitian sebelumnya ini merupakan upaya penulis untuk mencari referensi-referensi sebelumnya terkait penelitian tugas akhir yang dirancang untuk mendapatkan inspirasi dalam pembuatan laporan tugas akhir. Pada penelitian yang dilakukan oleh (Nasha Dewantara Putra, 2018) berjudul Merancang Perangkat Cerdas Nirkabel Sebagai Sistem Keamanan Rumah (Putra, 2018). Pada penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan sensor accelerometer dan mikrokontroler NodeMCU yang saling terhubung melalui jaringan nirkabel dan dapat memberikan peringatan dini kepada pemilik rumah melalui suara dari buzzer, lampu LED dan notifikasi melalui email yang terdaftar dan dapat terekam dengan baik. dipantau secara daring.
Dengan kata lain sistem yang telah dibuat dapat berjalan sesuai rencana. Pada penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh (Sri Setyani, 2016) berjudul Perancangan Alat Keamanan Aman Menggunakan Rfid (Radio Frekuensi Identifikasi) Menggunakan E-Ktp Sebagai Tag Berbasis Arduino (Setyani, 2016). Pada penelitian ini brankas dapat diamankan dengan sensor RFID berbasis Arduino yang dapat dirancang dengan benar dan memadai sesuai uji kelayakan dosen ahli dengan nilai persentase 84,375% diatas ambang batas minimal kategori kelayakan 70%. .
Dalam jurnal penelitian oleh (Mulyapriadi dan Tjandra, 2016) berjudul Sistem Keamanan Otomatis Berbasis Mikrokontroler Menggunakan SMS Serta PIN dan RFID (M. Wijaya, T. Susila, 2016). Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa perangkat ini digunakan untuk mengamankan barang-barang berharga di dalam brankas dan untuk membuka dan mengunci pintu brankas secara otomatis menggunakan SMS serta PIN dan RFID. 6 Dalam jurnal penelitian (Ade, Ivan, Ali, Ina 2018) dengan sistem keamanan rumah menggunakan RFID, sensor PIR dan modul GSM berbasis mikrokontroler (A. Mubarok, I. Sofyan, A. A. Rismayadi, I. Najiyah, 2018).
Dalam penelitian ini dijelaskan melalui pengamatan kinerja pada setiap bagian peralatan, dilakukan pengukuran pada setiap blok sistem atau komponen yang digunakan, sehingga dapat dilakukan perbandingan antara teori dan praktek. Berikutnya adalah jurnal penelitian oleh (Triuli Novianti, 2019) berjudul Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan RFID (Novianti, T. 2019). Penelitian ini mendeskripsikan suatu perangkat kunci elektronik berbasis RFID yang dapat diprogram oleh aplikasi Arduino dengan membuat sistem keamanan yang menggunakan Radio Frekuensi Identification (RFID) sebagai gelombang frekuensi radio yang membawa data yang akan diterima oleh receiver dan keyboard membran. yang menggantikan kartu RFID jika pengguna tidak membawa kunci rumah/kartu RFID.
Pada penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh (Irfan, Unang, Rohmat 2018) dengan judul Sistem Keamanan Rumah Internet of Things Berbasis Raspberry Pi dan Telegram Messenger (Irfan, Unang, Rohmat 2018). Pada penelitian ini dijelaskan bahwa ketika sensor PIR (Passive Infra Red) mendeteksi pergerakan manusia, maka kamera Raspberry Pi akan mengambil gambar dan mengirimkan hasilnya kepada pengguna melalui Telegram Messenger. Bot di Telegram Messenger akan menawarkan 2 fungsi yang dapat dipilih pemilik rumah, yaitu mengambil foto atau video.
Landasan Teori
- Brankas
- Internet of Things (IoT)
- Relay
- Solenoid Door Lock
- NodeMcu ESP8266
- Kabel Jamper
- Arduino IDE
- Sensor Red Swicth
- Power Suplay
- Buzzer
- Batrai
- Telegram
Internet of Things (IoT), juga dikenal sebagai IoT, adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat konektivitas Internet tanpa gangguan. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa Internet of Things memungkinkan kita membuat koneksi antara mesin dan mesin. Modul relay menggunakan gaya elektromagnetik untuk memutus atau mengalirkan arus listrik ke perangkat, sehingga memerlukan tegangan tersendiri untuk beroperasi (Nugraha et al., 2019; Widiana et al., 2019).
Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan, akan tercipta medan magnet yang menarik pegangan relai. Seperti halnya slot pintu pada umumnya, kunci pintu magnet memiliki dua kondisi yaitu Biasanya Terbuka (NO) dan Biasanya Tertutup (NC) (Dharma et al., 2018). Namun untuk mengendalikan kedua kondisi tersebut, solenoid valve pengunci pintu memerlukan tegangan listrik 12 volt agar dapat beroperasi.
Tegangan listrik saja tidak cukup, untuk mengendalikan solenoid valve kunci pintu harus dihubungkan dengan sistem kendali. Pengendalian magnet akan dikendalikan oleh sebuah relay dimana relay tersebut mampu memutus atau menghantarkan arus listrik sesuai perintah dari mikrokontroler. Perancangan perangkat keras ini dilakukan untuk menciptakan alat keamanan yang aman yang dapat dioperasikan oleh aplikasi Telegram dan Desktop.
Pembahasan terfokus pada perancangan alat buka tutup kunci brankas menggunakan sistem Internet of Things yang dibuat berdasarkan kerangka berpikir dan mengacu pada sumber daya yang berkaitan dengan alat tersebut. Kabel jumper terbagi menjadi 3 yaitu : Male to Male, Male to Female dan Female to Female. Environment (IDE) adalah editor yang digunakan untuk menulis, mengkompilasi dan mengunggah program ke papan Arduino.
Lingkungan pengembangan Arduino terdiri dari editor teks untuk menulis kode, area pesan, keyboard teks, toolbar dengan tombol untuk fungsi umum, dan serangkaian menu. Baterai merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan oleh suatu alat elektronik. Telegram merupakan aplikasi bagi pengguna untuk mengirim pesan dengan cepat dan aman, selain itu Telegram sangat ringan, mudah dan gratis.
METODE PENELITIAN
- Data dan Alat Penelitian
- Data Penelitian
- Alat Penelitian
- Prosedur Penelitian
- Identifikasi Masalah
- Pengumpulan Data
- Perancangan Sistem
- Pembuatan Sistem
- Pengujian Sistem
- Pembuatan Hasil Laporan
- Perancangan
- Perancangan Sistem Secara Umum
- Rancangan Diagram Alur Sistem Secara Umum
- Perancangan Perangkat Keras
- Perancangan Perangkat Lunak
- Perancangan Pada Telegram
- Gambaran Hasil Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan mencari referensi tentang sistem keamanan pembukaan dan penutupan brankas pesan singkat Telegram. Perancangan sistem dilakukan guna memudahkan pembuatan sistem pada penelitian yaitu sistem pengaman buka tutup kunci pengaman. Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap alat yang dibangun dan pengkodean untuk mengetahui apakah seluruh perangkat yang dibangun dapat berfungsi sesuai rencana.
Setelah selesai dan diterimanya hasil analisis dari penelitian, penulis membuat laporan sebagai bukti telah selesainya penelitian. Pada tahap ini dilakukan proses pemrograman pada NodeMCU ESP8266 menggunakan bahasa pemrograman Arduino untuk mengunggah sketsa pemrograman ke sensor kelembaban tanah yang telah dirakit. Dari hasil pengujian dapat dibuktikan telah terwujud sistem Internet of Things (IoT), sistem keamanan buka tutup kunci brankas dengan menggunakan koneksi WiFi dan Internet sebagai komunikasi dan NodeMCU sebagai perangkat pengolah dan pengontrol data.
Bab ini membahas tentang implementasi sistem pada perangkat keras dan perangkat lunak dari perancangan yang dibahas pada Bab III. Dari penelitian tugas akhir ini dihasilkan prototipe sistem keamanan aman menggunakan pesan singkat Telegram. Prototipe alat keamanan brankas ini dibuat dengan menggunakan beberapa komponen yaitu perangkat keras dan perangkat lunak yang dikonfigurasikan dan dihubungkan satu sama lain agar dapat berfungsi dan berfungsi dengan baik sesuai dengan desain yang telah dibuat.
Hasil penelitian secara keseluruhan adalah prototipe alat keamanan yang aman dengan notifikasi Telegram dan buzzer sebagai alarm berbasis IoT, yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Pada Gambar 4.1 merupakan foto prototype perangkat keamanan yang aman dengan notifikasi Telegram dan alarm berbasis IoT, dimana prototipe ini menggunakan sensor buluh untuk mengirimkan notifikasi ke Telegram. Selain itu prototype ini juga menggunakan pager sebagai alarmnya, dan menggunakan NodeMcu esp8266. Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah diterapkan dapat berjalan dengan baik atau tidak.
Pengujian dilakukan secara keseluruhan setelah perangkat terpasang secara lengkap dan benar, dengan tujuan untuk mengetahui cara kerja sistem secure prototype dengan notifikasi telegram dan alarm berbasis IoT. Pengujian dimulai saat sensor mengirimkan notifikasi ke Telegram. Najiyah, “Sistem keamanan rumah menggunakan RFID, sensor PIR dan modul GSM berbasis mikrokontroler”, Jurnal Informatika, Vol. Susila, “Sistem Keamanan Otomatis Berbasis Mikrokontroler Menggunakan SMS Serta PIN dan RFID,” TESLA, vol.
HASIL DAN PENGUJIAN
Hasil Implementasi
- Implementasi Sistem Secara Umum
- Cara Membuat Bot Baru Telegram
- Implementasi Komunikasi Mikrokontroler Dan Wifi
- Implementasi Komunikasi Mikrokontroler Dan Telegram
- Komunikasi Mikrokontroler Dan Sensor Reed Switch
- Komunikasi Mikrokontroler Dan Relay
Selain itu dapat membantu kenyamanan dan keamanan di ruangan pimpinan perusahaan F3I Komputer Kisaran dengan mengirimkan notifikasi melalui telegram. Alat ini menggunakan IoT sehingga pengguna dapat menggunakan alat ini kapan saja dan dimana saja, asalkan terhubung dengan jaringan internet dan dioperasikan dari jarak jauh. Hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk membuat bot Telegram adalah buka aplikasi Telegram, lalu masuk ke menu pencarian lalu ketik BotAyah seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Implementasi komunikasi WiFi dengan NodeMcu esp8266 yang bertujuan untuk menghubungkan NodeMcu esp8266 ke WiFi sehingga data berupa notifikasi dapat terkirim ke Telegram, dan source codenya dapat dilihat dibawah ini.
Penerapan komunikasi mikrokontroler pada telegram dilakukan agar mikrokontroler dapat mengirimkan data hasil pembacaan sensor pada telegram. Dengan melakukan konfigurasi dengan memberikan token dan ID bot Telegram agar Telegram dapat berkomunikasi dengan mikrokontroler. Implementasi komunikasi mikrokontroler dan sensor buluh dimulai dengan menguji terlebih dahulu apakah sensor akan menampilkan notifikasi dengan benar atau tidak.
Untuk mengetahui apakah sensor dapat berkomunikasi dengan baik, pertama-tama hubungkan node mcu dengan sensor ke kabel jumper yang terpasang dengan baik kemudian dilanjutkan dengan proses coding program seperti dibawah ini. Implementasi komunikasi mikrokontroler dan relay dimulai dengan menguji terlebih dahulu apakah relay akan menampilkan pesan pada telegram dengan benar atau tidak. Untuk mengetahui apakah relay dapat berkomunikasi dengan baik, sambungkan terlebih dahulu node mcu dengan relay ke kabel jumper yang ada.
Pengujian
- Pengujian Keseluruhan Sistem Secara Umum
- Pengujian Sensor Reed Switch
Kesimpulan dari Tabel 4.1 adalah seluruh pengujian sistem berjalan lancar tanpa masalah malfungsi. Pengujian terhadap sensor reed switch dilakukan dengan melakukan simulasi keadaan brankas dalam keadaan tertutup, sehingga keluaran berupa buzzer mati dan notifikasi pada telegram masih belum terkirim. Kesimpulan dari tabel 4.2 adalah pengujian sensor reed switch berjalan lancar dengan notifikasi yang dikirimkan ke Telegram tanpa kendala.
Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang diharapkan bermanfaat dalam pengembangan penelitian selanjutnya. Perancangan dan konstruksi perangkat keamanan yang aman menggunakan RFID (Radio Frekuensi Identifikasi) menggunakan E-Ktp sebagai tag berbasis Arduino [disertasi].
PENUTUP
Kesimpulan
Saran