LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIK KONTROL
“SISTEM KONTROL PNEUMATIK DENGAN OPERASI 5 LANGKAH PISTON”
PNJ – PT. SOLUSI BANGUN INDONESIA TBK PLANT NAROGONG
Kelompok :
01 (No absen: 1, 6, 11, 16, 21)Anggota kelompok :
1.
Abdillah Makhasin2.
Bery Deanova3.
Ivander Defito Wijaya4.
Muhamad Sultan Salahuddin5.
Satria MubarakKelas :
EVE 15 AJURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2021
I.1 Job Description
Mesin pencetak mangkuk plastik I.2 Mechanical logic
Piston A = Pemotong Piston B = Pencetak Piston C = Pembuat Corak
Piston A dan C turun (Langkah 1, Bahan material untuk membuat mangkok plastik siap untuk dipotong dan Pembuat Corak turun untuk membuat corak)
Piston B Turun dan Piston C naik (Langkah 2, bahan material di cetak dan pembuat corak naik)
Piston A, B, dan C mengalami delay (Langkah 3, pemotong, pencetak, dan pemberi corak mengalami delay)
Piston C Turun dan Piston B naik (Langkah 4, mangkok telah dicetak dan pemberian corak pada mangkok untuk yang kedua kali untuk mempertebal corak)
Piston A dan Piston C naik (Langkah 5, pemotong naik dan lanjut ke material berikutnya serta pemberi corak telah selesai meberikan corak)
* catatan untuk piston turun adalah out stroke atau gerakan maju, sedangkan piston naik adalah in stroke atau gerakan mundur
4 45 1
3 5 2 3 1 2 3
1
B C A
I.3 Displacement Step Diagram/Diagram Langkah
I.4 Analisis Kelompok
Terdapat 4 kelompok atau 4 line (sumber)
Stimulant atau DCV 3/2 dibawah line ada 3 yaitu C1, B1, dan A0
Katup-katup yang berada dibawah line berfungsi sebagai pemindah aliran udara
Fungsi “AND” untuk gerak maju atau mundur piston lebih dari satu dengan sumber yang sama dan keluarannya satu.
Fungsi “OR” untuk gerak maju atau mundur piston lebih dari satu dengan sumber yang berbeda dan keluarannya satu
Time delayer digunakan pada aktivitas kosong untuk menghentikan aliran udara sesaat dengan mengatur opening levelnya.
I.5 Gambar Rangkaian
Langkah Operasi Kerja System
1. Ketika compressor di ON kan, fluida luar akan dikompresi dan dialiri sepanjang aliran L4.
2. Fluida yang berada di aliran L4 tidak akan menghasilkan gerakkan pneumatic cylinder karena udara mendorong masuk pneumatic cylinder.
3. Ketika tuas start diaktifkan dan mengaktifkan DCV 4/2 (1) fluida yang semula berada di sepanjang aliran L4 akan mengalir menuju L1.
4. Fluida pada L1 akan mengalir dan mengaktifkan DCV 4/2 (A) dan DCV 4/2 (C), sehingga cylinder A dan C bergerak maju (A+ C+).
5. Pada saat cylinder C maju maka katup C1 akan ON Akibatnya, DCV 4/2 (3) akan tertekan dan fluida akan dipindahkan dari L1 ke L2, sehingga DCV 4/2 (B) dan DCV 4/2 (C) akan aktif mengakibatkan cylinder B bergerak maju dan cylinder C bergerak mundur (C-B+).
6. Saat cylinder B maju maka katup B1 akan ON. Katup B1 akan mengalirkan fluida masuk ke Timer Delay terlebih dahulu sehingga fluida terhenti sejenak.
7. Ketika timer delay sudah menekan katup 3/2 nya maka DCV 4/2 (2) dan DCV 4/2 (3) akan tertekan dan fluida akan berpindah dari L2 ke L3 dan akan mengaktifkan katup DCV 4/2 (B) dan DCV 4/2 (C) sehingga cylinder B akan bergerak mundur dan cylinder C bergerak maju (B- C+).
8. Saat cylinder C maju maka katup C1 akan ON lalu mengaktifkan DCV 4/2 (1) dan DCV 4/2 (2) sehingga fluida tersebut berpindah dari L3 ke L4. Karena di L4 terdapat aliran fluida, aliran tersebut akan mendorong DCV 4/2 C dan DCV 4/2 A Lalu cylinder C dan cylinder A akan bergerak mundur.
9. Siklus ini akan terjadi terus-menerus hingga tuas start di nonaktifkan.
Tabel Rekapitulasi Komponen Pneumatic:
No Komponen Jumlah
1 Silinder kerja ganda 3 (A,B,C) 2 Katup 3/2 bawah line 3
3 Katup 4/2 atas line 3 (A,B,C)
4 Supply line 4 = n
5 Katup 4/2 bawah line n-1 = 4-1 = 3 (1,2,3) 6 Tuas start automatis 1
7 AND 3
8 OR 1
9 One way flow control valve 6 Keterangan:
L1 = line 1 L2 = line 2 L3 = line 3 L4 = line 4
A+ = cylinder A maju B+ = cylinder B maju C+ = cylinder C maju A- = cylinder A mundur B- = cylinder B mundur C- = cylinder C mundur
A0 = katup akan ON pada saat cylinder A mundur A1 = katup akan ON pada saat cylinder A maju B0 = katup akan ON pada saat cylinder B mundur B1 = katup akan ON pada saat cylinder B maju C0 = katup akan ON pada saat cylinder C mundur C1 = katup akan ON pada saat cylinder C maju