Anoraga Jatayu
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember
DECISION &
NEGOTIATION SUPPORT
SYSTEM
www.its.ac.id
Support System?
PLANNING SUPPORT SYSTEM
DECISION SUPPORT SYSTEM
NEGOTIATION SUPPORT SYSTEM Keywords
Interaksi, Integrasi
www.its.ac.id
Pengantar
Decision Support System (DSS)
DSS adalah sistem berbasis computer, dan berbasis data spasial yang dirancang untuk membantu decision-maker (planner) memilih salah satu dari beberapa alternatif dalam kondisi kompleks masalah yang
diamati (atau dalam hal ini wilayah yang direncanakan)
Poin Utama
Readability, replicability, struktur permasalahan dan pengambilan
Keputusan, alternatif, prioritas
Fungsinya
Otomatisasi pengambilan Keputusan, berbasis multi-dimensional data yang
kompleks, Optimalisasi
Spatial Decision Support System
www.its.ac.id
Pengantar
Negotiation Support System (NSS)
sistem yang dirancang untuk membantu pemangku kepentingan dalam proses negosiasi dengan menyediakan alat dan informasi yang
diperlukan untuk mendorong kolaborasi, memfasilitasi komunikasi, dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan
Poin Utama
Media komunikasi dan engagement, Pengambilan Keputusan kolaboratif,
Multi-stakeholder
Fungsinya
Mediasi, minimalisir potensi konflik, mencapai mufakat dalam lingkup multi
sektoral
www.its.ac.id
Key Principal DSS
DSS mengambil Keputusan berdasarkan hasil yang paling optimal dan melihat data-data, model, serta analisis yang telah dilakukan untuk mencapai hasil yang
terbaik
Kuantifikasi
Meminimalkan bias stakeholder, DSS harus mampu mengkuantifikasi
proses dan hasil pengambilan keputusannya
Prediksi Hasil
Bersifat finit atau infinit, peluang kejadian dapat terjadi. Berfungsi
untuk melakukan assessment terhadap seluruh luaran
Ketidakpastian &
Error
Ketidakpastian dan error yang dihahsilkan harus dalam batas yang bisa diantisipasi.
Memuat asumsi dan mitigasi
www.its.ac.id
Key Principal NSS
NSS dapat berada sebelum PSS, diantara PSS dan DSS, maupun setelah DSS. Hal ini menunjukkan fungsinya yang fleksibel dan adaptif
Transparansi
transparansi dalam proses negosiasi dengan menyediakan akses terbuka
terhadap informasi dan data
Keseimbangan
memastikan bahwa tidak ada pihak yang mendominasi dan memonopoli
proses negosiasi
Partisipasi
mendorong partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat dalam proses negosiasi, menekan timbulnya konflik,
dan menyediakan kerangka holistik
www.its.ac.id
Yang Harus Dijawab oleh DSS
“Dimana” “apa” akan terjadi “Dampak”-nya apa saja
www.its.ac.id
Yang Harus Dijawab oleh NSS
“Bagaimana” “apa” akan dilaksanakan
Sudahkah semua terjawab dan terakomodasi
www.its.ac.id
Tahapan DSS
1. Identifikasi Alternatif
Alternatif maupun hasil yang didapat dari serangkaian proses analisis
2. Assessment Alternatif
Melakukan penilaian alternatif yang ada berdasarkan beberapa pendekatan
Economic Assessment (Cost-Benefit) Risk Assessment
Social Assessment Spatial Assessment Environmental Assessment
3. Perankingan
Menentukan peringkat dari masing-masing alternatif berdasarkan pendekatan multi-
kriteria
4. Pengambilan Keputusan
Melakukan pengambilan Keputusan yang bersifat: rasional, objektif, kuantitatif,
valid/signifikan
www.its.ac.id
Jenis NSS
Computer Supported Negotiation
menyediakan informasi yang dibutuhkan kepada Stakeholders, yang tidak dapat/sulit diperoleh tanpa
dukungan computer. Komputer hanya sbg penyedia data, bukan pendukung negosiasi
Computer Mediated Negotiation
Komputer berperan sebagai mediator, yang secara aktif mempengaruhi proses negosiasi. komputer mengidentifikasi perbedaan antara Stakeholders,
kemudian memberikan saran untuk mengurangi perbedaan tersebut
www.its.ac.id
Jenis NSS
Comparison of Unassisted and Smart Assisted Negotiation in B2B Relationshi ps from the Perspective of Generation Y
www.its.ac.id
Case Study
A Spatial Decision Support System for Modeling Urban Resilience to Natural Hazards
From: Sustainability
www.its.ac.id
Case Study
Membangun model decision-making Beberapa metode spasial-kuantitatif diberlakukan untuk memberikan beberapa scenario pengambilan
Keputusan berdasarkan variabel-variabel spasial.
Digunakan metode spatial OWA berbasis MCDM serta diberikan 3 scenario utama, Pesimis, Netral,
dan Optimis
www.its.ac.id
Case Study
Alternatif Hasil
Terdapat 3 scenario pesimis, natural, dan optimis dalam model resiliensi bencana (banjir).
Berdasarkan Tingkat resiliensi masing-masing variabel (infrastruktur, kependudukan, lingkungan),
dapat ditentukan cara dan metode mitigasi yang tepat
www.its.ac.id
Case Study
Issue-Based Complexity: Digitally Supported Negotiation in Geodesign Linking Planning and Implementation
From: Sustainability
www.its.ac.id
Case Study
Isu dan Alternatif yang dibangun Terdapat 10 isu utama yang dipertimbangkan
dalam negosiasi untuk membentuk dan menentukan scenario geodesign yang optimal.
Terdapat 3 scenario awal yang akan dinegosiasikan:
1. Early Adopter 2. Late Adopter 3. Non-Adopter
www.its.ac.id
Case Study
Impact Assessment Tiap Stakeholder Tiap stakeholder memiliki data sectoral dan model
sectoral masing-masing beserta perkiraan dampaknya. Hal ini yang akan menjadi inti negosiasi dan pengambilan Keputusan final
www.its.ac.id
Case Study
Kriteria Rencana dan Dampak yang Dihasilkan Proses Computer-Mediated Negotiation
www.its.ac.id
Case Study
Model Final Early Adapter Model Final Late Adapter Model Final Non Adapter
Kolaborasi dan Negosiasi Berbasis Sistem Informasi
Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi perencanaan berbasis spasial mampu memfasilitasi dan memberikan perbandingan akurat, kuantitatif-spasial, dan objektif dari
multi-sektor dan multi-stakeholder yang berbeda (menggunakan Geodesignhub) Hal ini menjadi suatu kemajuan dalam proses negosiasi yang seringkali menjadi hambatan
dalam planning, hingga menjadi seobjektif dan seakurat mungkin
Terimakasih
www.its.ac.id