Vol. 1 | No. 2 | Juli 2022
This is an open access article under the CC BY-SA license
p-ISSN : 2828-0210 | e-ISSN : 2828-0229 https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/biner
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA PENDERITA MAAG MENGGUNAKAN METODE COMPOSITE
PERFORMANCE INDEX (CPI)
Chandrikka Aniendra Putri 1), Joko Minardi 2), Noor Azizah 3)
1) Sistem Informasi, Sains dan Teknologi, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
2) Sistem Informasi, Sains dan Teknologi, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
3) Sistem Informasi, Sains dan Teknologi, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara Email : [email protected] 1), [email protected] 2), [email protected] 3)
ABSTRAK
Penyakit maag adalah gejala yang ditandai dengan rasa nyeri dan tidak nyaman di sekitar ulu hati biasanya penderita sering mual, muntah, cepat kenyang dan berkurangnya nafsu makan. Sistem Pendukung Keputusan adalah kemampuan yang membantu dengan kondisi semi struktur dan tak terstruktur dalam mengatasi permasalahan pemilihan makanan pada penderita maag dengan menggunakan metode Composite Performance Index untuk menentukan penilaian dari beberapa alternatif keputusan berdasarkan beberapa kriteria dari setiap alternatif. Sistem Pendukung Keputusan metode CPI membantu bagi penderita maag dalam menentukan menu makanan yang baik berupa rangking makanan berdasarkan bobot yang diperoleh. Pengembangan metode yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah metode Waterfall (aliran air terjun) dengan bahasa pemograman PHP dan Mysql yang di gunakan untuk membuat aplikasi “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Makanan Pada Penderita Maag Menggunakan Metode Composite Performance Index (CPI)” yang diuji dengan menggunakan blackbox testing. Hasil penelitian ini dinyatakan bahwa aplikasi ini dapat membantu penderita maag dalam pemilihan makanan.
Kata Kunci : Pemilihan Makanan, Penderita Maag, Sistem Pendukung Keputusan, Composite Performance Index, Waterfall.
ABSTRACT
Ulcer disease is a symptom characterized by pain and discomfort around the solar plexus, usually the sufferer is often nauseated, vomiting, full quickly and reduced appetite. Decision Support System is an ability that helps with semi-structured and unstructured conditions in overcoming the problem of food selection in ulcer sufferers by using the Composite Performance Index method to determine the assessment of several alternative decisions based on several criteria from each alternative. Decision Support System CPI method helps ulcer sufferers in determining a good food menu in the form of food rankings based on the weights obtained. The development of the method used in making this application is the Waterfall method with the PHP and Mysql programming languages which are used to create the application "Food Selection Decision Support System for Ulcer Patients Using the Composite Performance Index (CPI) Method" which was tested using the Composite Performance Index (CPI) method. blackbox testing. The results of this study stated that this application can help ulcer sufferers in food selection.
Keywords : Food Selection, Ulcer Sufferers, Decision Support Systems, Composite Performance Index, Waterfall.
1. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi saat ini begitu pesat dan sangat berkembang salah satunya kebutuhan informasi yang dapat membantu manusia dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya bidang kesehatan. Sistem pendukung keputusan salah satu solusi yang membantu manusia dalam pemecahan masalah, tidak mengacu ke solusi area masalah tapi juga penyelidikan mengenai kesempatan- kesempatan yang ada (Budiana, 2015).
Sistem pendukung keputusan adalah sistem yang dapat memberikan kemampuan pemecahan masalah serta kemampuan pengkomunikasian dengan kondisi semi struktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dimana tak seorangpun tahu secara pasti (Rudiansyah, 2014). Karna itu sistem pendukung keputusan sangat dibutuhkan dalam pemilihan makanan pada penderita maag.
Pola makan teratur sangat penting untuk kesehatan tubuh, sedangkan pola makan tidak teratur dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan salah satunya adalah lambung atau maag. Penyakit maag jika dibiarkan akan semakin parah, terlebih jika tidak ada pengaturan pola makan yang baik dan benar, maka akan menimbulkan kekambuhan yang sangat mengganggu aktifitas (Wahyu &
Hidayah, 2015). Karna itu makanan sangat berperan penting bagi tubuh karna mengandung zat-zat gizi. Dan manusia membutuhkan tambahan asupan nutrisi berupa karbohidrat, lemak dan protein.
Penyakit maag adalah gejala yang ditandai dengan rasa nyeri dan tidak nyaman di sekitar ulu hati biasanya penderita sering mual, muntah, cepat kenyang dan berkurangnya nafsu makan.
Penyakit maag dapat di cegah dengan mengatur pola makan, menghindari mengkonsumsi alkohol yang menimbulkan asam lambung mengalami iritasi pada permukaan lambung dan menjaga pikiran agar tidak mudah stres (Wahyu
& Hidayah, 2015).
Sistem pendukung keputusan pemilihan makanan pada penderita maag menggunakan Metode Composite Performance Index digunakan untuk memilih beberapa alternatif.
Teknik ini menggunakan indeks gabungan (Composite Index) dapat digunakan dalam menentukan penilaian dari berbagai alternatif
(Nugroho & Bahtiar, 2016). Metode ini dipilih karena mampu mengakomodasi kriteria tren positif (semakin tinggi nilainya semakin baik) dan tren negatif (semakin rendah nilainya semakin baik). Index yang digunakan untuk menentukan penilaian dari berbagai alternatif berdasarkan beberapa kriteria dari setiap alternatif (Tanjung, Adelina, Siahaan, Purba, 2018).
Tujuan permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah mengimplementasikan metode CPI dalam menentukan pemilihan makanan pada penderita maag dan membangun aplikasi dengan menggunakan model pengambilan keputusan pemilihan makanan dengan menggunakan metode CPI.
2. METODE
Data yang dipakai sebagai bahan penelitian adalah data bahan makanan dari Ahli Gizi. Dari data makanan yang di dapat kemudian dilakukan kriteria sesuai dengan kriteria makanan yang telah dilakukan pengelompokkan. Dan terdapat cara penyajian beserta kandunganya. Sedangkan contoh data makanan yang telah kami dapatkan berupa, pertama nasi bubur dengan kriteria nasi tidak terlalu padat, usahakan agak lembek, dan agar mudah dicerna. Kedua tempe kukus dengan kriteria yang diusahakan membeli tempe dengan kacang kedelai murni. Ketiga kentang rebus dengan kriteria yang diusahakan membeli kentang dengan kualitas yang cukup bagus. Dan terakhir pisang buah dengan kriteria yang diusahakan membeli pisang yang cukup bagus.
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan maka dilakukan penelitian kepada pihak-pihak yang terkait. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah pertama Studi Kepustakaan yaitu dilakukan dengan cara memperoleh data dari buku-buku, jurnal yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan yang akan dibuat yang nantinya dapat mendukung kelengkapan informasi yang dibutuhkan. Kedua Wawancara, metode ini dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada pihak-pihak yang terkait yaitu dengan pihak RSUD RA Kartini Jepara bagian Ahli Gizi. Dan terkahir Observasi merupakan suatu proses pengumpulan data makanan untuk
mendapatkan informasi- informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan penelitian.
Dalam pengembangan sistem pendukung keputusan pemilihan makanan penderita maag, akan menggunakan metode Waterfall yang menggambarkan pembangunan perangkat lunak seperti aliran air terjun (Adhi, Suparno, Lantang, & Lumenta, 2016). Tahapan dalam model Waterfall secara berurutan adalah analisis, desain, coding, dan testing.
Perancangan sistem dibangun dari menggambarkan hubungan setiap entitas, untuk itu pada SPK pemilihan makanan maag dirancang menggunakan model ERD dapat terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1 ERD SPK Pemilihan Makanan Maag
Dilanjutkan dengan menggambar Use Case Diagram. Use case menggambarkan hubungan antara actor dan kegiatan yang dilakukan oleh aplikasi. Sistem ini terdapat dua actor, yaitu admin dan user. Bagian admin melakukan aktivitas berupa login, mengolah data makanan, mengolah data kriteria, matrik transformasi dan hasil rekomendasi makanan. Sedangkan user melakukan aktivitas lihat data makanan, cari nama makanan dan melihat hasil rekomendasi makanan. Use Case dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2 Use Case Diagram SPK Pemilihan Makanan Maag
Setelah menggambar ERD dan Use Case, maka langkah selanjutnya adalah menggambarkan alur aktivitas sistem yang dirancang dan proses pararel yang mungkin terjadi di beberapa eksekusi yang disebut Activity Diagram. Berikut beberapa alur diagram aktivitas pada perancangan sistem.
Pertama Activity Diagram User Lihat Data Makanan dimana user membuka aplikasi SPK pemilihan makanan maag, kemudian menampilkan halaman utama, setelah itu memilih menu data makanan, kemudian melihat data makanan. Kedua Activity Diagram User Cari Nama Makanan dimana user membuka aplikasi SPK pemilihan makanan maag, kemudian menampilkan halaman utama, setelah itu memilih menu rekomendasi makanan, kemudian pilih form cari data makanan lalu mengisi nama makanan yang dicari kemudian menyimpan nama makanan. Ketiga Activity Diagram User Melihat Hasil Rekomendasi Makanan dimana user membuka aplikasi SPK pemilihan makanan maag, kemudian menampilkan halaman utama, setelah itu memilih menu hasil rekomendasi makanan, kemudian menampilkan rekomendasi makanan.
Keempat Activity Diagram Admin Mengolah Data Makanan dimana admin login, kemudian menampilkan halaman utama, setelah itu memilih data makanan, kemudian menampilkan tambah data makanan, lalu menyimpan data makanan. Kelima Activity Diagram Admin
Mengolah Data Kriteria dimana admin login, kemudian menampilkan halaman utama, setelah itu memilih kriteria, kemudian menampilkan edit kriteria, lalu menyimpan kriteria. Keenam Activity Diagram Admin Mengolah Matrik Transformasi Nilai dimana admin login, kemudian menampilkan halaman utama, setelah itu memilih menu matrik transformasi nilai, kemudian menampilkan perbandingan matrik, lalu proses perhitungan matrik perbandingan.
Dan terakhir ketujuh Activity Diagram Admin Lihat Rekomendasi Makanan dimana admin login, kemudian menampilkan halaman utama, setelah itu memilih menu hasil rekomendasi makanan, kemudian menampilkan rekomendasi makanan maag.
Setelah activity diagram dilanjut menggambar proses interaksi waktu antara objek dan sekitar sistem dalam urutan waktu atau disebut Sequence Diagram. Sequence Diagram yang digambar adalah Sequence Diagram User Lihat Data Makanan, Sequence Diagram User Cari Nama Makanan, Sequence Diagram User Melihat Hasil Rekomendasi Makanan, Sequence Diagram Admin Tambah Data Makanan, Sequence Diagram Tambah Data Kriteria, Sequence Diagram Admin Tambah Data Matrik Transformasi Nilai, dan Sequence Diagram Admin Lihat Rekomendasi Makanan.
Setelah semua diagram digambar langkah selanjutnya yaitu perancangan User Interface.
Perancangan user interface menggambarkan tentang website atau aplikasi yang akan dibangun sehingga akan mempermudah dalam pembuatan aplikasi. Desain interface yang penulis telah rancang adalah halaman login, halaman utama, halaman data makanan, halaman tambah data makanan, halaman edit data makanan, halaman kriteria, halaman edit kriteria, halaman perhitungan matrik transformasi, dan halaman hasil rekomendasi makanan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan makanan penderita maag ini merupakan aplikasi berbasis web yang dapat membantu dalam pemilihan makanan yang sesuai bagi penderita maag. Berikut hasil dari sistem yang sudah dibuat :
3.1. Tampilan User
Tampilan user yang dibuat terdiri dari halaman beranda, halaman data makanan, dan halaman hasil rekomendasi dan cari nama makanan. Berikut adalah hasil tampilan yang dibuat :
Gambar 3 Halaman Beranda
Gambar 4 Halaman Data Makanan
Gambar 5 Halaman Hasil Rekomendasi Dan Cari Nama Makanan
3.2. Tampilan Admin
Tampilan admin yang dibuat terdiri dari halaman login, halaman data makanan, halaman kriteria, halaman hasil matrik transformasi nilai, dan halaman hasil rekomendasi makanan.
Berikut adalah hasil tampilan yang dibuat :
Gambar 6 Halaman Login
Gambar 7 Halaman Data Makanan
Gambar 8 Halaman Kriteria
Gambar 9 Halaman Hasil Matrik Transformasi Nilai
Gambar 10 Halaman Hasil Rekomendasi Makanan
Setelah hasil desain diatas, dilanjut ke pembahasan. Pembahasan pertama yaitu perhitungan SPK metode CPI pemilihan makanan maag.
a. Perhitungan Penentuan Bobot Kriteria Eigenvector cara yang digunakan untuk menghitung penentuan bobot kriteria dengan Menggunakan matrik berpasangan sebagai perhitungan kuadrat matrik berpasangan, Jumlah setiap baris dihitung dan dinormalisasi.
Tahap pertama kuadratkan matrik berpasangan.
Tahap kedua menghitung eigenvector (jumlahkan baris, jumlahkan jumlah dari baris- baris yang ada, dan normalisasikan nilai jumlah dari masing-masing baris), jadi hasil eigenvector yang didapatkan adalah Karbohidrat 0.28, protein 0.24, dan lemak 0.46.
b. Perhitungan Manual Metode CPI
Terdapat dua penilaian yang dilakukan, pertama penilaian data makanan metode CPI.
Pada tahap ini menentukan data alternatif dan nilai masing-masing kriteria (karbohidrat, protein, lemak), data alternatif dan nilai kriteria berasal dari hasil penelitian yang sudah dilakukan yaitu Nilai alternatif nasi bubur, buah pisang dan puding susu dengan nilai kriteria karbohidrat (20,0.. 17,5.. 25,90), protein (1,6..
0,8.. 3,05), lemak (0,1.. 0,4.. 4,52) nilai terkecil dari masing-masing kriteria di transformasikan ke seratus. Dan diantara nilai terkecil yang ditransformasikan, karbohidrat, protein dan lemak (17,5.. 0,8.. 0,1) dan yang paling kecil adalah (0,1) maka tren negatif kemudian nilai dijadikan sebagai pembilang dan nilai (17,5..
0,8) tren positif maka nilai dijadikan penyebut.
Gambar 11 Halaman Hasil Penilaian CPI
Kedua membuat hasil transformasi nilai.
Rumus perhitungan transformasi nilai = Nilai terkecil masing-masing kriteria/nilai setiap kriteria*100 (nilai ketetapan CPI). Berikut adalah hasil tampilan yang dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar 12 Halaman Hasil Transformasi Nilai
Dan terakhir ketiga yaitu matriks hasil transformasi nilai. Rumus perhitungan matrik hasil transformasi nilai = Penjumlahan nilai setiap kriteria*bobot kriteria untuk menentukan nilai alternatif. Hasil tampilannya dapat dilihat pada gambar 13.
Gambar 13 Halaman Matrik Hasil Transformasi Nilai
3.6. Penulisan Daftar Pustaka
Daftar Pustaka merupakan daftar karya tulis yang dibaca penulis dalam mempersiapkan artikelnya dan kemudian digunakan sebagai acuan. Dalam artikel ilmiah, Daftar Pustaka
harus ada sebagai pelengkap acuan dan petunjuk sumber acuan. Penulisan DaftarPustaka mengikuti aturan dalam Buku Pedoman ini.
4. PENUTUP 4.1. Kesimpulan
Dari hasil yang telah didapatkan diketahui bahwa sistem pendukung keputusan adalah sistem pendukung untuk membuat suatu keputusan dengan tepat untuk studi kasus pemilihan makanan penderita maag menggunakan metode CPI karna metode ini lebih tepat untuk membantu dan mempermudah dalam menentukan pemilihan makanan penderita maag yang nanti hasil akhinya berupa perangkingan untuk mengetahui makanan yang sesuai bagi penderita maag dengan kriteria yang digunakan berupa karbohidrat, protein dan lemak dimana CPI adalah pengambilan keputusan berbasis index kinerja gabungan untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif berdasarkan beberapa kriteria, meskipun kriterianya yang tidak seragam.
4.2. Saran
Aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan makanan penderita maag yang telah dibuat masih perlu dikembangkan agar lebih baik lagi, oleh karna itu disarankan untuk penelitian selanjutnya aplikasi berbasis web ini diharapkan dapat pembaruan dengan versi android agar lebih mudah diakses dan dijalankan. Kemudian dapat menambahkan banyak data makanan agar pengguna mencari makanan dengan mudah serta menambahkan banyak data kriteria sehingga penilaian makanan tidak terpacu pada tiga kriteria saja.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Adhi, H., Suparno, O., Lantang, O. A., &
Lumenta, A. S. M. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Bagi Penderita Hipertensi. 8(1).
[2] Anisah, K. &. (2017). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data. 8(2), 507–518.
[3] Budiana, S. & B. (2015). Teknologi Informasi. 4(1), 59–62.
[4] Fernando, P. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Makanan Khas
Sulawesi Utara yang Menunjang Diet.
9(1).
[5] Karismariyanti, M. (2011). Simulasi Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa Menggunakan Metode Composite Performance Index. 1(2).
[6] Lemantara, D. &. (2016). Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Online Issn 2338- 137x. 5(12), 1–7.
[7] Marimin. (2012). Sistem Keputusan Modul Iv : Pengambilan Keputusan Oleh H : Prof Arimin , M . S Sc Depart Logi Per Tut Perta. 63–84.
[8] Nugroho & Bahtiar. (2016). Sistem pendukung keputusan penentuan nilai kenaikan pangkat tni angkatan darat menggunakan metode composite performance index (cpi) 1,2. 102–108.
[9] Nuraini, R. (2015). Desain algorithma operasi perkalian matriks menggunakan metode flowchart. 1(1), 144–151.
[10] Rangkuti. (2011). Pendahuluan Ruang lingkup. (9), 229–238.
[11] Rudiansyah. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Makanan Pada Bayi Lima Tahun ( Balita ) Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process ( Ahp ). 57–61.
[12] Suendri. (2018). No Title.
6341(November), 1–9.
[13] Tanjung, Adelina, Siahaan, Purba, A.
(2018). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru Teladan Dengan Menggunakan Metode Composite Perfomance Index ( CPI ). 5(1), 13–18.
[14] Wahyu, D., & Hidayah, N. (2015). Pola makan sehari-hari penderita gastritis. (77), 17–24.
[15] Wuragil, Y. & P. (2014). ( Studi Kasus : Smk Muhammadiyah Magelang ). 7–12.
[16] Yuliana, N., & Wiguna, W.
(2016). Sistem Deliver Order Makanan Menggunakan Metode Composite Performance Index (CPI) Berbasis Android Pada Steak Hotel By Holycow Bandung. 122–128.