• Tidak ada hasil yang ditemukan

sistem pengawasan pembangunan dan keuangan desa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "sistem pengawasan pembangunan dan keuangan desa"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

KONSEP DESA DAN PEMBANGUNAN DESA

Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan buku acuan Sistem Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Desa ini dengan baik dan tepat waktu. Karya referensi ini merupakan hasil Penelitian Dosen Pemula dengan judul yang sama dan mendapat hibah dana penelitian dari Kementerian Riset dan Teknologi – Badan Riset dan Inovasi Nasional pada tahun 2020. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami, baik Anda yang berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam pengerjaan karya referensi ini.

Buku referensi ini disusun sesingkat mungkin untuk membantu pembaca memahami proses pembangunan desa dan keuangan desa yang membiayai pembangunan tersebut sehingga dapat dirancang sistem pengawasan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan. Oleh karena itu kami selalu menerima kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan panduan ini. Semoga buku referensi ini dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada kita semua tentang “Sistem Pengawasan Pembangunan dan Keuangan Desa”.

Untuk mencapai tujuan tersebut, undang-undang desa menggunakan dua pendekatan, yaitu “pembangunan desa” dan “pembangunan desa” yang termasuk dalam perencanaan pembangunan desa. Konsep perencanaan pembangunan desa yang diatur dalam Undang-Undang Desa telah mengalami perubahan dan kemajuan sesuai dengan muatan yang diatur dalam PP no.

Tujuan

Konsep Pembangunan Desa dalam UU Desa

Dalam pasal 79 UU Kota disebutkan bahwa pemerintah kota menyusun rencana pembangunan kota sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan kabupaten/kota. Hasil pemantauan dan berbagai pengaduan terhadap pelaksanaan pembangunan desa kemudian disampaikan masyarakat kepada pemerintah desa dan BPD. UU Kota menjamin partisipasi warga untuk terlibat aktif dalam proses pengawasan dan pemantauan pembangunan kota.

UU Desa menjamin partisipasi warga terlibat aktif dalam proses pengawasan dan pemantauan pembangunan desa. Hasil pemantauan dan berbagai pengaduan pelaksanaan pembangunan desa kemudian disampaikan masyarakat kepada dewan desa dan badan musyawarah desa. Pengawasan pada tahap pelaksanaan pembangunan desa meliputi pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan yang direncanakan dalam APB Desa.

Pengawasan pada tahap pelaporan dan pertanggungjawaban pembangunan desa adalah mengawasi atau memantau proses penyusunan laporan realisasi APB Desa oleh kepala desa sekaligus mengkaji isi laporan dan pertanggungjawabannya. Masyarakat hendaknya menindaklanjuti temuan pengawasan dan pemantauan pembangunan desa agar ada perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah desa dan pemerintah kabupaten/kota.

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

Tahapan Penyusunan RPMJ dan RKP Desa

Untuk memenuhi hak-hak masyarakat secara baik, pasal ini juga memuat kewajiban pemerintah desa untuk memberikan informasi mengenai rencana pembangunan yang akan dilaksanakan, sehingga masyarakat desa mempunyai hak untuk memantau pelaksanaan pembangunan desa. Salah satu sumber pendapatan APB Desa adalah Dana Desa yang bersumber dari APBN yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pengembangan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat. Analisis APB Desa yang dapat dijadikan masukan bagi pemerintah desa dalam menyusun dan mengelola APB Desa, agar selaras dengan RPJM Desa dan RKP Desa.

Jika ya/tidak, berapa besar anggaran yang telah dialokasikan APB Desa untuk program/kegiatan prioritas sesuai RPJM Desa atau RKP Desa. Agar hak-hak masyarakat dapat terpenuhi dengan baik, pasal ini juga memuat kewajiban pemerintah desa untuk mengungkapkan rencana pembangunan apa saja yang akan dilaksanakan, sehingga masyarakat desa berdasarkan informasi tersebut berhak melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan pembangunan. desa. perkembangan. Upaya pengawasan dan pengawasan pembangunan desa dan perekonomian desa diharapkan dapat mendorong akuntabilitas pemerintahan desa sehingga berdampak positif bagi kepala desa dan perangkatnya dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Di sini, keterlibatan aktif masyarakat desa dalam memantau pembangunan desa dan keuangan desa menjadi penting, terutama dalam mendorong kepemilikan kinerja pemerintah desa. Tujuan pemantauan pembangunan desa dan keuangan desa bukan untuk meragukan proses pembangunan dan pengelolaan keuangan pemerintahan desa, namun untuk mendorong akuntabilitas pemerintahan desa, yang akan berdampak positif bagi kepala desa dan perangkatnya dalam menjalankan pemerintahan. .

Tabel 2.2   Tahapan Penyusunan
Tabel 2.2 Tahapan Penyusunan

KEUANGAN DESA (APB DESA)

Mengulas (Review) APB Desa

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN Desa yang ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan negara, melaksanakan pembangunan, pengembangan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat. Penyaluran dana desa berasal dari pemerintah pusat ke kabupaten/kota dan dari kabupaten/kota ke desa. Apakah pemerintah provinsi dan kabupaten/kota memberikan informasi kepada desa mengenai program sektoral yang akan dilaksanakan di desa?

Jika ya, program sektoral apa yang akan dilaksanakan di pemerintah desa, provinsi, dan kabupaten/kota. Jika ya, program sektoral apa yang akan dilaksanakan di desa oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Apakah Anda mempunyai ringkasan usulan desa yang diajukan ke pemerintah kabupaten/kota untuk pendanaan APBD?

Pisahkan temuan mana yang berkaitan dengan kebijakan/masalah pemerintah desa dan kebijakan mana yang berkaitan dengan kabupaten/kota. Misalnya terkait kabupaten/kota, terjadi keterlambatan penerimaan dana desa karena belum siapnya peraturan di tingkat kabupaten. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah desa dan rekomendasi kepada pemerintah kabupaten/kota.

PENGAWASAN WARGA

Pengawasan Warga

Pengawasan pada tahap perencanaan dapat menggunakan panduan di bawah ini dengan memberi tanda centang (√) pada setiap pertanyaan atau informasi yang ingin diterima. Tahap pelaksanaan pengawasan dapat menggunakan panduan di bawah ini dengan memberi tanda centang (√) pada setiap pertanyaan atau informasi yang ingin diterima. Pemahaman data mengenai informasi apa saja yang masih perlu digali dalam melakukan pengawasan pada tahap pelaporan dan akuntabilitas.

Tabel 4.1  Pengawasan Warga
Tabel 4.1 Pengawasan Warga

PENGAWASAN PADA TAHAP PERENCANAAN

Panduan Pengawasan pada Tahap Perencanaan

Pengawasan pada tahap perencanaan dapat dilakukan dengan cara memantau proses perencanaan yang sedang berjalan, seperti penyusunan RPJM desa bila belum disusun, penyusunan RKP desa, dan penyusunan rancangan APB desa. Selain itu, masyarakat desa juga dapat melakukan analisis terhadap dokumen APB Desa untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan rencana kegiatan dalam APB Desa tahun ini.

Panduan Pengawasan pada Tahap Pelaksanaan

Selain itu, masyarakat desa juga dapat mendorong kepala desa untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai laporan pertanggungjawaban sebagai bentuk pertanggungjawaban kepala desa kepada masyarakat. PELAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB Dalam melakukan pengawasan pada tahap pelaksanaan, Anda dapat menggunakan panduan di bawah ini dengan memberi tanda centang (√) pada setiap pertanyaan atau informasi yang ingin diperoleh. Melaksanakan FGD (Focus Group Discussion) dengan pemangku kepentingan untuk memperjelas hasil pengawasan tingkat desa dengan mengundang peserta dari perwakilan LPM, pimpinan desa, perangkat desa dan BPD.

Melakukan audiensi dengan kepala desa dan SKPD terkait untuk menyampaikan temuan dan rekomendasi hasil pengawasan.

PENGAWASAN PADA TAHAP PELAPORAN DAN

Panduan/Instrumen Pengawasan pada Tahap Pelaporan

TINDAK LANJUT PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN

Tahapan Tindak Lanjut Pengawasan

Sistem Pengawasan Dana Desa: Sinergi Masyarakat dan Regulator (Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Bogor). Sistem pemantauan rantai pasokan dana pedesaan: Bukti dari Indonesia dan pembelajaran dari Korea Selatan dan Malaysia. Sejak tahun 2016 aktif mengajar dengan bergabung di Fakultas Ekonomi dan Sekolah Vokasi Universitas Pakuan Kota Bogor.

Kandidat doktor bidang akuntansi Universitas Padjadjaran ini juga aktif sebagai partner di kantor akuntan publik, pengurus Ikatan Akuntan Indonesia wilayah Jawa Barat dan Ikatan Profesi Dosen Sekolah Vokasi Indonesia Jurusan Manajemen dan Bisnis. Berperan aktif dalam beberapa kegiatan di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, melakukan audit internal di universitas, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Universitas Pakuan.

Referensi

Dokumen terkait