Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Motor Bekas Menggunakan Metode TOPSIS
Hendrikus1, Syarif Hidayatulloh2
1Program Studi Teknik Informatika, Universitas BSI e-mail: [email protected]
2Program Studi Teknik Informatika, Universitas BSI e-mail: [email protected]
Abstrak
Kebutuhan akan alat transportasi merupakan sesuatu yang mutlak dalam kehidupan sekarang ini. Alat transportasi, khususnya alat transportasi pribadi sangat diperlukan oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan mereka sehari-hari. Motor adalah salah satu alat transportasi darat yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, karena selain lebih irit jika dibandingkan dengan kendaraan bermotor roda empat, motor memiliki kelebihan bisa mencapai tempat tujuan lebih cepat. Sekarang ini, banyak pabrikan sepeda motor yang mengeluarkan produk dengan varian yang bermacam-macam dan dengan keunggulannya masing-masing. Membeli motor baru sudah pasti harus memiliki dana yang tidak sedikit. Banyak dari masyarakat kelas bawah yang tidak mampu membeli motor baru tersebut sehingga dengan sangat terpaksa mereka mengalihkan perhatiannya kepada motor-motor bekas. Tetapi mereka dihadapkan kembali kepada permasalahan merk dan jenis motor apa yang akan dibelinya. Karena banyak kriteria atau pilihan yang harus diperhatikan didalam membeli sepeda motor bekas, diantaranya kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor, harga, desain, kondisi sepeda motor, keaslian sparepart, dan keiritan bahan bakar.
Kata Kunci: Motor Bekas, Sistem Penunjang Keputusan, TOPSIS Abstract
The need for transportation is an absolute necessity in today's life. Transportation tools, especially private transportation equipment are very much needed by the community to carry out their daily activities. Motor is one of the most widely used land transportation tools by the public, because besides being more economical when compared to four-wheeled motorized vehicles, motorcycles have the advantage of being able to reach their destination faster. Today, many motorcycle manufacturers are releasing products with various variants and with their respective advantages. Buying a new motorbike must definitely have a lot of funds. Many of the lower class people were unable to buy the new motorbikes so they were very forced to turn their attention to used motorbikes. But they are faced with the problem of the brand and what type of motorbike they will buy. Because there are many criteria or choices that must be considered in buying a used motorcycle, including the completeness of motorized vehicle documents, price, design, motorcycle condition, authenticity of spare parts, and fuel efficiency.
Keywords: Used Motorcycles, Decision Support Systems, TOPSIS 1. Pendahuluan
Menurut Kamaludin (1986) dalam Musa dan Setiono (2012), transportasi adalah mengangkut atau membawa suatu barang dari suatu tempat ke tempat lainnya atau dengan kata lain yaitu merupakan suatu gerakan pemindahan barang-barang atau orang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Menurut Terry dalam Arief (2010:23) pengambilan keputusan dapat didefinisikan
sebagai pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua alternatif yang ada.
Menurut Siagian (2006:151) pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Menurut Siagian (2006:131) seleksi adalah proses yang terdiri dari berbagai langkah spesifik yang
diambil untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima dan ditolak.
Menurut Turban, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi yang berbasis komputer yang fleksibel, interaktif dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur.
Sistem Pendukung Keputusan menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah dan dapat menggabungkan pemikiran pengambilan keputusan (Turban, Sharda &
Delen, 2011).
Konsep Decision Support System (DSS) pertama kali diperkenalkan awal tahun 1970-an oleh Michael Cott Morton, yang selanjutnya dikenal dengan istilah
“Management System”. Konsep Decision Support System (DSS) merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur (Dewanto, 2015).
Sistem Pendukung Keputusan mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif (Christin & Djamain, 2015).
Menurut Kusumadewi (2017), TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria atau alternative pilihan yang merupakan alternative yang mempunyai jarak terkecil dari solusi ideal positif dan jarak terbesar dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean. Namun, alternatif yang mempunyai jarak terkecil dari solusi ideal positif, tidak harus mempunyai jarak terbesar dari solusi ideal negatif. Maka dari itu, TOPSIS mempetimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif dan jarak terhadap solusi ideal negatif secara bersamaan. Solusi optimal dalam metode TOPSIS didapat dengan menentukan kedekatan relatif suatu altenatif terhadap solusi ideal positif. TOPSIS akan merangking alternative berdasarkan
prioritas nilai kedekatan relatif suatu alternative terhadap solusi ideal positif.
Alternatif-alternatif yang telah dirangking kemudian dijadikan sebagai referensi bagi pengambil keputusan untuk memilih solusi terbaik yang diinginkan.
Kebutuhan akan alat transportasi merupakan sesuatu yang mutlak dalam kehidupan sekarang ini. Alat transportasi, khususnya alat transportasi pribadi sangat diperlukan oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan mereka sehari-hari.
Motor adalah salah satu alat transportasi darat yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, karena selain lebih irit jika dibandingkan dengan kendaraan bermotor roda empat, motor memiliki kelebihan bisa mencapai tempat tujuan lebih cepat.
Sekarang ini, banyak pabrikan sepeda motor yang mengeluarkan produk dengan varian yang bermacam-macam dan dengan keunggulannya masing-masing. Membeli motor baru sudah pasti harus memiliki dana yang tidak sedikit. Banyak dari masyarakat kelas bawah yang tidak mampu membeli motor baru tersebut sehingga dengan sangat terpaksa mereka mengalihkan perhatiannya kepada motor-motor bekas.
Tetapi mereka dihadapkan kembali kepada permasalahan merk dan jenis motor apa yang akan dibelinya. Karena banyak kriteria atau pilihan yang harus diperhatikan didalam membeli sepeda motor bekas, diantaranya kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor, harga, desain, kondisi sepeda motor, keaslian sparepart, dan keiritan bahan bakar.
Berdasarkan dari uraian yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh dalam penelitian yang berjudul, “Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Motor Bekas Untuk Masyarakat Menggunakan Metode TOPSIS”.
2. Metode Penelitian 2.1. Kosep Dasar Program
Menurut Kadir (2012:2) program adalah kumpulan instruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan suatu tindakan tertentu. Tanpa program, komputer sesungghunya tidak dapat berbuat apa-apa. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa komputer mencakup tiga aspek penting, berupa perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang dalam hal ini berupa program, dan perangkat akal (brainware) atau orang yang berperan terhadap operasi komputer
maupun pengembangan perangkat lunak.
Dengan kata lain, program merupakan salah satu bagian penting pada komputer yang mengatur komputer agar melakukan tindakan yang sesuai dengan yang dikehendaki oleh pembuatnya.
Menurut kurniadi (2001:3-5) Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman komputer adalah sebuah perintah-perintah atau instruksi-instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Selain disebut sebagai bahasa pemrograman, visual basic juga sering disebut sebagai sarana (tools) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari visual basic diantaranya:
a. Untuk membuat program berbasis windows.
b. Untuk membuat objek-ojek pembantu program seperti misalnya Control ActiveX, file Help, aplikasi internet, dan sebagainya.
c. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir yang berekstensi EXE yang bersifat executable atau dapat langsung dijalankan.
2.2. Metode TOPSIS
TOPSIS (Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution) adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria atau alternatif pilihan yang merupakan alternatif yang mempunyai jarak terkecil dari solusi ideal positif dan jarak terbesar dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean.
Namun, alternatif yang mempunyai jarak terkecil dari solusi ideal positif, tidak harus mempunyai jarak terbesar dari solusi ideal negatif. Maka dari itu, TOPSIS mempetimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif dan jarak terhadap solusi ideal negatif secara bersamaan. Solusi optimal dalam metode TOPSIS didapat dengan menentukan kedekatan relatif suatu altenatif terhadap solusi ideal positif. TOPSIS akan merangking alternatif berdasarkan prioritas nilai kedekatan relatif suatu alternatif terhadap solusi ideal positif. Alternatif- alternatif yang telah dirangking kemudian dijadikan sebagai referensi bagi pengambil keputusan untuk memilih solusi terbaik yang diinginkan (Sachdeva, 2009).
Adapun langkah-langkah dari metode topsis adalah sebagai berikut:
a. Membangun sebuah matriks keputusan.
Matriks keputusan X mengacu terhadap m alternatif yang akan dievaluasi berdasarkan n kriteria.
b. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.
c. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi tebobot.
d. Menentukan matriks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif.
e. Menghitung separasi
f. Menghitung kedekatan terhadap solusi ideal positif.
g. Merangking alternatif.
2.3. Tinjauan Jurnal
Pada bagian ini dibahas kajian beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Menurut Chamid (2016) pada penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode Topsis untuk Menentukan Prioritas Kondisi Rumah” menjelaskan kondisi rumah menjadi perhatian setiap warga dan Dinas Kesehatan terkait. Untuk menentukan kondisi rumah dinyatakan sehat atau tidak sehat menggunakan tiga kriteria, diantaranya: komponen rumah, sarana rumah, dan perilaku. Metode TOPSIS diterapkan untuk menentukan prioritas kondisi rumah tidak sehat. Dari hasil perhitungan dinyatakan alternatif ke-2 dengan nilai preferensi 1 merupakan prioritas utama untuk kondisi rumah tidak sehat. Hasil perhitungan tersebut dapat menjadi masukan bagi dinas kesehatan terkait untuk menindaklanjuti prioritas rumah tidak sehat (Chamid, 2016).
Menurut Yuliana dan Wiguna (2016) dengan penelitian yang berjudul “Sistem Delivery Order Makanan Menggunakan MetodeComposite Performance Index(CPI) Berbasis Android pada Steak Hotel By HolycowBandung” menerangkan mengenai Steak Hotel by Holycow yang merupakan restoran steak dengan kualitas tinggi dan harga terjaungkau. Pelanggan kerepotan ketika melakukan pemesanan makanan pada hotel tersebut. Kemudian belum adanya rekomendasi menu makanan yang dapat diurutkan berdasarkan kriteria tertentu yang mudah diakses oleh pelanggan. Aplikasidelivery order makanan berhasil dibangun menggunakan Android dengan metode Composite Performance Index (CPI). Algoritma CPI membantu
menentukan rekomendasi menu makanan berdasarkan rating, best seller, dan harga tertinggi/terendah (Yuliana & Wiguna, 2016).
Menurut Putra & Epriyanto (2017) pada penelitiannya yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sepeda Motor Jenis Sport 150cc Berbasis Web Menggunakan Metode Analytical Hierarcy Process (AHP)” menjelaskan mengenai pilihan sepeda motor sport dengan desain, harga, dan konsumi bahan bakar yang beragam menjadikan konsumen bingung dalam menentukan pilihan sesuai kebutuhan. Salah satu cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu menggunakan metode Analytcal Hierarcy Process (AHP) dengan beberapa kriteria pembanding yaitu desain bodi, konsumsi bahan bakar, gigi transmisi, harga, dan kapasitas tangki. Aplikasi ini dibuat berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP sebagai bahasa pemograman dandatabaseMySQL.Output dari system ini adalah membantu dalam pengambilan keputusan untuk menentukan sepeda motor sport yang cocok bagi pengguna berdasarkan kriteria yang dipilih (Putra & Epriyanto, 2017).
3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Analisa
3.1.1. Analisa Masalah
Dari hasil analisa yang penulis lakukan, masih banyak konsumen yang masih bingung dalam memilih motor bekas , terutama dalam beberapa kriteria seperti kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor, harga, desain, kondisi sepeda motor, keaslian sparepart, dan keiritan bahan bakar.
3.1.2. Analisa Kebutuhan Pengguna Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan para penjual dan konsumen, penulis dapat mengidentifikasi kebutuhan dari pengguna, yaitu:
a. Membuat sebuah aplikasi Sistem Penunjang Keputusan pemilihan motor bekas untuk masyarakat agar dapat membantu pengambilan keputusan secara efektif dan efisien .
b. Mempermudah dan mempercepat transaksi pemrosesan pemilihan motor bekas.
3.1.3. Analisa Perangkat Lunak
Spesifikasi minimal perangkat lunak komputer yang dibutuhkan untuk membangun sistem ini sebagai berikut:
Tabel 1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
No. Nama Software
1 Sistem Operasi Ms. Windows 7 2 Software
Pendukung Ms. Access 2007 Visual Basic 6.0 3.1.4. Analisa Perangkat Keras
Spesifikasi minimal perangkat lunak komputer yang dibutuhkan untuk membangun sistem ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Analisa Kebutuhan Perangkat Keras
No. Item Spesifikasi
1 Processor Intel Pentium 4 2,4GHz
2 Memory 1 GB
3 Harddisk 60 GB
4 Monitor 14inchi
5 LANCard Onboard
3.2. Perancangan
3.2.1. Rancangan Algoritma
Adapun langkah-langkah dari metode topsis adalah sebagai berikut:
a. Membangun sebuah matriks keputusan.
Matriks keputusan X mengacu terhadap m alternatif yang akan dievaluasi berdasarkan n kriteria. Matriks keputusan X dapat dilihat sebagai berikut:
Keterangan :
ai ( i = 1, 2, 3, . . . , m ) adalah alternatif-alternatif yang mungkin xj ( j = 1, 2, 3, . . . ,n ) adalah atribut
dimana performansi alternatif diukur
xij adalah performansi alternatif ai dengan acuan atribut
b. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi. Persamaan yang digunakan untuk mentransformasikan setiap elemen xij adalah:
dengan i = 1, 2, 3, . . . , m; dan j = 1, 2, 3, . . . , n;
Keterangan:
rij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi R, xij adalah elemen dari matriks
keputusan X.
c. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi tebobot.
Dengan bobot wj (w1,w2,w3,…,wn), dimana wj adalah bobot dari kriteria ke-j dan n∑ Wj=1 , maka normalisasi bobot matriks V adalah Vij = wj x rij.
J=1
dengan i = 1, 2, 3, . . . , m; dan j = 1, 2, 3, . . . , n.
Keterangan:
adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisai terbobot V, adalah bobot kriteria ke-j adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi R.
d. Menentukan matriks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif.
Solusi ideal positif dinotasikan A+, sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan A- dengan persamaan sebagai berikut:
A+= {(max vij| j € J ), (min vij | j € J’ ), i = 1, 2, 3, . . . , m}
= { v1-, v2-, v3-, …, vn- }
A- = {(min vij| j € J ), (max vij | j € J’ ), i = 1, 2, 3, . . . , m}
= { v1-, v2-, v3-, …, vn- }
J = { j = 1, 2, 3, . . . , n} dan J merupakan himpunan kriteria keuntungan (benefit criteria).
J’ = { j = 1, 2, 3, . . . , n} dan J’
merupakan himpunan kriteria biaya (cost criteria).
Keterangan:
vij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot V
vj+ ( j = 1, 2, 3, . . . , n ) adalah elemen matriks solusi ideal positif
vj- ( j = 1, 2, 3, . . . , n ) adalah elemen matriks solusi ideal negatif.
e. Menghitung separasi
S+ adalah jarak alternative dari solusi ideal positif didefenisikan sebagai:
S- adalah jarak alternative dari solusi ideal negative didefenisikan
Keterangan:
Si+ adalah jarak alternative ke-I dari solusi ideal positif.
Si- adalah jarak alternative ke-I dari solusi ideal negatif.
vij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot V.
vj+ adalah elemen matriks solusi ideal positif.
vj- adalah elemen matriks solusi ideal negatif.
f. Menghitung kedekatan terhadap solusi ideal positif. Kedekatan relatif dari setiap alternative terhadap solusi ideal positif dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
dengan i = 1 ,2 , 3, . . . , m Keterangan:
ci+ adalah kedekatan relatif dari alternative ke-I tehadap solusi ideal positif.
si+ adalah jarak alternatif ke-I dari solusi ideal positif.
si- adalah jarak alternatif ke-I dari solusi ideal negatif.
g. Merangking alternatif.
Alternative diurutkan dari nilai C+ terbesar ke nilai terkecil. Alternatif dengan nilai C+ terbesar merupakan solusi terbaik.
3.2.2. RancanganDatabase
Perancangan Entity Relatioship Diagram (ERD) dilakukan untuk mengetahui hubungan antar table pada database. Dalam aplikasi ini terdapat satu databaseyang bernama SPK yang memiliki tabel yang saling berhubungan, dibawah ini adalah gambar ERD dari aplikasi yang di bangun:
Gambar 1. ERD Pemilihan Motor Bekas 3.2.3.Unified Modelling Language(UML) a. Use Case Diagram
1) Admin
Gambar 2.Use Case DiagramAdmin 2) Pengguna
Gambar 3.Use Case DiagramPengguna
b. Activity Diagram 1) Kelola DataUser
Gambar 4.Activity DiagramKelola Data User
2) Kelola Data Motor
Gambar 5.Activity DiagramKelola Data Motor
3) Kelola Data Bobot
Gambar 6.Activity DiagramKelola Data Bobot
4) Kelola Data Kriteria
Gambar 7.Activity DiagramKelola Data Kriteria
5) Pemilihan Motor Bekas
Gambar 8.Activity Diagram 3.3. Implementasi
Antarmuka dibuat sedemikian rupa untuk mendukung segala sesuatu yang dibutuhkan oleh perangkat lunak agar berjalan dengan baik. Berikut ini merupakan tampilan hasil dan pembahasan dari aplikasi pemilihan motor bekas.
a. Menu Utama
Menu utama digunakan untuk menampilkan menu-menu yang ada pada Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Motor Bekas dengan tampilan berikut ini:
Gambar 9. Tampilan Menu Utama b. Menu Motor
Menu Motor berfungsi untuk mengelola data Motor seperti mendaftarkan motor, mengedit data motor dan menghapus data motor. Adapun gambar menu Motor seperti berikut ini:
Gambar 10. Tampilan Menu Motor c. Menu Kriteria
Menu kriteria berfungsi untuk mengelola data kriteria, seperti mendaftarkan kriteria-kriteria yang digunakan pada Sistem Penunjang Keputusan, mengedit data kriteria, dan menghapus data kriteria. Adapun gambar menu kriteria seperti dibawah ini:
Gambar 11. Tampilan Menu Kriteria d. Menu Bobot
Menu bobot berfungsi untuk mengelola data bobot, seperti mendaftarkan bobot dari kriteria, mengedit data bobot dan menghapus data bobot. Adapun gambar menu bobot seperti dibawah ini:
Gambar 12. Tampilan Menu Bobot
e. Menu SPK Metode TOPSIS
Menu SPK digunakan untuk menentukan nilai akhir dari hasil pengolahan data menggunakan metode TOPSIS, sehingga dapat diketahui alternatif yang terpilih. Adapun gambar menu SPK metode TOPSIS sebagai berikut:
Gambar 13. Tampilan SPK Metode TOPSIS
4. Kesimpulan
Dalam penelitian ini penulis membahas mengenai Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Motor Bekas Untuk Masyarakat Menggunakan Metode TOPSIS.
Berdasarkan hasil uraian bab sebelumnya maka pada bab ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
a. Aplikasi memiliki kemampuan untuk mendukung pengambilan keputusan pemilihan sepeda motor bekas.
b. Aplikasi ini mempermudah dalam proses pemilihan sepeda motor bekas bagi masyarakat.
c. Aplikasi pemilihan sepeda motor bekas ini dapat dijadikan alat bantu dalam pengambilan keputusan oleh masyarakat.
Referensi
Chamid, A. A. (2016). Penerapan Metode TOPSIS Untuk Menentukan Prioritas Kondisi Rumah. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer,7(2), 537-544.
De Christin, H., & Djamain, Y. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai Baru PT. PLN (Persero) Kantor Pusat dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal Teknologi dan Informasi (JATI), 1(9).
Kadir, A. (2012).Algoritma & Pemrograman Menggunakan Java. Yogyakarta:
Andi Offset.
Kamaludin, R. (1986). Ekonomi Transportasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Musa, & Setiono (2012). Pengaruh Moda Transportasi Darat terhadap Kelancaran Arus Container di PT.
Nilam Port Terminal Indonesia Cabang Tanjung Perak Surabaya.
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhan, 3(1).
Putra, D. W. T., & Epriyanto, M. (2017).
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sepeda Motor Jenis Sport 150cc Berbasis Web Menggunakan Metode Analytical Hierarcy Process (AHP).Jurnal TeknoIf,5(2).
Sachdeva, A., Kumar, D., & Kumar, P. (2009).
Multi-Factor Failure Mode Critically
Analysis Using TOPSIS.International Journal of Industrial Engineering, 5(8):
Turban, E., Sharda, R., & Delen, D. (2011).1-9.
Decision Support and Intelligence Systems (9th ed.). New Jersey:
Pearson Education.
Yuliana, N., & Wiguna, W. (2016). Sistem Delivery Order Makanan Menggunakan Metode Composite Performance Index (CPI) Berbasis Android Pada Steak Hotel By Holycow Bandung. Simnasiptek 2016, 1(1), 122-128.
.