• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siti Kuroisin.pdf - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Siti Kuroisin.pdf - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

Membaca nyaring dan mencocokkan kartu indeks untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam mata pelajaran Belajar Asmaul Husna kelas II SDN I Brotonegaran Ponorogo Semester Genap 2013/2014 Tahun Pelajaran tahu. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang Asmaul Husna pada siswa kelas II SDN I Brotonegaran Ponorogo semester genap tahun pelajaran 2013/2014.

Sistematika Pembahasan

BAB II

Pengertian Pendidikan

  • Pengertian Pendidikan Agama
  • Pembelajaran PAI
  • Media Pembelajaran PAI
  • Materi Pembelajaran PAI di SD
  • Evaluasi Pembelajaran PAI
  • Hasil Belajar
  • Strategi Pembelajaran

Metode/strategi dogmatis, yaitu cara yang digunakan pendidik untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran, yang harus diterima peserta didik apa adanya tanpa mempersoalkan hakikat kebaikan dan kebenaran. Merupakan strategi yang digunakan guru untuk tujuan meminta siswa mengungkapkan pendapat atau mengemukakan gagasan secara lisan. Metode yang digunakan guru dengan maksud meminta siswa untuk menjawab pertanyaan baik dari guru maupun siswa itu sendiri, kemudian mencari informasi jawaban melalui bacaan untuk mendapatkan informasi yang akurat.

Inilah strategi yang digunakan pendidik dengan tujuan mengajak peserta didik untuk semuanya berperan sebagai narasumber bagi sesama peserta didik di kelas pembelajaran. Merupakan strategi yang digunakan oleh pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan membacakan teks bacaan (buku, majalah, surat kabar, dll) sesuai dengan topiknya. Merupakan strategi yang digunakan pendidik untuk mengajak peserta didik memunculkan ide tentang apa yang terkandung dalam suatu gambar yang berkaitan dengan materi.

Merupakan strategi yang digunakan pendidik dengan tujuan mengajak peserta didik untuk menemukan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang telah disiapkan. Merupakan strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta dengan mengklasifikasikan materi yang dibahas dalam pembelajaran. Merupakan strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud mengajak siswa untuk berkonsentrasi mendengarkan bacaan temannya dan mendiskusikan poin-poin penting dalam bacaan tersebut.

10. Path modelling (memberikan contoh demonstratif) Ini adalah strategi yang digunakan guru untuk mengajak siswa mendemonstrasikan atau mempraktekkan suatu keterampilan yang telah dijelaskan sebelumnya oleh guru.

Telaah Hasil Penelitian terdahulu

Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 70%, pada siklus II siklus 81%, pada III. siklus 100%. Penggunaan Strategi Pembelajaran Jigsaw dan CardMatch Index Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Pendidikan Agama Islam Meniru Taubat Nabi Adam AS. Karas Kab.Magetan yang diteliti dalam penelitian ini, aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran mengalami perubahan secara bertahap. Aktivitas siswa mencapai 80% pada siklus I dan meningkat menjadi 100% pada siklus II.

39 Hasyim, Penerapan Strategi Pembelajaran Jigsaw dan Index Card Matches untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di PAI (Ponorogo). Penelitian ini berfokus pada hasil belajar siswa. Kemudian pada siklus kedua terjadi peningkatan yaitu pada jumlah siswa 11 anak yang mampu mencapai nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 75, serta nilai rata-rata pada siklus kedua mencapai 82,45 dengan nilai yang sering terjadi. adalah 83.

Dari beberapa referensi hasil penelitian terdahulu seperti yang telah disebutkan di atas, terdapat kesamaan variabel yang akan penulis jadikan sebagai subjek penelitian ini yaitu kemampuan membaca materi, keaktifan, kerjasama dan hasil belajar. Sementara itu, penulis menggunakan strategi read aloud dan index card match untuk pembelajaran pendidikan agama Islam topik mengenal Asmaul Husna dengan harapan penggunaan strategi tersebut dapat meningkatkan keterampilan membaca, aktivitas, kerjasama dan hasil belajar siswa.

Kerangka Berfikir

Jika digunakan strategi pembelajaran “Membaca dan Mencocokkan Kartu Indeks” maka aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran Kelas II SDN I Brotonegaran akan meningkat. Jika digunakan strategi pembelajaran “Membaca dan mencocokkan kartu indeks” maka kerjasama siswa kelas II SDN I Brotonegaran meningkat. Jika digunakan strategi pembelajaran “Membaca dan Mencocokkan Kartu Indeks” maka hasil belajar siswa Kelas II SDN I Brotonegaran akan meningkat.

Pengajuan Hipotesis Tindakan

Obyek Penelitian

Setting Subyek Penelitian

Terwujudnya lembaga pendidikan dasar yang mampu menghasilkan peserta didik yang unggul, berhasil, terampil dan berbudi luhur. Memiliki tim/grup olahraga sekurang-kurangnya tiga disiplin ilmu yang dapat menjadi finalis tingkat kabupaten/kota. Penelitian ruang kelas (PTK) dilakukan di SDN I Brotonegaran sehingga subjek penelitian yaitu kelas II semester genap tahun pelajaran dengan jumlah siswa 24 orang, subjek pendidikan agama Islam adalah subjek pembelajaran Asmaul Husna.

Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas di SDN I Brotonegaran karena mengidentifikasi berbagai permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran pendidikan agama Islam.

Variabel yang diamati

Pencatatan perolehan nilai hasil belajar berupa uji kompetensi penguasaan setiap siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam mata pelajaran mengenal Asmaul Husna.

Prosedur Penelitian

Apakah ada kekurangan yang kurang memberikan hasil optimal dalam pelaksanaan tindakan kelompok untuk meningkatkan perhatian, keaktifan, kerjasama dan hasil belajar siswa pada bidang pendidikan agama Islam mata pelajaran mengenal asmaul husna. Guru juga menganalisis perolehan nilai hasil belajar siswa dengan menggunakan tolok ukur yang telah ditentukan yang kemudian dijadikan bahan untuk mempertimbangkan perlu atau tidaknya Siklus II. 2. Memperoleh hasil belajar siswa sebagai tolak ukur untuk menyusun rencana selanjutnya, perlu atau tidaknya Siklus II.

Pada tahap perencanaan pada Siklus II, penulis bermaksud memperbaiki kelemahan atau kurang maksimalnya keberhasilan hasil belajar pada Siklus I dengan menyiapkan peralatan dan fasilitas yang digunakan dalam melaksanakan tindakan, seperti menyiapkan sumber belajar, termasuk menyiapkan RPP. , daftar hadir siswa, lembar observasi, instrumen evaluasi. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa dalam mengenal Asmaul Husna dari Siklus I ke Siklus II. Seperti pada Siklus I, Siklus II semua kejadian/peristiwa selama pembelajaran diamati dan dicatat dalam lembar observasi terstruktur, serta perolehan hasil belajar.

Pada siklus II refleksi ini dilakukan oleh penulis yaitu dengan menganalisis semua hasil observasi dan perolehan hasil belajar siswa, dan terjadi peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa, maka pemberian tindakan selanjutnya tidak diperlukan lagi. 2. Guru memberikan informasi tentang hasil belajar siklus I dengan harapan ada peningkatan pada siklus II 3. Siswa menerima teks.

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Gambaran singkat setting lokasi penelitian

Penjelasan persiklus Siklus I

Setelah semua orang menemukan pasangannya, bergiliran untuk setiap pesanan membacakan pertanyaan dan dijawab oleh pasangannya. Aktivitas mahasiswa mendengarkan ceramah dan diskusi mencapai 17 mahasiswa atau 70% dari total keseluruhan yaitu 24 mahasiswa, seperti terlihat pada tabel 4.1. Perolehan nilai hasil belajar setiap uji kompetensi siswa pada mata pelajaran PAI mata pelajaran Mengenal Asmaul Husna pada siklus I mencapai 15 siswa atau 62,5% dari total 24 siswa dapat dilihat pada tabel 4.3.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tindakan dan observasi dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (CRA) pada mata pelajaran PAI, topik Pembelajaran Asmaul Husna ken pada siklus I adalah keaktifan siswa baru mencapai 70%, kerjasama siswa cukup baik. 75%, rata-rata kelas mencapai 77,5% dan yang mendapat nilai di atas KKM hanya 15 siswa atau 62,5%. Setelah semua orang menemukan pasangannya, masing-masing pasangan bergiliran membacakan soal dan dijawab oleh pasangannya. Keaktifan mahasiswa untuk mendengarkan ceramah dan diskusi mencapai 22 mahasiswa atau 91,67% dari jumlah total 24 mahasiswa.

23 siswa atau 95,83% dari total 24 siswa mencapai kerjasama siswa secara berpasangan dan presentasi hasil dengan pasangan. Perolehan hasil belajar uji kompetensi setiap mahasiswa mata kuliah PAI Mengenal Asmaul Husna dicapai oleh 23 mahasiswa atau 95,83% dari jumlah total 24 mahasiswa.

Proses analisis data per-siklus 1. Siklus I

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tindakan dan observasi dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siklus II PAI, pada mata pelajaran Mengenal Asmaul Husna, keaktifan siswa mencapai 91,67%, partisipasi siswa mencapai 95,83% , nilai rata-rata kelas mencapai 95%, dan Nilai Ketuntasan Minimal (KKM) seluruh siswa berada di atas KKM dan sudah mencapai 100%, sehingga tuntas. Pada proses pembelajaran pada siklus I ini, keaktifan siswa dalam berdiskusi dan bekerjasama dalam pembelajaran dan perolehan nilai hasil belajar belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75, sehingga proses pembelajaran harus diulang pada siklus berikutnya. Pada siklus II juga kegiatan pembelajaran yang dilakukan sama seperti pada siklus I yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Berdasarkan kegiatan pembelajaran pada siklus II diperoleh data dari hasil observasi selama proses pembelajaran dan data hasil tes hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada topik mengenal asmaul husna. Pada proses pembelajaran pada siklus II aktivitas siswa dan kerjasama siswa serta perolehan nilai hasil belajar pada pendidikan agama Islam sudah menunjukkan peningkatan yang baik dan sudah mencapai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik. tidak perlu diulang lagi pada siklus berikutnya.

Pembahasan

Demikian pula pada saat kegiatan kelompok mencari atau mencari pasangan antara tanya jawab, siswa masih ragu-ragu atau bingung. Nilai akhir atau perolehan nilai hasil belajar yang diberikan secara individual kepada siswa masih jauh di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Walaupun kerja kelompok dan hasil belajar sudah mencapai KKM, namun ini bukanlah hasil kerjasama secara keseluruhan. Memberikan penjelasan guru dan contoh-contoh yang masih belum dipahami siswa. Peningkatan terjadi pada pembelajaran siklus II dalam pemaparan materi pelajaran melalui penggunaan strategi pembelajaran Read Aloud dan Index Card Match yang sesuai dan konsisten dengan materi yang disampaikan dalam pembelajaran.

Siswa lebih diarahkan pada langkah-langkah yang akan dilakukan, sehingga siswa lebih aktif dalam mendiskusikan materi yang akan dibahas dan memberikan contoh yang ada di lingkungannya. Begitu juga saat mencari pasangan antar soal dan jawaban, siswa juga lebih aktif bergerak dan merasa lebih ceria serta leluasa mempresentasikan hasil bersama kelompoknya di depan kelas. Menggunakan strategi read-aloud dan CardMatch Index secara penuh dalam pembelajaran akan berdampak pada kemampuan siswa.

Hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus tentang pemahaman materi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (IAE) dengan menggunakan strategi Reading Aloud dan Index Card Matching menunjukkan hasil yang memuaskan.

Tabel 4.9  Profil Hasil Penelitian
Tabel 4.9 Profil Hasil Penelitian

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 3.1  dst
Tabel 4.9  Profil Hasil Penelitian

Referensi