• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skrining Fitokimia Senyawa Kimia Bahan Alam

N/A
N/A
Odes Manda

Academic year: 2024

Membagikan "Skrining Fitokimia Senyawa Kimia Bahan Alam"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIN ING FITOK IMIA/

UJI

PEND AHUL U AN

SENYAWA KIMIA BAHAN ALAM

(2)

Skrining Fitokimia

(Alkaloid)

Definisi alkaloid klasik senyawa

metabolit sekunder yang bersifat basa, yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam cincin

heterosiklik, dan bersifat aktif biologis.

Senyawa alkaloid memiliki peran yang sangat besar di dalam bidang kesehatan.

Senyawa yang pertama kali diisolasi secara murni adalah morfin. Berbagai

obat penting terutama obat syaraf adalah alkaloid. Menaikkan tekanan darah,

mengurangi rasa sakit, antimikroba, obat

penenang, obat penyakit jantung.

(3)

1. Berdasarkan jenis cincin heterosiklik nitrogen yang merupakan bagian dari struktur molekul.

Berdasarkan hal tersebut, maka alkaloida dapat dibedakan atas beberapa jenis sperti alkaloid pirolidin, alkaloid piperidin, alkaloid isokuinolin, alkaloid kuinolin, dan alkaloid indol.

2. Berdasarkan jenis tumbuhan dari mana alkaloid ditemukan.Diturunkan dari sumber

penghasilnya,misalnya alkaloid Atropa atau alkaloid tropana

3. Dari nama yang lazim untuk obat-

obatan/aktifitas fisiologik , atau dari nama pakar kimia alkaloid yang terkenal/penemunya

(contoh, pelletierina).

Penamaan /klasifikasi alkaloid dapat

dilakukan berdasarkan

beberapa cara, yaitu :

(4)

 Umumnya mempunyai rasa yang pahit.

 Mengandung atom nitrogen yang umumnya berasal dari asam amino

 Umumnya berupa Kristal atau serbuk amorf.

 Alkaloid yang berbentuk cair yaitu konini, nikotin dan spartein

 Umumnya mempunyai rasa yang pahit.

 Mengandung atom nitrogen yang umumnya berasal dari asam amino

 Umumnya berupa Kristal atau serbuk amorf.

 Alkaloid yang berbentuk cair yaitu konini, nikotin dan spartein

Sifat-Sifat

Alkaloid

(5)

Pemeriksaan Alkaloid

Uji Alkaloid

Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 gram

kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan  9 ml air suling, dipanaskan diatas tangas air selama 2 menit. Didinginkan lalu disaring. Filtrat dipakai untuk percobaan berikut :

Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes

pereaksi Mayer

menghasilkan endapan putih/kuning

Uji Alkaloid

Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 gram

kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan  9 ml air suling, dipanaskan diatas tangas air selama 2 menit. Didinginkan lalu disaring. Filtrat dipakai untuk percobaan berikut :

Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes

pereaksi Mayer

menghasilkan endapan putih/kuning

Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2

tetes pereaksi Bouchardat

menghasilkan endapan coklat-hitam.

Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2

tetes pereaksi Dragendrof

menghasilkan endapan merah bata. Alkaloid dianggap positif jika terjadi endapan atau paling sedikit dua atau tiga dari percobaan

diatas

(6)

Ekstrak sebanyak 0,5 gram ditambahkan

dengan 5 mL amonia 25% dan digerus

dalam mortir, lalu ditambahkan 20 mL

kloroform dan digerus kuat. Campuran

disaring sehingga diperoleh lapisan air

dan lapisan pelarut organik. Lapisan air

ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendroff

atau pereaksi Mayer. Jika terbentuk warna

orange dengan pereaksi Dragendroff atau

terbentuk endapan putih dengan

penambahan pereaksi Mayer berarti

ekstrak mengandung alkaloid

(7)

Skrining Fitokimia (Tanin)

Tanin merupakan zat organik yang sangat kompleks dan

terdiri dari senyawa fenolik.

Tanin diklasifikasi atas dua kelompok atas dasar tipe struktur dan aktivitasnya terhadap senyawa

hidrolitik,yaitu :

Tanin terkondensasi/ flavolan /proantosianidin

Tanin yang terhidrolisiskan

(8)

 Tanin hidrolisis adalah tanin pada pemanasan dengan asam klorida atau asam sulfat

menghasilkan asam galat atau asam elagat.

Tanin terkondensasi adalah tanin pada pemanasan dengan asam klorida menghasilkan

phlobaphenes seperti

phloroglucinol

(9)

Sifat-sifat Tanin

. Dalam air membentuk larutan koloidal yang bereaksi asam dan sepat

Mengendapkan larutan gelatin dan larutan

alkaloid.

- Larutan alkali mampu mengoksidasi oksigen.

- Mengendapkan protein dari

larutannya dan

bersenyawa dengan protein tersebut

sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim protiolitik.

. Tidak dapat

mengkristal. Tanin merupakan senyawa kompleks yang

memiliki bentuk

campuran polifenol yang Sulit untuk

dipisahkan sehingga sulit membetuk

kristal

(10)

Tanin memiliki beberapa kegunaan

 -

Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat masa

pertumbuhan bagian tertentu pada

tanaman, misalnya buah yang belum

matang, pada saat matang taninya hilang.

- Sebagai anti hama

bagi tanaman sehingga mencegah serangga

dan fungi.

- Efek terapinya

sebagai adstrigensia pada jaringan hidup misalnya pada

gastrointestinal dan pada kulit.

Efek terapi yang lain sebagai anti septic pada jaringan luka, misalnya luka bakar, dengan cara

mengendapkan protein..

- Reagensia di

Laboratorium untuk

deteksi gelatin, protein dan alkaloid.

- Sebagai antidotum (keracunan alkaloid) dengan cara

mengeluarkan asam tamak/asam lemak yang tidak larut

.

(11)

Identifikasi Tanin dapat dilakukan dengan cara:

. Diberikan larutan FeCl3 berwarna biru tua / hitam kehijauan.

2. Ditambahkan Kalium Ferrisianida + amoniak berwarna coklat.

3. Diendapkan dengan garam Cu, Pb, Sn,

dan larutan Kalium Bikromat berwarna

coklat

(12)

Skrining Fitokimia (Flavonoid)

Senyawa flavonoid adalah suatu

kelompok fenol yang terbesar yang

ditemukan di alam.

Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan biru dan sebagai zat

warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan .

Klasifikasi Flavonoid Flavonoid dapat

diklasifikasikan ke dalam beberapa golongan, seperti antosianin,

proantosianidin, flavonol, flavon,

glikoflavon, flavonil, khalkon, auron,

flavonon dan

isoflavon.

(13)

Sifat Kelarutan Flavonoid

        Aglikon flavonoid adalah polifenol dan karena itu mempunyai sifat kimia senyawa fenol, yaitu bersifat agak asam sehingga dapat larut dalam basa, tetapi bila dibiarkan dalam larutan basa dan di samping itu terdapat oksigen,

banyak yang akan terurai. Karena mempunyai sejumlah

gugus hidroksil yang tak tersulih,atau suatu gula, flavonoid merupakan senyawa polar, maka umumnya flavonoid cukup larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol, butanol, aseton, sulfoksida, dimetilformamida, air,Adanya gula yang terikat pada flavonoid (bentuk umum yang ditemukan)

cenderung menyebabkan flavonoid lebih mudah larut dalam air dan dengan demikian campuran pelarut di atas dengan air merupakan pelarut yang baik untuk glikosida.

(14)

Pemeriksaan Flavonoid

Skrining fitokimia flavonoid dilakukan

dengan cara sebanyak 1 mL larutan uji

diuapkan hingga kering, sisanya dibasahkan

dengan aseton P,

ditambahkan sedikit serbuk

halus asam borat P

dan serbuk halus asam

oksalat P, dipanaskan hati-hati di atas

penangas

air dan dihindari pemanasan

berlebihan. Sisa

yang diperoleh

dicampur dengan 10 mL eter P.

Diamati dengan sinar UV 366 nm; larutan

berflurorensensi kuning intensif, menunjukkan

adanya senyawa

flavonoid

(15)

. Manfaat dan Kegunaan

Flavonoid . Manfaat dan

Kegunaan Flavonoid

 Flavonoid sebagai

Antioksidan : menghambat proses penuaan dan

mencegah berkembangnya sel kanker

• Flavonoid juga memiliki beberapa sifat seperti

hepatoprotektif,

antiinflamasi, menurukan tekanan darah

(antihipertensi)

(16)

M I N YA K AT S I R I M E R U PA KA N S E N YAWA M I N YA K YA N G B E R A S A L D A R I B A H A N T U M B U H A N D E N G A N B E B E R A PA S I FAT YA I T U S A N G AT M U D A H M E N G U A P B I L A D I B I A R KA N D I U D A R A T E R B U KA , M E M I L I K I B A U K H A S S E P E R T I T U M B U H A N A S L I N YA ,

U M U M N YA T I D A K B E R WA R N A .

KA R E N A S I FAT N YA YA N G M U D A H M E N G U A P M I N YA K AT S I R I S E R I N G D I S E B U T S E B A G A I M I N YA K M E N G U A P ATA U M I N YA K E T E R I S .

Skrining Fitokimia

(17)

1.        Tersusun oleh bermacam-macam komponen senyawa

2.        Bau khas

3.        Rasa getir, tajam, menggigit,

memberi kesan hangat sampai panas atau

justru dingin bila terasa di kulit

 4.        Tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak

menjadi tengik

 5.        Tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan, baik

oleh oksigen,

matahari atau panas

Sifat-   Sifat Minyak Atsiri

(18)

Click icon to add picture

Minyak atsiri

dapat

digunaka n

1. Menarik serangga (penyerbukan)

2. Untuk kosmetik / parfum 3. Penolak serangga

4. Sebagai bumbu masak 5. Antiseptik (obat)

6. Karminativum

(19)

SAPONIN

Saponin merupakan golongan senyawa alam yang rumit, yang mempunyai massa dan molekul besar, dengan

kegunaan luaS.

Secara fisika buih ini timbul karena adanya penurunan tegangan permukaan pada cairan (air). Penurunan tegangan permukaan disebabkan karena adanya senyawa sabun (bahasa latin = sapo) yang dapat

mengkacaukan iktan hidrogen pada air

(20)

Dalam tumbuhan tertentu

mengandung senyawa sabun

yang biasa disebut saponin

Saponin merupakan glikosida yang

memiliki aglikon

berupa steroid dan triterpen.

Sifat-sifat Saponin :

a. Mempunyai rasa pahit

b. Dalam larutan air membentuk busa stabil

c. Menghemolisa eritrosit

d. Merupakan racun

kuat untuk ikan dan

amfibi

(21)

Ada beberapa sifat kimia saponin,

diantaranya:

-          Berbusa dalam air

-          Rasanya pahit

Untuk mengidentifikasi senyawa saponin ini dapat dilakukan dengan skrining fitokima

       Caranya: pada sejumlah kecil simplisia ditambahkan air panas, kemudian didihkan. Setelah dingin disaring. Kurang lebih 10 mL filtrat diambil, dimasukkan kedalam

tabung reaksi, lalu dikocok dengan arah vertikal selama 10 detik.

Adanya penambahan busa setinggi lebih kurang 1 cm yang stabil pada penambahan 1 tetes HCl 0,1 N

menunjukkan bahwa dalam simplisia tersebut terkandung senyawa golongan saponin

Referensi

Dokumen terkait

Hasil skrining fitokimia pada ekstrak metanol kulit buah manggis menunjukan hasil positif terhadap senyawa kimia golongan saponin, triterpenoid, tanin dan

Berdasarkan uraian di atas, maka dianggap perlu untuk melakukan skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa alkaloid, triterpenoid/steroid, flavonoid,

Pengujian fitokimia sopi dan moke dilakukan dengan menguji kandungan7 (tujuh) senyawa kimia yaitu alkaloid, flavonoid, phenol hidrokuinon, steroid,.. triterphenoid, tanin

• Penetapan kadar abu total Skrining fitokimia meliputi golongan senyawa: • Alkaloid • Glikosida • Antrakuinon • Flavonoid • Steroid • Saponin • Tanin Fraksi

Senyawa kimia yang merupakan hasil metabolisme sekunder pada tumbuhan sangat beragam dan dapat diklasifikasikan dalam beberapa golongan senyawa bahan alam yaitu

Hasil skrining fitokimia terhadap tujuh senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, glikosida, tanin, saponin, steroid, dan kumarin, pada serbuk menunjukkan

Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa alkaloid, triterpenoid dan steroid, flavonoid, tannin, saponin dan menetukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode skrining fitokimia merupakan metode yang sesuai untuk menganalisis senyawa fitokimia atau senyawa aktif dari tanaman daun kelor, jamblang,