• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Bella Irwansyah Putra (20131112086).pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Bella Irwansyah Putra (20131112086).pdf"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

Apakah terdapat pengaruh kepemilikan institusional terhadap penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur Indonesia yang terdaftar periode 2013-2015? Untuk mengetahui pengaruh ukuran terhadap penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun berjalan.

Gambar 4. 2 Hasil Uji Normalitas .....................................................................
Gambar 4. 2 Hasil Uji Normalitas .....................................................................

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Tinjaun Pustaka

  • Teori Keagenan (Agency Theory)
  • Pajak
    • Pengertian Pajak
    • Fungsi Pajak
    • Perencanaan Pajak (Tax Planning)
  • Tax Avoidance
  • Leverage
  • Profitability
  • Pengaruh Leverage terhadapa Tax Avoidance
  • Pengaruh Profitability terhadap Tax Avoidance
  • Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Tax Avoidance
  • Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Tax Avoidance

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Populasi dan Sampel

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah proporsi kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Objek yang dijadikan bahan penelitian adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Perusahaan yang tergolong perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di Indonesia dan menerbitkan laporan keuangan lengkap dan laporan yang telah diaudit masing-masing selama periode 2013-2015.

Jenis dan Sumber Data

Operasionalisasi Variabel

  • Variabel Dependen
    • Penghindaran Pajak (tax avoidance)
  • Variabel Independen
    • Leverage (DER)
    • Profitabilitas (ROA)
    • Ukuran perusahaan
    • Kepemilikan Institusional

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini harus dilakukan untuk menguji dan menganalisis hipotesis. Menurut Dyreng dkk (2010), tarif pajak efektif kas suatu perusahaan adalah uang tunai yang dikeluarkan untuk membayar pajak dibagi dengan laba sebelum pajak. Semakin naik atau naiknya tarif pajak efektif tunai menunjukkan adanya penurunan tingkat penghindaran pajak, dan sebaliknya jika.

Leverage merupakan rasio keuangan yang mengacu pada jumlah pembiayaan utang dalam struktur modal suatu perusahaan (Subramanyam dan Wild, 2010). ROA dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan laba bersih sebelum pajak yang kemudian dibandingkan dengan total aset perusahaan. Dalam penelitian ini diukur dengan indikator porsi saham yang dimiliki lembaga tersebut terhadap total modal saham yang beredar. 𝑛𝑎𝑙.

Metode Pengumpulan Data

Metode Analisis Data

  • Analisis Statisik Deskriptif
  • Analisis Persamaan Regresi
  • Analisis Regresi Data Panel
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Heteroskesdastisitas
    • Uji Multikolinieritas
    • Uji Autokorelasi

Dengan kriteria ujian, Ho diterima apabila nilai Kadar Cukai Efektif Tunai pada keratan rentas Chi Square > 0.05 dan Ha diterima apabila nilai Cash Effective. Kadar cukai keratan rentas Chi Square < 0.05. Oleh itu dapat disimpulkan bahawa jika Ho ditolak maka model kesan tetap adalah lebih baik daripada kesan biasa. Dengan kriteria ujian, Ho diterima apabila nilai kadar cukai tunai berkesan di bahagian rawak > 0.05 dan Ha diterima apabila nilai kadar cukai tunai berkesan di bahagian rawak < 0.05. Maka dapat disimpulkan, jika Ho ditolak maka model kesan tetap lebih baik daripada kesan rawak dan begitu juga sebaliknya.

Menurut Ghazali (2013), model regresi yang baik adalah yang mempunyai sebaran data normal atau mendekati normal serta harus bebas dari asumsi klasik (heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi). Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat ketimpangan varians dalam model regresi dari residu satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2013; 139). Gangguan heteroskedastisitas terjadi apabila terdapat pengaruh yang signifikan antara Tarif Pajak Tunai Efektif terhadap residu absolut.

Gambar 3.1  Statistik Pengambilan Keputusan Durbin-Watson
Gambar 3.1 Statistik Pengambilan Keputusan Durbin-Watson

Uji Hipotesis

  • Uji Determinasi (R 2 )

Nilai maksimum tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai pengungkapan penghindaran pajak yang paling besar dibandingkan perusahaan lainnya. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan software Eviews 9, seperti terlihat pada Tabel 4.3, variabel profitabilitas mempunyai nilai mean (rata-rata) dari 80 sampel observasi sebesar 0,175615 dengan standar deviasi sebesar 0,174283, lebih rendah dari nilai rata-rata (average) menunjukkan bahwa data dari variabel ini terdistribusi dengan baik. Nilai maksimum menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki pengungkapan profitabilitas yang paling besar dibandingkan perusahaan lain selama periode penelitian, sedangkan nilai minimum menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki pengungkapan profitabilitas yang paling kecil dibandingkan perusahaan lain selama periode penelitian.

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan software Eviews 9, seperti terlihat pada tabel 4.3, variabel ukuran perusahaan mempunyai nilai mean (rata-rata) dari 80 sampel observasi sebesar 22.90880 dengan nilai standar deviasi sebesar 5.567071 lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai rata-rata ( berarti). Nilai minimum menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki pelacakan ukuran perusahaan terkecil dibandingkan perusahaan lain selama periode penelitian, sedangkan nilai maksimum menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki pelacakan ukuran perusahaan terbesar dibandingkan perusahaan lain selama periode penelitian. Nilai maksimum menunjukkan bahwa perusahaan mendeteksi proporsi kepemilikan institusional terbesar dibandingkan perusahaan lain selama periode penelitian, sedangkan nilai minimum menunjukkan bahwa perusahaan mendeteksi proporsi kepemilikan institusional terkecil dibandingkan perusahaan lain selama periode penelitian.

Tabel 4. 2   Perusahaan Sampel
Tabel 4. 2 Perusahaan Sampel

Uji Normalitas

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan ulasan 9 seperti terlihat pada Gambar 4.1 di atas terlihat bahwa seluruh variabel berdistribusi normal. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dengan jumlah observasi sebanyak 80 observasi.

Analisis Data Panel

  • Uji Chow
  • Uji Hausman

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas diketahui probabilitas hasil regresi chi-square persamaan model regresi fixed-effect sebesar 0,0005. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil persamaan regresi pada penelitian ini menggunakan model fixed effect dan dilanjutkan dengan uji Hausman. Uji Hausman dilakukan untuk mengetahui model estimasi regresi data panel antara fixed effect dan random effect.

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas diketahui probabilitas cross-section acak persamaan regresi efek acak sebesar 0,1528. Nilai tersebut lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil persamaan regresi pada penelitian ini menggunakan model random effect.

Tabel 4. 4   Hasil Uji Chow
Tabel 4. 4 Hasil Uji Chow

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Multikolinieritas
  • Uji Autokolerasi
  • Uji Heteroskedastisitas

Jika koefisien antar variabel lebih kecil dari 0,85 maka dapat disimpulkan tidak terdapat unsur multikolinearitas antar variabel independen. Hasil yang diperoleh dari matriks korelasi di atas menunjukkan bahwa korelasi antar variabel kurang dari 0,85 yang berarti tidak terjadi multikolinearitas dalam penelitian ini. Uji autokorelasi ini dilakukan untuk menguji adanya hubungan antara residu pengamatan yang satu dengan residu pengamatan lainnya.

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan seperti terlihat pada tabel 4.7, nilai DW pada model penelitian adalah sebesar 1.853384 yang berarti nilai DW tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, sehingga dapat disimpulkan bahwa model penelitian tidak mengalami autokorelasi. . Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan cara meregresi variabel bebas terhadap sisa kuadrat atau terhadap logaritma natural dari sisa (LN sisa). Berdasarkan data yang diolah menggunakan software Eviews 9 seperti terlampir pada tabel 4.8, tidak terdapat koefisien probabilitas yang nilainya dibawah 0,05.

Tabel 4. 7   Hasil Uji Autokolerasi
Tabel 4. 7 Hasil Uji Autokolerasi

Analisis Regresi Data Panel

Jika financial leverage (DER), profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE) dan kepemilikan institusional (INSTOW) diasumsikan konstan, maka tarif pajak efektif (CETR) yang dihasilkan sebesar 0,300680. Hal ini menunjukkan bahwa tarif pajak efektif akan turun sebesar -0,420419 satuan untuk setiap kenaikan satu satuan tingkat leverage keuangan dan sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa tarif pajak efektif (CETR) akan mengalami penurunan tarif pajak sebesar -1.842225 satuan untuk setiap penambahan satuan profitabilitas dan sebaliknya.

Hal ini menunjukkan bahwa tarif pajak cash efektif tax rate (CETR) akan meningkat sebesar 0,009023 satuan untuk setiap penambahan satuan ukuran dan sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa tarif pajak efektif akan meningkat sebesar 30,34087 satuan untuk setiap peningkatan satu satuan kepemilikan institusional dan sebaliknya.

Pengujian Hipotesis

  • Koefisien Determinasi
  • Uji Parsial (Uji t)

Hal ini menunjukkan bahwa financial leverage (DR), profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE) dan proporsi kepemilikan institusional (INSTOW) mampu menjelaskan pengaruh terhadap penghindaran pajak hanya sebesar 34,0153%. Berdasarkan hasil persamaan regresi pada Tabel 4.11 di atas diperoleh probabilitas ROA sebesar 0,0004 atau signifikansi kurang dari 5% dengan nilai koefisien regresi sebesar -1.842225. Keadaan ini menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA) berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak.

Berdasarkan hasil persamaan regresi pada Tabel 4.11 di atas diperoleh probabilitas SIZE sebesar 0,0110 atau signifikan kurang dari 5% dan koefisien regresi sebesar 0,009023. Berdasarkan hasil regresi tabel Persamaan 4.11 diatas diperoleh probabilitas INSTOW sebesar 0,0003 atau signifikan kurang dari 5% dan koefisien regresi sebesar 30,34087. Hal ini menunjukkan bahwa share kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak, sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 diterima.

Analisis Hasil Penelitian

  • Pengaruh leverage terhadap tax avoidance
  • Pengaruh profitability terhadap tax avoidance
  • Pengaruh ukuran perusahaan terhadap tax avoidance
  • Pengaruh proporsi kepemilikan institusional terhadap tax avoidance . 95

Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi pula Effective Cash Tax Rate (CETR) perusahaan yang menandakan semakin rendahnya tingkat penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan, begitu pula sebaliknya yaitu semakin rendah ukuran perusahaan. perusahaan, maka semakin rendah cash efektif tax rate (CETR) yang mengindikasikan semakin tingginya tingkat penghindaran pajak perusahaan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa leverage mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat penghindaran pajak yang ditentukan oleh cash Effective Tax Rate (CETR). Semakin besar persentase kepemilikan institusional maka semakin tinggi cash Effective Tax Rate (CETR) perusahaan yang mengindikasikan semakin rendahnya tingkat penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan.

Dampak Corporate Governance Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Pada Perusahaan Yang Listing Di BEI Tahun 2008) (Disertasi Doktor Universitas Sebelas Maret). Darmawan, I Gede Hendy dan I Made Sukartha, “Pengaruh Praktik Corporate Governance, Leverage, Return on Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak”. Dewi, Ni Nyoman Kristiana dan I Ketut Jati. 2014) “Pengaruh Karakter Manajerial, Karakteristik Perusahaan Dan Dimensi Good Corporate Governance Terhadap Penghindaran Pajak Di Bursa Efek Indonesia”.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Variabel leverage (DER) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap penghindaran pajak yang ditentukan oleh cash efektif tax rate (CETR), semakin besar utang maka semakin rendah pula laba kena pajak karena insentif pajak atas bunga utang semakin besar. Oleh karena itu, semakin tinggi rasio leverage maka semakin rendah CETR perusahaan sehingga mengindikasikan semakin tinggi penghindaran pajak perusahaan. Variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penghindaran pajak yang didekati dengan Effective Cash Tax Rate (CETR) yang artinya perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi mempunyai tarif pajak efektif tunai atau pajak yang lebih rendah. menunjukkan tarif pajak yang lebih tinggi. Aktivitas penghindaran pajak perusahaan.

Variabel ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penghindaran pajak yang ditunjukkan dengan cash efektif tax rate (CETR).

Keterbatasan

Saran

Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Corporate Governance Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di BEI). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Kerugian Fiskal Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di BEI Tahun c). Pengaruh Return on Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Kerugian Fiskal terhadap Penghindaran Pajak.

2007. “Pengaruh Insider Ownership, Institutional Investor, Pembayaran Dividen, dan Firm Growth Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta).” Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Kompensasi Rugi Pajak dan Struktur Kepemilikan Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013.

Gambar

Gambar 4. 2 Hasil Uji Normalitas .....................................................................
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian Sumber: Olahan Penulis
Gambar 3.1  Statistik Pengambilan Keputusan Durbin-Watson
Tabel 4. 2   Perusahaan Sampel
+6

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang digunakan adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage , kualitas auditor, proporsi dewan komisaris independen

Pengaruh komite audit, kepemilikan institusional, dewan komisaris, ukuran perusahaan Size, leverage DER dan profitabilitas ROA terhadap tindakan penghindaran pajak tax avoidance

Hasil penelitian ini menunjukkan proporsi komisaris independen, ukuran direksi, ukuran komisaris, kepemilikan pemerintah, kepemilikan institusional, kepemilikan

Ho1 : ukuran perusahaan, reputasi auditor, ROA, kepemilikan Institusional, kepemilikan manajerial, net profit margin dan financial Leverage berpengaruh secara

(2016), Pengaruh Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris, Ukuran Perusahaan (Size), Leverage (DER) dan Profitabilitas (ROA) Terhadap Tindakan

Pengaruh Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris, Ukuran Perusahaan (Size), Leverage (Der) Dan Profitabilitas (Roa) Terhadap Tindakan Penghindaran Pajak

Pengaruh Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris, Ukuran Perusahaan (Size), Leverage (DER), dan Profitabilitas (ROA) terhadap Tindakan Penghindaran Pajak

Pengaruh Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris, Ukuran Perusahaan (size), Leverage (DER) dan Profitabilitas (ROA) terhadap tindakan penghindaran pajak