PENDAHULUAN
Masalab Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis sampaikan, maka dapat ditentukan tujuan dan manfaat penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengendalian internal barang dagangan pada PT. Kami berharap penelitian ini dapat menambah wawasan para pembaca dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya di masa yang akan datang.
TINJAUAN PUSTAKA
- Pengertian Pengendalian Internal
- Tujuan Pengendalian Internal
- Komponen-komponen Pengendalian
- Keterbatasan Pengendalian Internal
- Pelaporan Efektivitas Pengendalian
- Pengertian Persediaan
- Pengendalian Persediaan
- Metode Penilaian Persediaan
- Penelitian Terdahulu
- Kerangka Pemikiran
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah suatu cara yang mencakup seperangkat kebijakan dan peraturan untuk mengarahkan, mengawasi dan melindungi kekayaan perusahaan untuk mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan penyalahgunaan. Dengan kata lain, terdapat audit internal untuk memastikan kegiatan operasional dijalankan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang ditetapkan perusahaan. Warren dkk dalam buku pengantar akuntansi, tujuan pengendalian internal adalah untuk memberikan jaminan yang memadai untuk hal tersebut.
Sistem pengendalian internal harus dipantau karena merupakan proses penilaian kualitas kinerja sistem dari waktu ke waktu. Pengendalian detektif, yaitu pengendalian internal yang dilakukan untuk mendeteksi permasalahan yang terjadi. Pengendalian korektif, yaitu pengendalian internal untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah serta memulihkan kesalahan tersebut.
Warren, dkk, dalam buku pengantar akuntansi, sistem pengendalian internal hanya dapat memberikan keyakinan yang memadai dalam pengamanan aset, pemrosesan informasi yang akurat, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Elemen manusia mengakui bahwa pengendalian diterapkan dan digunakan oleh manusia. Akibatnya, human error bisa terjadi karena kelelahan, kecerobohan, kebingungan, atau salah perhitungan. Misalnya, seorang karyawan mungkin secara tidak sengaja memberikan harga yang terlalu rendah kepada pelanggan atau salah menghitung jumlah persediaan yang diterima dari pemasok. Selain itu, dua atau lebih karyawan bersekongkol untuk mengalahkan atau menghindari pengendalian internal. Pertimbangan biaya-manfaat menyadari bahwa biaya pengendalian internal tidak melebihi manfaatnya. Misalnya, sebuah toko ritel dapat menghilangkan pengutilan dengan menyaring semua pelanggan sebelum mereka meninggalkan toko.
Arief Efendi dalam buku The Power of Good Corporate Governance, kelemahan pengendalian internal harus dilaporkan ke atas, dan untuk permasalahan tertentu dilaporkan kepada manajemen senior, direktur, komisaris, dan komite audit. Dengan menggunakan metode FIFO, harga pokok pembelian terlebih dahulu diakui sebagai harga pokok penjualan. Dengan metode FIFO, yang menjadi nilai persediaan akhir adalah harga pokok unit atau barang yang terakhir dibeli.
Dengan menggunakan metode LIFO, nilai harga pokok pembelian terakhir diakui terlebih dahulu sebagai harga pokok penjualan. Dalam metode LIFO, nilai persediaan akhir adalah harga pokok unit atau barang yang pertama kali dibeli. Menurut Agoes (2012), beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk mengevaluasi pengendalian internal, antara lain: (1) Internal Control Questionnaire (ICQ), instrumen ini biasanya digunakan KAP untuk mengevaluasi pengendalian internal kliennya. karena lebih simpel dan praktis.
Peneliti sebelumnya meneliti pengendalian internal persediaan yang diawasi oleh BPOM (pihak eksternal). Dalam menjaga pengelolaan persediaan barang diperlukan adanya pengendalian internal yang baik, oleh karena itu perlu adanya pemahaman yang benar mengenai standar operasional prosedur dan pengendalian barang, sehingga efisiensi perusahaan dapat tetap terjaga.
METODE PENELITIAN
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
- Sumber Data
- Batasan Penelitian
Data primer adalah data yang diperoleh dari perusahaan atau data yang terjadi di lapangan, diperoleh dari teknik wawancara dan pengisian kuesioner. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari suatu perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi, seperti struktur organisasi. Sugiyono menyatakan teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah memperoleh data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditentukan. Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan responden serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner pribadi kepada karyawan PT. Studi dokumenter adalah teknik pengumpulan data yang memperoleh data dengan cara menelaah, membaca, atau mempelajari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti di PT.
Populasi dan Sampel
- Populasi
- Sampel
Rancangan Penelitian
Variabel dan Definisi Operasional
Instrumen Variabel
Teori yang digunakan peneliti adalah teori pengendalian internal menurut COSO yang menjelaskan bahwa integritas dan nilai etika mencakup tindakan manajemen untuk menghilangkan atau mengurangi insentif dan godaan yang dapat mendorong staf untuk melakukan perilaku tidak jujur, ilegal, atau tidak etis (Teori Elder et al bahwa Peneliti menggunakan teori pengendalian internal menurut COSO yang menjelaskan bahwa komitmen kompetensi memuat pertimbangan manajerial mengenai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan serta pengalaman yang diperlukan untuk pengembangan kompetensi (Elder dkk. Teori yang peneliti gunakan adalah teori pengendalian internal menurut COSO dalam (Elder dkk yang menjelaskan bahwa keberadaan dewan direksi sangat penting bagi tata kelola perusahaan yang baik.
Teori yang digunakan peneliti adalah teori pengendalian internal menurut COSO yang menjelaskan bahwa filosofi manajemen dan gaya manajemen operasi mengandung tanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan, memberikan arahan yang sangat jelas kepada karyawan untuk berperilaku bertanggung jawab dalam upaya mencapai tujuan organisasi. tujuan (Elder dkk. Teori yang peneliti gunakan adalah teori pengendalian internal menurut COSO dalam (Elder dkk) yang menjelaskan bahwa struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional antar unit organisasi yang dibentuk untuk menjalankan aktivitas utama Teori yang peneliti gunakan adalah teori pengendalian internal menurut COSO menjelaskan bahwa kebijakan dan prosedur sumber daya manusia memuat kebijakan pelatihan, tindakan disipliner, evaluasi dan program kompensasi yang memotivasi dan memberi penghargaan terhadap kinerja yang luar biasa (Elder et al.
Dalam hal ini teori yang peneliti gunakan adalah teori pengendalian internal menurut COSO yang menjelaskan bahwa perusahaan harus menetapkan tujuan yang dikombinasikan dengan keuangan dan aktivitas lainnya agar dapat berfungsi secara terkoordinasi. Dalam hal ini teori yang digunakan peneliti adalah teori pengendalian internal menurut COSO yang menjelaskan bahwa perusahaan sebaiknya menetapkan tujuan yang dipadukan dengan aktivitas keuangan dan operasional. Dalam hal ini teori yang digunakan peneliti adalah teori pengendalian internal menurut COSO yang menjelaskan bahwa dokumen-dokumen terkait pemberian pembiayaan mulai dari berkas permohonan pembiayaan, hingga berkas penutupan pembiayaan dilakukan secara terkomputerisasi secara sistematis dan disimpan dalam lemari khusus (Elder). dkk.
Kemudian teori yang digunakan peneliti adalah teori pengendalian internal menurut COSO yang menjelaskan bahwa pemisahan tugas akan membatasi dan membedakan tanggung jawab antara otorisasi, pencatatan dan penyimpanan. Teori yang digunakan peneliti adalah teori pengendalian internal menurut COSO yang menjelaskan bahwa otorisasi atas transaksi yang dilakukan mutlak dilakukan oleh pejabat yang berwenang. Selanjutnya teori yang digunakan peneliti adalah teori pengendalian internal menurut COSO yang menjelaskan bahwa untuk menjaga pengendalian internal yang memadai maka aset dan catatan harus dilindungi.
Teori yang kemudian peneliti gunakan adalah teori pengendalian internal menurut COSO yang menjelaskan bahwa untuk memahami proses yang dilakukan oleh karyawan. Kemudian teori yang peneliti gunakan adalah teori pengendalian internal menurut COSO yang menjelaskan bahwa kualitas informasi terdiri dari penggunaan informasi yang berkualitas dan relevan untuk mendukung fungsi pengendalian internal (Elder et al. Dalam hal ini teori yang peneliti gunakan adalah teori pengendalian internal. menurut COSO yang menjelaskan bahwa komunikasi yang efektif terdiri dari penyampaian informasi, termasuk tujuan dan tanggung jawab pengendalian internal dalam rangka mendukung fungsi pengendalian internal.
Dan yang terpenting, seluruh pemangku kepentingan memahami apa tugasnya dan perilaku apa yang konsisten dengan pengendalian internal. Dalam hal ini teori yang digunakan peneliti adalah teori pengendalian internal menurut COSO dalam (Elder et al.), yang menjelaskan bahwa agar efektif, fungsi pengendalian internal harus dilaksanakan oleh pegawai independen dari departemen operasi dan dari departemen akuntansi. .
HASIL DAN PEMBAHASAN