Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 03 Sambilsari. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V di SDN 03 Sambilsari.
Latar Belakang Masalah
Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan hasil belajar siswa adalah metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Oleh karena itu, penulis terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Matematika Di SDN 03 Sambilsari”.
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Penelitian Yang Relevan
Dari kedua penelitian tersebut terlihat bahwa penggunaan metode pembelajaran Contextual Teaching And Learning (SOL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Oleh karena itu peneliti ingin mencoba menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching And Learning (SOL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SDN 03 Sambilsari tahun pelajaran 2019/2020.
Hasil belajar
- Pengertian Hasil Belajar
- Ciri-ciri Hasil Belajar
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
- Macam-Macam Hasil Belajar
8Nana Sudjana, Metode pembelajaran aktif siswa dalam proses belajar mengajar, (Bandung: .. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri maupun dari luar siswa itu sendiri.
Metode Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) 1. Pengertian Metode Contextual Teaching And Learning (CTL)
- Prinsip Metode Contextual Teaching And Learning (CTL)
- Karakteristik Contextual Teaching And Learning (CTL)
- Langkah-langkah Penerapan Metode Contextual Teaching And Learning (CTL)
- Tujuan Pembelajaran Matematika
- Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika
- Materi Pembelajaran Matematika
Jadi dapat disimpulkan bahwa Contextual Teaching And Learning (CTL) merupakan model pembelajaran yang membantu guru menghubungkan materi yang diajarkannya dengan kehidupan nyata siswa. 12Samriani, “Penggunaan Metode Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN 3 Siwalempu,” Jurnal Kreatif Online Tadulako Vol.4 No.
Hipotesis tindakan
Definisi Opersional Variabel
Variabel bebas
Tujuan pembentukan kelompok adalah agar siswa dapat berbagi ide dengan anggota kelompoknya sehingga dapat saling melengkapi dan berkolaborasi (pembentukan kelompok dalam kegiatan CTL disebut komunitas belajar). 28 . teman-teman agar siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri, kegiatan dalam CTL disebut penelitian dan konstruktivisme).
Variabel Terikat
Setting Penelitian
Subjek Penelitian
Prosedur Penelitian
Siklus I
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Lembar observasi yang telah disiapkan berisi lembar observasi terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).
Siklus 2
Pengamatan dilakukan oleh guru yang juga peneliti dan pengamat sebagai kolaborator dengan menggunakan lembar observasi. Jika tujuan yang diinginkan tercapai maka siklus tindakan dapat dihentikan, namun jika tidak maka siklus tindakan dilanjutkan pada siklus II pembetulan tindakan.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan merekam dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan kita amati atau teliti.29 Tujuan observasi ini adalah untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran di kelas. Data yang diambil peneliti adalah data aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Dokumentasi
Selain itu, lembar observasi berguna untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya.
Wawancara
Instrumen Penelitian
- Lembar Observasi Kisi-kisi Penerapan Metode CTL Tabel 2
- Kegiatan Awal
- Lembar Observasi Aktivitas Siswa Tabel 3
- Kisi-Kisi Hasil Belajar Matematika Tabel 4
Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan di depan kelas tentang materi yang telah diajarkannya agar siswa dapat mengikuti pembelajaran (siswa maju ke depan kelas sebagai bagian dari kegiatan CTL yang disebut modeling). Guru meminta penjelasan kelompok lain dari perwakilan kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Teknik Analisis Data
Analisis Kuantitafif
Analisis kualitatif
Indikator Keberhasilan Penelitian
Hasil Penelitian
Deskripsi Lokasi Penelitian
Rekening Sekolah
Misi Sekolah
Data Siswa
LAPANGAN
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Setelah dipaparkan latar belakang masalah bahwa pembelajaran Matematika di kelas V belum tercapai secara maksimal sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Melihat permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan metode Contextual Teaching and Learning (SOL) dalam pembelajaran Matematika. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan, dengan alokasi waktu 3 jam (3 x 35) menit.
Data aktivitas siswa diamati menggunakan lembar observasi selama proses belajar mengajar dan data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes yang akan dilakukan pada setiap sesi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian di kelas V SDN Sambilsari, peneliti menemukan permasalahan rendahnya hasil belajar matematika siswa yang ditandai dengan 61% siswa belum mencapai KKM. (KKM). Siswa mengalami kesulitan Kurangnya penggunaan metode pembelajaran yang digunakan guru untuk mengajar matematika di kelas V menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa.
Mengacu pada kondisi awal di atas, peneliti mencoba menerapkan metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Pada tahap ini peneliti berperan sebagai observer, dimana peneliti mengamati guru yang menerapkan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan Tindakan
Pertama guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada seluruh siswa, kemudian mengkondisikan siswa dan mengajak siswa berdoa bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru kemudian membagikan lembar soal pretest kepada siswa untuk dikerjakan secara individu guna mengetahui kemampuan awal siswa dalam mengerjakan soal tersebut. Guru kemudian memberikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan dan dipandu alur diskusinya.
Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas, guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Sebelum guru mengakhiri pembelajaran, guru memberikan tugas kepada siswa secara individu untuk dikerjakan di rumah. Setelah menjelaskan materi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami siswa.
Guru kemudian memberikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan dan dipandu alur diskusinya. Setelah semua kelompok menyelesaikan tugasnya, guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
Hasil Observasi / Pengamatan
Rata-
Refleksi Siklus I
Dalam proses pembelajaran, metode CTL tidak digunakan pada siklus I. Dari hasil post test yang dilakukan siswa, hasil belajar pada siklus I juga belum mencapai target yang diharapkan yaitu belum mencapai 75%. Setelah dilakukan refleksi maka dilakukan siklus kedua dengan harapan siklus kedua dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Pertemuan yang berlangsung pada siklus kedua dilakukan dengan memberikan soal pretest pada pertemuan pertama dan soal posttest pada pertemuan ketiga.
Perencanaan
Jumlah soal pada siklus ini adalah 10 butir soal berbentuk essay yang akan diujikan pada awal pertemuan (Pre-test) dan pada akhir pertemuan (Post-test). e) Membuat alat pengumpul data berupa lembar observasi kegiatan pembelajaran (kegiatan guru dan siswa).
Pelaksanaan Siklus II
Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi memahami tangga nada atau denah dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (COL). Pertama guru membuka pelajaran dengan salam. Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Desember 2019. Guru membuka pelajaran dengan menyapa dan mengkondisikan siswa serta mengajak siswa berdoa bersama sebelum pembelajaran dimulai.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan perhitungan skala dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Kemudian guru menutup pelajaran dengan mengajak siswa berdoa bersama dan mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam. Pada kegiatan inti, guru mentransfer materi penerapan skala pada bangun datar dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL).
Hasil Observasi / Pengamatan
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa selama Siklus II terjadi peningkatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran yaitu persentase pada pertemuan pertama sebesar 75%, pada pertemuan kedua sebesar 80,95% dan pada pertemuan ketiga. memenuhi 88,09%. Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya. Aktivitas siswa terbesar adalah siswa dapat menyelesaikan tugas guru dengan rata-rata 80,94% dan aktivitas siswa terkecil adalah siswa dapat bekerja sama dalam kelompok sebesar 78,56%.
Dalam proses pembelajaran matematika dengan metode CTL, aktivitas siswa diamati pada lembar observasi yang dibuat oleh peneliti.
Refleksi
Pembahasan
Pada siklus I pertemuan ketiga aktivitas guru meningkat yaitu diperoleh persentase sebesar 71,42%, sehingga semua aktivitas dikategorikan baik, demikian pula aktivitas siswa juga meningkat. Berdasarkan pemaparan pada siklus I dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga dapat disimpulkan bahwa hasil observasi guru dan siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuan, namun hal tersebut belum optimal karena masih ada siswa yang dikategorikan melakukan aktivitas. belum maksimal, karena pada saat guru menjelaskan materi masih asyik bermain sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Dari hasil penelitian pada siklus I terdapat 10 siswa yang hasil belajarnya tuntas, dan 18 siswa yang tidak tuntas.
Tingkat kesempurnaan belajar siswa pada siklus I diketahui sebesar 35,7% pada pretest dengan skor rata-rata 40,03, skor terendah 16 dan tertinggi 85, serta hasil belajar pada sesi ketiga yaitu posttest. , adalah 46,4 . % dengan rata-rata 60,43, nilai terendah masih 49 dan tertinggi 100. Pada awal pembelajaran, saat guru memberikan materi pembelajaran, masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan. Berdasarkan pemaparan pada II. siklus dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga, dapat disimpulkan bahwa hasil observasi guru dan siswa pada setiap pertemuan lebih tinggi dan dikategorikan baik.
Dari hasil penelitian pada siklus II terdapat 23 siswa yang hasil belajarnya tuntas dan 5 siswa yang belum tuntas. Tingkat ketuntasan belajar siswa pada Siklus II diketahui sebesar 42,9% pada pretest dengan rata-rata 60,18, skor minimal yang diperoleh adalah 26 dan maksimal 85, dan hasil belajar pada sesi ketiga yaitu posttest, adalah 82,1% dengan rata-rata 69. 36 nilai minimum masih 42 dan nilai maksimum 90.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Diharapkan pihak sekolah dapat menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam proses pembelajaran di kelas karena dapat memberikan variasi dalam belajar mengajar dan juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika. Penerapan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN 3 Siwalempu.” Tadulako Online Creative Journal Vol.4 No. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang diri sendiri, Makhluk Tuhan dan aktivitasnya, serta benda-benda yang Anda temui di rumah, di sekolah, dan di taman bermain.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan berakhlak mulia. Menentukan area/jarak sebenarnya dari suatu area atau pulau pada peta dengan skala yang berbeda.
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR Matematika
TUJUAN PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian Skala dan Denah
- Kegiatan Inti
- Kegiatan Penutup
Jika jarak sebenarnya antara kota A dan kota B adalah 250 km, hitung skala yang digunakan pada peta.
Mengandungsari
Setelah itu, penulis melanjutkan studi S1 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan Institut Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) pada tahun pelajaran 2015/2016.