• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - IAIN Repository"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

Dalam mewujudkan keluarga sakinah diperlukan pemahaman yang kuat dari anggota keluarga khususnya suami istri agar dapat membangun keluarga dan keluarga yang sakinah. Melindungi sama halnya dengan melindungi, seorang laki-laki harus mampu melindungi istri, anak dan anggota keluarga lainnya. Dalam mewujudkan keluarga sakinah diperlukan pemahaman yang kuat dari anggota keluarga khususnya suami istri agar dapat membangun keluarga dan keluarga yang sakinah.

Bimbingan keluarga yang diberikan sebelum menikah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Petunjuk Umat Islam Nomor DJ.11/491 Tahun 2009 tentang Kursus Bagi Calon Pengantin.

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Fungsi Keluarga Sakinah

Dalam pembahasan keluarga sakinah juga ditekankan pada fungsi-fungsi keluarga yang diharapkan dapat dicapai melalui konsep keluarga sakinah masing-masing. Agama mengatur pertemuan antara laki-laki dan perempuan dan kemudian mengarahkan pertemuan itu agar “perkawinan” terjadi dan perhatian laki-laki dan perempuan beralih ke kedamaian atau keharmonisan. Kesejahteraan jasmani dan rohani yang dinikmati oleh suatu bangsa, atau sebaliknya kebodohan dan keterbelakangan, merupakan cerminan dari keluarga yang hidup dalam masyarakat bangsa tersebut.

Menurut Shihab Quraish, al-Quran memupuk masyarakat sebagai bangsa dan ibu yang melahirkan zuriat sebagai umm. Kedua-dua perkataan itu diambil daripada kata dasar yang sama, kerana ibulah yang melahirkan dan yang membawanya. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu; malaikat penjaga bersikap kasar, keras dan menderhaka kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan dan sentiasa melakukan apa yang diperintahkan.

Ayat ini cenderung menekankan pentingnya pendidikan nilai atau akhlak.22 Keluarga merupakan sekolah pertama bagi setiap individu, oleh karena itu sangat dituntut agar setiap individu memiliki sekolah pertama yang baik, yaitu keluarga yang baik, lebih ditentukan Islam menyebutnya keluarga sakinah.

Kriteria keluarga sakinah

Artinya, keluarga yang tidak terbentuk dengan ketentuan perkawinan yang sah tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar spiritual dan material minimum, seperti iman, sholat, zakat fitrah, puasa, sandang, pangan, perumahan, dan kesehatan. Yaitu keluarga yang telah dibangun di atas perkawinan yang sah dan telah mampu memenuhi kebutuhan minimal spiritual dan material, namun masih belum dapat memenuhi kebutuhan sosio-psikologisnya seperti kebutuhan akan pendidikan, bimbingan agama dalam keluarga, partisipasi dalam kegiatan sosial. - Interaksi keagamaan dengan lingkungannya. Artinya, keluarga yang telah dibangun di atas perkawinan yang sah dan telah mampu mencukupi kebutuhan hidupnya juga telah mampu memahami pentingnya penerapan ajaran agama dan tuntunan agama dalam keluarga serta mampu memfasilitasi interaksi sosial-keagamaan dengan keluarga. lingkungannya, namun belum mampu menghayati dan mengembangkan nilai-nilai iman, taqwa dan akhlakul karimah, infak, zakat, sedekah, menabung dan sebagainya. . 26Ibid. H.22.

Yaitu keluarga yang dapat memenuhi semua kebutuhan agama, ketakwaan, akhlak, psikologi sosial dan perkembangan keluarga, tetapi tidak dapat menjadi teladan bagi lingkungannya. e. Yakni, keluarga yang mampu memenuhi sepenuhnya segala kebutuhan agama, ketakwaan dan akhlak yang baik, kebutuhan sosial-psikologis dan perkembangan dirinya serta dapat menjadi teladan bagi lingkungannya. Untuk mengukur keberhasilan program keluarga sakinah, ditetapkan kriteria kinerja umum untuk setiap tingkatan, yang juga dapat dikembangkan sesuai dengan keadaan sekitar.

Kursus Calon Pengantin (suscatin)

  • Pengertian dan Dasar Hukum kusus calon pengantin
  • Kurikulum dan Narasumber Kursus Calon Pengantin
  • Tujuan Suscatin
  • Sifat Penelitian

33 Aris Budiman Zulkifli, “Efektivitas Mata Kuliah Pengantin Dalam Menjamin Pemahaman Konsep Keluarga Sakinah (Studi di KUA Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang)” dalam Jurnal Syari'ah dan Diktum Hukum, Volume 15, Nomor 2, Desember 2017, H. 34 Peraturan Direktur Jenderal Pedoman Masyarakat Islam no. DJ.II/542 tahun 2013 tentang pedoman penyelenggaraan kursus pranikah. 35 Peraturan Direktur Jenderal Pedoman Masyarakat Islam no. DJ.II/542 tahun 2013 tentang pedoman penyelenggaraan kursus pranikah.

Bimbingan keluarga yang diberikan sebelum menikah diatur dalam Peraturan Dirjen Bimas Islam No.DJ.11/491 Tahun 2009 tentang Kursus Bagi Calon Pengantin. Selanjutnya, peraturan tersebut disempurnakan pada tahun 2013 dengan menerbitkan Dirjen Bimas Islam No. .DJ.II /542 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pranikah. 37 Aris Budiman Zulkifli, “Efektivitas Mata Kuliah Pengantin Dalam Memberikan Pemahaman Konsep Keluarga Sakinah (Studi di KUA Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang)” dalam Jurnal Syari’ah dan Diktum Hukum Volume 15, Nomor 2, Desember 2017, H. 39 Peraturan Dirjen Bimas Islam No.DJ.II/542 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pranikah.

Bimbingan pranikah bagi calon mempelai merupakan inisiatif pemerintah untuk mengatasi tingginya angka perceraian yang terjadi. 41 Peraturan Dirjen Ummat Islam, Pedoman No. DJ.II/542 tahun 2013 tentang pedoman penyelenggaraan kursus pranikah. Pemahaman yang diberikan selama Suscatin dapat digunakan untuk membantu kedua mempelai memecahkan masalah rumah tangga dan mewujudkan keluarga sakina.

Sumber Data

Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber data berupa kata-kata lisan atau lisan, gerak tubuh atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dipercaya, dalam hal ini subjek penelitian (informan) mengenai variabel yang diteliti 48. peneliti melakukan penelitian langsung di Kecamatan Penawartama Kabupaten Tulang Bawang . Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Bapak. Muhammad Anshori, S.H.I sebagai kepala KUA Penawartama, Bpk. Nurwidi sebagai pencatat nikah yang bertindak sebagai narasumber Suscatin di KUA Penawartama, Tika Septiana dan Slamet Eva Kurniawan, Reni Handayani dan Yunaedi, Lita Utami dan Rio Davin, Puspa Rahayu dan Dwi Kristianto.

Sumber Data Sekunder

Wawancara yang sering disebut wawancara atau angket lisan adalah suatu dialog yang dilakukan oleh seorang pewawancara (interviewer) dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari pewawancara (interviewee). Metode wawancara adalah proses memperoleh informasi untuk kepentingan penelitian melalui tanya jawab secara tatap muka antara pewawancara dengan responden atau yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. Wawancara jenis ini kami klasifikasikan dalam kategori wawancara mendalam, dimana pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur.

Metode wawancara semi terstruktur ini digunakan untuk memperoleh data persepsi masyarakat tentang pengaruh suscatin terhadap pembentukan keluarga sakinah. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan wawancara dengan Bapak. Muhammad Anshori, S.H.I sebagai kepala KUA Penawartama, Bpk. Nurwidi sebagai pencatat nikah yang pernah menjadi dosen Suscatin di KUA Penawartama, dan masyarakat Penawartama yang pernah mengikuti Kursus Pascasarjana Pengantin di KUA Penawartama. Pengumpulan data melalui wawancara atau secara lisan langsung dengan sumber data dapat dilakukan dengan tatap muka atau melalui telepon, dan jawaban responden dicatat dan dirangkum sendiri oleh peneliti.

Dokumentasi

Teknik Analisis Data

  • Tugas Pokok Dan Fungsi KUA Kecamatan Penawar Tama
  • Data Jumlah Pegawai pada KUA Kecamatan Penawar Tama
  • Kondisi Sosial Budaya dan Agama
  • Data Kependudukan Dan Pemeluk Agama Kecamatan Penawar Tama
  • Pelaksanaan Suscatin di KUA Penawartama
  • Persepsi masyarakat tentang pengaruh suscatin dalam pembentukan keluarga sakinah

Menurut informasi dan sumber dari ketua KUA periode pertama, disebutkan bahwa KUA kabupaten Penawar Tama berdiri sejak tahun 2001 namun statusnya masih PLT (Pelaksana Tugas) hingga tahun 2003 yang berada di bawah HORSE Kid. Sedangkan kantor masih menempati rumah warga di Kampung Bogatama, Kec. Pada tahun 2003, KUA Penawar Tama yang baru akhirnya dipimpin oleh Syahrirri Saputro, S.Ag hingga tahun 2007. Saat ini hanya sebatas pembelian tanah wakaf untuk kantor KUA Penawar Tama dengan luas 400 m2 dan terletak di desa Bogatama. .

Pada tahun 2008 dibangun kantor baru yang berlokasi di Kampung Bogatama di atas tanah wakaf KUA Penawar Tama. Nama-nama Ketua KUA Kecamatan Penawar Tama periode tersebut adalah sebagai berikut: Syahrirri Saputro, S.Ag, 2003 s/d 2007, Dr. Tugas Pokok dan Fungsi KUA Kabupaten Penawar Tama. Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan Agama, KUA Kabupaten Penawar Tama mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi :.

Pelaksanaan Administrasi dan Rumah Tangga KUA Kecamatan.56 3. Visi dan Misi KUA Kabupaten Penawar Tama. Kecamatan Penawar Tama beribukota di Bogatama atau sekitar 60 km dari pusat kota kabupaten dengan luas 21.057,20 ha atau 6,11% dari luas wilayah Kecamatan Tulang Bawang. Kecamatan Penawar Tama merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, antara lain suku Lampung (TULANG BAWANG), Jawa, Sunda, Bali, Ogan dan beberapa suku lainnya.

Masyarakat Kecamatan Penawar Tama memeluk berbagai agama yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu dan Budha. Saling damai tanpa ada rasa takut diganggu oleh pihak manapun, tidak jarang pemeluk salah satu agama ikut melakukan pengamanan saat pemeluk agama lain melaksanakan ibadah atau memperingati hari besar keagamaannya. Terdapat 14.806 KK di Kabupaten Penawar Tama yang memiliki luas lahan pertanian 6.325 hektar yang terdiri dari 1.098 hektar lahan sawah dan 5.227 hektar lahan kering. Area tanaman dan produksi tanaman pertanian.

Saran

Dari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan peneliti pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dari 4 pasangan yang mengikuti Suscatin, semuanya menyatakan bahwa program Suscatin sangat baik dan sangat bermanfaat bagi calon pengantin. dan calon pengantin pria tahu tentang tata graha. Namun menurut mereka, sakinah atau tidaknya tergantung orang yang menjalaninya. Setelah mengikuti Suscatin, pandangan mereka tentang konsep keluarga sakinah masih terbatas, apalagi jika Suscatin tidak dipraktikkan.

Kami juga berharap agar CATIN (calon pengantin) terus belajar tentang kehidupan berumah tangga setelah SUSCATIN seperti yang disampaikan oleh KUA. Agus Triyanto, Efektivitas Kursus Pengantin di Kua Sekampung dalam Upaya Mencegah Perceraian, STAIN Jurai Siwo Metro, Skripsi 2009. Aris Budiman Zulkifli, “Efektivitas Kursus Pengantin Dalam Menjamin Pemahaman Konsep Keluarga Sakinah (Studi di KUA ) Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang)” dalam Jurnal Syari'ah dan Diktum Hukum, Volume 15, Nomor 2, Desember 2017, Hon.

Ditjen Bimas Islam Direktorat Pembinaan Agama Islam dan Syariah, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah, (Kementerian Agama RI, 2011), h. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan Islam Analisis UU No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1999 Kementerian Agama RI Ditjen Bimas Islam Departemen Pembinaan Agama Islam dan Syariah” Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah, 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian black box testing telah sesuai dengan perencanaan dan tujuan penelitian, Metode Finite State Machine dapat diterapkan pada soal dan jawaban matematika