PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Adapun syirkah menurut susunan hukum ekonomi syariah (KHES), pasal 20 (3) adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dalam hal modal, keahlian atau kepercayaan pada suatu perusahaan tertentu dengan bagi hasil berdasarkan nisbah yang disepakati oleh pihak serikat pekerja. Kolaborasi untuk menjalankan bisnis dan membagi hasil berasal dari masing-masing pihak.13 Imam Syafi'i membolehkan bentuk syirkah inan, yaitu penggabungan harta atau modal dari dua orang atau lebih, yang tidak selalu demikian.
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan survey, wawancara di Desa Negeri Katon dalam usaha koperasi di bidang bengkel sepeda motor dimana terdapat akad syirkah antara kedua mitra kerja dengan besar modal yang sama, dan keduanya memiliki bagian yang sama. yaitu pekerjaan dan pembagian keuntungan menurut kesepakatan.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Adapun fokus dan perbedaan penelitian peneliti terhadap implementasi dalam akad syirkah inan menurut hukum ekonomi syariah. Mengenai fokus dan perbedaan penelitian implementasi akad syirkah inan dalam hukum ekonomi Islam.
LANDASAN TEORI
Akad
- Pengertian Akad
 - Rukun dan Syarat Akad
 - Berakhirnya Akad
 
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah IAIN Metro untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H). Mengenai fokus dan perbedaan penelitian penulis, maka penulis lebih menekankan pada implementasi dalam akad syirkah inan yang sesuai dengan hukum ekonomi Islam.
Konsep Syirkah Inan
- Pengertian Syirkah Inan
 - Dasar Hukum Syirkah
 - Rukun dan Syarat Syirkah Inan
 - Hukum (Kepastian) Syirkah Inan
 - Hal yang membatalkan syirkah
 
Syrkah „uqud ialah akad yang dibuat oleh dua orang atau lebih untuk menjalankan perniagaan, baik barangan dan perkhidmatan serta pembahagian keuntungan. Syrkah "inan ialah perkongsian dua orang dalam harta untuk berniaga bersama-sama dan berkongsi untung atau rugi bersama-sama. 31. Dikatakan syirkah itu "inan kerana kehendak berkongsi itu nampak dari setiap sisi, yang bermaksud tiada paksaan.
Menurut Wahbah al-Zuhaili, syrkah „inan ialah perikatan antara dua pihak atau lebih untuk mendapat manfaat daripada harta bersama sebagai modal dalam perdagangan, jika ada untung ia dikongsi, jika rugi ia juga ditanggung bersama. Berkata, “Saya adalah pihak ketiga dari dua orang yang bersekutu, selama tidak ada seorang pun dari mereka yang mengkhianati temannya, sedangkan yang lain, seperti dua orang yang membuat perjanjian syirik, dan harta di luar sifat dan inti dari perjanjian syirik.
Setiap anggota perkumpulan berhak memperdagangkan harta syirkah, karena dalam syirkah 'inan, orang yang berserikat, memiliki dan memberikan izin kepada rekannya untuk menggunakan hartanya, juga dapat melakukan pembelian, baik secara tunai maupun natura.
Wanprestasi
- Wanprestasi dalam Hukum Perdata
 - Wanprestasi dalam Hukum Ekonomi Syariah
 
Akibat hukum dari wanprestasi adalah hak pihak yang dirugikan untuk menuntut ganti rugi dalam perjanjian dari pihak yang merugikannya, yaitu orang yang melakukan wanprestasi. Dalam praktek sulit untuk menentukan waktu atau kapan terjadinya pelanggaran berupa tidak melaksanakan prestasi dan melaksanakan prestasi tetapi tidak tepat waktu, karena para pihak biasanya tidak menentukan waktu yang tepat untuk melaksanakan perbuatan yang dijanjikan dalam kontrak, mereka melakukan . Selain itu, sulit juga untuk menentukan waktu atau kapan terjadinya pelanggaran dalam bentuk pelaksanaan prestasi, tetapi tidak sebagaimana mestinya, jika para pihak tidak secara khusus menentukan pelaksanaan yang akan dilakukan dalam kontrak yang mereka buat.
Bentuk wanprestasi yang paling mudah ditentukan pada saat atau saat terjadinya adalah pelaksanaan perbuatan yang dilarang oleh akad, karena jika debitur atau pihak yang berkewajiban melaksanakan akad tersebut melakukan perbuatan yang dilarang dalam akad. kontrak kontrak, maka dia tidak melakukan non-kinerja. Merujuk pada Pasal 1237 KUH Perdata, dapat dipahami bahwa wanprestasi terjadi pada saat terjadinya debitur atau pihak. Merujuk pada Pasal 1243 KUHPerdata, dapat dipahami bahwa secara prosedural, tetapi secara konkrit, non bayar baru terjadi apabila debitur atau pihak yang mempunyai kewajiban untuk mencapai perikatan tersebut, dinyatakan lalai (in mora stelling, ingebreke stelling ) untuk memenuhi prestasinya, atau dengan kata lain terjadi wanprestasi apabila debitur atau pihak yang berkewajiban untuk melakukan wanprestasi dalam akad tidak dapat membuktikan bahwa ia tidak melaksanakan karena kesalahannya sendiri atau karena keadaan memaksa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa wanprestasi adalah pemenuhan suatu kewajiban yang tidak dipenuhi secara tepat waktu atau tidak cukup, sehingga pihak yang melanggar harus memberikan atau membayar ganti rugi, atau karena wanprestasi salah satu pihak kepada pihak lainnya. dapat menuntut pemutusan kontrak.
METODE PENELITIAN
- Jenis dan Sifat Penelitian
 - Sumber Data
 - Teknik Pengumpulan Data
 - Teknik Analisa Data
 
Subyek penelitian ini adalah kakak Alif Yoga Trenggono yaitu Bpk. Sumadi, di Desa Negeri Katon, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur. Seperti yang telah dilakukan oleh masyarakat di Desa Negeri Katon Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur. Berikut hasil wawancara pelaksanaan akad syirkah inan dimana warga melaksanakan akad kerjasama di Desa Negeri Katon Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur.
7373 Wawancara dengan andrian, sebagai pihak pertama di Desa Negeri Katon, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur, pada 10 November 2019. 74 Wawancara dengan Yoga, sebagai pihak kedua di Desa Negeri Katon, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur, d 12 November 2019. 75 Wawancara Sumadi, menyaksikan kerjasama di Desa Negeri Katon, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur, 13 November 2019.
76 Wawancara Joga dan Andri, sebagai pihak pertama dan kedua dalam kerjasama di Desa Negeri Katon, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur, pada 12 November 2019.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Desa Negeri Katon Kecamatan
- Sejarah Singkat Desa Negeri Katon
 - Kondisi Umum Desa
 - Visi dan Misi Desa Negeri Katon
 - Kelembagaan Desa
 - Stuktur Pemerintahan Desa Negeri Katon
 
Dahulu Desa Negeri Katon hanyalah sebuah desa kecil yang dihuni oleh beberapa keluarga, seiring dengan berjalannya waktu dan banyaknya pendatang yang datang dari luar daerah, baik dari Sumatera maupun dari Pulau Jawa, diangkat seseorang yang diambil dari tokoh adat. desa untuk menjadi pemimpin yang dikenal sebagai kepala desa. Kemudian pada tahun 1966 terjadi perubahan status desa menjadi desa yang diberi nama Desa Negeri Katon yang dikepalai oleh seorang kepala desa yang dilakukan melalui pemilihan kepala desa. Dian Fajri Memimpin Tahun 2018 Hingga Saat Ini Desa Negeri Katon saat ini terdiri dari 12 desa dan 36 RT dengan jumlah penduduk 5.483 jiwa.
Desa Negeri Katon merupakan salah satu dari 13 desa yang ada di Kecamatan Marga Tiga yang berjarak 2 km dari Kecamatan Marga Tiga. Desa lain di Indonesia memiliki iklim kering dan hujan yang secara langsung mempengaruhi pola tanam di Desa Negeri Katon Kecamatan Marga Tiga. Karena desa Negeri Katon merupakan desa agraris maka sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani, seluruhnya sebagai berikut.
Visi Desa Negeri Katon adalah : “Tahun depan kita wujudkan Desa Negeri Katon sebagai desa maju, aman, bersih dan berwirausaha berbasis IMTQ dan iptek”.
Pelaksanaan Bagi Hasil pada Akad Syirkah Inan dalam
Kontrak kerjasama yang dilakukan oleh kedua belah pihak juga memiliki dampak bagi kedua belah pihak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Berdasarkan wawancara dengan kakak Andri pada tanggal 10 November 2019, dengan kakak Andri sebagai pihak pertama yang melakukan kerjasama tersebut bermula ketika kakak Andri berhenti dari pekerjaan lamanya dan ingin membuka usaha sendiri, karena keterbatasan modal mengurungkan niatnya. memulai membuka bengkelnya sendiri, mengetahui bahwa bapak Yoga yang lulusan SMK, Kak Andri juga mengajak Kak Yoga untuk membuka usaha di bidang bengkel. Berdasarkan wawancara dengan Yoga sebagai pihak kedua, menurut Yoga, kerjasama yang dilakukan dengan pihak pertama memang terjalin, yang diawali dengan pembahasan dan perencanaan kerjasama, setelah pihak kedua lulus SMK di bidang mobil, pihak kedua mendapat undangan dari pihak pertama untuk membuka usaha. bengkel dengan modal 50% sama rata dan mekanisme yang disepakati kedua belah pihak jika pelanggan datang maka semuanya akan bekerja atau mendapat bagian yang sama dalam pencapaian pekerjaan ringan dan berat (pembongkaran mesin) dalam usaha bengkel ini, dan bagi hasil. Disepakati bahwa laba bersih dari hasil usaha atau laba akan dibagi sama rata, dan dalam perhitungan keduanya mengetahui hasil laba yang disaksikan oleh Pak Sumadi sebagai saksi dalam perjanjian awal berjalannya perusahaan ini. Sesuai kesepakatan hanya 1-4 bulan, setelah memasuki bulan ke 5, pihak pertama mulai menghitung sendiri pendapatan atau keuntungan dalam usaha tersebut.
Kerjasama tersebut sebenarnya terjadi dan dilakukan oleh kedua belah pihak dan pelaksanaannya lancar dan cepat dalam perkembangan pelanggan, namun setelah 3 bulan pelaksanaan kerjasama terjadi pelanggaran seperti perhitungan hasil usaha yaitu keuntungan dan kerugian, yang diambil alih oleh nasabah pertama secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan kedua belah pihak. 77 Wawancara Yoga dan Andri, sebagai pihak pertama dan kedua dalam kerjasama di Desa Negeri Katon, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur, 12 November 2019. 78 Wawancara Yoga dan Andri, sebagai pihak pertama dan kedua dalam kerjasama dalam Desa Negeri Katon, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur, 12 November 2019.
Dengan demikian pelaksanaan bagi hasil dalam akad kerjasama di Desa Negeri Katon Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur belum sesuai dengan hukum ekonomi syariah, hal ini dikarenakan pihak pertama mengambil alih secara sepihak dan mulai menghitung pekerjaan keduanya. pihak dan memberikannya pihak kedua tidak memberikan insentif atas hasil kerjasama sesuai kesepakatan awal, sehingga pihak pertama telah melanggar kontrak kerjasama yang telah disepakati.
Analisis Terhadap Pelaksanaan Bagi Hasil pada akad
Setelah mengetahui rasio tertentu, langkah selanjutnya adalah menghitung hasil perusahaan yang bersangkutan, yaitu keuntungan yang diperoleh kedua belah pihak dengan mengacu pada kesepakatan di awal, yaitu modal yang sama atau jumlah modal yang sama dan bagian dari baik dalam kerjasama syirkah. Pasal 22 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah memuat pilar-pilar akad, yaitu para pihak dalam akad, objek akad, tujuan pokok akad, dan akad.80 Berdasarkan teori ini, pihak pertama saling memiliki akad yang disepakati dengan mengesampingkan kesepakatan pada butir keempat rukun akad. Dalam praktiknya, salah satu pihak atau pihak pertama telah melanggar kesepakatan awal yaitu dengan merusak rukun akad yang telah disepakati.
Berdasarkan teori di atas dapat dipahami bahwa pelanggaran atau tidak terpenuhinya kewajiban yang dilakukan oleh salah satu pihak yaitu pihak pertama dalam teori tersebut yaitu pada poin keempat melakukan perbuatan yang dilarang oleh kontrak atau perjanjian, yaitu melanggar kesepakatan atau kesepakatan dalam pembagian hasil usaha yang dilakukan oleh keduanya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan fakta di lapangan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan akad syirkah inan yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu kakak Yoga dan kakak Andri di desa Negeri Katon tidak terpenuhi. dengan hukum dan prinsip hukum dagang syariah. Hal ini dikarenakan terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan akad syirkah inan yaitu pada pembagian hasil usaha yang semula disepakati dibagi dua, namun ternyata setelah berjalan kurang lebih 3 bulan dan memasuki bulan ke 4 barulah pihak mulai menghitung dari hasil partisipasi syirkah di bidang perbengkelan.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menyarankan kepada kedua belah pihak yang melakukan akad kerjasama syirkah untuk melaksanakannya sesuai dengan prinsip dan kaidah hukum ekonomi syariah dan kesepakatan awal yang disepakati kedua belah pihak.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
- Jumlah Penduduk Desa Negeri Katon
 - Mata Pencaharian Penduduk Desa Negeri Katon
 - Sarana dan Prasarana Pencaharian Penduduk Desa Negeri Katon
 - Pembagian Wilayah Desa Negeri Katon
 - Lembaga Kemasyarakatan Desa Negeri Katon