• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BERGABUNG BEBAS SELAMA PERIODE PROPOSAL. Studi kasus di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur). Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pertanyaan penelitian yang dapat dikaji adalah: Bagaimana Persepsi Masyarakat Terhadap Pergaulan Bebas Pada Masa Usulan di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan persepsi masyarakat tentang pergaulan bebas pada masa pertunangan di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

Persepsi masyarakat tentang pergaulan bebas pada masa pengusulan di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. 20 Wawancara dengan Ny. Sulis sebagai warga Desa Banarjoyo, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur pada 13 Desember 2019. 23 Wawancara dengan Ibu. Luluk sebagai warga Desa Banarjoyo, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur pada 13 Desember 2019.

24 Wawancara dengan Ibu Romlah sebagai warga Desa Banarjoyo, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur pada tanggal 13 Desember 2019. 25 Wawancara dengan Bpk. Candro sebagai warga Desa Banarjoyo, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur pada tanggal 18 Desember 2019. 27 Wawancara dengan Ny. . Luluk sebagai warga Desa Banarjoyo, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur pada 13 Desember 2019.

28 Wawancara Ibu Romlah warga Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Lampung Timur tanggal 13 Desember 2019. 30 Wawancara Ibu Sulis warga Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Lampung Timur tanggal 13 Desember 2019 31 Wawancara dengan Bpk. Candra sebagai warga Desa Banarjoyo, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur pada 13 Desember 2019.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

Persepsi

  • Pengertian Persepsi
  • Bentuk-Bentuk Persepsi
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
  • Aspek-Aspek Persepsi

4 Rohmaul Listyana dan Yudi Hartono, “Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Kalender Jawa Dalam Menentukan Waktu Nikah (Studi Kasus Desa Jonggrang Kecamatan Barat Kabupaten Magetan, 2013)”, Jurnal Agastya, Vol. 10 Rohmaul Listyana dan Yudi Hartono, “Persepsi dan sikap masyarakat penanggalan Jawa dalam menentukan waktu perkawinan (studi kasus Desa Jonggrang, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, 2013)”, Jurnal Agastya, Vol.

Peminangan

  • Pengertian Peminangan
  • Dasar Hukum Peminangan
  • Syarat-Syarat Peminangan
  • Larangan dalam Peminangan
  • Hikmah Peminangan

Apabila anda membayangkan seorang wanita yang masih dalam 'iddah kematian atau 'iddah perceraian, ba'in dilakukan dengan sindiran untuk menghormati perasaan wanita itu. Kebolehan meminang secara sinis kepada wanita yang kematian suaminya dengan menunjukkan permintaan untuk mengahwini wanita berkenaan, serta menunjukkan keikhlasan melakukannya sehingga menyatakan hasrat untuk mengahwini wanita yang ditunangkan sehingga tamat tempoh 'iddah wanita tersebut. . Manakala perarakan meminang secara ringkas hanya dibenarkan bagi wanita yang bebas daripada segala halangan perkahwinan.

Bertunang boleh dilakukan dengan wanita yang masih dara atau dengan janda yang telah selesai tempoh Idaat. Wanita yang bercerai dengan suaminya yang masih dalam tempoh Idaat Raji adalah haram dan haram dikahwini. Dilarang juga meminang wanita yang bertunang dengan lelaki lain, selagi pihak lelaki belum memutuskan pertunangan atau belum ada penolakan daripada pihak perempuan.

Jika seorang lelaki mengetahui wanita yang ingin dilamarnya itu telah pun dilamar oleh lelaki lain dan lamarannya diterima, maka dia dilarang meminang wanita tersebut. Jika dibayangkan seorang wanita yang dalam tempoh Iddah, sama ada kerana kematian suaminya, atau kerana talak raj'i, atau kerana talak ba'in, maka hukumnya adalah haram.

Pergaulan

  • Pengertian Pergaulan
  • Pandangan Hukum Islam Mengenai Pergaulan yang
  • Batasan Pergaulan dalam Peminangan

Cadangan ini memberi peluang kepada wanita dan lelaki untuk mengetahui sisi baik atau buruk pasangan terlebih dahulu. Pertemuan antara laki-laki dan perempuan dibolehkan selama untuk tujuan kebaikan, seperti dalam perkara ilmu yang bermanfaat, amal soleh, sedekah, peperangan, atau lain-lain yang memerlukan tenaga yang banyak, baik dari lelaki mahupun perempuan. Hadis di atas menjelaskan tentang sunnah bagi lelaki yang ingin meminang untuk melihat wanita yang dilamarnya kerana.

36 Dhani Ramdhani, “Hubungan Lelaki-Wanita Dalam Kerjasama Dalam Keluarga Elit Agama dan Masyarakat Blater di Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep,” Majalah Al-Manhaj, Vol.1 no. Wajah akan membuktikan kecantikan wanita itu kepada lelaki yang meminangnya dan mendedahkan banyak nilai psikologi, kesihatan dan moral. Apabila seorang lelaki melihat bahawa lamarannya ternyata tidak menarik, dia harus berdiam diri dan tidak mengatakan apa-apa yang boleh menyakitinya, kerana boleh jadi wanita yang tidak disukainya akan disukai oleh orang lain.

Larangan terhadap laki-laki dan perempuan yang bukan mahram untuk saling memandang satu sama lain justru menimbulkan fitnah yang mengarah pada kerusakan moral yang lebih besar seperti zina. 44 Umar Faruq, “Kritik Kontroversi Hadits Tentang Aurat Laki-Laki”, Jurnal Mutawatir Ilmu Tafsir Hadits, vol.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sifat Penelitian

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Observasi atau observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat dan mengamati secara langsung subjek penelitian dengan tujuan tertentu. Peran peneliti sebagai pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai aktor, tetapi juga menjalankan fungsi observasi. Peran tersebut masih membatasi subjek dalam menyampaikan dan memberikan informasi, terutama yang bersifat rahasia.7 Oleh karena itu, dalam hal ini observer membatasi aktivitas pengamatannya.

Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan mengamati keadaan di desa Banarjoyo untuk mengetahui fenomena pasangan laki-laki dan perempuan pada masa lamaran. Selain itu, peneliti menggunakan observasi komunitas dan pendekatan mendalam untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat tentang pergaulan bebas selama masa pertunangan. Sementara itu, wawancara tidak terstruktur/bebas berarti pewawancara dapat menanyakan apa saja kepada yang diwawancarai, tetapi mengingat informasi apa yang akan mereka kumpulkan.

Wawancara semi-terstruktur/bebas terpandu berarti kombinasi dari wawancara terstruktur/terpandu dan wawancara tidak terstruktur/bebas. Dalam proses pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca dan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan topik penelitian yaitu membaca dan mempelajari literatur yang berhubungan dengan sugesti dan debauchery.

Teknik Analisis Data

10 Wawancara dengan Bpk. Heriyadi selaku Kepala Desa Banarjoyo, Kecamatan Bantanghari, Lampung Timur pada tanggal 18 Desember 2019. 13 Wawancara dengan Ibu. Sukiyah warga Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Lampung Timur pada tanggal 13 Desember 2019. Wawancara dengan Bpk. 14. Surti warga Desa Banarjoyo, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur pada tanggal 13 Desember 2019.

16 Wawancara dengan Bpk. Temon sebagai tokoh agama Desa Banarjoyo, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur pada tanggal 13 Desember 2019. 18 Wawancara dengan Bpk. Robert selaku Pamong Desa Banarjoyo, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur pada tanggal 18 Desember 2019. 19 Wawancara dengan Bpk. Heriyadi sebagai Kepala Desa Banarjoyo, Kabupaten Batanghari Lampung Timur pada 13 Desember 2019.

21 Wawancara dengan Bpk. Robert sebagai Pamong Desa Banarjoyo, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur pada tanggal 18 Desember 2019. 22 Wawancara dengan Bpk. Temon sebagai tokoh agama Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Lampung Timur tanggal 13 Desember 2019 Wawancara dengan 29. Bapak Candra warga Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Lampung Timur tanggal 18 Desember 2019.

Persepsi masyarakat tentang pergaulan bebas pada masa pertunangan memunculkan pendapat yang berbeda dari masyarakat Desa Banarjoyo.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari

  • Sejarah Singkat Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari
  • Letak Geografi Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari
  • Jumlah Penduduk Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari
  • Keadaan Penduduk Desa Banarjoyo Kecamatan

Pembukaan Desa Banarjoyo berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, waktu itu jumlah penduduknya 1.200 jiwa dengan 220 kepala keluarga, yang memimpin desa adalah R. Kini Desa Banarjoyo lebih dikenal dengan nama (Bedeng Seket). Pada masa kepemimpinan Darma Surya Wasito pada tahun 1988, Desa Banarjoyo membagi wilayah dusun dari tiga dusun menjadi empat dusun.

Jumlah penduduk desa Banarjoyo semakin meningkat setiap tahunnya, hal ini terjadi karena angka kelahiran lebih tinggi dari angka kematian setiap tahunnya. Kondisi sosial ekonomi penduduk Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur sangat beragam mulai dari pegawai, pengusaha, buruh tani, pertanian, peternakan dan perdagangan. Masyarakat desa Banarjoyo yang sebagian besar beragama Islam, dalam menyemangati umat yang beriman hampir di setiap dusun, masyarakat sering mengadakan pengajian rutin yang dilakukan seminggu sekali dengan berpindah tempat di rumah-rumah jemaah.

Sedangkan jumlah sarana atau tempat ibadah di Desa Banarjoyo sebanyak 7 (tujuh) masjid dan 6 (enam) mushola. Persepsi masyarakat tentang pergaulan bebas pada masa pengusulan di Desa Banarjoyo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

Persepsi Masyarakat Tentang Pergaulan Bebas pada Masa

15 Siti Suhaida, Jamaluddin Hos dan Ambo Upe, “Pergaulan Bebas Antar Mahasiswa (Studi Kasus di Desa Masaloka, Kabupaten Kepulauan Masaloka Raya, Kaupaten Bombana)”, Neo Societal Journal, Vol. Penyebab pergaulan bebas tidak berakar pada nilai-nilai agama, nilai-nilai kepribadian yang membentuk manusia memiliki keterbatasan. 17 Wawancara dengan Bpk. Ahmad Suja'i sebagai tokoh agama di desa Banarjoyo, kabupaten Banatanghari, Lampung Timur pada 18 Desember 2019.

Adanya nilai-nilai agama akan membentuk kepribadian seseorang yang mungkin memiliki keterbatasan dalam menyikapi pergaulan bebas. Karena pergaulan bebas selama masa pertunangan, jelas dia hamil bahkan sebelum pernikahan, biasanya upacara pernikahan akan dipercepat jika diketahui dia sudah hamil. Fenomena pergaulan bebas pada masa pertunangan yang terjadi di desa Banarjoyo, beberapa pihak yang dijodohkan tidak menjunjung tinggi nilai-nilai agama.

Ada dua persepsi yang muncul di masyarakat mengenai pergaulan bebas selama masa pertunangan yaitu persepsi positif dan persepsi negatif. Sedangkan persepsi negatif yang muncul pada masyarakat yang menerima pergaulan bebas selama masa pertunangan adalah karena menurut masyarakat, ketika mereka melamar calon pasangan, mereka harus mengenal satu sama lain secara pribadi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Masyarakat

Persepsi positif masyarakat yang menolak pergaulan bebas karena memiliki tingkat kesadaran beragama yang tinggi. Sedangkan persepsi negatif muncul di masyarakat karena kurangnya kesadaran beragama, masyarakat bahkan tidak memahami bahwa pergaulan bebas pada masa pertunangan dilarang oleh agama. Seperti yang terjadi di Desa Banarjoyo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, calon pengantin sering bepergian bersama dan pada waktu-waktu tertentu.

Hal ini menyebabkan beberapa pasangan suami istri di Desa Banarjoyo sering mengajak anaknya berkunjung ke rumah untuk bersilaturahmi atau jalan-jalan bersama. Pengalaman akan fenomena serupa yang pernah terjadi akhirnya menjadi faktor yang menyebabkan munculnya persepsi di masyarakat tentang pergaulan bebas pada masa pertunangan. Dalam prakteknya di Desa Banarjoyo, pihak yang berbeda dari kedua mempelai tidak menjunjung tinggi nilai-nilai agama selama masa pertunangan sehingga menimbulkan dampak negatif dari pergaulan tersebut.

Para tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai tokoh yang dihormati diharapkan lebih memperhatikan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang penyatuan anaknya dan mengawasi penyatuan anaknya yang akan meminang agar meminimalisir terjadinya pergaulan bebas selama masa pertunangan. . Mengingat keterbatasan peneliti dalam melakukan wawancara dengan beberapa informan saja dan mengamati masyarakat, hal ini dapat dijadikan acuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pergaulan bebas pada masa lamaran di Desa Banarjoyo. Pratiwi, Eliska, I Nyoman Sujana dan Iyus Akhmad Haris, “Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Kerja BUMDES Dwi Amertha Sari di Desa Jinengdalem.” Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha.

Pergaulan bebas antar pelajar (Studi kasus di Desa Masaloka, Kecamatan Pulau Masaloka Raya, Kaupaten Bombana).

Foto 1. Foto bersama Kepala Desa Banarjoyo (Bapak Heriyadi)
Foto 1. Foto bersama Kepala Desa Banarjoyo (Bapak Heriyadi)

Gambar

Foto 1. Foto bersama Kepala Desa Banarjoyo (Bapak Heriyadi)
Foto 2. Foto bersama Bayan (Bapak Robert)
Foto 3. Foto bersama Tokoh Agama (Bapak Temon)
Foto 4. Foto bersama Tokoh Agama (Bapak Ahmad Suja’i)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Eva yuliyanti 13102894 IAIN Metro Lampung Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (2018) dengan skripsi yang