• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - IAIN Repository"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru untuk membentuk sikap sosial pada siswa kelas V di SDN 1 Taman Fajar. Untuk dimunaqosyahkan dalam sidang munaqosyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pemahaman bahwa nilai-nilai hubungan sosial siswa sangat perlu dilestarikan, karena jika nilai-nilai hubungan sosial tersebut tidak dipertahankan maka akan mudah melemah, misalnya masih banyak siswa yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar mereka. Salah satu cara yang dapat digunakan guru adalah menanamkan nilai-nilai hubungan sosial pada siswa melalui pembelajaran IPS.

Pertanyaan Penelitian

Selain itu, latar belakang peneliti melakukan penelitian selanjutnya di SDN 1 Taman Fajar adalah peneliti ingin melihat apakah penanaman sikap sosial di SDN 1 Taman Fajar sudah maksimal atau belum. Mengingat jumlah siswa yang tidak terlalu banyak, maka penanaman sikap sosial dapat dimaksimalkan bahkan kurang memuaskan.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

4Rinda Kurningrum, “Menanamkan Sikap Sosial Melalui Pembelajaran IPS Kelas V di SD Negeri Pengkol”, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Tahun ke-23 Edisi 7 Tahun 2018. Persamaan penelitian diatas relevan dengan penelitian ini yaitu fokus penelitian yang diteliti sama, yaitu berkenaan dengan penanaman sikap sosial.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian terkait di atas menggunakan jenis penelitian kuantitatif, sedangkan penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Oleh karena itu, sebagian data dan kajian dalam penelitian ini menggunakan akses online dari berbagai sumber, dan meminimalisir terjun langsung ke lapangan/situs penelitian.

Sikap Sosial

  • Pengertian Sikap Sosial
  • Ciri-ciri Sikap
  • Struktur Sikap
  • Karakteristik Sikap
  • Komponen Sikap
  • Nilai-nilai Sikap Sosial yang harus Ditanamkan di Sekolah

Sikap adalah sesuatu yang dipelajari dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi dan menentukan apa yang dicari individu dalam hidup.9 Sikap adalah faktor yang ada pada orang yang dapat mendorong atau menyebabkan perilaku tertentu. Kesediaan untuk belajar dari (terbuka untuk) keyakinan dan ide orang lain untuk lebih memahami orang lain.

Hakikat Pembelajaran IPS di SD

Ilmu sosial atau studi sosial adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. Di Indonesia, kelas ilmu sosial disesuaikan dengan berbagai perspektif sosial yang berkembang di masyarakat. Ilmu-ilmu sosial berfungsi untuk memberikan informasi kepada siswa tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan manusia di lingkungannya.

Oleh karena itu, ilmu sosial merupakan salah satu bagian kurikulum sekolah yang sangat penting dan penting untuk membentuk warga negara Indonesia yang baik. Ada beberapa cara untuk menanamkan sikap sosial pada siswa, salah satunya melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pengajaran sikap sosial dilakukan langsung oleh guru dengan cara menyampaikan secara lisan sikap yang akan dilakukan oleh siswa, yang tentunya berkaitan dengan materi dan lingkungan sekitar.

Penanaman sikap sosial dilakukan secara tidak langsung dengan menanamkan nilai-nilai sikap ke dalam materi pembelajaran, kemudian didukung dengan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi.

Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian

  • Sifat Penelitian

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa penelitian ini merupakan penelitian lapangan dimana peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui tentang penanaman sikap sosial melalui pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 1 Taman Fajar Kecamatan Purbolinggo Timur. Kabupaten Lampung. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat prediksi yang sistematis, faktual dan akurat tentang fakta dan karakteristik pencemaran atau daerah tertentu, yang lain, secara holistik dengan menggambarkannya dalam bentuk kata-kata dan pembahasan. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan penanaman sikap sosial melalui pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 1 Taman Fajar Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur yang dideskripsikan dengan kata-kata atau kalimat untuk memperoleh kesimpulan. .

Sumber Data

  • Sumber Data Primer
  • Sumber Data Sekunder

Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara
  • Dokumentasi
  • Obervasi

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan satu arah, artinya pertanyaan datang dari orang yang diwawancarai dan jawabannya diberikan oleh orang yang diwawancarai.27 Untuk mencapai apa yang diharapkan, peneliti menggunakan wawancara terbimbing dan terawasi dalam penelitian ini. Pertanyaan tersebut datang dari berbagai narasumber antara lain kepala sekolah, guru IPS, siswa kelas V SD Negeri 1 Taman Fajar Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur yang berjumlah 26 siswa. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan melihat sumber dokumen yang berkaitan dengan jenis data yang diperlukan.28 Metode dokumentasi merupakan cara yang efisien untuk melengkapi hal-hal yang tidak diperoleh dari wawancara.

Observasi adalah: “alat pengumpulan data harus sistematis, artinya pengamatan dan pencatatan dilakukan menurut prosedur dan kaidah tertentu sehingga dapat diulangi oleh peneliti lain”. Dengan demikian, observasi adalah kajian yang disengaja dan sistematis terhadap fenomena sosial dan fenomena alam melalui pengamatan dan pencatatan. Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa metode observasi adalah metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara observasi, pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki.

Observasi ini dilakukan untuk mencari data tentang pelayanan pelanggan yang merupakan salah satu hasil penanaman hubungan sosial melalui pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 1 Taman Fajar Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Dalam hal ini, untuk mencapai apa yang diharapkan peneliti digunakan teknik pengecekan data yang berisi tentang upaya peneliti untuk mencapai keabsahan data. Triangulasi didefinisikan sebagai teknik pengumpulan data yang menggabungkan teknik pengumpulan data yang berbeda dan sumber data yang ada. Triangulasi teknis artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber yang sama.

Sebagai contoh peneliti menggunakan teknik wawancara dan observasi untuk mengetahui penanaman sikap sosial melalui pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 1 Taman Fajar Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Triangulasi sumber artinya memperoleh data dari sumber yang berbeda dengan menggunakan teknik yang sama 32 Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mewawancarai sumber yang berbeda seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru, namun hasil yang diperoleh sama. Dengan menggunakan teknik triangulasi data, data yang diperoleh akan lebih konsisten, lengkap dan aman.

Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan Miles dan Huberman dalam menganalisis data penelitian kualitatif ditunjukkan pada gambar berikut: 34. Tahap reduksi data adalah proses memilih, memfokuskan pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data mentah yang berasal dari catatan lapangan tertulis. Tahap penyajian data adalah tahap di mana informasi disajikan untuk memungkinkan inferensi dan tindakan.

Dari hasil pengumpulan data, data yang telah terkumpul, selanjutnya penulis akan melakukan analisis yaitu pengelompokan, dilanjutkan dengan pemilahan, manipulasi dan pemadatan data sehingga. Data-data tersebut yang masih bersifat umum kemudian digunakan oleh penulis untuk merumuskan kerangka tertulis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penanaman Sikap Sosial Melalui Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Taman Fajar Kabupaten Purbolinggo. Kabupaten Lampung Timur.

Gambar 1  Analisis data kualitatif
Gambar 1 Analisis data kualitatif

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Data Penelitian

Guru juga menanamkan sikap sosial toleransi pada semua teman, tidak membeda-bedakan setiap anggota kelompok dan menganggap mereka sama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran IPS guru terkait sikap sosial siswa kelas V SDN 1 Taman Fajar sudah baik, inovatif dan mencerminkan pembelajaran IPS yang banyak mengandung nilai-nilai wajib sikap sosial. Pembelajaran IPS diharapkan dapat menciptakan sikap sosial yang baik antara murid dengan murid, murid dengan guru dan murid dengan masyarakat sekitar.

Menurut guru dalam menanamkan sikap sosial pada siswa yang paling berperan adalah ketergantungan pada tempat anak berada. Agar siswa banyak belajar dari yang ada di lingkungan sekolah, maka masyarakat kemudian berperan dalam menanamkan sikap sosial pada siswa. Faktor pendukung penanaman sikap sosial pada siswa bisa siapa saja, mulai dari orang tua, guru atau lingkungan yang mereka lihat.

Adapun ungkapan dari guru kelas V, Ny. Anindia Herawati, mengenai faktor pendukung penanaman sikap sosial siswa masing-masing. Dalam menanamkan sikap sosial pada siswa, guru bahkan orang tua juga bisa menjadi kendala dalam menanamkan sikap sosial pada anak. Seperti yang diungkapkan Ny. Anindia Herawati, yang menjadi kendala guru dalam menanamkan sikap sosial pada siswa justru terletak pada diri siswa.

Pembahasan

Orang tua patut berbangga ketika melihat anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar sudah memiliki hubungan sosial yang baik. Hubungan sosial pada anak dapat mempengaruhi pola hidup anak saat ini hingga dewasa. Pengajaran yang tepat, membimbing dan memberikan contoh yang baik kepada anak dapat membentuk hubungan sosial yang baik pada anak.

Guru merupakan orang yang paling berpengaruh dalam menanamkan sikap sosial pada anak ketika anak berada di sekolah. Oleh karena itu, seorang guru juga harus memiliki sikap sosial yang baik agar nantinya dapat ditiru oleh anak. Guru adalah orang yang bertanggung jawab untuk menanamkan sikap sosial pada siswa ketika berada di lingkungan sekolah.

Selain guru, ibu bapa juga seharusnya dapat mengajar perhubungan sosial yang baik, bukan hanya menyerahkan tanggungjawab sepenuhnya kepada guru di sekolah.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Sehingga guru kedepannya lebih baik lagi dalam mengajar terutama dalam menanamkan sikap sosial pada siswa. Diharapkan kedepannya siswa memiliki sikap sosial yang lebih baik sehingga siswa dapat menjadi orang yang bertanggung jawab, suka menolong dan baik kepada semua orang. Sehingga orang tua dapat selalu mengikuti perkembangan sikap anak, agar anak tidak terjerumus pada sikap negatif, yang tidak diinginkan oleh kita semua.

Diharapkan sekolah dapat selalu memasukkan sikap tersebut ke dalam semua mata pelajaran, tidak hanya IPS saja. Ida Ayu Dewi Virani, I Putu Nanci Riastini, I Made Suarjana, “Deskripsi Kelas V Sikap Sosial di SDN 4 Penarukan Kec. Nasution, Metode Penelitian (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara, 2019 Saifuddin Azwar, Teori dan Pengukuran Sikap Manusia Yogyakarta: Pustaka.

Susylowati, “Gaya Pengasuhan Orang Tua Dalam Menanamkan Moral Pada Anak Sejak Dini (Studi Kasus Taman Kanak-kanak Bakti Nusa Indah, Ciputat Timur, Tangerang Selatan Banten)”, Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2019. Thomas Lickona, How to E Sekolah yang berkarakter dapat memberikan pendidikan rasa hormat dan tanggung jawab, “terjemahan” Juma Abdu Wamaungo Jakarta: PT.

FOTO KEGIATAN PENELITIAN
FOTO KEGIATAN PENELITIAN

Gambar

Tabel 1  Penelitian Relevan
Gambar 1  Analisis data kualitatif
FOTO KEGIATAN PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara mengenai hal-hal yang