Kafa'ah dalam berumah tangga di zaman modern saat memilih calon pasangan hidup menjadi semakin kompleks, hal ini merupakan fenomena yang terjadi sejak zaman dahulu hingga sekarang. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis dalil-dalil Al-Qur'an dan penjabaran mazhab mengenai konsep atau kedudukan kafa'ah dalam perkawinan. Dalam mengamati hal tersebut, responden dipengaruhi oleh sifat kepribadian dan latar belakang responden yang positif dalam menentukan kriteria kafa'ah dalam pernikahan.
PENDAHULUAN
- Pertanyaan Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Penelitian yang Relavan
14 Hasil wawancara dengan Bpk. Towiludin, Ulama Desa Purwodadi, 7 November, terkait kafa'ah dalam pernikahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat di desa Purwodadi tentang penetapan kriteria kafa'ah dalam perkawinan. 20Aan Khunaidi (Alumni IAIN Metro 2007), Disertasi Konsep Kafa'ah dalam Perkawinan (Analisis Pemikiran Mazhab Syafi'i) Tesis 2007.
لاق اللهذبع ٍع
كا
هاللها ي ىعهص
سا خ
ج ءا
Kafa'ah atau kufu' sendiri berarti sederajat, pasangan, seimbang.34 Dalam istilah kafa'ah, yaitu “keseimbangan dan keharmonisan antara calon istri dan calon suami sehingga setiap calon merasa tidak keberatan dengan perkawinan”. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa kafa'ah atau se-kufu' adalah sama dengan “setara” antara calon suami istri dengan calon suami, baik dari segi agama, asal usul, harta maupun pekerjaan. Kafa'ah adalah tindakan preventif atau pencegahan untuk menghindari aib bagi calon istri dalam keluarganya.
هلا أ
Maksudnya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, bertakwalah kepada-Nya dengan sebenar-benarnya; dan jangan sekali-kali kamu mati kecuali dalam negara Islam. Maksud tafsir ayat di atas ialah kamu benar-benar takut kepada Allah, dan jika kamu mencari pasangan hidup kelak, maka kamu mencarinya kerana takutnya kepada Allah dan keimanannya.
Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan di suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi dan tujuan peneliti 61 Jenis penelitian ini adalah Penelitian Lapangan (field research). Berkenaan dengan penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di suatu tempat penelitian, suatu tempat dipilih sebagai tempat untuk menyelidiki fenomena-fenomena objektif yang terjadi di tempat itu dan juga dilakukan untuk penyusunan karya ilmiah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian lapangan adalah penelitian yang ditujukan langsung pada lokasi peneliti yang akan diteliti, yaitu pada suatu masyarakat.
Dalam hal ini akan dikaji persepsi masyarakat terhadap kopi dalam pernikahan (studi kasus di Desa Purwodadi, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah).
Sifat Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, peneliti memahami bahwa penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan persepsi masyarakat Kafa'ah dalam perkawinan (Studi Kasus di Desa Purwodadi Kecamatan Bangun Rejo Kabupaten Lampung Tengah) yang dideskripsikan dengan kata-kata atau kalimat untuk mencapai kesimpulan.
Sumber Data
- Sumber Data Primer
Sumber data sekunder adalah sumber data pendukung yang berkaitan dengan penelitian berupa buku-buku tentang topik yang ditulis oleh orang lain, dokumen yang ditulis dalam laporan orang lain. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami oleh peneliti bahwa sumber data sekunder juga diharapkan sebagai sumber data untuk mendukung peneliti dalam mengungkapkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Data berupa dokumen, hasil penelitian dan buku-buku yang relevan dengan penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan yang berkaitan dengan data responden.68 Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari buku atau catatan harian, dokumen.69. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk pengumpulan data digunakan dokumentasi yang diperlukan yaitu tulisan atau dokumen, buku, catatan yang berkaitan dengan kafa'ah.
Tehnik Analisis Data
- Sejarah Terbentuknya desa Purwodadi
- Letak Geografis desa Purwodadi Tabel 2. Kondisi Geografis
- Struktur Organisasi desa Purwodadi
Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang merupakan pengganti UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 6 Tahun 2014, Desa Purwodadi merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah hukum, berwenang mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan adat istiadat setempat yang diakui dan dibentuk dalam sistem pemerintahan nasional yang ada di Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Alasan penataan desa Purwodadi adalah keberagaman , Partisipasi, Otonomi Sejati, Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat 74. Desa Purwodadi Kecamatan Bangun Rejo Kabupaten Lampung Tengah merupakan desa Pemekeran dari Bangun Rejo pada tahun 1958, saat itu kepala desa masih dijabat oleh Bapak.
Ali Rahman, setelah lama kelamaan terpecah, Desa Purwodadi semakin ramai dengan pendatang dari Pulau Jawa. Desa Purwodadi diperintah oleh tokoh pemuda dan. 74 Dokumentasi, Profil Desa Purwodadi, Tentang Sejarah Desa, 10 November 2018 . masyarakat, merupakan salah satu desa di kecamatan Bangun Rejo yang menjadi ikon baru sebagai gambaran produksi pangan pada zaman modern.75 2. Sejarah pemerintahan desa Purwodadi. Sejarah pemerintahan desa Purwodadi dalam hal ini nama-nama perangkat desa yang pernah memimpin wilayah desa Purwodadi Kecamatan Bangun Rejo Kabupaten Lampung Tengah terdapat pada tabel berikut: 76.. nama-nama kepala desa, desa kepala dan perangkat desa Purwodadi.
Visi Desa Purwodadi mengacu pada Visi Kabupaten Lampung Tengah yaitu terwujudnya Desa Purwodadi “Mewujudkan Masyarakat Purwodadi Sejahtera, Cerdas, Setia dan Berbudaya”77. Seperti halnya potensi yang dimiliki di desa Purwodadi kecamatan Bangun Rejo, sebagian besar penduduk desa Purwodadi bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang kecil. Sama halnya dengan tingkat pendidikan di desa Purwodadi, di kecamatan Bangun Rejo, sebagian besar masyarakat desa Purwodadi memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
Struktur jabatan di Desa Purwodadi Kecamatan Bangun Rejo termasuk dalam kelompok struktur “sehat”.
M. NASIR
SUYANTO
Denah Lokasi Desa Purwodadi
Persepsi Masyarakat Purwodadi Terhadap Kafa’ah dalam Perkawinan
Sebelumnya bagaimana persepsi kafa'ah dalam pernikahan penting bagi peneliti untuk mengetahui pemahaman responden tentang kafa'ah. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak. T.W. sebagai tokoh agama, diperoleh persepsi tentang kafa'ah dalam pernikahan. Berdasarkan hasil wawancara di atas, sejalan dengan pemahamannya bahwa kafa'ah adalah rukun antara perempuan dan laki-laki, maka dengan keharmonisan tersebut diharapkan pernikahan akan harmonis.
Persepsi lain terkait kafa’ah seperti yang diungkapkan oleh Mb H.M, menurut beliau kafa’ah adalah “pertimbangan yang dilakukan oleh calon istri untuk mencari calon suami yang sebaya/kufu”. 81. Mencermati apa yang dikatakan Mb H.M di atas, maka yang dimaksud dengan kafa'ah adalah kesepakatan yang terjalin antara calon suami istri sebelum menikah, agar setelah menikah jauh dari masalah atau kesenjangan. Mencermati pendapat Bapak M.A di atas, dapat dipahami bahwa kafa’ah sama dengan perjodohan antara calon suami dan calon istri, kafa’ah adalah usaha untuk mendapatkan calon pasangan hidup yang baik, demikian pula usaha .
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak T.W dan R di atas, Bapak T.W dan R memiliki kesamaan pandangan tentang apa yang menjadi ukuran kesepadanan atau kafa’ah dalam perkawinan yaitu kriteria penentuan pasangan hidup, diantaranya pertama yang paling di utamakan yaitu agama dan kemudian dia melihat akhlak calon pasangan hidupnya. Terkait apa kriteria kafa'ah yang dikemukakan oleh Mb I.Q.: “ketika menentukan calon pasangan hidup dari segi agama, pekerjaan, harta dan bukan cacat”. Setelah melakukan wawancara dengan sejumlah responden yang bersedia menjadi subjek penelitian, diketahui bahwa persepsi masyarakat desa Purwodadi tentang kafa'ah dalam perkawinan bervariasi.
Perbedaan tersebut sejalan dengan pemahaman konsep dan keberadaan ngopi dalam pernikahan serta faktor yang mempengaruhi pengalaman dan lingkungan responden.
لاها
ق خن هاب
Secara tidak langsung, dalam hukum perkawinan Indonesia, jika seseorang akan melangsungkan perkawinan, harus ada persamaan, keseimbangan dalam kaitannya dengan agama yang dianutnya. Agama yang dimaksud adalah agama dalam arti keimanan atau keyakinan, yaitu antara Islam dengan Islam dan non-Islam dan tidak dalam kaitannya dengan keberagamaan seseorang, misalnya orang yang beriman dan durhaka, meskipun dalam praktiknya banyak kasus yang tidak . lihat ketentuan pasalnya, misalnya masih ada orang yang memandang kafa'ah selain dari segi agama.
Berdasarkan hadits di atas, artinya ketika sudah mampu menikah, menikahlah agar tidak terjerumus pada sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa responden wawancara, ketika individu mempersepsikan sesuatu, termasuk persepsi kafa'ah dalam pernikahan, tidak lepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut, antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal (dari dalam) berarti faktor yang bersifat umum faktor internal bersifat khusus dan ada dalam diri seseorang seperti harapan, perhatian, proses dan kebutuhan dan.
Perubahan budaya dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat merupakan salah satu faktor mendasar dimana masyarakat kini lebih berhati-hati dalam menentukan pasangan hidup dan lebih urgensi dalam melihat kafa'ah dalam berumah tangga. Kemudian hasil wawancara diungkapkan oleh Mb I.Q, Mb A.M, Mb S.F dan Mb H.N yaitu upaya masyarakat untuk mencari calon suami dan calon istri yang baik yang selektif dalam memilih calon pendamping. Mencermati informasi tentang kafa'ah dalam perkawinan di atas, pandangan masyarakat tentang konsep kafa'ah dalam perkawinan menunjukkan adanya persepsi.
Persepsi bahwa kafa'ah dalam hal kerja/hirfah, harta sangat mendesak berdampak negatif terhadap pelakunya yang terpengaruh oleh sikap sifat pribadi yang kurang baik. Sedangkan persepsi bahwa kafa'ah adalah sesuatu yang urgen dari sudut pandang agama dan akhlak akan berdampak positif dan baik. Berdasarkan beberapa uraian di atas, menurut masyarakat, poin-poin terkait Kafa'ah lebih memiliki kualifikasi dan masih sangat relevan di zaman modern sekarang ini.
Seseorang dapat melindungi dirinya dari hal-hal yang dapat menggiring seseorang pada perbuatan yang dilarang dalam hukum Islam (zina).
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung; Pemuda Karya, 1986), Khoirudin Nasution, UU Perkawinan 1, Dilengkapi dengan perbandingan hukum negara. Muslim Kontemporer, (Yogyakarta: ACadeMIA, TAZZAFA, 2005) Kartini Kartono, Psikologi Umum, (Bandung: Mandar Maju, Cet. 3rd, 1996) Lexy J. Saleh Fauzan, Fiqih Sehari-hari, (Depok: Gema Insani, Cet 09, 2009) , Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2010).
Zainuddin bin Abdul Aziz, al-Maibari al-Fanani, Terjemahan Fat-hul Mu'in, Jilid 2, (Bandung: Sinar Baru Algensindi, Rabu 5, 2011).