• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI MEKANISME PASAR DALAM EKONOMI ISLAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI MEKANISME PASAR DALAM EKONOMI ISLAM"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

  • Batasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka identitas permasalahannya adalah sebagai berikut: mekanisme pasar dalam ekonomi Islam. Definisi masalah adalah “upaya menerapkan batasan masalah penelitian yang tidak terlalu luas dan sulit”. 13 Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis menentukan batasan masalah yaitu mekanisme pasar dalam ekonomi Islam. Dari uraian latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana mekanisme pasar dalam ekonomi Islam.

Menurut Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, tujuan penelitian adalah “untuk menemukan permasalahan yang Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dan sarana dakwah untuk menambah kekayaan khazanah ilmu pengetahuan khususnya bagi umat Islam. menangani masalah mekanisme pasar dalam ekonomi Islam sehingga memiliki gambaran yang akurat tentang berbagai masalah yang berkaitan dengan masalah tersebut. masyarakat Islam khususnya dan masyarakat umum dapat mengetahui tentang mekanisme pasar dalam ekonomi Islam.

Tinjauan Pustaka (Prior research)

Kajian pustaka (penelitian terdahulu) berisi tentang gambaran hasil penelitian terdahulu terhadap masalah yang akan diteliti. Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam pembahasan atau topik penelitian ini. Skripsi yang berjudul Konsep Harga dan Pasar dalam Islam, Hendrieanto mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dalam penelitian ini dapat memperoleh gambaran tentang konsep pasar dalam ekonomi Islam.

Dan disertasi berjudul Teori Harga dalam Islam, oleh Neli Sulistio Budi Mahasiswa STAIN Jurai Siwo Metro, dimana dapat diperoleh informasi tentang harga dalam Islam. Dari beberapa hasil penelitian yang telah disebutkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh penulis ini memiliki penelitian yang berbeda, meskipun memiliki fokus kajian yang sama pada tema tertentu. Namun penelitian yang dikaji oleh penulis ini lebih menekankan pada mekanisme pasar dalam ekonomi Islam.

Metode Penelitian

  • Sifat dan Jenis Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan, karena penelitian ini tidak mengumpulkan data secara langsung dari masyarakat, melainkan melalui dokumen, jurnal dan buku-buku yang relevan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, atau yang disebut juga penelitian data sekunder. . Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fakta sebagaimana adanya. Dalam penelitian ini biasanya dibedakan antara data yang diperoleh langsung dari masyarakat dan bahan pustaka.

Sesuai dengan pendapat tersebut karena penelitian dalam memperoleh data tidak langsung sampai ke masyarakat, melainkan melalui dokumen, majalah dan buku-buku yang relevan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian menggunakan data sekunder yaitu bahan-bahan yang memberikan penjelasan yang berkaitan dengan mekanisme pasar, sebagai salah satu Referensi yang digunakan penulis adalah Muhammad Abdul Mannan dalam bukunya Theory and Practice of Islamic Economics dan Yusuf Qardhawi dalam bukunya The Role of Values ​​and Morals in Islamic Economy. Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kepustakaan untuk mempelajari dan memahami isi buku bacaan lain yang ada hubungannya dengan judul penelitian ini. Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif, yaitu berdasarkan keyakinan terhadap ajaran/ajaran agama yang bersumber dari wahyu dan bertujuan untuk menjelaskan kebenaran atau mencari kebenaran dari agama itu sendiri.25 Berdasarkan pendekatan tersebut, maka penulis mencoba memahami mekanisme pasar dalam ekonomi Islam dengan mengacu pada ekonomi Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits.

Pasar

  • Pengertian Pasar
  • Sejarah Singkat Pasar
  • Bentuk-bentuk Pasar
  • Struktur Pasar
  • Peran Pasar Dalam Bidang Ekonomi
  • Peran Pemerintah Dalam Pembentukan Harga

Sementara itu, kata Winardi, “marketplace merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi”. Pengertian pasar di atas sejalan dengan pendapat Pangaribuan bahwa “pasar adalah tempat jual beli”. 4 Kemudian menurut Philip Kottler: “pasar adalah tempat dimana penjual dan pembeli bertransaksi untuk memenuhi kebutuhannya”. Penawaran dilakukan oleh penjual dengan memamerkan barang yang diperdagangkan dengan maksud untuk menarik minat calon pembeli untuk membeli terjadinya transaksi.

Maksud permintaan pembeli adalah agar penjual setuju untuk menjual barang yang diperjualbelikan dengan harga yang diminta oleh pembeli.7. Namun tidak jarang muncul permasalahan, terutama ketika konsumen tidak berhubungan langsung dengan produsen barang yang dibutuhkannya. Produk jadi, baik barang konsumsi maupun investasi, diperdagangkan di pasar. Pasar dapat dibagi menjadi 5: 8. A.

Pasar monopolistik adalah bentuk interaksi penawaran dan permintaan di mana sejumlah besar penjual menawarkan barang yang sama. Semakin besar permintaan, semakin tinggi harganya, dan semakin sedikit penawarannya, semakin tinggi harganya.Akibatnya, harga diatur oleh permintaan dan kelangkaan, orang akan berhati-hati dalam menggunakan berbagai jenis barang yang tersedia. e). 12 Http://Blogspot.com/peran-pasar-didalam-dinding-ekonomi . Konsumen pasar memberikan kemudahan untuk mendapatkan barang yang dapat digunakan dalam suatu proses produksi.

Dari hukum permintaan penulis dapat memahami bahwa tinggi rendahnya harga menentukan permintaan suatu produk, konsumen lebih tertarik pada suatu produk dengan harga yang murah karena konsumen dapat membeli dalam jumlah banyak. Permintaan akan terwujud jika penjual menyediakan barang yang diperlukan sebagai penjual. Harga barang itu sendiri mempengaruhi penawaran sesuai dengan jumlah barang yang ditawarkan yaitu semakin tinggi harga barang maka semakin banyak jumlah barang yang di tawarkan.

Jika pembeli menginginkan barang yang cacat, atau barang tersebut palsu, memerlukan alasan yaitu harga yang berbeda, yaitu antara harga yang cocok dengan harga barang yang tidak sesuai, hal ini tidak diperbolehkan. Produsen tidak mau menjual barangnya kecuali dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar pada umumnya, padahal konsumen membutuhkan barang tersebut. Dalam situasi ini pemerintah dapat memaksa produsen untuk menjual barangnya dan menetapkan harga yang wajar (intervensi harga).

Ekonomi Islam

  • Pengertian Ekonomi Islam
  • Prinsip-prinsip Ekonomi Islam

Pemilik jasa, misalnya karyawan, menolak untuk bekerja kecuali harganya lebih tinggi dari harga pasar yang berlaku. Jika masyarakat membutuhkan layanan tersebut, pemerintah dapat menetapkan harga yang wajar dan memaksa pemilik layanan untuk memberikan layanan. Dapat disimpulkan dari nasehat di atas bahwa pemerintah mengintervensi harga (pricing) mengacu pada harga umum berdasarkan harga yang lazim, atau harga yang ditetapkan melalui musyawarah, atau berdasarkan harga yang berlaku pada tingkat harga yang wajar. Harga ditentukan oleh penjual dan pembeli melalui negosiasi antara keduanya, yang pada akhirnya akan disepakati dengan harga yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Dengan kenaikan harga tersebut, konsumen harus berhati-hati dalam membelanjakan uangnya, sekalipun harus memenuhi kebutuhan pokok (primer). Namun jika timbul harga yang tidak adil di pasar, seperti monopoli bahan baku oleh pedagang untuk mempermainkan harga, maka pada saat itu kepentingan umum lebih diutamakan daripada kebebasan segelintir orang. Karena kenaikan harga yang terjadi di pasaran tidak lepas dari kemampuan daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga.

Bentuk penipuan penjual terhadap pembeli antara lain “memanipulasi harga dengan cara najasy (trik simulasi), dimana seseorang berpura-pura menawar barang dengan harga tinggi di hadapan pembeli semata-mata untuk membangkitkan keinginan calon pembeli”. di atas, Islam juga melarang umatnya untuk mencegat para pedagang dari desa dan memborong barang-barangnya dengan maksud untuk menjualnya kembali ke kota dengan harga tinggi. Pedagang kota diuntungkan oleh ketidaktahuan penjual desa tentang harga yang berlaku di kota.

Penduduk desa hanya mengetahui bahwa harga yang berlaku adalah sama, tetapi pada kenyataannya harga yang berlaku di kota lebih tinggi. Harga yang berlaku di pasar adalah harga normal dan bukan harga yang mengandung unsur eksploitasi, yaitu spekulasi, monopoli, penyelundupan oleh penjual untuk mendapatkan keuntungan lebih. Spekulasi dilakukan oleh seseorang yang membeli sejumlah barang dengan maksud untuk dijual kembali dengan harga yang tinggi.

Spekulasi dapat menyebabkan kenaikan harga dan orang yang berspekulasi hanya mementingkan diri sendiri dan sebenarnya keuntungan terbesar dapat diperoleh dari transaksi yang bebas dan adil, bukan dari kenaikan harga yang disebabkan oleh spekulasi. Dalam hal ini, menurut Ibnu Abi Laila, “pembeli wajib membayar harga yang telah disepakati keduanya”. Penjual tidak dipaksa untuk menjual barang dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah dan pembeli merasa terlindungi dari kesewenang-wenangan penjual yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri.

KAJIAN EKONOMI ISLAM TERHADAP MEKANISME PASAR

Kajian Ekonomi Islam

Penguasaan pasar oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan monopoli, dialah yang menentukan harga di pasar oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan monopoli, dialah yang menentukan harga pasar dengan kehendaknya sendiri. . Namun setiap mendengar berita kenaikan harga dia merasa senang dan gembira sehingga rasa welas asih di hati seseorang yang melakukan monopoli sirna dari hatinya dan egoisme serta delusi menguasai hatinya. Penyelundupan juga merupakan salah satu bentuk eksploitasi, orang yang melakukan penyelundupan biasanya tidak mau membayar bea cukai kepada pemerintah.

Jika pasar bebas dari unsur eksploitasi dan penawaran dan permintaan seimbang, tetapi jika ada perselisihan tentang jumlah harga antara penjual dan pembeli, menurut Abu Hanifah dan Imam Malik dan sekelompok ahli fikih mengatakan bahwa jual beli dapat dibatalkan selama barang belum habis dan belum diterima oleh pembeli. dan ketika sudah siap dan diterima, kata-kata pembeli akan digunakan sebagai panduan untuk meminta kompensasi atau membatalkan. Sedangkan menurut Imam Syafi'i “keduanya mutlak khiyar dan mengikat keduanya setelah dikurangi dan jika khiyar ada pada orang yang membeli barang tersebut dan barang tersebut rusak pada tempatnya”. Dalam menetapkan harga kita harus adil, manipulasi harga tidak diperbolehkan dan harus bebas dari eksploitasi dan penipuan baik oleh penjual maupun pembeli.

Pedagang umumnya memanfaatkan kenaikan harga dengan lebih selektif dalam menawarkan jenis produk atau barang yang dijual. Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis ingin memberikan saran yang mungkin berguna bagi penulis khususnya dan umat Islam pada umumnya untuk menetapkan harga harus sesuai dengan apa yang telah dibenarkan dalam ketentuan hukum Islam, yaitu bebas. dari unsur eksploitasi dan penipuan serta menjauhi perbuatan yang dilarang syara' atau tidak hanya mementingkan kepentingan diri sendiri untuk mendapatkan keuntungan yang banyak. Karim, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: Institut Islam Internasional.

Ahmad Muhammad Al-Assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Diterjemahkan oleh: Imam Saefudin, Sistem, Prinsip dan Tujuan Ekonomi Islam, Bandung: Pustaka Setia, 1999. Cholid Narbuko, Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2003 Jurusan i Feja RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Bandung: Diponegoro, 2000 Eko Suprayitno, Ekonomi Islam, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005. Junaedi, Transaksi jual beli saham dan obligasi di pasar modal Indonesia ditinjau dari segi syariah Hukum, Jakarta: Kalam Mulia, 1990.

Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Perpustakaan Al-Kausar, 2001 Nurul Huda dkk, Ekonomi Makro Islam, Jakarta: Kencana, 2008.

V SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Det Psykologiske Fakultet UGM, 1976 Syayid Syabiq, Fiqh Sunah, volume 12, Bandung: PT.

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Konsep Takrar Dalam Al-Qur’an Menurut Ibnu Taimiyyah Skripsi dengan judul tersebut telah diujikan dalam Sidang Munaqasah Skripsi Strata-1 (S-1) Fakultas