• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI EKO PRABOWO 45 14 035 016 JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI EKO PRABOWO 45 14 035 016 JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR 2018"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN DEDAK FERMENTASI YANG MENGGUNAKAN EM-4 KE DALAM PAKAN TERHADAP PERSENTASE DADA, DAN PERSENTASE PUNGGUNG

AYAM BROILER

SKRIPSI

EKO PRABOWO 45 14 035 016

JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BOSOWA

MAKASSAR 2018

(2)
(3)

ABSTRAK

Eko Prabowo (45 14 035 016) Pengaruh Pemberian Dedak Fermentasi Yang Menggunakan EM-4 Ke Dalam Pakan Terhadap Persentase Dada dan Persentase Punggung Ayam Broiler. (Di bawah bimbingan Asmawati dan Ahmad Muchlis).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dedak fermentasi yang menggunakan EM-4 ke dalam pakan terhadap persentase dada dan persentase punggung ayam broiler.

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah DOC Ayam broiler 96 ekor dan dipelihara selama 30 hari. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Vaksin, Vitamin dan pakan terdiri dari Butiran BP 11 yang diberikan pada umur 0-7 hari secara Adlibitum, dan pada umur 8-30 hari diberi pakan campuran yang terdiri dari Konsentrat (SBC-12), Jagung, Dedak fermentasi menggunakan EM-4 yang disusun sesuai perlakuan.

Data ini dianalisis dengan menggunakan rancangan acak lengkap satu arah dengan program SPSS16.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata (p>0,05) pemberian Dedak Fermentasi Menggunakan EM-4 ke dalam pakan terhadap persentase dada dan persentase punggung Ayam Broiler.

Pemberian dedak fermentasi menggunakan EM-4 ke dalam pakan dapat direkomendasikan untuk menggunakan sebanyak 15% ke dalam pakan ayam broiler.

Kata Kunci: Ayam Broiler, Persentase Dada, dan Persentase Punggung

iii

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji dan syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan izin-Nya, karunia-Nya, dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan .Pada kesempatan ini, perkenankan penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Bosowa Makassar, khususnya:

1. Prof. Dr. Ir. H. Muh. Saleh pallu, M.Eng, selaku Rektor Universitas Bosowa yang telah menyediakan sarana dan prasarana serta selalu memberikan dorongan motivasi kepada mahasiswa.

2. Ibu Dr. Ir. Asmawati, MP. Sebagai Pembimbing Utama dan Bapak Ahmad Muchlis, S.Pt,M.Si. Sebagai Pembimbing Anggota dengan ketulusan hati telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan masukan-masukan yang sangat berguna bagi penulis selama penelitian sampai selesai nya penulisan Skripsi ini.

3. Dr. Ir. Syarifuddin, S.Pt. MP, selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Bosowa yang telah memberikan bantuan (moril maupun materil) selama proses studi di kampus Universitas Bosowa.

iv

(5)

4. Ir. Muhammad Idrus, MP. Selaku Ketua Program Studi Peternakan Universitas Bosowa yang telah membantu mengarahkan dalam penyelesaian Skripsi ini.

5. Ayahanda dan Ibu dan serta keluarga tercinta yang telah memberikan curahan hati, nasihat, motivasi dan yang terpenting adalah do’a kepada penulis sehingga penulis tabah dan tegar dalam menghadapi segala hambatan selama penulisan Skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staf yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu dalam lingkungan Jurusan Peternakan khususnya dan fakultas Pertanian pada umumnya.

7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Fakultas Pertanian yang bergelut Di HMJ terkhusus Himpunan Mahasiswa Peternakan (HIMAPET), yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu- persatu yang banyak membantu Penulis dari awal hingga selesainya Skripsi ini.

8. Kakak dan adik tercinta yang selalu memberikan dorongan dan motivasi sehingga Skripsi ini bisa terselesaikan.

Penyusunan Skripsi ini masih banyak kekurangan serta jauh dari kesempurnaan, maka saran dan pendapat yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan Skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini

v

(6)

bermanfaat dalam dunia pendidikan dan peternakan serta menjadi catatan amalan shaleh.

Amin

Makassar, 24 Agustus 2018 Penulis

Eko Prabowo

vi

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 3

C. Manfaat Penelitian ... 3

D. Hipotesis ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Broiler ... 4

B. Konsumsi Ransum Ayam Broiler ... 5

C. Persentase Dada ... 6

D. Persentase Punggung ... 7

E. Dedak Padi ... 8

F. EM-4 ... 9

G. Dedak fermentasi menggunakan EM-4 ... 10

vii

(8)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat ... 12

B. Materi Penelitian ... 12

C. Desain penelitian ... 16

D. Parameter Penelitian ... 16

E. Prosedur Penelitian ... 17

F. Analisis Data ... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persentase Dada ……… ... 19

B. Persentase Punggung ………... 21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... .... 23

B. Saran... .. 23 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman a. Kandungan Nutrisi Pakan Butiran BP11 ... 12 b. Kandungan Konsentrat CAB PARAMA ... 13 c. Kandungan Protein Pakan Dan Metabolisme Perlakuan (P0) Yang

Digunakan Dalam Penelitian ... 13 d. Kandungan Protein Pakan Dan Metabolisme Perlakuan (P1) Yang

Digunakan Dalam Penelitian ... 14 e. Kandungan Protein Pakan Dan Metabolisme Perlakuan (P2) Yang

Digunakan Dalam Penelitian ... 14 f. Kandungan Protein Pakan Dan Metabolisme Perlakuan (P3) Yang

Digunakan Dalam Penelitian ... 15 g. Hasil Analisis Dedak Fermentasi ... 15 h. Rata-rata Persentase Dada Ayam Broiler (%/ekor/hari) Penelitian . 19 i. Rata-rata Persentase Punggung Ayam Broiler (%/ekor/hari)

Penelitian ... 21

ix

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Teks Halaman

a. Analisis Data Persentase Dada. ... 26 b. Analisis Data Persentase Punggung ... 26

c. Perhitungan Harga Pakan. ... 28

x

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ayam broiler merupakan salah satu sektor peternakan yang menghasilkan bahan pangan hewani yang mempunyai nilai gizi yang tinggi.

Perkembangan ayam broiler semakin pesat, sehingga ayam broiler tidak lagi dipotong pada umur 35 hari tetapi lebih cepat yaitu 29 hari. Broiler adalah ayam ras yang sengaja dibibitkan dan dikembangkan untuk menghasilkan daging yang cepat dibanding unggas lainnya. Pertumbuhan broiler yang cepat perlu didukung dengan penyediaan zat-zat makanan yang diperlukan.

Pertumbuhan broiler dipengaruhi oleh konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum (Rasyaf, 2010).

Pakan unggas masih didominasi oleh jagung sebagai komponen terbesar dan masih bersaing dengan manusia, komponen lain yang umumnya digunakan sebagai pakan unggas adalah dedak. Dedak padi dihasilkan dari limbah penggilingan padi yang mempunyai potensi sebagai bahan pakan unggas dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, harganya murah dan ketersediaannya cukup banyak, namun penggunaannya sebagai pakan unggas memiliki beberapa keterbatasan karena kandungan serat kasarnya yang tinggi (Iskandar, 2002).

(12)

Dedak padi (ricebran) merupakan sisa dari penggilingan padi, yang dimanfaatkan sebagai sumber energi pada pakan ternak dengan kandungan serat kasar berkisar 6-27% (Putrawan dan Soerawidjaja, 2007). Upaya meningkatkan nilai biologis dedak padi dapat dilakukan dengan menurunkan tingginya kandungan serat kasar. Penurunan kadar serat kasar dalam pakan unggas diperlukan oleh karena serat kasar dalam jumlah yang tinggi dapat mengganggu kecernaan pakan. Perlakuan yang dilakukan untuk menurunkan serat kasar dapat di lakukan dengan fermentasi.

EM-4 merupakan inokulum yang dapat dipakai dalam proses fermentasi yang mempunyai jamur pengurai selulosa. Proses fermentasi akan menyederhanakan partikel bahan pakan, sehingga akan meningkatkan nilai gizinya. Bahan pakan yang telah mengalami fermentasi akan lebih baik kualitasnya dari bahan asal. Fermentasi diharapkan dapat meningkatkan efi siensi penggunaan bahan pakan, sehingga pertumbuhan dan bobot karkas ayam broiler akan meningkat (Surung, 2008).

Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa organik menjadi senyawa sederhana yang melibatkan aktifitas mikroorganisme. Menurut Bidura (2007), keuntungan fermentasi oleh mikroba adalah mampu mengubah makro molekul protein menjadi mikro molekul yang mudah dicerna oleh ungas serta tidak menghasilkan senyawa beracun. Dilaporkan juga bahwa selain dapat meningkatkan kandungan protein pada ransum,

(13)

proses fermentasi juga dapat meningkatkan kecernaan pakan dan dapat melepas ikatan senyawa komplek menjadi senyawa yang mudah di cerna.

Berdasarkan permasalahan latar belakang tersebut, maka telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian dedak fermentasi menggunakan EM- 4 terhadap persentase dada dan persentase punggung ayam broiler.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dedak fermentasi yang menggunakan EM-4 ke dalam pakan terhadap persentase dada dan persentase punggung ayam broiler.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta menjadi rujukan bagi peternak tentang manfaat penggunaan dedak fermentasi yang menggunakan EM-4 ke dalam pakan terhadap persentase dada dan persentase punggung ayam broiler.

D. Hipotesis

Diduga bahwa penambahan dedak fermentasi ke dalam pakan dapat berpengaruh meningkatkan persentase dada dan persentase punggung Ayam Broiler.

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ayam Broiler

Ayam broiler adalah ayam jantan atau betina yang umumnya di panen pada umur 4-5 minggu dengan tujuan sebagai penghasil daging (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006). Karakteristik ayam broiler yang baik adalah ayam aktif, lincah, nafsu makan dan minum lebih baik, dan pertumbuhan badan menjadi cepat (Suprijatna et al., 2005).

Pertumbuan merupakan perubahan ukuran dan pertambahan berat, dalam jaringan-jaringan tubuh seperti otak , jantung, tulang, berat daging dan jaringan lainnya. Pertambahan bobot badan merupakan menifestasi dari pertumbuhan yang telah dicapai selama penelitian. Proses pertumbuhan membutuhkan energi dan subtansi penyusun sel atau jaringan yang diperoleh ternak melalui pakan yang dikonsumsinya. Pertumbuhan yang paling cepat terjadi sejak menetas sampai umur 4-5 minggu, kemudian mengalami penurunan dan terhenti sampai mencapai dewasa (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006).

Berdasarkan data perkembangan pertumbuhan yang ada saat ini, dapat dilihat bahwa ayam pedaging sudah tumbuh jauh lebih cepat dari nenek moyangnya. Jika sebelumnya ayam pedaging dipelihara selama 9 minggu untuk mendapatkan ayam yang berukuran besar, maka pada tahun

(15)

1999 hanya diperlukan waktu 8 minggu untuk mencapai bobot yang sama.

Dalam kurun waktu 6-7 minggu ayam ini tumbuh 40-50 kali dari bobot awalnya, akhir-akhir ini pemeliharaan dalam waktu 35 hari dapat mencapai bobot panen 1980 gram/ekor (CISF, 2008).

B. Konsumsi Ransum Ayam Broiler

Konsumsi ransum adalah ransum yang dimakan dengan jumlah dan waktu tertentu dan digunakan oleh ternak untuk pemenuh kebutuhan hidup.

Konsumsi ransum pada ayam pedaging tergantung pada strain, umur, aktivitas serta temperatur lingkungan (Wahyu, 2004). Faktor lain yang mempengaruhi konsumsi ransum antara lain adalah besar bangsa ayam, dan suhu lingkungan, tahap produksi dan energi dalam ransum.

Konsumsi ransum memiliki peran penting dalam kaitannya dengan aspek ekonomi yaitu sebesar 65-70% dari total biaya produksi yang dikeluarkan (Fadilah, 2004). Pemberian ransum bertujuan untuk menjamin pertumbuhan berat badan dan menjamin produksi daging agar menguntungkan (Sudarso dan Siriwa, 2007). Kemudian diperkuat oleh Tobing (2002) mengemukakan bahwa Pakan yang baik harus memperhatikan imbangan nilai gizinya seperti kadar protein, energi, vitamin dan mineral.

Konsumsi ransum ayam broiler terbagi menjadi dua jenis yaitu ransum untuk periode starter dan ransum untuk periode finisher. Kebutihan nutrisi

(16)

ayam broiler periode starter dan finisher yang dirujuk dari Leeson dan Summers (2005) Dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kebutuhan Nutrisi Pakan Ayam Broiler pada Periode Starter dan Periode Finisher.

Nutrisi Periode ”Starter” Periode ”Finisher”

Protein kasar(%) 22,00% 18,00%

Energi Metabolis (kkal/ kg) 3050 3150

Kalsium (%) 0,95 0,89

Fosfor (%) 0,45 0,38

Sumber : Lesson dan Summers (2005)

C. Persentase Dada

Dada ayam broiler adalah merupakan potongan karkas yang dipisakan pada ujung scapula dan dorsal. Pada dada ayam terdapat daging yang menempel pada tulang sternum dengan tulang-tulangnya. Dada ayam broiler juga sangat padat daging dan kurang lemaknya dibanding dengan potongan- potongan yang lain. Bagian potongan karkas yang memiliki daging yang banyak akan menentukan berat karkas. Daging ayam broiler adalah merupakan bahan makanan yang mengandung gizi tinggi, memiliki rasa dan aoroma yang enak, tekstur yang lunak dan harga yang relatif murah, sehingga disukai hamper semua orang.

Sari (2009) menyatakan bahwa perkembangan daging dada terutama dipengaruhi oleh kandungan protein dibandingkan dari pada energinya.

Resnawati (2004) menyatakan bahwa persentase dada ayam pedaging berkisar 24,13 - 26,79 %, dan juga persentase bobot daging dada akan

(17)

bertambah dengan bertambahnya bobot badan dan bobot karkas.Dada dipisakan pada ujung scapula dan dorsal. Dada diukur dengan penimbangan pada bagian dada setelah dipisakan dari karkas.

Dengan melihat kandungan gizi yan tinggi pada daging ayam broiler, maka dada ayam broiler merupakan bagian karkas yang mempunyai banyak daging, oleh karna itu, untuk mendapat bobot daging dada ayam broiler yang baik maka diperlukan sistem pemeliharaan ayam serta pemilihan pakan dan pemberian pakan yang baik pula. Pemilihan dedak fermentasi menggunakan EM-4 atau pakan tambahan ayam broiler diharapkan mampu meningkatkan persentase dada ayam broiler.Hasil akhir dari ayam broiler mencerminkan perilaku kita dalam memberikan makanan dan cara kita memelihara ayam (Rasyaf, M. 2004).

D. Persentase Punggung

Punggung ayam broiler adalah potongan karkas yang dipisakan pada tulang pelvix, ujung scapula dan dorsal dan bagian posterior leher. Bobot punggung diukur dengan penimbangan pada bagian punggung stelah dipisakan dari karkas. Hayse and Morion yang disitasi Resnawati (2004) menyatakan bahwa persentase bobot daging punggung akan bertambah dengan bertambahnya bobot badan dan bobot karkas.

Persentase punggung ayam broiler dihitung dengan cara bobot punggung dibagi bobot karkas dikali seratus persen Resnawati (2004). Untuk

(18)

meningkatkan bobot daging punggung ayam broiler, diperlukan pakan yang mengandung nilai gizi, yaitu salah satunya adalah penggunaan dedak fermentasi menggunakan EM-4.

E. Dedak Padi

Dedak padi (ricebran) merupakan sisa dari penggilingan padi,yang dimanfaatkan sebagai sumber energi pada pakan ternak dengan kandungan serat kasar berkisar 6-27 % (Putrawan dan Soerawidjaja, 2007). Upaya meningkatkan nilai biologis dedak padi dapat dilakukan dengan menurunkan tingginya kandungan serat kasar.Penurunan kadar serat kasar dalam pakan unggas diperlukan oleh karena serat kasar dalam jumlah yang tinggi dapat mengganggu kecernaan pakan. Perlakuan yang dilakukan untuk menurunkan serat kasar dapat di lakukan dengan fermentasi.

Pakan unggas masih didominasi oleh jagung sebagai komponen terbeser dan masih bersaing dengan manusia, komponen lain yang umumnya digunakan sebagai pakan unggas adalah dedak. Dedak padi dihasilkan dari limbah penggilingan padi yang mempunyai potensi sebagai bahan pakan unggas dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, harganya murah dan ketersediaannya cukup banyak, namun penggunaannya sebagai pakan unggas memiliki beberapa keterbatasan karena kandungan serat kasarnya yang tinggi (Iskandar, 2002).

(19)

F. EM-4

EM-4 peternakan merupakan kultur EM-4 dalam medium cair berwarna coklat kekuning-kunigan yang menguntungkan untuk pertumbuhan dan produksi ternak dengan ciri-ciri berbau asam manis. EM-4 peternakan mampu memperbaiki jasad renik di dalam saluran pencernaan ternak sehingga kesehatan ternak akan meningkat, tidak mudah stress dan bau kotoran akan berkurang. Pemberian EM-4 peternakan pada pakan dan minuman ternak, akan meningkatkan nafsu makan karena aroma asam manis yang ditimbulkan. EM-4 peternakan tidak mengandung bahan kimia sehingga aman bagi ternak.

EM-4 adalah campuran dari berbagai mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber inokulum dalam meningkatkan kualitas pakan.

Telah dibuktikan bahwa EM-4 mempunyai kemampuan untuk menurunkan kadar serat kasar dan meningkatkan palatabilitas bahan pakan. Santoso dan Kurniati (2000) menemukan bahwa EM-4 mampu menurunkan kadar serat kasar pada kotoran ayam pedaging dan meningkatkan kadar energinya.

Mengoptimalkan pertumbuhan mikrobia efektif (Raudati, 2000), sehingga proses fermentasi dapat berjalan secara optimal. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi perubahan komposisi dengan penambahan dedak yang difermentasi dengan EM-4, Diduga fermentasi oleh EM-4 menurunkan kadar serat.

(20)

G. Dedak fermentasi menggunakan EM-4

Fermentasi merupakan suatu proses pengolahan bahan yang umumnya mengandung serat tinggi dengan menggunakan mikroorganisme seperti EM-4. Proses fermentasi dengan menggunakan mikroba seperti Effektive Mikroorganisme 4 (EM-4) dapat meningkatkan nilai kecernaan dan

menambah rasa dan aroma serta meningkatkan vitamin dan mineral. EM-4 merupakan salah satu mikroba yang dapat mendegradasi kandungan serat kasar (lignin), karena memiliki kemampuan untuk menghasilkan enzim laccases dan peroksidase yang dapat merombak dan melarutkan lignin yang terkandung pada bahan pakan yang berperan sebagai sumber energi bagi ternak, disamping itu juga EM-4 berperan meningkatkan kecernaan, sintesa protein mikroba, mengurangi bau kotoran, dan ramah lingkungan (Mangisah, 2009).

Fermentasi merupakan salah satu teknologi bahan makanan secara biologis yang melibatkan aktivitas mikroorganisme guna memperbaiki gizi bahan berkualitas rendah. Fermentasi dapat meningkatkan kualitas bahan pakan, Karena pada proses fermentasi terjadi perubahan kimiawi senyawa- senyawa oganik (karbohidrat, lemak, protein, serat kasar dan bahan organic lainnya) baik dalam keadaan aerob maupunan aerob, melalui kerja enzim yang dihasilkan mikroba (Sukaryana, 2011). Dari latar belakang diatas maka perlu diadakannya penelitian tentang bagaimana pengaruh pemberian

(21)

fermentasi dedak yang menggunakan EM-4 ke dalam pakan terhadap Persentase dada dan persentase punggung ayam broiler.

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu danTempat

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2018 di Kelurahan Paccerakang Kota Makassar

B. Materi Penelitian

Penelitian ini menggunakan DOC strain cobb ayam pedaging sebanyak 96 ekor dan dipelihara selama 30 hari dengan petakan kandang sebanyak 16 dan masing-masing petak terdiri dari 6 ekor ayam broiler. Bahan pakan yang digunakan pada penelitian ini adalah Butiran BP 11, konsentrat CAB PARAMA, Jagung, Dedak, dan EM-4 yang sudah di fermentasi Sedangkan peralatan yang digunakan yaitu kandang, perlengkapan, makan dan minum, timbangan digital skala 25 kg (matrix), alat suntik, vaksin, dan lampu pijar.

Adapun kandungan nutrisi pakan butiran BP11, CAB PARAMA, dan pakan campuran dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Pakan Butiran BP11

Nutrisi Jumlah max/min Jumlah %

Kadar Air Max 13.0%

Protein 21.0-23.0%

Lemak Min 5.0%

Serat Max 5.0%

Abu Max 7.0%

Calcium Min 0.90%

Phosphor Min 0.60%

Sumber ; PT. Charoen Phokpand

(23)

Tabel 2. Kandungan Konsentrat CAB PARAMA

Nutrisi Jumlah max/min Jumlah %

Air Max 11%

Protein Kasar Min 39%

Lemak Kasar 3 7%

Serat Kasar Max 7%

Abu Max 15%

Kalsium 2,7 3%

Phosphor 1,2 1,7%

Coccidiostat +

Anti Biotik +

Sumber : PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk

Tabel 3.Kandungan Protein Pakan Dan Energi Metabolisme Perlakuan (P0) Yang Digunakan Dalam Penelitian

Bahan Pakan

Jumlah Bahan Pakan (Kg)

Kandungan Protein (%)

Jumlah Kandun gan (%)

Kandungan Metabolisme (Kkal/kg)

Jumlah Kandungan Energi Metabolisme (Kkal/kg)

Jagung* 55 9 4,95 3258,3 1792,065

Konsent rat**

45 39 17,55 2100 945

Dedak ferment asi***

0 12,99 0 4248 0

Jumlah 100 22,5 2737,065

Sumber : * Kandungan Gizi Berdasarkan Wahyu 2006

** PT. Japfa Comffed Indonesia, Tbk

*** Analisis Lab Kimia Makanan Ternak Universitas Hasanuddin

(24)

Tabel 4.Kandungan Protein Pakan Dan Energi Metabolisme Perlakuan (P1) YangDigunakan Dalam Penelitian

Bahan Pakan

Jumlah Bahan Pakan (Kg)

Kandungan Protein (%)

Jumlah Kandungan (%)

Kandungan Metabolisme (Kkal/kg)

Jumlah Kandungan Energi Metabolisme (Kkal/kg)

Jagung* 51 9 4,59 3258,3 1661,733

Konsentr at**

44 39 17,16 2100 924,5

Dedak fermenta si***

5 12,99 0,690 4248 212,4

Jumlah 100 21,75 2808,633

Sumber : * Kandungan Gizi Berdasarkan Wahyu 2006

** PT. Japfa Comffed Indonesia, Tbk

*** Analisis Lab Kimia Makanan Ternak Universitas Hasanuddin Tabel 5. Kandungan Protein Pakan Dan Energi Metabolisme Perlakuan (P2)

Yang Digunakan Dalam Penelitian Bahan

Pakan

Jumlah Bahan Pakan (Kg)

Kandungan Protein (%)

Jumlah Kandungan (%)

Kandungan Metabolisme (Kkal/kg)

Jumlah Kandungan Energi Metabolisme (Kkal/kg)

Jagung* 46 9 4,14 3258,3 1498,818

Konsentr at**

44 39 17,16 2100 924

Dedak fermenta si ***

10 12,99 1,299 4248 424,8

Jumlah 100 22,5 2847,618

Sumber : * Kandungan Gizi Berdasarkan Wahyu 2006

** PT. Japfa Comffed Indonesia, Tbk

(25)

*** Analisis Lab Kimia Makanan Ternak Universitas Hasanuddin Tabel 6.Kandungan Protein Pakan Dan Energi Metabolisme Perlakuan (P3)

Yang Digunakan Dalam Penelitian Bahan

Pakan

Jumlah Bahan Pakan (Kg)

Kandungan Protein (%)

Jumlah Kandungan (%)

Kandungan Metabolisme (Kkal/kg)

Jumlah Kandungan Energi Metabolisme (Kkal/kg)

Jagung* 42 9 3,78 3258,3 1368,486

Konsentrat

**

43 39 16,77 2100 903

Dedak fermentasi

***

15 12,99 1,9485 4248 637,2

Jumlah 100 22,305 2908,686

Sumber : * Kandungan Gizi Berdasarkan Wahyu 2006

** PT. Japfa Comffed Indonesia, Tbk

*** Analisis Lab Kimia Makanan Ternak Universitas Hasanuddin Tabel 7. Hasil Analisis Dedak Fermentasi

Komposisi (%)

Sampel Air

Protein kasar

Lemak kasar

Serat kasar

BETN Abu

Dedak 12.07 12.89 10.67 16.55 48.71 11.19 Dedak

fermentasi

12.07 12.99 10.89 11.82 53.16 11.15

Sumber : Laboratorium Kimia Makan Ternak Universitas Hasanuddin 2018

(26)

C. Desain Penelitian

Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Adapun perlakuan yang digunakan sebagai berikut:

P0 : 0% Dedak Fermentasi P1 : 5% Dedak Fermentasi P2 : 10% Dedak Fermentasi P3 : 15% Dedak Fermentasi

D. Parameter Penelitian

Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah pertambahan bobot badan,konsumsi pakan dan konversi pakan ayam broiler.

1. Persentase (%) dada

2. Persentase (%) punggung

(27)

E. Prosedur Penelitian 1. Fermentasi Dedak

Gambar 1. Cara fermentasi dedak 2. Proses Pemeliharaan

a. Sebelum anak ayam tiba maka kandang terlebih dahulu dilakukan sanitasi dan fumigasi

b. Lampu dinyalakan selama 24 jam

c. Sebelum DOC dibagi ke dalam petak kandang ayam tersebut diberikan air gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi

d. Anak ayam ditempatkan dalam petak kandang sebanyak 16 petak kandang setiap kandang berisi 6 ekor ayam

e. Pada hari ke - 4 dilakukan vaksinasi Dedak

ditimbang

Ditambahkan EM-4

Dicampur

secara merata Fermentasi

selama 3 hari Di angin-anginkan

Di jemur

(28)

f. Pada akhir penelitian (umur 30 hari) dilakukan pemotongan ayam, ayam dipotong melalui vena jugularis.

g. Ayam dicabut bulu, dipotong kaki, dan kepala serta dikeluarkan organ dalam, selanjutnya karkas ditimbang sebagai data berat karkas (data pendukung).

h. Bagian-bagian karkas dipisahkan. Karkas bagian dada dan punggung ditimbang, masing-masing sebagai data berat dada dan berat punggung.

F. Analisis data

Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Anova) berdasarkan dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan program SPSS versi 16, dengan model matematik sebagai berikut :

Model matematik yang digunakan adalah : Y=µ+Ai+Eij

Keterangan;

Y = hasil pengamatan µ = rata-rata keseluruhan

Ai = pengaruh pemberian tepung daun kelor terhadap pertumbuhan ayam broiler dimana (i=1,2,3 dan 4)

Eij = pengaruh kesalahan perlakuan

(29)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persentase Dada

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh data rataan persentase dada ayam broiler dalam penelitian disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Rata-rata Persentase Dada Ayam Broiler (%/ekor/hari) Penelitian

Ulangan Perlakuan

p0(%) p1(%) p2(%) p3(%)

1 33.73 35.95 33.34 32.76

2 33.91 33.67 31.39 30.01

3 34.93 31.88 36.81 30.20

4 27.78 32.68 33.67 26.72

Jumlah 130.35 134.18 135.21 119.69

Rataan 32.59 33.55 33.80 29.92

SD 3.25 1.76 2.24 2.48

Sumber : Data primer yang telah diolah, (2018)

Hasil analisis ragam yang memperlihatkan bahwa penggunaan dedak fermentasi dengan menggunakan EM-4 dalam pakan tidak berpengaruh nyata ( P > 0,05 ) terhadap persentase dada (Lampiran 1A). Hal ini berarti bahwa perlakuan dengan menggunakan dedak fermentasi EM-4 pengaruhnya relatif sama terhadap persentase dada ayam broiler. Hal ini disebabkan karena kandungan protein di dalam pakan perlakuan adalah sama yaitu 22,305% sehingga memberikan pengaruh relatif sama terhadap persentase dada ayam broiler.

(30)

Walaupun secara statistik tidak berpengaruh nyata, akan tetapi pengukuran menunjukkan bahwa penggunaan dedak fermentasi menggunakan EM-4 memiliki berat dada lebih tinggi dibanding dengan tanpa pemberian dedak fermentasi dikarenakan bagian dada adalah tempat pertumbuhan otot paling banyak dibanding tulang. Pertumbuhan otot dibutuhkan protein yang tinggi sehingga berkaitan erat dengan penggunaan dedak fermentasi menggunakan EM-4 yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Hal ini sejalan dengan Haroen (2003) menyatakan bahwa pencapaian dari komponen bobot badan sangat berkaitan dengan bobot karkas.

Rataan hasil penelitian ini yang diberi dedak fermentasi menggunakan EM-4 berkisar 29,92% - 33,80% . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rataan berat dada lebih tinggi dari penelitian Resnawati (2004). Dengan rataan berat dada yang diberi tepung cacing tanah yang berkisar 24,13% – 26,79%. Perbedaan ini disebabkan karena perlakuan yang digunakan dalam penelitian juga berbeda.

Ditinjau dari segi ekonomi pakan, perlakuan P3 mempunyai harga pakan paling rendah dibanding dengan perlakuan yang lainnya. Perhitungan harga pakan dapat dilihat pada tabel 8. Berdasarkan hal tersebut hasil penelitian ini direkomendasikan untuk menggunakan dedak fermentasi dengan menggunakan EM-4 sebanyak 15% ke dalam pakan ayam broiler.

(31)

B. Persentase Punggung

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh data rataan persentase punggung ayam broiler dalam penelitian disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Rata-rata Persentase Punggung Ayam Broiler (%/ekor/hari) Yang Diberi Dedak Fermentasi EM-4

Ulangan Perlakuan

p0(%) p1(%) p2(%) p3(%)

1 43.14 43.75 44.36 46.01

2 39.98 44.87 48.51 50.21

3 45.90 45.55 44.47 45.72

4 41.82 42.56 45.79 44.95

Jumlah 170.84 176.73 183.13 186.89

Rataan 42.71 44.18 45.78 46.72

SD 2.49 1.31 1.93 2.37

Sumber : Data primer yang telah diolah, (2018)

Berdasarkan hasil analisis ragam yang memperlihatkan bahwa penambahan dedak fermentasi EM-4 pada pakan ayam broiler ini terhadap pertambahan persentase punggung tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase punggung (Lampiran 1B). Hal ini berarti bahwa perlakuan dengan menggunakan dedak fermentasi EM-4 pengaruhnya relatif sama terhadap persentase punggung ayam broiler. Hal ini disebabkan bagian punggung yang lebih banyak tumbuh didominasi oleh tulang sehingga perumbuhan otot tidak tumbuh lebih banyak.

Meskipun secara statistik tidak berpengaruh nyata, tetapi jika kita melihat dari hasil pengukuran memperlihatkan bahwa rataan persentase

(32)

punggung menggunakan dedak fermentasi EM-4 lebih tinggi dibanding dengan tanpa menggunakan dedak fermentasi. Hasil ini sejalan dengan soeparno (2009), menyatakan bahwa bagian-bagian tubuh yang banyak tulang seperti sayap, kepala, punggung, leher, dan kaki, persentasenya semakin menurun dengan meningkatnya umur ayam, karena bagian-bagian ini mempunyai pertumbuhan yang konstan pada ayam dewasa.

Rataan hasil penelitian ini yang diberi dedak fermentasi menggunakan EM-4 berkisar 42,71% - 46,72%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berat punggung lebih tinggi dari penelitian Resnawati (2004). Dengan rataan berat punggung yang diberi tepung cacing tanah yang berkisar 23,20% – 23,95%.

Perbedaan ini disebabkan karena perlakuan yang digunakan dalam penelitian juga berbeda.

Ditinjau dari segi ekonomi pakan, perlakuan P3 mempunyai harga pakan paling rendah dibanding dengan perlakuan yang lainnya. Perhitungan harga pakan dapat dilihat pada tabel 8. Berdasarkan hal tersebut hasil penelitian ini direkomendasikan untuk menggunakan dedak fermentasi dengan menggunakan EM-4 sebanyak 15% ke dalam pakan ayam broiler.

(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkana hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pemberian dedak fermentasi menggunakan EM-4 dalam pakan tidak berpengaruh nyata terhadap persentase dada dan perentase punggung pada ayam broiler.

B. Saran

Disarankan pemberian dedak fermentasi menggunakan EM-4 ke dalam pakan ayam broiler sebanyak 15% karena dapat meningkatkan persentase dada ayam broiler.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Bidura, I, G, N, G. 2007. Aplikasi Produk Bioteknologi Pakan Ternak. UPT Penerbit Universitas Udayana, Denpasar.

[CISF] Cibadak Indah Sari Farm. 2008. Super Broiler Jumbo, Jakarta.

Fadilah, 2004. Beternak Ayam Broiler. Jakarta: Penebar Swadaya.

Haroen, U., 2003. Respon Ayam Broiler yang Diberi Tepung Daun Sengon (Albizzia Falcataria) dalam Ransum Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Karkas. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Peternakan 6 (1). Hal 34-41

Iskandar,2002.Bekatul Sereal Padi Kaya Gizi.Kompas Cyber Media.

Mangisah, B. Sukamto dan M.H. Nasution, 2009. Implementasi Daun Eceng Gondok Fermnetasi Dalam Ransum Itik. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Semarang.

Kartasudjana, R. dan E. Suprijatna. 2006. Manajemen Ternak Unggas.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Kurniati, 2000. Perubahan Komposisi Kimia Daun Ubi Kayu Yang Didermentasi Oleh EM-4. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Bengkulu

Lesson, S. & J. D. Summers. 2005. Commercial Poultry Nutrition 3rd Ed.

University of Books, Guelph.

Mangisah, 2009. Kecernaan dan Produk Fermentasi Rumen Kulit Buah Kakao Yang Terfermentasi. Fakultas Peternakan. Universitas Udayana. Bali.

Putrawan,I.D.G.A.,dan T.H.Soerawidjaja. 2007.Stabilisasi dedak padi melalui pemasakan ekstrusif. Jurnal teknik kimia Indonesia. 6(3) Desember 2007;681-688.

Raudati, E. 2000. Pengaruh Penambahan Dedak dan Garam Terhadap Kandungan HCL dan Nutrisi Daging Biji Buah Pucung (Pangium edule) Hasil Fermentasi. Jurnal Peternakan dan Lingkungan, 6 (2): 50-55 Rasyaf, M. 2004. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.

(35)

Rasyaf, M. 2010. Panduan Berternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Bogor.

Resnawati, H .2004. Bobot Potong Karkas, Lemak Abdomen Daging Dada Ayam Pedaging yang Diberi Ransum Menggunakan Tepung Cacing Tanah (Lumbricus rubellus). Balai Penelitian Ternak Bogor.

Sari, I. P. 2009. Pengaruh Penggunaan Nasi Aking Dalam Pakan Terhadap Bobot dan Persentase Karkas, Persentase Bobot Potongan Karkas, Persentase Lemak Abdominal, dan Kadar Lemak Daging Ayam Pedaging. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya, Malang.

Soeparno. (2009). Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan ke-4 Gadja Mada University Press, Yogyakarta.

Sudarso, Y & A. Siriwa. 2007. Ransum Ayam Dan Itik. Cetakan IX. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sukaryana, Y., U. Atmomarsono, V. D.Yunianto, dan E. Supriyatna.2011.

Peningkatan nilai kecernaan protein kasar dan lemak kasar produk fermentasi campuran bungkil inti sawit dan dedak padi pada broiler.

JITP.1(3).

Suprijatna, E., U. Atmomarsono dan R.Kartasudjana. 2005.Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.

Surung M.Y. 2008. Pengaruh Dosis EM-4 Dalam Air Minum Terhadap Berat Badan Ayam Buras. Jurnal Agrisistem. 4(2). 25-30.

Sukaryana. Y., U. Atmomarsono, V. D. Yunianto, E. Supriyatna. 2011.

Peningkatan Nilai Kecernaan Protein Kasar dan Lemak Kasar Produk Fermentasi Campuran Bungkil Inti Sawit dan Dedak Padi Pada Broiler.

JITP, 1 (3): 167-172.

Tobing. V. 2002. Beternak Ayam Broiler Bebas Antibiotika. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Wahyu. J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Yogyakarta. Gadjah mada University Press.

(36)

Daftar Lampiran Lampiran 1

A. Persentase dada

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

dedak permentasi em-4 1 P0 4

2 P1 4

3 P2 4

4 P3 4

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable:p.dada

F df1 df2 Sig.

.413 3 12 .746

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan

Dependent Variable:p.dada

Source

Type III Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Corrected Model 82.189a 3 27.396 1.896 .184 .322

Intercept 37911.984 1 37911.984 2.623E3 .000 .995

Perlakuan 82.189 3 27.396 1.896 .184 .322

Error 173.430 12 14.452

Total 38167.603 16

Corrected Total 255.619 15

(37)

Dependent Variable:p.dada

Source

Type III Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Corrected Model 82.189a 3 27.396 1.896 .184 .322

Intercept 37911.984 1 37911.984 2.623E3 .000 .995

Perlakuan 82.189 3 27.396 1.896 .184 .322

Error 173.430 12 14.452

Total 38167.603 16

a. R Squared = .322 (Adjusted R Squared = .152)

Estimated Marginal Means

dedak permentasi em-4

Dependent Variable:p.dada dedak

permentasi

em-4 Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P0 48.862 1.901 44.721 53.004

P1 50.183 1.901 46.041 54.324

P2 50.732 1.901 46.591 54.874

P3 44.933 1.901 40.791 49.074

B. Persentase punggung

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

dedak permentasi em-4 1 P0 4

2 P1 4

3 P2 4

4 P3 4

(38)

Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:p.punggung

Source

Type III Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Corrected Model 38.139a 3 12.713 3.025 .071 .431

Intercept 32131.459 1 32131.459 7.645E3 .000 .998

Perlakuan 38.139 3 12.713 3.025 .071 .431

Error 50.436 12 4.203

Total 32220.034 16

Corrected Total 88.576 15

a. R Squared = .431 (Adjusted R Squared = .288)

Estimated Marginal Means

dedak permentasi em-4

Dependent Variable:p.punggung dedak

permentasi

em-4 Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P0 42.650 1.025 40.417 44.883

P1 44.152 1.025 41.919 46.386

P2 45.760 1.025 43.527 47.993

P3 46.690 1.025 44.457 48.923

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable:p.punggung

F df1 df2 Sig.

.381 3 12 .769

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan

(39)

Lampiran 2

A. Perhitungan harga pakan

Perlakuan Bahan pakan Jumlah (kg)

Harga bahan pakan/kg/Rp

Jumlah harga pakan (Rp)

P0 Jagung 55 5.500 302.500

Konsentrat 45 8.700 391.500

Total 100 694.000

Harga pakan campuran/kg

6.940

Sumber : Harga pasar bahan pakan pada saat penelitian tahun 2018

Perlakuan Bahan pakan Jumlah (kg)

Harga bahan pakan/kg/Rp

Jumlah harga pakan (Rp)

P1 Jagung 51 5.500 280.500

Konsentrat 44 8.700 382.800

Dedak 5 4.250 21.250

Total 100 684.550

Harga pakan campuran/kg

6.846

Sumber : Harga pasar bahan pakan pada saat penelitian tahun 2018

(40)

Perlakuan Bahan pakan Jumlah (kg)

Harga bahan pakan/kg/Rp

Jumlah harga pakan (Rp)

P2 Jagung 46 5.500 253.000

Konsentrat 44 8.700 382.800

Dedak 10 4.250 42.500

Total 100 678.300

Harga pakan campuran/kg

6.783

Sumber : Harga pasar bahan pakan pada saat penelitian tahun 2018

Perlakuan Bahan pakan Jumlah (kg)

Harga bahan pakan/kg/Rp

Jumlah harga pakan (Rp)

P3 Jagung 42 5.500 231.000

Konsentrat 43 8.700 374.100

Dedak 15 4.250 63.750

Total 100 668.850

Harga pakan campuran/kg

6.689

Sumber : Harga pasar bahan pakan pada saat penelitian tahun 2018

(41)
(42)

RIWAYAT HIDUP

EKO PRABOWO. Lahir di Enrekang pada tanggal 23 Maret 1996. Anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Yunus rajuddin dan Sulfitri. Peneliti

menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar di SD Negeri 41 Enrekang pada tahun 2002.

Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan Pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Enrekang dan lulus pada tahun 2011 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Enrekang yang sekarang berubah menjadi SMA Negeri 2 Enrekang dan selesai pada tahun 2014. Pada tahun 2014 peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi swasta, tepatnya di Universitas Bosowa Makassar (UNIBOS) Fakultas Pertanian Program Studi Peternakan.

Gambar

Tabel                                                 Teks                                          Halaman  a
Tabel                                                 Teks                                          Halaman
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Pakan Butiran BP11
Tabel  3.Kandungan  Protein  Pakan  Dan  Energi  Metabolisme  Perlakuan  (P0)          Yang Digunakan Dalam Penelitian
+6

Referensi

Dokumen terkait