• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Guru yang ingin membuat LKS untuk siswa juga dibatasi dengan pembagian tugas, perlu diingat jika tugas dibuat di sekolah dikhawatirkan akan menimbulkan keramaian. Di daerah pedesaan, mereka mengeluhkan pembatasan kuota dan koneksi internet yang sulit karena latar belakang ekonomi orang tua mereka yang miskin, menyebabkan siswa kesulitan mengakses sumber belajar online.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Upaya Guru

7 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Siswa dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT.. 5) Guru sebagai pembimbing sumber, guru dituntut untuk menunjukkan berbagai sumber yang cocok untuk membantu proses belajar siswa.8. Guru juga dituntut untuk membimbing siswa untuk mengembangkan potensi dirinya agar siswa dapat membangun karakter yang baik bagi dirinya ketika menghadapi kehidupan di masyarakat. e) Guru sebagai pelatih.

Proses Mengajar

Mengajar sudah pasti merupakan kegiatan yang mutlak memerlukan keterlibatan siswa, jika tidak ada siswa atau objek belajar, maka tidak dapat dikatakan sebagai proses mengajar. Pendekatan kelompok terkadang diperlukan dan akan digunakan untuk mempromosikan dan mengembangkan sikap sosial siswa. Pendekatan yang beragam ini menyimpang dari anggapan bahwa kesulitan belajar yang dihadapi setiap siswa berbeda-beda.

Pendekatan pendidikan adalah tindakan, sikap dan perbuatan yang dilakukan guru agar memiliki nilai pendidikan dengan tujuan mendidik siswa agar menjunjung tinggi norma-norma hukum, etika, moral, sosial dan agama. Meskipun pengalaman diperlukan dan dicari sepanjang hidup, tidak semua pengalaman dapat bersifat mendidik, pengalaman tidak dapat dikatakan mendidik jika guru tidak mengarahkan siswa pada tujuan pendidikan dan sebaliknya. Dengan pendekatan ini, siswa terbiasa mengamalkan ajaran agama baik secara individu maupun kelompok dalam kehidupan sehari-hari sehingga memiliki kebiasaan yang baik di kemudian hari.

Pembelajaran di sekolah oleh siswa tidak hanya sekedar mengisi otak, tetapi bermanfaat bagi kehidupan sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Cara penyajian pelajaran berupa pertanyaan yang perlu dijawab, terutama dari guru ke siswa, tetapi bisa juga dari siswa ke guru.

Pembelajaran di Masa Pandemi COVID 19

COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2 yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, China pada tanggal 31 Desember 2019. COVID-19 dapat menimbulkan gejala gangguan pernapasan akut seperti demam di atas 38 °C, batuk dan sesak napas pada manusia. Pada pasien dengan COVID-19 yang parah, dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Tanda dan gejala umum COVID-19 adalah gangguan sistem pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas, sehingga rata-rata masa inkubasi adalah 5-6 hari dan masa inkubasi terlama adalah 14 hari. COVID-19 dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak dekat dan transmisi droplet (percikan cairan saat bersin dan batuk), tetapi tidak melalui udara. Bentuk COVID-19 dilihat melalui mikroskop elektron (cairan pernapasan/swab faring) dan bentuk COVID-19 digambar ulang sebagai virus yang memiliki mahkota.

Namun, ada nilai positifnya, yaitu lebih banyak waktu untuk berkumpul dan mendekatkan ikatan emosional antara anak dan orang tua, dan yang lebih penting, keluarga lebih terlindungi dari paparan COVID-19. 25 Wahyu Aji, “Dampak Covid-19 Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar” (Hero University: Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 No.1, April 2020), hlm.

Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik dirancang untuk menghasilkan pembelajaran yang bermakna dan maksimal dengan mengangkat pengalaman siswa terhadap pembelajaran tersebut. Pembelajaran tematik memberikan keluasan dan kedalaman penerapan kurikulum, memberikan kesempatan yang luas bagi siswa untuk mengemukakan ide-ide baru dalam pendidikan. Pembelajaran tematik didasarkan pada landasan filosofis bahwa siswa memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan yang signifikan dalam kehidupannya karena lingkungan tempat tinggal siswa adalah dunia yang terus berubah.

Dalam pembelajaran tematik, landasan hukumnya terkait dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar30. Pembelajaran tematik memberikan siswa pengalaman langsung, kemudian siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. Dalam pembelajaran tematik, pembagian antar mata pelajaran hendaknya menitikberatkan pada pembelajaran yang bertujuan untuk membahas topik-topik yang paling dekat dengan kehidupan siswa.

Pembelajaran tematik harus mendorong minat dan motivasi siswa untuk belajar dan memiliki banyak kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa tersebut. Pembelajaran tematik harus melibatkan siswa secara aktif dalam pengembangan kreativitas siswa, tetapi juga harus mencapai tujuan.

Penelitian Terdahulu

Dan menjelaskan materi yang kompleks kepada orang tua agar orang tua dapat menjelaskannya kepada siswanya. Saya melihat perubahan kebiasaan dan sikap siswa dengan bertanya kepada masing-masing orang tua siswa dan kemudian melihat evolusi nilai pekerjaan rumah yang diberikan. Apa yang dilakukan orang tua siswa agar anak paham dan paham dengan pembelajaran tematik yang dijelaskan oleh guru.

Ya, metode yang digunakan guru sangat membantu dan bermanfaat bagi orang tua dalam mengajar dan mengawasi siswa yang belajar dari rumah. Upaya guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran tematik siswa kelas 3 sangat penting dan telah dilaksanakan dan dapat dikategorikan baik dilihat dari hasil observasi yang dilakukan aktivitas guru dan peran orang tua dalam proses belajar mengajar. prosesnya, guru memberikan perhatian sebaik mungkin kepada orang tua yang mengalami keterlambatan belajar, guru juga dengan sabar menjelaskan materi yang sulit dipahami orang tua. Guru cukup dalam hal menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dijelaskan, karena pada dasarnya jika tidak menanyakan apa yang siswa atau orang tua tidak mengerti, guru jarang memberikan kesimpulan.

Guru harus bekerja sama dengan orang tua dalam menjaga komunikasi agar dapat memantau perkembangan dan proses belajar siswa setiap saat, dan guru juga menjelaskan materi sebanyak-banyaknya dan tidak memberikan tugas yang terlalu banyak. Sedangkan menurut peneliti sebaiknya orang tua melakukan agar anak dapat memahami dan memahami pembelajaran tematik yang telah dijelaskan dengan banyak membaca materi di buku atau mencari sumber belajar di internet, jika orang tua dapat bermain alat peraga dan juga sering tanyakan apa yang menjadi kendala anak, jika tidak bisa mengajar anak di rumah sebagai wali murid, alangkah baiknya mereka mendatangkan guru les privat untuk anak didiknya.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Kerangka Berpikir

Sistematika Pembahasan

Agar dalam penulisan proposal ini tidak keluar dari ruang lingkup dan mengarah pada inti permasalahan, pembahasan dibagi menjadi beberapa bab yang terdiri dari beberapa sub bab. Bab III Metode Penelitian, yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber penelitian, teknik pengumpulan data, uji validitas dan teknik analisis data.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Sumber Data

Siswa memiliki peran penting dalam kegiatan interaksi edukatif karena siswa dijadikan sebagai subjek dalam semua kegiatan pendidikan dan pembelajaran.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu berlangsung dengan dua pihak, yaitu dengan pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang menjawab pertanyaan.

Teknik Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang didukung dengan metode observasi pada saat wawancara dilakukan.

Teknik Analisis Data

Agar proses belajar mengajar berjalan efektif, sekolah terus mendukung guru dan siswa serta orang tua untuk selalu menjaga pembelajaran semaksimal mungkin, karena dalam hal ini pembelajaran daring sangat diperlukan. Yang bisa saya lakukan hanya satu yaitu dengan bertemu secara individu dengan orang tua setiap 2 kali seminggu, saya mengecek tugas yang diberikan kepada siswa bila ada siswa yang mendapat nilai jelek. Saya bertanya kepada orang tua mereka di mana mereka yang tidak mengerti karena secara tidak langsung di rumah orang tua mengajar anak-anak, saya sangat sedih jika ada siswa yang saya dapatkan nilai di bawah rata-rata, tidak sedikit orang tua juga mengeluh karena kewalahan untuk mengajar anak-anak di rumah, tapi untuk saat ini. Dari penjelasan wali murid di atas dapat saya simpulkan bahwa wali murid sangat teliti dalam mendidik dan membimbing anak, dengan kondisi saat ini peran orang tua seperti ini sangat dibutuhkan oleh semua anak, namun tidak semua orang tua dapat melakukannya. tidak berperan. dari seorang ibu menyusui.

Kendala yang saya hadapi dalam mengerjakan tugas sekolah karena terkadang orang tua saya kurang paham dengan materi yang ada di buku dimana sulitnya bertanya karena tidak ada pembelajaran langsung dengan guru dan jika ingin mencari di internet sinyal jaringan sangat sulit, jadi terkadang saya menjawab sebaik mungkin. Saya memahami materi yang diberikan guru kepada saya melalui penjelasan orang tua saya di rumah dengan mendengarkan baik-baik penjelasan yang ibu saya jelaskan kepada saya, walaupun saya tidak begitu mengerti, tetapi ketika saya menjawab tugas yang diberikan oleh guru, Saya banyak membaca materi di buku tematik dan terkadang saya bertanya kepada sepupu saya dan seringkali saya dan teman saya beberapa kali bekerja dalam kelompok sehingga kami dapat menjawab pertanyaan bersama"65 18. Dan banyak orang tua suka meminta bantuan kerabat dan tetangga untuk membantu anaknya dalam proses belajar.

Guru juga pandai menyusun skenario pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa di masa pandemi COVID-19, dimana guru tetap profesional dalam mengajar walaupun tidak diperbolehkan melakukan kegiatan tatap muka langsung dengan siswa, sehingga sekolah Terpisah dan guru berinisiatif untuk menjelaskan materi dan juga memberikan tugas melalui peran orang tua kepada setiap siswa. Guru pandai memantau perkembangan dan kemajuan belajar siswa selama pandemi Covid-19, dimana setiap minggu guru langsung bertanya kepada orang tua siswa tentang perkembangan dan kemajuan belajar siswa dan menanyakan kesulitan yang dialami orang tua mengalami dalam menghadapinya. dengan siswa di rumah dan terkadang juga memberikan solusi atau jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut. Sedangkan dampak pandemi COVID-19 dirasakan pada proses pembelajaran khususnya mata pelajaran tematik yaitu dampak pada orang tua bawahannya, dampak belajar di rumah juga dirasakan oleh orang tua yang juga memiliki beban tambahan. karena mereka harus menjadi pengajar ke rumah yang mengajar dan mengawasi anaknya saat mengerjakan tugas.

Namun ada nilai positifnya yaitu lebih banyak waktu untuk berkumpul dan lebih eratnya hubungan emosional antara anak dan orang tua.

Tabel 4.2. Jumlah Semua Siswa  Kelas  Jumlah
Tabel 4.2. Jumlah Semua Siswa Kelas Jumlah

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 4.2. Jumlah Semua Siswa  Kelas  Jumlah

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara a dengan tiga Guru Bimbingan n dan Konseling g , wali i kelas VIII B serta tiga orang siswa kelas VIII B MTs Sunan Prawoto pada