• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Penelitian Terdahulu

Sedangkan penelitian penulis mempunyai persamaan dengan penelitian Ahmad Gelora Mahardika, yakni sama-sama mengusut Pasal 27 UU No. 2 Tahun 2020. Sedangkan penelitian penulis dengan penelitian Henny mempunyai persamaan yaitu sama-sama meneliti Pasal 27 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020.

Metodologi Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Sumber Data dan Pendekatan Penelitian
  • Teknik Analisa Data

Teknik pengumpulan bahan hukum yang mendukung dan berkaitan dengan penyajian penelitian ini adalah studi dokumen (studi literatur). Oleh karena peneliti menggunakan pendekatan hukum dalam penelitian ini, maka hal pertama yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan bahan hukum adalah mencari peraturan hukum yang mengatur permasalahan yang sedang dipertimbangkan17.

Sistematika Penulisan Skripsi

KERUGIAN NEGARA DALAM PERATURAN PERUNDANG-

Tuntutan Kerugian Negara pada Hukum Pidana

48 Lihat Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. 50 Lihat Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Analisis kebijakan keuangan pemerintah dan stabilitas sistem keuangan dalam menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 2019 pada Pasal 27 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 jo Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2020.

Implikasi Pasal 27(1) 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020, khusus frasa “tidak merugikan negara”. Sedangkan ketentuan Pasal 27 ayat 1, dalam UU Nomor 2 Tahun 2020 hanya sebatas seluruh biaya yang dikeluarkan bukan merupakan kerugian negara. Pertimbangan lahirnya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pembentukan Perpu Nomor 1 Tahun 2020, khususnya pada Pasal 27 ayat 1, sebagai strategi fiskal.

Masalahnya, penjelasan UU No. 2 Tahun 2020 tidak memuat rumusan itikad baik. Memperhatikan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa Pasal 27(2) UU No. 2 Tahun 2020 mencabut ketentuan lain terkait pengelolaan keuangan negara, yaitu UU No. 17 Tahun 2003. 116 Ahmad Gelora Mahardika, “Potensi Penyimpangan dan Hukum dalam Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 1 Tahun 2020”, Ius Quia Iustum, Vol.

123 Henny Juliani, “Analisis Hukum Kebijakan Keuangan Negara Dalam Menanggulangi Pandemi Covid-19 Dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020”.

Gugatan Kerugian Negara pada Hukum Perdata

Gugatan Kerugian Negara pada Hukum Administrasi Negara dan

Dalam Pasal 1 Ayat 11 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dijelaskan bahwa persidangan. 99 Anton Aulawi, “Penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 Sebagai Strategi Politik Pemerintah Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Keuangan Pemerintah” Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3 Tidak ada. Salah satu poin yang menentukan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 adalah frasa berdasarkan itikad baik pada Pasal 27 ayat

Imunitas pejabat pelaksana ketentuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 khususnya pada Pasal 27 ayat (2) sangat besar dan menjadi indikasi kesewenang-wenangan realisasi keuangan negara di masa pandemi Corona ini. Hal inilah yang menyebabkan adanya hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan undang-undang tersebut dengan undang-undang nomor 2 tahun 2020 tentang pembentukan Perpu nomor 1 tahun 2020. Analisis Pasal 27 UU No. tentang kebijakan keuangan negara dan Perpu Nomor 1 Tahun 2020 Tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan dalam rangka penanganan pandemi penyakit Virus Corona (Covid 19) dalam perspektif Siyasah Dusturiyah.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2020, khususnya Pasal 27 dalam pembuatan peraturan perundang-undangan, memang terkesan terburu-buru, karena adanya urgensi yang mendesak. Aulawi, Anton, “Diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 Sebagai Strategi Kebijakan Pemerintah Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Keuangan Pemerintah” Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan, Vol 3 TIDAK. Juliani, Henny, “Analisis hukum kebijakan keuangan publik dalam menghadapi pandemi Covid-19 melalui peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 1 tahun 2020” Jurnal Hukum dan Manajemen Administrasi, Vol 3 Edisi 2 Juni 2020.

Mahardika, Ahmad Gelora, Potensi Kejanggalan Hukum dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020, Ius Quia Iustum, Vol.

Hirarki Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

Siyasah Dusturiyah

  • Kepala Negara
  • Al-sulthah al-tasyri‟iyah

Oleh karena itu, siyasa dusturiyah merupakan kajian yang penting dalam suatu negara karena menyangkut fundamental suatu negara, yaitu hubungan yang harmonis antara warga negara dengan kepala negara dalam pemenuhan kebutuhannya. Bernard Lewis, menyebutkan delapan gelar yang biasa digunakan umat Islam untuk menunjuk pemegang kedaulatan, yaitu khalifah, imam, amir al-mu'minin, sultan, malik (raja), khan/khaqan, rais dan razim. Taqi al-Din al-Nabhani mempersembahkan enam gelar bagi kepala negara Islam, yaitu khalifah, imam, amir al-mu'minin, hakim al-mu'minin, rais al-mu'minin dan sultan al-mu' mini68 .

Menurut Ibnu Khaldun, kehadiran seorang raja atau kepala negara sebagai mediator, arbiter dan hakim diperlukan agar manusia dapat hidup berdampingan dalam suatu masyarakat atau negara. Nabi dalam menjaga keimanan dan mengatur urusan duniawi Pemimpin negara yang pandai menjaga amanah adalah kepala negara yang bertanggung jawab dan selalu berusaha semaksimal mungkin menunaikan dengan baik segala tugas dan kewajiban yang diberikan kepadanya. Melindungi daerah perbatasan dengan benteng dan kekuatan yang kuat agar musuh tidak menemukan celah untuk menyerbu dan menghancurkan kehormatan atau menumpahkan darah kaum muslimin atau orang-orang yang berdamai dengan kaum muslimin (mu’ahidi).

Salah satu peristiwa monumental yang dialami oleh Mu'az ibn Jabal dalam kehidupan beragamanya ialah perlantikannya sebagai hakim yang diutuskan oleh Rasulullah s.a.w. Menurut penulis, hadis Mu'az di atas menegaskan bahawa dalam konteks penggubalan undang-undang, wajib berijtihad sekiranya terdapat persoalan yang tidak terdapat dalam al-Quran atau hadis Nabi, Mu. az wajib berijtihad, juga menurut penulis berkaitan darurat, jika peraturan belum ada atau belum ada, maka wajib bagi seorang pemimpin sama ada ketua negara atau badan perundangan. berijtihad sebaik mungkin, tidak dibenarkan jika pengurus atau penggubal undang-undang membuat peraturan yang tidak jelas dan menimbulkan kekecohan di kemudian hari jika masih dikuatkuasakan.

Maqâsid Al-Syarî„Ah

Pemeliharaan Agama pada peringkat Dharuriyyat iaitu menjaga dan melaksanakan kewajipan agama yang memasuki peringkat rendah seperti mengerjakan solat lima waktu. Pemeliharaan Agama dalam peringkat Hajiyyat, ia adalah pelaksanaan ketentuan Agama, dengan tujuan untuk menghindari masalah, seperti solat berjamaah dan solat gashar bagi orang yang sedang dalam perjalanan. Pemeliharaan agama dalam peringkat tahsiniyyat, iaitu mengikut petunjuk agama untuk menjaga martabat manusia, sekaligus menyempurnakan menunaikan kewajipan kepada Tuhan.

Jika ini tidak dapat dilakukan, maka ia tidak akan mengancam kewujudan akidah, dan tidak menyusahkan orang yang melakukannya. Menjaga jiwa di peringkat hajiyyat seperti izin berburu binatang dan mencari ikan di laut untuk menikmati makanan yang lazat dan halal. Melindungi keturunan semasa fasa hajiyyat, seperti menetapkan sebutan mahar untuk suami pada masa perkahwinan dan memberinya hak untuk menceraikannya.

Pemeliharaan harta pada tingkat daruriyyat, seperti syariat tentang tata cara memiliki harta dan larangan mengambil harta orang lain dengan cara yang haram, jika aturan tersebut dilanggar maka keberadaan harta tersebut terancam. Jika cara ini tidak dilakukan maka keberadaan aset tidak akan terancam, namun akan menyulitkan masyarakat yang membutuhkan modal.

ANALISIS KEBIJAKAN KEUANGAN NEGARA DAN STABILITAS

Analisis Pasal 27 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Penetapan

Dengan krisis persuasif tersebut, maka berdasarkan UUD 1945, presiden dapat mengeluarkan keputusan pemerintah sebagai pengganti undang-undang yang kemudian disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjadi undang-undang, namun setelah mendapat persetujuan DPR maka UU No. 2 Tahun 2020 justru sebaliknya. UUD 1945 dan bahkan undang-undang setingkat. Pendapat Almawardi mengenai tugas kepala negara di atas, menurut penulis kepala negara mempunyai peranan yang sangat besar dalam penegakan hukum di masyarakat, sesuai dengan awal lahirnya undang-undang no. 2 Tahun 2020 tentang Pembentukan Perpu Nomor 1 Tahun 2020 dimana Perpu merupakan peraturan yang dibuat oleh kepala negara dalam keadaan darurat namun di atas telah dijelaskan pendapat Almawardi bahwa kepala negara menerapkan hukum kepada rakyat agar rakyat tidak bertindak sembarangan dan agar masyarakat tidak melakukan apa yang dilarang. UU No. 2 Tahun 2020 merupakan legitimasi pemerintah dalam menfungsikan dan mengatur masyarakat di masa pandemi corona ini.

Secara tidak langsung Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 mampu mengatur dan membantu perekonomian Indonesia, khususnya kehidupan masyarakat yang mengalami berbagai jenis kesulitan di berbagai sektor. Terkait Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020, menurut penulis, terdapat legitimasi yang kuat dalam menolak mafsada di masyarakat, apalagi ketika keadaan masyarakat sedang mengalami darurat ekonomi dan kesehatan. Analisis kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan dalam rangka menghadapi pandemi virus corona dalam undang-undang nomor 2 tahun 2020 kaitannya dengan Perpu nomor 1 tahun 2020 dari segi prosedur, undang-undang ini telah mengikuti yang diperintahkan UUD 1945, karena keadaan darurat atau berkaitan dengan krisis yang mendesak yaitu pandemi virus corona, mengharuskan presiden mengeluarkan Perpu dan pada sidang berikutnya DPR menyetujui Perpu tersebut menjadi undang-undang.

Analisis kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan dalam rangka menghadapi pandemi virus corona pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 jo Perpu Nomor 1 Tahun 2020 sudah sesuai dengan siyasa dusturiyah, karena tugas kepala negara dan al-sultah al-tasyri'iyah dalam mengambil keputusan cepat dalam keadaan darurat atau mendesak. Mahardika, Ahmad Gelora, “Kemungkinan penyimpangan hukum pada peraturan pemerintah nomor 1 tahun 2020”, Jurnal Hukum Ius Aula Iustum fakultas Hukum, Vol 27, Edisi Mei 2020.

PENUTUP

Saran

Menurut hemat penulis, dalam pembuatan ketentuan peraturan perundang-undangan, khususnya pada tingkat Undang-Undang/Perppu, Presiden bersama DPR yang mempunyai kewenangan membuat Undang-Undang atau Perpu mengkaji secara mendalam apa saja yang dibutuhkan masyarakat agar Undang-Undang atau Perpu dibuat. Al-mawardi, Imam, Al-Ahkam AS-Sulthaniyyah:Hukum Administrasi Negara dalam Syariat Islam, Bekasi: PT Darul Falah, 2013. Makawimbang, Hernold Ferry, Pengertian Menghindari Perbuatan Merusak Keuangan Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi dan Pencucian Uang, Yogyakarta Thafa Media, 2015.

Nugraha Simatupang, Dian Puji, Paradoks Rasionalitas Perluasan Cakupan Keuangan Negara dan Implikasinya Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah, Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011. Soeprapto, Maria Farida Indrati, Ilmu Perundang-undangan : Jenis, Fungsi dan Materi Isi (1 ), Kanisius Udgiver: Yogyakarta, 2007. Ari, Ivan, Perbedaan Asas Permohonan dan Gugatan, tilgængelig på http://www.google.com., (tilgået 20. oktober 2020) .

Gunawan, Siti Rachmawati, “Analisis Kekebalan Hukum Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Keuangan dan Kebijakan Keuangan Sistem Stabilitas Negara dalam rangka penanganan pandemi penyakit Virus Corona 2019 (Covid-19) dan/atau dalam rangka penanganan ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan menjadi undang-undang “Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan, Vol. Nawawi, Andi Abdurrahman, “Ringkasan Gugatan Perdata”, tersedia di http://www.google.com, diakses 19 Oktober 2020.

Referensi

Dokumen terkait

Access to Ombudsman services is free, and the office exists to safeguard the community in its dealings with Australian government agencies by:  correcting administrative deficiencies