PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan dan kegunaan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan efektivitas komunikasi dosen dalam pembelajaran daring melalui aplikasi grup WhatsApp. Melengkapi syarat utama untuk memperoleh gelar sarjana IPS pada Fakultas FUAD Jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Fatmawati. Menambah ilmu pengetahuan, pemahaman dan wawasan penulis dalam bidang pendidikan khususnya bidang komunikasi dan transmisi Islam.
Penelitian Terdahulu
Penelitian Yuyun Linda Wahyuni (2012) yang berjudul Efektivitas Komunikasi Melalui Aplikasi Whatsapp (Studi Grup KPI 2012 tentang Whatsapp di Kalangan Mahasiswa KPI Angkatan 2012), penelitian ini penting karena mengukur seberapa efektif komunikasi Grup KPI 2012 di Whatsapp. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan penggunaan Whatsapp untuk bersosialisasi terutama terdapat pada kelompok KPI 2012 yang ditandai dengan menciptakan dan membangun komunikasi yang efektif, namun intensitasnya lebih rendah pada kelompok KPI yang berarti ada sebagian siswa yang kurang berminat untuk bersosialisasi. untuk berpartisipasi atau menyemangati kelompok KPI 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran media sosial WhatsApp dalam pembelajaran jarak jauh selain komunikasi dan penyampaian pesan dalam materi perkuliahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau dampak penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan aplikasi WhatsApp terhadap hasil belajar siswa.
Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
Dosen
METODE PENELITIAN
Waktu dan lokasi
Penelitian ini dilakukan di kampus UINFAS Bengkulu, sasaran penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2019. Alasan dipilihnya tempat ini karena di kampus ini terdapat kampus Islam. Politik Program Studi Komunikasi Penyiaran (KPI) tentang komunikasi dosen dalam sistem perkuliahan online, menurut menarik penulis penelitian.
Informan Penelitian
Dari kriteria yang telah ditetapkan di atas, peneliti menemukan bahwa informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang mahasiswa program studi KPI UINFAS Bengkulu angkatan 2019, terdiri dari 4 orang perempuan dan 6 orang laki-laki.
Sumber data
Teknik pengumpulan data
Metode ini digunakan ketika subjek (responden) dan peneliti saling berhadapan secara langsung dalam proses memperoleh informasi untuk keperluan data primer36. Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur (terbuka), yang disesuaikan dengan situasi informan dan situasi lokasi wawancara. 36 Mita Rosalita, Wawancara sebagai interaksi komunikasi dalam penelitian kualitatif: Jurnal Ilmu Budaya, Vol 11, No. 2 Februari 2015, hal.71.
Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian 38 Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto dan video yang bersumber dari tokoh masyarakat.
Teknik Analisis data
Merupakan proses seleksi yang menitikberatkan pada penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Bahkan sebelum data benar-benar dikumpulkan dilihat dari kerangka konseptual penelitian, masalah penelitian dan pendekatan pengumpulan data yang dipilih peneliti. Dalam penelitian ini dilakukan proses reduksi data untuk memilih, memilah dan mengolah data yang diperoleh di lapangan untuk selanjutnya dianalisis secara mendalam guna menghasilkan informasi yang benar.
Ini adalah kegiatan ketika kumpulan informasi disatukan, sehingga memberikan kesempatan untuk menarik kesimpulan dan bertindak. Bentuk penyajian data kualitatif dapat berupa teks naratif berupa catatan lapangan, matriks, grafik, jaringan dan diagram. Dalam penelitian ini, penulis menyajikan data kualitatif yang diperoleh di lapangan untuk memberikan gambaran penyajian data penelitian ini dalam bentuk teks naratif yang berkaitan dengan topik penelitian.
Kesimpulan-kesimpulan tersebut juga diverifikasi selama penelitian dengan memikirkan kembali saat menulis, meninjau catatan lapangan, dan meninjau serta bertukar pikiran antar rekan kerja untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif.41. Dalam penelitian ini ditarik kesimpulan untuk memahami makna yang timbul dari data yang dikumpulkan dengan mempertimbangkan kekokohan, kesesuaian dan validitasnya. Kesimpulan akhir tidak hanya diperoleh pada saat proses pengumpulan data, namun juga harus diverifikasi agar dapat dipertanggungjawabkan secara efektif.
Teknik Keabsahan Data
Dimana siswa dapat memahami dengan baik apa yang disampaikan guru pada awal perkuliahan. Terkadang beberapa instruktur kursus menggunakan metode komunikasi yang sulit untuk dipahami, dan juga grup WhatsApp yang digunakan sebagai media pembelajaran sering kali menyebabkan miskomunikasi antara kami dan instruktur ya kak.” 64. Cukup sulit bagi siswa untuk memahami komunikasi tersebut instruktur, tetapi hanya beberapa instruktur saja.
“Yang bikin susah, kadang ada dosen yang gak tahan dengan mahasiswanya yang sedikit kritis ya mbak, jadi kalau ketemu dosen-dosen itu kita lebih banyak dengar aja mbak.” 65. Memang ada dosen yang metode pengajarannya agak sulit saya pahami ya kakak." 68. Ada dosen A yang menggunakan gaya komunikasi yang saya suka, begitu pula sebaliknya kakak" 70.
Ada salah satu dosen yang sangat saya kurang suka mbak, karena cara penyampaian pesannya sangat sulit saya pahami mbak. 74. Kalau saya Kak bisa memahami apa yang disampaikan dosen saat evaluasi pembelajaran, memang ada salah satu dosen yang tidak bisa membuat saya mengerti Kak, karena cara komunikasinya yang kurang baik dan saya kurang suka dengan Kak. ." 75. Kalau saya bisa memahami dengan baik apa yang disampaikan dosen tersebut, namun masalahnya dosen mata kuliah tersebut sangat menyulitkan kita dalam memberikan beberapa tugas, pesan yang disampaikannya terkadang tidak sesuai dengan pemikiran saya, sst.” 76.
Komunikasi yang diberikan dosen cukup baik pada tahap evaluasi pembelajaran, namun ada beberapa dosen mata kuliah yang komunikasinya kurang saya pahami ya kak. Komunikasi yang digunakan dosen juga cukup efektif, pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa. Pada awal perkuliahan, saya tidak merasa kesulitan dengan gaya komunikasi dan pesan-pesan yang disampaikan dosen di awal perkuliahan.
Hanya saja ada guru mata pelajaran yang agak cuek dan aku kurang suka dengan gaya komunikasinya dalam mengajar, Kak." 85. Tapi aku kurang suka dengan guru mata pelajaran B karena dia sangat menyulitkanku, dan dia juga tidak punya toleransi, kakak.” 91. Tapi aku kurang begitu suka dengan guru mata pelajaran B, karena dia sangat menyulitkanku, dan dia juga tidak punya toleransi, Kak." 99.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sejarah Fakultas Ushuluddin adab dan dakwah
Sejarah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) merupakan program studi yang berada di bawah naungan Departemen Dakwah Fakultas. Semula Program Studi KPI berada pada Jurusan Dakwah yang merupakan jurusan pertama yang dibuka setelah IAIN Raden Fatah Lokal Bengkulu menjadi STAIN Bengkulu. Berdasarkan keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 0538 tanggal 28 September 2015 tentang pengangkatan ketua program studi KPI yaitu Bapak. Rahmat Ramdhani M.Sos, I.48 Tahun ini terjadi penurunan dengan jumlah mahasiswa 25 orang yang terdiri dari 1 warga setempat.
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam merupakan wadah kajian ilmu komunikasi yang memiliki kurikulum mata pelajaran yang akan disepakati. Tujuan awal dibukanya prodi KPI adalah untuk mempersiapkan mahasiswa yang ahli secara teoritis dan praktis di bidang komunikasi dan penyiaran Islam, yang berkomitmen dalam dakwah. Menghasilkan sarjana muslim yang memiliki kompetensi akademik dan profesional untuk mengembangkan dakwah Islam dan menerapkan ilmu komunikasi dan penyiaran Islam.
Pada tahun 2017 hingga pertengahan Oktober 2019, Rini Fitria, S.Ag., M.Si menjabat sebagai Ketua Program Studi IPK. Program Studi IPK terus mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang komunikasi dan penyiaran Islam dengan berbagai kegiatan akademik dan non-akademik yang diprakarsai oleh ketua Program Studi IPK 51 3. Penyelenggaraan pendidikan di bidang komunikasi dan penyiaran Islam untuk pembentukannya lulusan yang berkualitas, profesional dan berakhlak mulia.
Menyelenggarakan pengkajian, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan bidang komunikasi penyiaran Islam yang fleksibel, relevan dan kompetitif. Menguasai, mengembangkan dan mengamalkan ilmu komunikasi dan penyiaran Islam yang dijiwai nilai-nilai Islam yang relevan dengan kebutuhan pembangunan bangsa.
Hasil Penelitian
Komunikasi selama perkuliahan cukup baik, beberapa dari dosen justru sedikit kurang baik dan kami kurang memahami apa yang disampaikan oleh sebagian dari kami ya kak. Ada salah satu instruktur mata kuliah yang sangat mempersulit keadaan karena tidak ingin ada keterlambatan saat kehadiran, padahal ada diantara kami yang jaringan internetnya sedang down, mbak." 66. Saya bisa memahami apa yang dimaksud dengan instruktur mata kuliah A. ucapnya, namun saya sulit memahami apa yang disampaikan oleh dosen mata kuliah B karena perkuliahannya kurang terstruktur.
“Saat melaksanakan UTS dan UAS, komunikasi guru seperti pada umumnya, ada yang terlebih dahulu memberikan berbagai perintah dan arahan sebelum melaksanakan UTS dan UAS, ada juga yang langsung memberikan UTS dan UAS tanpa penjelasan dan arahan terlebih dahulu, Kak.” 72. Karena ada guru yang langsung mengajar UTS dan UAS dalam waktu yang sangat singkat tanpa penjelasan, dan penjelasannya kurang serta pesan yang disampaikan tidak efektif, maka kita punya masalah kecil ya adik.” 77. Juga untuk UTS sendiri tergantung gurunya kakak, gurunya cuma sedikit ya kakak.” 78.
UTS dan UAS yang dibawakan sering kali membuat otakku berputar-putar kak, karena tidak terlintas di benakku pun kak.”96. Ada salah satu dosen yang saya tidak suka karena dia tidak toleran terhadap keterlambatan penyerahan UTS dan UAS, padahal keterlambatan itu kadang karena koneksi internet saya yang kurang ya adik.” 97. Mahasiswa dapat menerima dengan baik pesan-pesan yang disampaikan olehnya. dosen dan menimbulkan umpan balik terhadap pesan yang diteruskan.
Kemudian untuk tahap evaluasi juga sama seperti tahap sebelumnya, siswa sudah bisa memahami komunikasi guru, namun memang ada guru di mata kuliah yang agak menyulitkannya, mungkin cara berkomunikasi dan pesan yang disampaikan sulit bagi mereka. menerima. Pesan guru diterima dengan baik dan efektivitasnya cukup baik. Dalam hal ini pesan yang disampaikan tetap dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa meskipun terdapat beberapa kendala dalam melaksanakan perkuliahan.
PENUTUP
Saran
Berdasarkan hasil penelitian efektivitas komunikasi dosen dalam pembelajaran menggunakan grup WhatsApp, ada beberapa saran penulis yang dapat dipertimbangkan dan diteruskan kepada pihak-pihak yang terlibat. Semua dosen harus mampu memberikan pembelajaran dengan mempertimbangkan kondisi dan keadaan mahasiswa saat ini. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Ekonomi, Kebijakan Publik, Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana Pernada Media Group, 2008).
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (PT. Teen Rosdakarya, 2004) Mita Rosalita, Wawancara Sebagai Interaksi Komunikasi dalam Penelitian Kualitatif: Jurnal.