• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Repository IAIN PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Repository IAIN PAREPARE"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

AD DHOMAIR AL MUNFASHIL WA AL MUTTASHIL DALAM AL-QUR'AN SURAH AS SAJADAH ANALISIS BAHASA. Judul Skripsi : Ad Dhomair Al Munfashil wa Al Muttashil dalam Al Quran Surah As Sajadah Analisis Bahasa Nama Mahasiswa : Irma Darwis. Judul Skripsi : Ad Dhomair Al Munfashil wa Al Muttashil dalam Al-Qur'an Surah As Sajadah Sebuah Analisis Bahasa.

Ad Dhomair Al Munfashil wa Al Muttashil dalam Al Qur'an Surah As-Sajadah (Analisis Bahasa (Ilmu Nahwu)). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang Ad Dhomair Al Munfashil wa Al Muttashil dalam Al-Qur'an Surah As-Sajadah (sebuah analisis bahasa (ilmu Nahwu). Artinya, penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan Ad Dhomair Al Munfashil wa Al Muttashil dalam Al-Qur'an Surah As-Sajadah merupakan analisis bahasa, khususnya mengenai Dhomir, kedudukan/I'rob dan maknanya.

Bentuk penulisan Dhomir Al Munfashil Wa Al Muttashil dalam Surah Al-Qur'an As Sayadeh. Tujuan utama Kompendium Ilmu Nahvu adalah untuk memastikan bahasa Arab fasih sehingga Al Qur'an dan.

Rumusan Masalah

Daripada pembentangan di atas, fokus kajian ini ialah: Bentuk tulisan dhomir dalam surah As Sayade dan kedudukan nama dhomir dalam surah As-Sajhde ayat 1-30.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Definisi Istilah

Tinjauan Penelitian Relevan

34; Analisis Kemampuan Mengubah Kata Ganti (Isim Dhomir) Mahasiswa Semester IB Akhwat STIT Darul Fattah Bandar Lampung.” An Naba. Isi majalah ini menjelaskan bagaimana dhomir munfashil, muttashil, adalah kata ganti, jika berbicara tentang kata ganti dalam majalah ini juga berkaitan dengan judul di atas tentang dhomir munfashil dan muttashil sebuah analisis bahasa. Jurnal ini juga membahas tentang perbedaan kalimat dan isme dalam bahasa arab dan mengkhususkan pada surah An-Naba.16.

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah sama-sama menjelaskan dhomir dalam bahasa Arab, namun perbedaan dalam penelitian ini terletak pada pengucapan surah an-Naba, sedangkan penelitian berfokus pada dhomir munfashil dan dhomir muttashil dalam QS. 34; Dhomir (Kata Ganti): Cara cepat menguasai perubahan bentuk Dhomir.” Buku ini menjelaskan bahwa kajian ilmu nahwu adalah isim mabni dalam bentuk dhomir (kata ganti). Dhomir ini menjadi acuan dalam mengubah bentuk kata dalam bahasa Arab, jadi dhomir merupakan bagian yang sangat penting, penting untuk memperdalam ilmu nahwu shorof. 34; Analisis Kemampuan Mengubah Kata Ganti (Isim Dhomir) Mahasiswa Semester IB STIT Darul Fattah Bandar Lampung.” An Naba 2.2 (2019).

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah sama-sama menjelaskan perbedaan dan pembagian dhomir, namun yang membedakan adalah penelitian ini hanya fokus pada dhomir munfashil dan muttashil pada dhomir.

Landasan Teoritis

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, sehingga mengkaji dan mendeskripsikan dhomir (kata ganti) dalam Al-Qur'an. Analisis kebahasaan ini dipersembahkan pada QS As Sajadah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang Dhomir ) ُْيِم َّضلا( dalam Alquran Surah As-Sajadah. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian linguistik yang mengkaji Dhomir ) ُْيِم َّضلا( dalam analisis kebahasaan Alquran Surah As-Sajadah ).

Data primer yang dijadikan acuan utama dalam penelitian ini adalah Al-Qur’an khusus surat as-Sajadah. Surah ini merupakan salah satu dari empat surah dalam Al-Qur'an yang berisi perintah sujud. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti membahas Dhomir Al Munfashil wa Al Muttashil dalam Al Qur'an Surah As Sajadah, analisis kebahasaan.

Maka dapat disimpulkan bahawa dhomir munfashil terdapat 5 ayat dalam al-Quran Surah As Sajadah. Syarifuddin dan Mahyiddin Niuti, Analisis Kata Ganti Nama (Dhomir) dalam Al-Qur'an Surah As-Sajadah dan Kaedah Pembelajarannya.

Gambar 1.1 Bagan Perbandingan Dhomir/Kata Ganti  Jenis-Jenis Dhomir
Gambar 1.1 Bagan Perbandingan Dhomir/Kata Ganti Jenis-Jenis Dhomir

Bagan Kerangka Pikir

Metode Penelitian

Menurut lokasi penelitian dan subjek penelitian yaitu buku yang dikaitkan dengan judul penelitian ini, maka penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, karena data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari dokumen tertulis yaitu Al-Qur'an. Studi pustaka merupakan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan metode pengumpulan data perpustakaan, membaca dan menulis, kegiatan bedah buku, dan sumber referensi umum seperti kitab Nahwu. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai bahan yang ada di perpustakaan.

Dalam hal ini peneliti mengumpulkan seluruh kitab yang berkaitan dengan pembahasan Dhomir ) ُْيِم َّض لا( dalam surat As-Sajadah Al-Qur'an dan menganalisis kalimat-kalimat tersebut dengan mempertimbangkan kitab-kitab kaidah nahwu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini. kemudian dan mendokumentasikan hasil yang diperoleh dalam laporan penelitian.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kitab yang berkaitan dengan pembahasan Dhomir ) ُْيِم َّضلا( didalamnya.Data sekunder adalah data pelengkap yang diperoleh bukan dari tangan pertama melainkan dari tangan kedua , ketiga dan seterusnya.

Seperti buku-buku dalam bentuk digital (Digital Library) yang berkaitan dengan penelitian ini dan diperoleh dengan mencari informasi berbasis website di perpustakaan dan sumber referensi umum, seperti buku-buku nahwu. Agar pembahasan ini dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka data atau informasi yang terkumpul akan diolah berdasarkan metode penelitian kualitatif, karena jenis data yang digunakan juga merupakan data kualitatif deskriptif.

KAJIAN TEORITIS BAHASA ARAB, ILMU NAHWU DAN DHOMIR

Ilmu Nahwu

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa asing yang bisa dikatakan sangat populer karena kekayaan kosakatanya serta keterampilan dalam mempelajarinya yang sangat bervariasi. Tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik secara reseptif maupun produktif. Pembelajaran bahasa Arab bagi non-Arab selama ini sangat dekat dengan pembelajaran tentang kaidah atau tata bahasa.

Dalam konteks ini, pembelajaran kaidah bahasa Arab menjadi penting karena menekankan pada aspek komunikasi lisan dan tulisan. Salah satu pelajaran yang dapat menunjang seseorang dalam memahami kaidah bahasa Arab adalah penggunaan ilmu Nahwu. Ilmu Nahwu merupakan salah satu cabang ilmu dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menentukan hukum akhiran kata.

Dengan demikian, ilmu nahwu merupakan kumpulan berbagai kaidah dalam bahasa Arab yang berfungsi untuk mengetahui bentuk-bentuk kata dan keadaannya ketika masih mufrad (berjumlah satu kata) atau ketika sudah makubak (tersusun). Ilmu nahwu dalam karyanya masih mengedepankan urgensi I'rab, alasannya i'rab merupakan bagian integral dalam pembentukan kalimat bahasa arab, dimana tanpa i'rab sebuah kalimat bahasa arab tidak akan lengkap. Secara istilah Nahwu merupakan kaidah yang menjelaskan bentuk bahasa Arab, baik berdiri sendiri maupun dalam bentuk kalimat.

Sebagai salah satu ilmu terpenting dalam bahasa Arab, ilmu nahwu tidak bisa diabaikan begitu saja karena tanpa ilmu nahwu maka bahasa arab akan menjadi kacau dan susunan kata serta kalimat menjadi tidak teratur. Alasannya i'rab merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembentukan kalimat bahasa arab, dimana tanpa i'rab suatu kalimat bahasa arab tidak akan sempurna, ciri-ciri bahasa arabnya akan hilang jika i'rab tidak sempurna. Ilmu Nahwu merupakan ilmu yang sangat berperan penting dalam memahami segala aspek yang berkaitan dengan bahasa Arab, khususnya Al-Qur’an, hadis Nabi dan kitab-kitab yang menggunakan bahasa Arab.

Contoh: Ali adalah kata dalam bahasa Indonesia dan disebut kalimat dalam bahasa Arab. Pengertian jamak dalam bahasa Arab adalah rangkaian dua kalimat atau lebih yang menyampaikan suatu maksud atau maksud. Dalam bahasa Indonesia susunan beberapa kata yang digabungkan menjadi satu disebut dengan kalimat, sedangkan dalam bahasa Arab disebut dengan bilangan.

Dhomir

Al-Qur'an telah mendapat perhatian yang besar daripada umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW sehingga kini. Perhatian kepada Al-Quran adalah pernyataan yang diakui sejarah dalam perlindungan kitab yang paling mulia. Surah ini dinamai surah As-Sajadah karena di dalamnya Allah berfirman tentang sifat orang-orang mukmin yang bertakwa dan jika mereka mendengar Al-Qur’an yang agung, “mereka segera menyungkur sambil bertasbih dan memuji Tuhannya, dan selain itu mereka tidak bangga".

Surah ini adalah salah satu daripada empat surah Al-Quran yang mengandungi perintah sujud. Terdapat banyak kaedah yang digunakan oleh ulama al-Quran untuk mengkaji kandungan dan mesej yang terkandung dalam al-Quran. Mengutamakan mensucikan Allah dengan mengagungkan-Nya sebagaimana bunyi ayat di atas adalah adat al-Quran dan As-Sunnah.

Pada asasnya, ayat-ayat dalam al-Quran boleh dijelaskan kepada ayat Makkiyah57 dan Madaniyah58, ayat berdasarkan tema, tempoh dan sebagainya. Ayat sajadah adalah ayat-ayat al-Qur'an tertentu yang apabila dibaca atau didengar oleh seseorang, dianjurkan untuk melakukan sujud dan zikir, baik dalam shalat maupun di luar shalat. 67 Abu Muhammad Rizbihan bin Abi al-Nashr al-Baqli al-Syrazi, 'Arais al-Bayanfi Haqiq al-Qur'an (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2008), jld. 3, hlm.

Hadits ini juga berbeda yang menjelaskan bahwa ayat Sajdah dalam Al-Qur'an ada lima belas, yaitu Hadits Ibnu Majah No. Surat As-Sajadah diawali dengan pengukuhan Al-Qur'an tanpa keraguan sedikit pun sebagai kitab Allah. pada Rasulnya Muhammad Shallallahu 'alayhi wa Sallam diturunkan, membenarkan wacana Nabi Muhammad Shallallaahu. 73 Moh Jazuli, “Ayat Doa Doa dalam Al-Quran, Perspektif Fenomenologis,” Jurnal Pemikiran dan Sains Islam 3, no.

Surah ini adalah salah satu daripada 29 surah yang bermula dengan huruf-huruf pendek yang selepas itu Al-Quran dimuliakan. Ayat-ayat doa adalah beberapa ayat al-Quran yang apabila membaca dianjurkan untuk melakukan keletihan dan bacaan bagi orang yang membaca dan. Abu Daud dalam perbincangan solat, bab: Pembahagian bab sujud dan bilangan tempat sujud dalam al-Quran.

82 Quraish Syihab, Peraturan Tafsir, Syarat, Ketentuan dan Peraturan Yang Perlu Anda Ketahui untuk Memahami Ayat-ayat Al-Quran (Tangerang: Lentera Hati, 2013), 61. 86 Imam Abi al-Fida' al-Hafidz Ibn Katsir ad- Damsyiqi, Tafsir al-Qur'anul adzim, jilid 4, hlm. Mengenai ayat-ayat yang termasuk dalam dhomir Al Munfashil wa Al Muttashil dalam Al-Qur'an surah As-Sajadah, analisis bahasa adalah sebagai berikut.

Salah satu kegunaan Dhomir dalam al-Quran ialah meringkaskan kalimat, sehingga tanpa mengulangi ayat tersebut, makna ayat yang diinginkan tercapai.

Gambar

Gambar 1.1 Bagan Perbandingan Dhomir/Kata Ganti  Jenis-Jenis Dhomir
Gambar 1.2 Bagan Contoh Dhomir munfashil ketika berada di awal kalimat.
Gambar 1.3 Bagan Contoh  Dhomir muttashil ketika berada diakhir kalimat. 24 c)  Dhomir Mustatir
Gambar 1.4 Bagan Kerangka pikir SURAH AS-SAJADAH

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab IV, dengan seluruh hasil analisis persyaratan analisis data yang meliputi uji validitas,