• Tidak ada hasil yang ditemukan

Add On Skripsi Secara astronomis terletak antara 0°3’15” sampai dengan 0°12’30” LU dan 102°19’40” sampai dengan 102°22’30” BT di sepanjang daerah aliran Sungai Kampar

N/A
N/A
Stella Oh

Academic year: 2023

Membagikan "Add On Skripsi Secara astronomis terletak antara 0°3’15” sampai dengan 0°12’30” LU dan 102°19’40” sampai dengan 102°22’30” BT di sepanjang daerah aliran Sungai Kampar"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Stella Oh

NIM : 1906112146

Program Studi : Agroteknologi

Jurusan : Agroteknologi

Judul Skripsi :Evaluasi Kesesuaian Lahan Gambut untuk Tanaman Kelapa Sawit di

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1.

Skripsi yang saya ajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pertanian Universitas Riau bebas dari tindakan plagiat dan telah disesuaikan dengan kaidah ilmiah, norma akademik dan norma hukum sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

2.

Bilamana terbukti dan terdapat tindakan plagiat maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Pekanbaru, September 2023 Yang memberi pernyataan

STELLA OH NIM. 1906112146

(2)

LAND EVALUATION

(3)

RIWAYAT HIDUP

Stella Oh, lahir di Pekanbaru, Provinsi Riau pada tanggan 30 Januari 2002. Lahir dari pasangan M. Oh Choon Kee dan Eni Rukinah yang merupakan anak tunggal.

Pada tahun penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 006 Pangkalan Kerinci dan tamat pada tahun. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMPS IT At-Taqwa Pangkalan Kerinci dan tamat pada tahun. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci dengan mengambil Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan tamat pada tahun 2019. Pada tahun 2019, penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) diterima menjadi mahasiswa pada Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pada tanggal sampai dengan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegrasi Abdimas UNRI pada lokasi pengabdian di Desa Teratak, Kabupaten Kampar. Pada tanggal dinyatakan lulus sebagai Sarjana Pertanian setelah berhasil mempertahankan skripsi di depan dosen penguji ujian komprehensif dengan judul skripsi “Evaluasi Kesesuaian Lahan Gambut untuk Tanaman Kelapa Sawit di “ di bawah bimbingan Dr. Besri Nasrul, S.P., M.Si dan Dr. Ir. Wawan, M.P dengan prestasi

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis persembahkan kepada ;

(5)

Lampiran 1. Prosedur analisis pengamatan sifat tanah di laboratorium

1. Pengamatan pH tanah

Analisis pH tanah dilakukan di laboratorium dengan cara ditimbang 10 g contoh tanah sebanyak dua kali, masing-masing dimasukkan ke dalam botol kocok, ditambah 50 ml air bebas ion ke botol yang satu (pH H2O) dan 50 ml KCl 1 M ke dalam botol lainnya (pH KCl). Dikocok dengan mesin pengocok selama 30 menit. Suspensi tanah diukur dengan pH meter yang telah dikalibrasi menggunakan larutan sangga pH 7,0 dan pH 4,0. Laporkan nilai pH dalam satu desimal.

2. Pengamatan KTK dan Kejenuhan Basa

Cara kerjanya yaitu ditimbang 2,5 g contoh tanah ukuran >2 mm lalu dicampur kurang lebih 5 g pasir kuarsa. Dimasukkan ke dalam tabung perkolasi yang telah dilapisi berturut-turut dengan filter pulp dan pasir terlebih dahulu (filter pulp digunakan seperlunya untuk menutup lubang pada dasar tabung, sedangkan pasir kuarsa sekitar 2,5 g) dan lapisan atas ditutup dengan penambahan 2,5 g pasir. Ketebalan setiap lapisan pada sekeliling tabung diupayakan supaya sama. Siapkan pula blanko dengan pengerjaan seperti contoh tapi tanpa contoh tanah. Kemudian diperkolasi dengan amonium asetat pH 7,0 sebanyak 2 x 25 ml dengan selang waktu 30 menit. Filtrat ditampung dalam labu ukur 50 ml, diimpitkan dengan amonium asetat pH 7,0 untuk pengukuran kationdd: Ca, Mg, K, dan Na (S). Tabung perkolasi yang masih berisi contoh diperkolasi dengan 100 ml etanol 96% untuk menghilangkan kelebihan amonium dan perkolat ini dibuang.

(6)

Sisa etanol dalam tabung perkolasi dibuang dengan pompa hisap dari bawah tabung perkolasi atau pompa tekan dari atas tabung perkolasi. Selanjutnya diperkolasi dengan NaCl 10% sebanyak 50 ml, filtrat ditampung dalam labu ukur 50 ml dan diimpitkan dengan larutan NaCl 10%. Filtrat ini digunakan untuk pengukuran Kapasitas Tukar Kation dengan cara destilasi.

Pengukuran kationdd (Ca, Mg, K, Na) dilakukan dengan cara perkolat NH4- Ac (S) dan deret standar K, Na, Ca, Mg masing-masing dipipet 1 ml ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 9 ml larutan La 0,25% dan dikocok hingga homogen. Diukur dengan SSA cara absorpsi (untuk Ca dan Mg) dan cara emisi (untuk K dan Na) menggunakan deret standar sebagai pembanding.

Pengukuran Kapasitas Tukar Kation dilakukan dengan cara destilasi langsung yang dikerjakan seperti penetapan N-Kjeldahl tanah. diisi tabung perkolasi (setelah selesai tahap pencucian dengan etanol) dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu didih. Digunakan air bebas ion untuk membilas tabung perkolasi. Ditambahkan sedikit serbuk batu didih dan air bebas ion hingga setengah volume labu. Disiapkan penampung untuk NH3 yang dibebaskan yaitu erlenmeyer yang berisi 10 ml asam borat 1% yang ditambah tiga tetes indikator Conway (berwarna merah) dan dihubungkan dengan alat destilasi. Dengan gelas ukur, tambahkan NaOH 40% sebanyak 10 ml ke dalam labu didih yang berisi contoh dan secepatnya ditutup. Didestilasi hingga volume penampung mencapai 50–75 ml (berwarna hijau). Destilat dititrasi dengan H2SO4 0,050 N hingga warna merah muda. Dicatat volume titar contoh (Vc) dan blanko (Vb). Selanjutnya dicari nilai Kationdd, Kapasitas Tukar Kation, dan Kejenuhan Basa menggunakan perhitungan berikut:

(7)

S = (ppm kurva/bst kation) x ml ekstrak/1.000 ml x 1.000 g (g contoh)-1 x 0,1 x fp x fk

S = (ppm kurva/bst kation) x 50 ml (1.000 ml)-1 x 1.000 g (2,5 g)-1 x 0,1 x fp x fk

S = (ppm kurva/bst kation) x 2 x fp x fk

T =(Vc - Vb) x N H2SO4 x 0,1 x 1.000 g (2,5 g)-1 x fk

= (Vc - Vb) x N H2SO4 x 40 x fk

KB = S/T x 100 %

Keterangan :

ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar dengan pembacaannya setelah dikoreksi blanko.

0,1 = faktor konversi dari mmol ke cmol

bst kation = bobot setara: Ca : 20, Mg: 12,15, K: 39, Na: 23 fp1 = faktor pengenceran (10)

fp2 = faktor pengenceran (20)

fk = faktor koreksi kadar air = 100/(100 – % kadar air) S = jumlah basa-basa tukar (cmol(+) kg-1)

T = kapasitas tukar kation (cmol(+) kg-1)

3. Pengamatan C-Organik Loss on Ignition

Cara kerja perhitungan kadar C-Organik yaitu ditimbang dengan teliti 5,0000 g contoh di dalam cawan porselen dan dimasukkan ke dalam tanur. Mula- mula diabukan pada suhu 300°C selama 1,5 jam dan selanjutnya pada suhu 550- 600°C selama 2,5 jam. Tanur dimatikan dan dibiarkan semalam. Didinginkan contoh dalam desikator dan ditimbang.. Selanjutnya dicari nilai kadar abu, kadar bahan organik, dan kadar C-Organik menggunakan perhitungan berikut :

Kadar abu (%) = W2 / W x fk x fki x 100 Kadar bahan organik (%) = (W-W2) / W x fk x fki x 100 Kadar C-organik (%) = kadar bahan organik x 0,58 Keterangan :

W2 = berat abu dalam gram W = berat contoh dalam gram

Fk = faktor koreksi bahan ikutan = (100 - % bahan ikutan)/100 Fki = faktor koreksi kadar air = 100/(100 – % kadar air)

0,58 = faktor konversi bahan organik ke karbon

(8)

4. Pengamatan N-total Metode Kjeldahl

Cara kerja pengamatan N-total yang pertama yaitu destruksi contoh, ditimbang 0,5 contoh tanah g dengan ukuran tanah <0,5 mm lalu dimasukan ke dalam tabung digest. Ditambahkan 1 g campuran selen dan 3 ml asam sulfat pekat, didestruksi hingga suhu 350oC (3-4 jam). Destruksi selesai bila keluar uap putih dan didapat ekstrak jernih (sekitar 4 jam). Tabung diangkat, didinginkan dan kemudian ekstrak diencerkan dengan air bebas ion hingga tepat 50 ml. Dikocok sampai homogen, dibiarkan semalam agar partikel mengendap. Ekstrak digunakan untuk pengukuran N dengan cara destilasi.

Cara kerja pengukuran N dengan destilasi yaitu dipindahkan secara kualitatif seluruh ekstrak contoh ke dalam labu didih (digunakan air bebas ion dan labu semprot). Ditambahkan sedikit serbuk batu didih dan aquades hingga setengah volume labu. Disiapkan penampung untuk NH3 yang dibebaskan yaitu erlenmeyer yang berisi 10 ml asam borat 1% yang ditambah 3 tetes indikator Conway (berwarna merah) dan dihubungkan dengan alat destilasi. Dengan gelas ukur, ditambahkan NaOH 40% sebanyak 10 ml ke dalam labu didih yang berisi contoh dan secepatnya ditutup. Didestilasi hingga volume penampung mencapai 50–75 ml (berwarna hijau). Destilat dititrasi dengan H2SO4 0,050 N hingga warna merah muda. Catat volume titar contoh (Vc) dan blanko (Vb), lalu dicari kadar nitrogen dengan perhitungan sebagai berikut :

Kadar nitrogen (%) = (Vc - Vb) x N x bst N x 100 mg.contoh-1 x fk

= (Vc - Vb) x N x 14 x 100 500-1 x fk

= (Vc - Vb) x N x 2,8 x fk Keterangan :

Vc,b = ml titar contoh dan blanko

(9)

N = normalitas larutan baku H2SO4

14 = bobot setara nitrogen 100 = konversi ke %

fk = faktor koreksi kadar air = 100/(100 – % kadar air)

5. Pengamatan P2O5 dan K2O Ekstrak HCl 25%

Cara kerja pengamatan P dan K dengan ekstrak HCl 25% yaitu ditimbang 2,000 g contoh tanah ukuran <2 mm, dimasukkan ke dalam botol kocok dan ditambahkan 10 ml HCl 25%. Selanjutnya dikocok dengan mesin kocok selama 5 jam dan dimasukan ke dalam tabung reaksi dibiarkan semalam atau disentrifus.

Pipet 0,5 ml ekstrak jernih contoh ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan 9,5 ml air bebas ion (pengenceran 20x) dan dikocok. Dipipet 2 ml ekstrak contoh encer dan deret standar masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 10 ml larutan pereaksi pewarna P dan dikocok. Dibiarkan selama 30 menit, lalu ukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 889 nm. Untuk kalium, ekstrak contoh encer dan deret standar K diukur langsung dengan alat SSA secara Emisi. Kadar P dan K potensial dicari menggunakan perhitungan berikut :

Kadar P potensial (mg P2O5 100 g-1)

= ppm kurva x (ml ekstrak/1.000 ml) x 100 g (g contoh)-1 x fp x (142/190) x fk

= ppm kurva x 10/1.000 x 100/2 x 20 x 142/190 x fk

= ppm kurva x 10 x 142/190 x fk Kadar K potensial (mg K2O5 100 g-1)

= ppm kurva x 10 x 94/78 x fk Keterangan :

ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret s tandar dengan pembacaannya setelah dikoreksi blanko.

fk = faktor koreksi kadar air = 100/(100 – % kadar air) fp = faktor pengenceran (20)

142/190 = faktor konversi bentuk P2O4 menjadi P2O5

(10)

94/78 = faktor konversi bentuk K menjadi K2O

6. Pengamatan kadar serat

Cara kerja pengamatan kadar serat yaitu contoh tanah gambut direndam dalam air dan kemudian sekitar 100 ml dikeringkan dengan cara menggulungnya dengan kertas saring (diperas bila perlu). Contoh tanah yang padat tapi jenuh air diaduk homogen untuk penetapan kadar serat. Contoh dimasukkan ke dalam alat injeksi dan diukur sebanyak 10 ml. Ditekan seperlunya agar tidak ada rongga udara. Kemudian dipindahkan ke atas ayakan 100 mesh dan disaring basah dengan guyuran air yang merata. Saringan digoyangkan secara perlahan dan pengayakan selesai bila air yang keluar sudah jernih. Dipindahkan contoh tanah yang tersisa ke atas kertas saring dan digulung untuk mengeluarkan sisa air.

Diukur volume sisa contoh dengan alat injeksi (serat tidak diremas). Sisa contoh dipindahkan lagi ke atas saringan dan lakukan pengayakan basah dengan pengadukan menggunakan pengaduk yang diberi lembar karet. Pengayakan selesai bila air yang mengalir di bawah saringan sudah jernih. Diukur volume sisa contoh dengan alat injeksi (serat diremas) dan dicari kadar seratnya menggunakan perhitungan berikut :

Kadar serat (%) = volume sisa contoh / volume contoh asal x 100

Referensi

Dokumen terkait