• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI SINTA NURDIANA - IAIN Repository - IAIN Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI SINTA NURDIANA - IAIN Repository - IAIN Metro"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Nilai liabilitas jangka pendek pada PT Bank Syariah Mandiri juga mengalami peningkatan yang signifikan, terbukti dengan jumlah liabilitas jangka pendek tahun 2015-2018 lebih tinggi dibandingkan tahun 2014. Terjadi penurunan aset lancar dibandingkan liabilitas jangka pendek sebagai akibatnya bank tidak dapat memenuhi kewajibannya. Menurunnya perkembangan nilai persentase likuiditas bank tersebut menyebabkan terjadinya krisis kepercayaan di antara berbagai pihak yang turut andil dalam kelancaran kegiatan perbankan.

Batasan Masalah

Penelitian yang akan dilakukan adalah mengukur Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR) dan Cash Ratio. Analisis Current Ratio (CR), Quik Ratio (QR), dan Cash Ratio PT.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan pemahaman kinerja keuangan berdasarkan analisis tingkat kesehatan bank syariah ditinjau dari rasio likuiditas. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa penelitian yang akan dilakukan dengan judul “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah Mandiri Tahun 2014-2018 Ditinjau dari Rasio Likuiditas” belum pernah diteliti di IAIN Metro. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan PT Bank Syariah Mandiri tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 yaitu berupa: Laporan Posisi Keuangan (Neraca).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa total aktiva lancar PT Bank Syariah Mandiri tahun 2014 dapat memenuhi standar perbankan atau dalam keadaan likuid. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa total aktiva lancar tanpa memperhitungkan saham pada PT Bank Syariah Mandiri dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 dapat dikatakan dalam keadaan likuid atau cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo tepat waktu.

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Tingkat Kesehatan Bank
  • Aturan Kesehatan Bank
  • Cakupan Penilain Kesehatan Bank
  • Likuiditas
    • Pengertian Likuiditas
    • Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Faktor Likuiditas
  • Keterkaitan Antara Tingkat Kesehatan Bank dan Rasio Likuiditas
  • Kerangka konseptual Penelitian
  • Hipotesis Penelitian

Tingkat kesehatan perbankan adalah kemampuan bank untuk melaksanakan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku. Bank diharapkan menjaga tingkat kesehatan Bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan aspek lain yang berkaitan dengan usaha Bank, serta wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 24 Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.

9/1/PBI/2007 Sistem Penilaian Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah Pasal 3. 2) Kemampuan modal inti dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) untuk memastikan risiko penurunan nilai merupakan hubungan pendukung. 28 Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 Sistem Pemeringkatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah Pasal 3 Rasio likuiditas atau disebut juga rasio modal kerja adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid suatu perusahaan.

Keterkaitan Tingkat Solvabilitas Bank dengan Rasio Likuiditas Tingkat kesehatan bank syariah merupakan kepentingan semua orang. Tingkat kesehatan bank syariah menjadi kepentingan semua pihak terkait, termasuk Bank Indonesia. Tingkat solvabilitas bank merupakan hasil penilaian kualitatif terhadap berbagai aspek yang mempengaruhi kondisi atau kinerja bank dengan menilai faktor keuangan dan manajerial.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Devinisi Operasional Variabel Penelitian
    • Variabel Bebas
    • Variabel Terikat
  • Teknik Pengambilan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
    • Teknik Pengambilan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini diperoleh data sekunder dari laporan keuangan PT Bank Syariah Mandiri periode 2014-2018 dan buku-buku seperti: Analisis Laporan Keuangan (Kasmir), Analisis Laporan Keuangan (Mia Lasmi), Hukum Perbankan Syariah dan yang lain. Bank Syariah Mandiri diaudit dan dipublikasikan di website www.ojk.go.id. Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 25 Oktober 1999, dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur BI No.

Setelah diresmikan dan diakui secara hukum, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi pada Senin 25 Rajab 1420 H atau 1 November 1999. Tingkat kesehatan bank syariah merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui kondisi perkembangan bank syariah saat ini dan yang akan datang berdasarkan penilaian faktor. CAMEL, yaitu: modal, kualitas aset, manajemen, laba, dan likuiditas. Dengan faktor likuiditas, bank syariah dapat mengetahui kemampuan bank tersebut untuk memenuhi kewajiban dalam jangka pendek.

Rasio likuiditas merupakan indikator kemampuan bank syariah untuk membayar seluruh kewajiban keuangan jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Berdasarkan pemaparan materi pada halaman 47 sampai dengan 48 dapat dianalisis bahwa hasil perhitungan rasio likuiditas PT Bank Syariah Mandiri tahun 2014 sebesar 10% termasuk dalam peringkat 4 dalam kategori tidak sehat, dan dari tahun 2015 sampai 2018 menurun. dengan 1% dan juga termasuk dalam peringkat 5 kategori tidak sehat. Secara garis besar keadaan kesehatan PT Bank Syariah Mandiri dilihat dari penilaian solvabilitas bank yang meliputi penilaian faktor CAMEL terutama faktor likuiditas (liquidity) komponen likuiditas yaitu kemampuan aktiva lancar, kas dan persediaan untuk memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek Dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 dapat dikatakan sehat, hal ini sesuai dengan hasil perhitungan dan analisis Quick Ratio yang pengaruhnya paling besar terhadap solvabilitas bank matriks penilaian, menunjukkan bahwa hasil perhitungan setiap tahun berada pada peringkat 2 dengan kategori sehat, yang berarti mencerminkan keadaan dimana bank memiliki likuiditas yang cukup.

Meskipun dalam keadaan sehat, terdapat beberapa aset lancar yang mengalami penurunan, antara lain: kas, piutang usaha, pendapatan margin dagang dan piutang sewa, yang mempengaruhi hasil perhitungan rasio pada faktor likuiditas PT Bank Syariah. Mandiri tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 dalam kategori sehat. Bagi perusahaan, tingkat likuiditas PT Bank Syariah Mandiri berada dalam kondisi yang sangat buruk, sehingga diperlukan tindakan manajemen untuk melakukan koreksi dan perbaikan sesegera mungkin jika terjadi ketidaksesuaian aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek setiap tahunnya. . Yunanto Adi Kusumo, “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Pendekatan PBI No. 9/1/PBI/2007)” Jurnal Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan Penerbit La Riba) Vol.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia didorong oleh 4 (empat) alasan utama, yaitu: Pertama, adanya keinginan sebagian masyarakat untuk melakukan transaksi perbankan atau kegiatan ekonomi secara umum yang sejalan dengan nilai dan prinsip syariah, apalagi bebas riba. Kedua, adanya manfaat sistem operasional dan produk perbankan syariah yang antara lain mengedepankan pentingnya moralitas, kewajaran dan transparansi dalam kegiatan operasional perbankan syariah. Bank Syariah Mandiri memiliki 773 kantor cabang di seluruh provinsi Indonesia, mempekerjakan 182.156 ATM (ATM BSM, ATM Mandiri, ATM Bersama, termasuk ATM Mandiri dan ATM BSM, ATM Prima, dan MEPS) dan 16.648 orang (per September 2016).60.

Bank Syariah Mandiri memperoleh sejumlah penghargaan selama tahun 2017, antara lain penghargaan sebagai TOP CSR Award 2017 kategori TOP CSR Improvement 2017 pada tanggal 5 April 2017 yang diberikan oleh Majalah Business News Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Manajemen (KNKG) dan Asosiasi CSR Indonesia.

Deskripsi Data Variabel Penelitian

Terlihat bahwa persentase current ratio quick ratio pada tahun 2014 sebesar 13,23 kali dibandingkan dengan current ratio quick ratio dari tahun 2015 ke tahun 2018 terjadi penurunan yang cukup rendah yaitu sebesar 1,18 menjadi 1,21 kali. pergerakan persentase Rasio kas tahun 2014 sebesar 10% dibandingkan dengan rasio likuiditas, dari tahun 2015 ke tahun 2018 terjadi penurunan yang cukup rendah yaitu sebesar 1%. Maka dalam kondisi tersebut bank dikatakan dalam kondisi tidak sehat karena tidak memenuhi persyaratan standar rata-rata perbankan.

Tingkat Kesehatan Bank PT Bank Syariah Mandiri Berdasarkan

  • Perhitungan dan Analisa Current Ratio
  • Perhitungan dan Analisa Quick Ratio
  • Perhitungan dan Analisa Cash Ratio

Dari grafik di atas terlihat pergerakan persentase current ratio (CR) sebesar 13,23 kali pada tahun 2014 dan mengalami penurunan yang signifikan dari 1,18 kali menjadi 1,21 kali pada tahun 2015 ke tahun 2018. Tingkat rasio ini juga menunjukkan keadaan likuid perusahaan pada tahun 2014 yang berarti perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo dengan aktiva jangka pendek. Namun sejak tahun 2015 hingga 2018, kondisi perusahaan tidak likuid yang berarti aset lancar perusahaan tidak mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Hal-hal yang berkontribusi terhadap penurunan aset lancar antara lain: Piutang Istishna sebesar 38 miliar atau 100% pada tahun 2014, turun signifikan sebesar 400 juta menjadi 11 miliar atau 1% hingga 17% pada tahun 2015 ke 2018. Dan juga piutang sewa pos sebesar 88 miliar atau 100% pada tahun 2014, dari tahun 2015 ke 2018 turun sebesar 1 miliar menjadi 18 miliar atau dari 1%. Namun pada tahun berikutnya yaitu dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 bank tidak dapat memenuhi standar perbankan atau berada dalam keadaan tidak likuid, hal ini disebabkan oleh penurunan pos-pos aset lancar yaitu piutang istishna', pendapatan margin istishna' dan piutang sewa. .

Grafik di atas menunjukkan bahwa pergerakan persentase rasio cepat (QR) sebesar 13,23 kali pada tahun 2014, dengan penurunan yang signifikan antara tahun 2015 dan 2018 dari 1,18 kali menjadi 1,21 kali. Dan juga dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018, kondisi perusahaan dalam keadaan likuid yang artinya ekuitas aktiva lancar perusahaan tanpa memperhitungkan persediaan cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo tepat waktu. Namun berdasarkan laporan posisi keuangan (neraca) yang dipublikasikan pada lampiran halaman 67-78, terdapat beberapa pos aktiva lancar yang mengalami penurunan, antara lain: piutang istishna' tahun 2014 sebesar 38 miliar atau 100% menunjukkan penurunan yang signifikan pada tahun 2015 hingga 2018 sebesar 400 juta.

Selain itu, pos pendapatan margin istishna juga mengalami penurunan sebesar 3 miliar atau 100% pada tahun 2014, dari tahun 2015 ke 2018 sebesar 136 juta menjadi 419 juta atau turun sebesar 4%. Hal ini terlihat dari penurunan peringkat dari peringkat 1 (sangat sehat) pada tahun 2014 menjadi peringkat 3 (cukup sehat) pada tahun 2015 ke 2018 disebabkan oleh penurunan pos aset lancar yaitu piutang istishna, pendapatan marjin istishna dan piutang sewa. Dari grafik di atas terlihat bahwa pergerakan persentase cash ratio pada tahun 2014 sebesar 10% mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun 2015 ke tahun 2018 yaitu sebesar 1%.

PENUTUP

Saran

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan rasio-rasio lain untuk melihat tingkat solvabilitas PT Bank Syariah Mandiri atau bank syariah lainnya yang dijadikan objek penelitian agar pengetahuan perbankan dapat berkembang. Dhanastri Hayurian, “Analisis Rasio Likuiditas (Current Ratio dan Quik Ratio) terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Produsen Tembakau di Bursa Efek Indonesia Periode Metro: IAIN Metro, 2016. Fitria Febrianty, “Analisis Likuiditas dan Profitabilitas Bank BRI Sytiosh, Palembang : UIN Raden Fatah Palembang, 2017.

Melasari, “Evaluasi Bankesundedsnivelu Ved Peat Bank Bri Syaraya Yogyakarta Periode : Universitas Negeri Yogyakarta, 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah bank umum di Indonesia tahun 1998-2019 Sumber : OJK 2019 Kesehatan bank harus mempunyai kontrol oleh karena itu BI mengeluarkan peraturan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank umum