PENANAMAN NILAI-NILAI ISLAMI SESUAI DENGAN CULTURE SEKOLAH PADA SISWA DI MI RADEN FATAH
SUKUN
SKRIPSI
Oleh:
ITA DIANA SARI NPM : 21701013038
UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2022
PENANAMAN NILAI-NILAI ISLAMI SESUAI DENGAN CULTURE SEKOLAH PADA SISWA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Malang Untuk Memnuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1)
Pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh:
ITA DIANA SARI NPM : 21701013038
UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2022
ABSTRAK
Sari, Ita Diana. 2021. Penanaman Nilai-Nilai Islami Sesuai Dengan Kultur Sekolah Pada Siswa Disekolah MI Raden Fatah Sukun Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang. Pembimbing (1) Ika Ratih Sulistiani, S.Pd,. M.Pd, Pembimbing (II) Dr. Fita Mustafida, S, Pd,.M.Pd.
Kata Kunci : Nilai-Nilai Islami, Peserta Didik, Budaya Sekolah
Latar belakang penelitian ini tentang penanaman nilai-nilai islami, Setiap sekolah tentu memiliki kebudayaan yang unik dalam setiap mengaplikasi nilai islami pada anak didik. Penanaman nilai-nilai islami pada anak didik diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih baik dengan memiliki moral yang bagus, sehingga dapat menjadi panutan yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkunganya. Oleh karena itu di MI Raden Fatah sukun menanamkan nilai-nilai islami sesuai dengan budaya sekolah dengan tujuan agar siswa membiasakan malkukan sesaui denagn ajaran agama islam.
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk : 1) Untuk mengetahui proses penanaman nilai-nilai islami sesuai kultur sekolah, 2) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam proses penanaman nilai-nilai islami sesuai dengan kultur sekolah , 3) Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi penanaman nilai-nilai islami sesuai dengan kultur sekolah.
Dalam penelitian ini mengguanakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.
Proses penelitian ini dlam pengambilan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa : Sekolah Di MI Raden Fatah Sukun dapat dikatakan cukup baik. hal ini dapat dilihat dari segi sikap, ibadah dan muamalah sesama siswa. Budaya di MI Raden Fatah yaitu membaca doa sebelum pelajaran, membaca 3 surat sebelum pelajaran, melakasanakan sholat dzuhur berjama’ah, Baca Tulis Al-Qur’an (BTA), peringatan hari besar islam, dan jariyah. menjadi acuan bagi sekolah untuk menanamkan nilai-nilai islami yang baik untuk peserta didik.
ABSTRACT
Sari, Ita Diana. 2021. Instilling Islamic Values According to School Culture in Students at MI Raden Fatah Sukun Malang School. Thesis, Education Study Program for Madrasah Ibtidaiyah Teachers, Faculty of Islamic Religion, Islamic University of Malang. Supervisor (1) Ika Ratih Sulistiani, S.Pd,. M.Pd, Advisor (II) Dr. Fita Mustafida, S, Pd,. M.Pd.
Keywords: Islamic Values, Students, School Culture
The background of this research is about inculcating Islamic values. Every school certainly has a unique culture in applying Islamic values to students, based on this, school culture is the center of creating a conducive school atmosphere.
Instilling Islamic values in students is expected to become better individuals by having good morals, so that they can become useful role models for others and their environment. Therefore, at MI Raden Fatah Sukun instill Islamic values in accordance with school culture with the aim that students get used to doing things according to the teachings of the Islamic religion.
Based on this, the objectives of this study are to: 1) To find out the process of inculcating Islamic values according to school culture, 2) To find out the efforts made in the process of instilling Islamic values according to school culture, 3) To find out the factors that influence the cultivation of Islamic values according to school culture. This research uses descriptive qualitative research. The process of this research in data collection using observation techniques, interviews and documentation. Data were analyzed by reducing data, presenting data and drawing conclusions. From the results of this study indicate that: The school at MI Raden Fatah Sukun can be said to be quite good. this can be seen in terms of attitude, worship and muamalah fellow students. The culture at MI Raden Fatah is reading prayers before lessons, reading 3 letters before lessons, praying the midday prayer in congregation, reading and writing the Qur'an (BTA), commemorating Islamic holidays, and jariyah. become a reference for schools to instill good Islamic values for students.
BAB I PENDAHULUAN
A. KONTEKS PENELITIAN
Sekolah merupakan salah satu tempat pembentukan budaya dan sikap, didalamnya banyak ditemukan bebagai pengalaman baru sebagai pembentukan karakter bagi anak. Karena hal itu, setiap sekolah memiliki kepribadian dan ciri khas sendiri sehingga memilki cultur atau budaya yang khas juga. Budaya sekolah menurut short dan greer sebagai keyakinan, kebijakan, norma dan kebiasaaan dalam suatu sekolah yang dibentuk, diperkuat dan dipelihara melalui pimpinan dan guru disekolah. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan tempat membudayakan masyarakat. Hal ini dapat dirasakan masyarakat sekitar bahwa sekolah mempunyai nilai budaya yang berkembang denagn baik. Budaya sekolah yang kondusif diharpakn dapat menunjang dalam proses pembelajaran yang lebih efektif. Dalam pelaksanaan budaya atau culture sekolah harus ditunjang dengan strategi dan metide yang sesuai pada peserta didik. Salah satu kompetensi yang harus diperoleh oleh siswa dalam pembelajaran pendidikan islam adalah kemampuan untuk mengaplikasikan pesan dari materi tersebut ke dalam kehidupan sehari dalam bentuk ibadah seperti sholat, praktek keagamaan, maupun dalam bentuk perilku seperti menjaga kebersihan lingkungan, berperilaku dengan teman atau masyarakat (Faturrohma, 2016 : 19-24).
Masa anak-anak merupakan periode paling penting serta membutuhkan perhatian penuh dari pendidik atau pihak yang bertangggung jawab. Tanggung jawab sebagai pendidik secara nyata yaitu membantu
perkembangan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran serta perkembangan dalam menanamkan nilai islami.
Pendidikan agama mempunyai beberapa defiisi, definisi yang diguanakan adalah definisi resmi sebagaimana diungkapkan dalam Peraturan Menteri Agama (Permenag) No. 16 Tahun 2010 bahwa, pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Pendidikan agama pada usia anak-anak dimaksud bagaimana cara seorang pendidik mengajarkan kepada anak didik melalui kegiatan latihan dan bimbingan keagamaan yang mengarah pada pemberian semangat kepada anak didik agar memepunyai akhlak yang sesuai dengan ajaran agama islam.
Lingkungan anak-anak memainkan peran penting dalm membentuk kepribadian anak, anak yang tumbuh dan berkembang di lingkungan yang baik, ia akan baik juga. Begitupun sebaliknya jika anak membawakan sifat yang kurang sesuai. Hal ini menunjukan bahwa setiap anak mempunyai pembawaan yang berbeda-beda. Lingkungan sosial yang dipenuhi dengan kejahatan maka akan menimbulkan hal-hal buruk, sebaliknya jika lingkungan sosial baik maka akan memperbaiki perilaku anak untuk menjadi pribadi yang baik. Saat ini perkembangan globalisasi saat ini semakin pesat dan dampaknya tidak selalu positif. Berbagai macam kemajuan teknologi untuk mengakses informasi secara cepat menjadi salah satu faktor yang mendorong perilaku menyimpang. Jika hal ini dikaitkan dengan nilai-nilai islami, kondisi
anak-anak terbilang cukup memperhatikan. Problem seperti ini merupakan salah satu krisis multidimensial yang berpangkal dari krisis akhlak atau moral. Hal ini bahwa, pemahaman dan pengetahuan mengenai ajaran silam yang mengandung nilai-nilai islami harus diajarkan kepada anak sejak dini untuk bekal dalam kehidupan meraka.
Keberlangsungan proses penanaman nilai-nilai islami pada anak didik tidak terlepas dari adanya penyususnan kurikulum. Didalam Permen No. 17 Tahun 2010 Pasal 1 ayat 27, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isis dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan untuk pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Melalui penanaman nilai-nilai islami dengan pembekalan ilmu pengetahuan tentang agama anak dapat belajar berperilaku dengan cara yang sesuai dengan ajaran islam dan juga dapat diterima masyarakat. Penanaman nilai-nilai islami pada peserta didik sangat penting agar mereka dapat membiasakan melakukan hal-hal baik sesuai dengan ajaran agama islam.
Penanaman nilai-nilai islami pada anak didik diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih baik dengan memiliki moral yang bagus, sehingga dapat menjadi panutan yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkunganya.
Perwujudan nilai islami yang tertanam pada anak didik diperlukan sinergi dalam lingkungan sekolah dengan melalui management kultur sekolah.
“kultur sekolah menurut peterson adalah sekumpulan norma, nilai, keyakinan, ritual dan tradisi yang menjadi ciri dan membentuk aturan tentang cara
berfikir, bersikap, dan berperilaku dalam sebuah organisasi” (albertus, 2018 : 24).
Setiap sekolah tentu memiliki kebudayaan yang unik dalam setiap mengaplikasi nilai islami pada anak didik, berdasarkan hal tersebut kultur sekolah menjadi pusat terciptanya atsmofer sekolah yang kondusif. Dalam sebuah lembaga pendidikan terutama madrasah budaya madarasah dapat membentuk peserta didik yang cerdas, berakhlakul karimah, mejadi anak yang sholeh dan sholehah, tidak hanya sebatas mengetahui pelajaran tetapi dapat di terapkan dilikungan madrasah maupun masyarakat yang berupa perilaku baik, sopan.
Satuan pendidikan memilki budaya yang mengarah pada tujuan sekolah yang mengarah dalam membentuk karakter positif pada peserta didik dan tenaga pendidik. Budaya sekolah madrasah yang sesuai yaitu budaya religius, karena budaya religius merupakan landasan dalam penanama nilai- nilai islami yang akan berlangsung lama dan terus menerus sampai memunculkan kesadaran diri pada setiap individu. Penciptaan kultur sekolah yang baik dan sesuai denagn karakteristik anak didik akan mencetak pelajar yang berkualitas karena hal ini berpengaruh bagi perkembangan anak didik dimasa depan. Nilai-nilai islami merupakan pendidikan moral yang terdapat pada ajaran agama islam dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak pada pribadi anak didik. Culture pada madrasah perlu ada kesepakatan dan juga kerja sama antar semua peserta didik, dan tenaga pendidik agar tujuan dari budaya tersebut dapat tercapai lebih efektif dan efisien. Kerjasama dalam suatu lembaga dapat disesuaikan dengan peran
masing-masing, karena pengembangan budaya di sekolah memerlukan keterlibatan dari semua personal agar selaras dengan visi dan misi sekolah.
Pengembangan budaya religius di madrasah dapat diartika sebagai usaha nilai-nilai agama islam di Madrasah yang digunakan sebagai pijakan semangat, sikap, nilai, dan perilaku bagi siswa, guru dan tenaga pendidik, orang tua (Mulyadi, 2018 : 3). Budaya di sekolah yang ditepakan harus mengikuti perkembangan agar dapat menarik masyarakat untuk mensekolahkan anak-anak di madrasah, karena hal ini salah satu upya dalam mengontrol anak-anak dalam berperilaku pada zaman modern sekarang ini yang banyak menggunakan gudget atau teknologi. Jika orang tua lalai dalam mengawasi anak-anak mereka akan mengakibatkan periku tidak baik. Dalam sikap ini bagaimana suatu lembaga pendidik dalam penanamna nilai islami sesuai dengan culture sekolah.
Pada era globalisasi sekarang ini memilki potensi yang sangat besar dalam mengubah pola perilaku masyarakat di indonesia, mulai dari gaya hidup yang ditawarkan dari beberapa negara yang mudah diterima langsung oleh masyarakat indonesia tanpa adanya filter yang baik. Permasalahan seperti ini merupakan sebuah tantangan bagi seorang pendidik bagaimana mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan bagi anak- anak kelak. Dalam mewujudkan peserta didik yang beriman dan berakhlak mulia sebgai tujuan dari pendidikan nasioanal perlu bimbingan dalam proses menjadi manusia yang beraklakul karimah poerlu di lakukan pendidikan islam disekolah. Penanaman nilai nilai islami melalui culture sekolah dalam kehidupan disekolah dan di masyarakat perlu melibatkan semua pendidik dan
hal ini sanagt diperlukan dalam setiap pendidikan. Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti tertarik meneliti tentang anak didik dengan mengangkat judul “PENANAMAN NILAI-NILAI ISLAMI SESUAI CULTURE SEKOLAH PADA SISWA DI MI RADEN FATAH SUKUN “.
A. FOKUS PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mencoba merumuskan permasalahan agar kajian penulis tentang judul “penanaman nilai-nilai islami sesuai kultur sekolah” akan lebih terarah pada tujuan penulis. Adapun yang menjadi pokok masalah dalam pembahasan ini sebagai berikut :
1. Bagaimana proses penanaman nilai-nilai islami sesuai kultur sekolah?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam proses penanaman nilai-nilai islami sesuai dengan culture sekolah ?
3. Faktor apasajakah yang mempengaruhi penanaman nilai-nilai islami pada siswa ?
B. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan penelitian ini dapat mendeskripsikan penanaman nilai-nilai islami sesuai culture sekolah di sekoah dasar, yang memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses penanaman nilai-nilai islami sesuai culture sekolah
2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam proses penanaman nilai-nilai islami sesuai dengan culture sekolah
3. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi penanaman nilai-nilai islami sesuai dengan culture sekolah
C. KEGUNAAN PENELITIAN
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasam bagi paara guru, siswa maupun masyarakat yang dapat membantu dalam menanamkan sikap yang baik sesuai nilai islami dengan culture sekolah.
a. Manfaat bagi guru
1) Mampu membatu guru dalam penanaman nilai islami pada anak sekolah dasar
2) Dapat mejadi masuakn dan saran untuk mengembang nilai-nilai islami dalam budaya sekolah disekolah dasar
b. Manfaat bagi siswa
1) Dapat memberi pengetahuan dan pemahamn kepada siswa agar menerapkan nila- islami dalam budaya sekolah yang sudah ada.
2) Dapat memotivasi siswa pentingnya nilai islami dalam budaya sekolah yang dapat langsung di praktekan oleh peserta didik.
c. Manfaat bagi masyarakat
1) diharapkan dapat memperluas wawasan para pembaca, terutama pengajar, pembimbing dan pendidik mengenai teori pengembangan intelktual anak.
2) diharapkan dapat menjadi kontribusi khususnya masyarakat mengenai cara belajar yang baik untuk meningkatkan intelektualitas anak didik.
D. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk lebih mengetahui dalam pengertian tentang istilah-istilah dalam judul skripsi ini, maka dalam peneliatian ini penulis perlu membatasi kistilah tersebut sebagai berikut :
1. Nilai-nilai islam pada hakikatnya adalah kumpulan dari prisnsip- prinsip hidup, ajaran-ajaran tentang bagaimana manusia menjalankan kehidupanya, dimana satu prinsip dengan prinsip yang lain salinh terkait membentuk kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan.
Melallui nilai-nilai ini dapat menentukan objek, gagasan, dan juga tingkah laku.
2. Budaya sekolah sebagai karakteristik khas sekolah dapat diidentifikasi melaluui nilai yang dianutnya, kebiasaan, sikap, dan tindakanya yang ditunjukan oleh personal sekolah yang menjadi ciri khusus dari sistem sekolah. Peranan budaya sekolah yaitu sebagai pembeda antara satu kelompok denagn kelompok yang lainnya.
3. Pendidikan menurut kamus besar bahasa indonesia diartikan sebagi proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Sekolah dasar pada dasarnya merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan enam tahun bagi anak-anak usia 6-12 tahun.
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kondisi Budaya Sekolah Di MI Raden Fatah Sukun dapat dikatakan cukup baik. hal ini dapat dilihat dari segi sikap, ibadah dan muamalah sesama siswa. Penanaman nilai-nilai islami melalui budaya sekolah diintregasikan melalui kegiatan keagamaan, tata tertib sekolah, proses belajar mengajar dan kebiasaan dalam berperilaku terpuji. Dapat dilihat dari membaca doa sebelum pelajaran, melakasanakan sholat dzuhur berjama’ah dan juga selalu memperingati hari besar islam.
2. Faktor penghambat dalam penanaman nilai-nilai islami selalui budaya sekolah yakni : a) Pemilihan strategi guru, b) Perbedaan karakter pada setiap siswa, c) Lingkungan siswa, d) Kekompakan sesama tenaga pendidik. Adapun yang menjadi faktor pendukung yaitu : 1) Membuat standar oprasional prosedur yang berissi tentang peraturan guru dan murid. 2) Memotivasi siswa. 3) memberikan nasehat kepada siswa. 4) Kerjasama antar sesama guru dan kepala sekolah dalam mengenai budaya sekolah. 5) mengadakan evaluasi.
3. Dengan melihat faktor pada peserta didik, yang kemudian akan menjadi acuan bagi sekolah untuk menanamkan nilai-nilai islami yang baik untuk peserta didik. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya yaitu : 1) adanya peraturan dan sanksi. 2) Motivasi peserta didik. 3) kerjasama dengan
seluruh pihak sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat. 4) Membiasakan peserta didik untuk selalu menanamkan nilai ilsami pada budaya sekolah yang baik. 5) Adanya evaluasi bersama antar tenaga pendidik. 6) Mengembangkan pola perilaku siswa.
B. Saran
Dari hasil kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran kepada : a. Lembaga Pendidikan Madrasah
Dengan dilakukanya penelitian ini, diharapkan mampu terus mengembangkan kebijakan yang selalu mengarah pada penanaman nilai-nilai islami yang tinggi, terus berkomitmen sesuai degan tujuan bersama, dan dapat mempertahankan budaya sekolah yang sudah ada serta agar bisa mengembangkan budaya sekolah agar lebih maju.
b. Kepala Sekolah
Bagi kepala sekolah hendaknya lebih tegas dalam mengarahkan semua guru dalam menanamkan nilai-nilai islami, sehingga nilai yang terkandung bisa memmupuk perilaku siswa menjadi lebih baik, dan juga untuk memajukan sekolah sesuai denagn visi, misi dan tujuan sekolah dengan perantara budaya sekolah.
c. Guru
Melalui penelitian dan kajian tentang penanaman nilai-nilai islami guru diharapkan dapat menajadi teladan yang baik, memmotivasi siswa, dan juga guru dapat menerapkan nilai-nilai islami di dalam sekolah maupun lingkungan masyarakat untuk terwujudnya kemajuan sekolah yang lebih baik.
d. Peserta Didik
Diharapkan peserta didik dpat menjalankan budaya sekolah yang sudah ada agar peserta didik terbiasa dalam menjalankan nilai-nilai islami. hendaknya peserta didik tetap mematuhi tata tertib budaya sekolah, sehingga dapat terwujudnya nilai-nilai islami sebgai bekal peserta didik di masa depan.
DAFTAR RUJUKAN
Ahmad, Nazili Shaleh. 2011. Pendidikan Dan Masyarakat. Togyakarta: Sabda Media.
Albertus, 2018, Pendidikan Karakter Berbasis Kultur Sekolah (Yogyakarta : PT. Kanisius
Arifin, M. 1993. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
Bungin, B, 2010, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Public, Dan Ilmu Sosial Lainya. Cet IV, Jakarta: Kencana Pranada Media Grup.
Creswell, John W. 1994. Research Design: Qualitative And Quantitative Appoaches. London : Sage Publications.
Darajat, Zakiyah. 1984. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta:Bulan Bintang.
Depdibud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Faturrohman, 2016 Pengembangan Budaya Religius Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan, Ta’allum : Jurnal Ulul Albab.
Ghofur, Abdul. 2019. Model Penanaman Nilai-Nilai Agaama Islam Pada Anak Panti Asuhan Mawar Putih Mardhotillah Di Indrmayu. Indramayu.
Gunawan, Heri. 2014. Penddiikan Islam: Kajian Teoritis Dan Pemikiran Tokoh. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.
Gunawan, Heri. 2014. Penddiikan Islam: Kajian Teoritis Dan Pemikiran Tokoh. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.
Gunawan, Imam. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif Teori Dan Praktik,.
Jakarta Bumi Aksara.
Hadi, A.Soedomo. 2008. Pendidikan(Suatu Pengantar). Surakarta: Uns Press Jempa, Nurul. 2017. Jurnal Ilmiah: Nilai-Nilai Agama Islam. FT Universitas
Muhamadiyah Aceh Vol. 4.
Kamus Besar Bahasa Indonesia 1998, Jakarta : Balai Pustaka.
Kamus Besar Bahasa Indonesia:1996.
Komariah, Aan. 2006. Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Mardiyati, Isyatul. 2015. Artikel: Penanaman Nilai-Nilai Dasar Islami Anak Usia Dini Pada Masyarakat Perkotaan, Vol.9. Pontianak.
Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
Raja Rosdakarya Offset.
Muhaimin, Abd.Mujib. 1991. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung:Bumi Aksara.
Mulyadi, Edi. 2018, Jurnal Pendidikan Strategi Pengembangan Budaya Religius Di Madrasah, Bresbes.
Mulyana, Rohmad. 2004, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai.
Bandung:Alfabeta.
Nasution. 2016. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Partanto, Pius A, Dkk. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arloka.
Peraturan Menteri Agama No.16 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah
Sahlan, Asmaun. 2009. Mewujudkan Budaya Religius Di Sekolah. Malang:Uin Maliki Press.
Sarjono, 2005. Nilai-Nilai Dasar Pendidikan Islam dalam Jurnal Pendidikan Agama IslamVol. ll, No. 2.
Soyomukti. 2013. Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Ar Ruzz Meda Sugiono. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta .
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suwandi, & Baswiro. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Cet 1, Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Usman, Husaini. Dkk. 2008. Metedologi Penelitian Sosial. Jakarta:Bumi Aksara
Yusuf, Syamsu. 2001. psikologi perkembangan anak dan remaja, (bandung:
PT. Remaja rosdakarya.