• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Universitas Bosowa

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Universitas Bosowa"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sengaja dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan. , bangsawan. karakter, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Secara umum fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan, membentuk watak, kepribadian, agar peserta didik menjadi individu yang layak. Seperti yang telah diinformasikan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan surat edaran nomor 36962/MPK.A/HK?2020 tentang pembelajaran daring dan bekerja dari rumah sehubungan dengan pencegahan Covid-19 bagi guru dan siswa pada semua tingkatan di seluruh Indonesia.

Namun banyak permasalahan salah satunya kendala siswa dalam pembelajaran daring antara lain masih adanya siswa yang belum memiliki buku pelajaran di rumah sebagai sumber belajar, karena sampai saat ini buku hanya dipinjamkan oleh sekolah dan hanya digunakan pada saat pelajaran di kelas, buku ini tidak digunakan oleh siswa yang bisa dibawa pulang karena jumlahnya terbatas sehingga harus digunakan secara bergiliran dengan siswa lainnya. Namun, guru saat ini memiliki beragam cara untuk memberikan tugas yang bervariasi kepada siswa agar pembelajaran di rumah tidak membosankan dan siswa tetap aktif dalam pembelajarannya. Indikator pembelajaran aktif ini antara lain keikutsertaan siswa dalam pelaksanaan tugas, memperhatikan pembelajaran saat menggunakan pembelajaran daring menggunakan aplikasi Zoom dalam proses pembelajaran, kemampuan mengemukakan pendapat, bertanya kepada siswa atau guru lain jika melakukan jangan lakukan ini. memahami masalah yang dihadapi, mencoba mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau masalah, serta menilai kemampuan.

Kami berharap dengan cara ini siswa dapat lebih aktif dan lebih mudah memahami materi yang disampaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan alasan yang telah dijelaskan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena ingin mengetahui lebih jauh bagaimana keaktifan siswa dalam pembelajaran daring.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi mahasiswa diharapkan melalui pembelajaran daring dapat meningkatkan aktivitas belajar dalam proses pembelajaran tematik saat ini. Bagi guru dapat membawa pengetahuan baru untuk meningkatkan kualitas dirinya sebagai guru profesional dalam upaya meningkatkan kualitas teknologi, proses dan pembelajaran aktif siswa untuk mencapai hasil yang maksimal. Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi peneliti yang akan mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan dan sebagai bahan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Bagi sekolah dapat dijadikan sebagai motivasi, agar guru lebih aktif dan kreatif dalam menggunakan pembelajaran daring dalam hal meningkatkan aktivitas belajar siswa.

TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Teori

  • Pembelajaran Daring
  • Keaktifan Belajar
  • Pembelajaran Tematik (Kurikulum 2013)

Pembelajaran aktif dengan demikian dapat diartikan sebagai upaya siswa untuk mengembangkan potensi dirinya melalui kegiatan belajar untuk. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan untuk selalu aktif berproses dan mengolah hasil belajarnya. Guru juga harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam menemukan, memperoleh dan mengolah hasil belajar selama proses pembelajaran berlangsung.

Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk menghubungkan berbagai topik sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Menurut Trianto menekankan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk menghubungkan berbagai topik sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang berdampak pada makna belajar siswa.

Fokus pembelajaran diarahkan pada topik-topik yang paling erat kaitannya dengan kehidupan siswa. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian yang Relevan

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Metode dan Pendekatan Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
  • Sumber Data
  • Prosedur Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisi Data

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Inpres Lanraki I Kota Makassar yang berjumlah 334 siswa. Peneliti menggunakan metode ini untuk mencari data yang berhubungan langsung dengan kondisi subjek berupa keaktifan siswa dalam pembelajaran daring di SD Inpres Lanraki I Kota Makassar. Adapun yang akan diwawancarai tentang seberapa aktif belajar siswa dalam pembelajaran daring di SD Inpres Lanraki I Kota Makassar.

Metode ini digunakan untuk meneliti variabel yang diteliti yaitu keaktifan siswa dalam belajar online. Hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian membahas tentang capaian peneliti dalam penelitian yang dilakukan yaitu keaktifan siswa dalam pembelajaran daring. Setelah diketahui sebaran aktivitas belajar siswa pada pembelajaran daring di SD Inpres Lanraki I Kota Makassar maka dapat diketahui nilainya.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada pembelajaran daring di SD Inpres Lanraki I Kota Makassar dinyatakan aktif dalam mengikuti pembelajaran daring. Hasil yang dituju adalah keaktifan siswa dalam pembelajaran daring melalui data yang terkumpul dan hasil analisis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa siswa aktif mengikuti pembelajaran daring di SD Inpres Lanraki I Kota Makassar.

Terima kasih kakak telah meluangkan waktu untuk mengisi angket tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran daring.

Tabel 3.1  Jumlah Populasi SD Inpres Lanraki I Makassar
Tabel 3.1 Jumlah Populasi SD Inpres Lanraki I Makassar

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada hari Jum'at, 14 Agustus 2020 sampai dengan Rabu, 19 Agustus 2020, mengkaji keaktifan siswa dalam pembelajaran daring di SD Inpres Lanraki I Kota Makassar. Berdasarkan tabel 4.2 dapat digambarkan bahwa evaluasi aktivitas belajar siswa pada pembelajaran daring pada umumnya adalah 78 dan 87. Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa dari 25 siswa yang diteliti, secara umum 16 siswa aktif. kategori (64%), 2 siswa (8%) sangat aktif, 7 siswa (28%) kurang aktif dalam pembelajaran daring, dan tidak ada siswa yang tidak aktif.

Data ini diambil dari tiga orang siswa yang telah diwawancarai terkait keaktifan mereka dalam pembelajaran daring. Disini peneliti mengambil tiga kategori yaitu siswa yang sangat aktif, siswa yang aktif dan siswa yang kurang aktif. Raka merupakan siswa yang menduduki peringkat pertama di kelasnya, oleh karena itu peneliti memilihnya sebagai siswa yang sangat aktif karena selalu mengikuti pembelajaran daring, antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, rajin mengerjakan tugas, rajin mencatat hal-hal penting yang dijelaskan oleh gurunya, sangat aktif menjawab pertanyaan yang diberikan guru, tidak mau ketinggalan pelajaran, dan ingin pintar.

Selain itu, Raka diawasi dan diawasi oleh ibunya selama pembelajaran daring, karena Raka tidak mengerti cara menggunakan aplikasi zoom selama pembelajaran daring. Keluhan yang Raka rasakan adalah lelahnya belajar daring karena tidak bisa bertatap muka langsung dengan teman dan guru, belajar dari rumah tidak menyenangkan, dan kendala belajar daring adalah keterbatasan kuota dan jaringan yang kurang baik. Dari hasil wawancara diketahui bahwa salah satu faktor yang membuat Henri aktif mengikuti pembelajaran daring adalah ibunya, selain itu ayahnya tidak henti-hentinya mendorongnya untuk belajar dari rumah secara daring.

Keluhan yang dialami Henri selama belajar daring adalah asyik saja, lebih asyik lagi belajar di sekolah karena bisa bertatap muka langsung dengan teman dan guru. Sehingga pembelajaran online membuatnya merasa bosan yang berbanding terbalik dengan pembelajaran tatap muka membuatnya merasa bebas dan mampu mengekspresikan dirinya. Adapun kendala Henri dalam mengikuti pembelajaran daring yaitu keterbatasan pengetahuan dalam memahami penggunaan aplikasi zoom, karena selama pembelajaran daring menggunakan aplikasi zoom hanya dengan bantuan orang tua.

Hasil wawancara yang diperoleh peneliti adalah Zalfa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran daring dikarenakan kurangnya bimbingan dan arahan dari orang tuanya, namun hanya menerima arahan dari kakaknya dalam waktu yang terbatas, yang membuat Zalfa sering lamban dalam belajar. menunjukkan. tugasnya. Selain itu, Zalfa pasif dalam mengikuti pembelajaran daring karena kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya, namun Zalfa tetap memiliki motivasi untuk mengikuti pembelajaran daring, ia merasa senang. Salah satu kendala utama yang membuat siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran daring adalah keterbatasan jaringan yang membuat Zalfa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran daring.

Tabel 4.3 Persentase Keaktifan Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Daring
Tabel 4.3 Persentase Keaktifan Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Daring

Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil angket diketahui bahwa aktivitas belajar siswa pada pembelajaran daring dapat dinyatakan aktif karena ada beberapa faktor pendukung seperti siswa mendengarkan guru ketika menjelaskan, tugas mengajar/PR yang diberikan guru, menanyakan sesuatu kepada guru. adalah. kurang paham, menjawab pertanyaan guru pada sesi tanya jawab, dan berusaha berperan aktif dalam proses pembelajaran daring. Awaliah mendapatkan skor belajar siswa aktif sebesar 78 termasuk kategori kurang aktif, karena siswa jarang mengikuti pembelajaran daring, kurang memahami materi yang dijelaskan guru, dan lambat dalam menyerahkan tugasnya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pembelajaran aktif dalam pembelajaran daring menunjukkan bahwa secara umum siswa di SD Inpres Lanraki I Kota Makassar aktif dalam mengikuti pembelajaran daring karena siswa dapat mendengarkan guru saat menjelaskan, mereka antusias untuk membayar. Perhatian terhadap video pembelajaran yang dikirimkan guru, mengikuti tugas/PR yang diberikan guru, menanyakan kepada guru jika ada yang kurang dimengerti, menjawab pertanyaan guru pada sesi tanya jawab, menyerahkan tugas tepat waktu dan berusaha berperan aktif dalam proses pembelajaran daring.

Aktifnya belajar siswa didukung dengan adanya orang tua yang selalu mendampingi dan mendorong anaknya untuk mengikuti pembelajaran daring. Siswa diharapkan lebih aktif dalam belajar sehingga keaktifan mereka dalam pembelajaran daring semakin meningkat. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama sebelum adik Anda menjawab agar jawaban dapat objektif karena setiap pertanyaan berkaitan dengan keaktifan siswa dalam pembelajaran daring.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

  • Jumlah Peserta Didik SD Inpres Lanraki I
  • Data AngketKeaktifan Belajar Peserta Didik
  • Distribusi Frekuensi Keaktifan Belajar Peserta Didik
  • Persentase Keaktifan Belajar Peserta Didik
  • Frekuensi Statistik Keaktifan Belajar Peserta Didik
  • Analisis Keaktifan Belajar Peserta didik

Untuk itu guru diharapkan dapat memberikan motivasi dan mampu memberikan model atau media yang membuat siswa tidak bosan dan lebih semangat mengikuti pembelajaran daring dari rumah yang dapat membuat siswa lebih aktif dan semangat mengikuti pembelajaran.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir  Keaktifan Belajar Peserta Didik
Tabel 3.1  Jumlah Populasi SD Inpres Lanraki I Makassar
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Tabel 4.1  Data Keaktifan Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Daring
+4

Referensi

Dokumen terkait

SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: hasil belajar peserta didik kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rote Timur pada materi hukum- hukum dasar