• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

2019. Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Interaktif (Explicit instruction) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah seberapa efektif model pembelajaran interaktif (explicit instruction) terhadap hasil belajar bahasa Indonesia materi cerita rakyat siswa kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pra eksperimen berbentuk One Group PreTest PostTest Design untuk mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran interaktif (Explicit instruction) terhadap hasil belajar pembelajaran bahasa Indonesia mengenai pemahaman unsur cerita rakyat pada siswa kelas V. SD Negeri 189 Bukit Baringeng, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng.

Efektivitas penggunaan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada materi cerita rakyat siswa kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng dapat diatasi. Skripsi ini mencoba memberikan gambaran dan informasi tentang ruang lingkup keefektifan penggunaan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) pembelajaran bahasa Indonesia pada topik pemahaman unsur cerita rakyat pada siswa kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng Rosmini, S.Pd Kepala Sekolah SD Negeri 189 Bukit Baringeng atas bantuannya selama penulis melakukan penelitian, Nurfahmi, S.

Gambar           Halaman
Gambar Halaman

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoretis
  • Manfaat Praktis

“Apakah penggunaan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng?” Melalui hasil penelitian ini diharapkan para guru sekolah dasar dan peneliti memiliki pengetahuan dan wawasan tentang penerapan model interaktif (explicit teaching) dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bentuk inovasi pembelajaran di sekolah dasar. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bahasa Indonesia dapat menciptakan iklim yang benar-benar mendukung proses belajar mengajar secara optimal dengan mengembangkan kurikulum yang sesuai untuk pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pemahaman membaca.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi pengajaran baru bagi para guru sekolah dasar dan peneliti sehingga dapat dijadikan alat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia khususnya pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapan model interaktif (clear instruction). untuk kegiatan dan hasil pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung kepada guru sekolah dasar dalam menerapkan model interaktif (explicit instruction) dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan peneliti pengalaman nyata dan mampu menerapkan model interaktif (instruksi eksplisit) dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Kajian Pustaka

  • Hasil Penelitian yang Relevan
  • Belajar dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
  • Hasil Belajar

Mengingat banyaknya fungsi yang dilakukan oleh bahasa Indonesia, maka kita harus memberikan bimbingan dan pengembangan bahasa Indonesia agar siswa dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dan guru serta sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan baik, baik lisan maupun tulisan.

Selain itu, pembelajaran bahasa Indonesia juga diharapkan dapat meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya sastra manusia Indonesia (Munirah, 2012: 2). Kegiatan pembelajaran informasi merupakan kegiatan siswa dalam memahami simbol-simbol seperti kata, istilah, definisi, dan rumusan. Cara terbaik untuk mempelajari informasi adalah dengan merumuskan informasi tersebut dalam urutan yang bermakna bagi siswa dalam kehidupannya.

Dengan mempelajari konsep, siswa dapat memahami dan membedakan benda, peristiwa atau kejadian di lingkungan sekitarnya. Model pengajaran eksplisit merupakan model pembelajaran interaktif yang digunakan untuk mengarahkan potensi siswa pada materi yang telah dipelajari (Suprijono.

Kerangka Pikir

Model Pembelajaran Interaktif (Explicit instruction) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

Gambar 2.1 Bagan Keragka Pikir  C.  Hipotesis Penelitian
Gambar 2.1 Bagan Keragka Pikir C. Hipotesis Penelitian
  • Desain Penelitian
  • Sampel

Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:80). Populasi dalam penelitian ini terdiri dari siswa Kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng yang berjumlah 18 orang, laki-laki 3 orang dan perempuan 15 orang. Dalam penelitian ini sampelnya terdiri dari seluruh populasi Kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

Definisi Operasional Variabel

Prosedur Penelitian

  • Tahap Persiapan
  • Tahap Pelaksanaan a. Pra pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap persiapan untuk melakukan suatu pengobatan, pada tahap ini langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti adalah sebagai berikut. Penelitian Bahan Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Pre-test digunakan sebelum model pembelajaran interaktif (explicit teaching) diterapkan, sedangkan post-test digunakan setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran interaktif (explicit teaching).

Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam mengelola proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran interaktif (explicit instruction). Lembar observasi merupakan gambaran seluruh aspek yang berkaitan dengan kurikulum dan berfungsi sebagai pedoman dalam pembelajaran.

Teknik Pengumpulan Data

Tes awal dilakukan sebelum perlakuan. Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan berbahasa Indonesia yang dimiliki siswa sebelum model pembelajaran interaktif (explicit teaching) diterapkan. Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah post-test untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran interaktif (explicit instruction).

Teknik Analasis Data

Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang dikumpulkan selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Md = rata-rata selisih pre-test dan post-test X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pre-test) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (post-test) d = Penyimpangan setiap mata pelajaran. Md = mean selisih pre-test dan post-test X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pre-test)

Jika t Hitung > t Tabel maka Ho ditolak dan H 1 diterima yang berarti penerapan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) efektif terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng.. e) Jika t Hitung < t Tabel maka Ho ditolak yang berarti penerapan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) tidak efektif terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng, Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Mencari t tabel dengan menggunakan tabel distribusi t dengan tingkat signifikan. f) Membuat kesimpulan apakah model Pembelajaran Interaktif (Explicit Instruksi) efektif terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng, Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Deskripsi hasil pretest bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng sebelum diterapkan model pembelajaran interaktif (explicit instruction). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di SD Negeri 189 Bukit Baringeng dari tanggal 20 Juni 2019 – 20 Juli 2019 diperoleh data yang dikumpulkan melalui instrumen tes sehingga hasil belajar siswa ditinjau dari nilai dari kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng dapat ditentukan paling rendah 33 dan tinggi 87.

Untuk mengetahui mean (rata-rata) nilai pretest siswa kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng, silakan lihat tabel di bawah ini.

Tabel 3.1. Tingkat Penguasaan Materi
Tabel 3.1. Tingkat Penguasaan Materi
  • Pembahasan

Soppeng pada topik pemahaman unsur cerita rakyat belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar klasikal dimana hanya 44,44% - 75% siswa yang tuntas. Deskripsi hasil belajar bahasa Indonesia (post-test) siswa kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng setelah penerapan model pembelajaran interaktif (explicit instruction). Dari hasil perhitungan di atas, rata-rata skor yang dicapai hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng setelah penerapan model pembelajaran interaktif adalah 75,22 dari skor ideal 100.

Jika Tabel 4.6 dihubungkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan peneliti yaitu jika jumlah siswa tercapai atau. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng pada saat penerapan Model Pembelajaran Interaktif (Explicit instruction). Rata-rata persentase aktivitas siswa pada penerapan bahasa Indonesia menggunakan model pembelajaran interaktif (explicit teaching) pada pemahaman unsur cerita rakyat sebesar 76,63%.

Yaitu sesuai dengan hipotesis penelitian, “penggunaan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) efektif terhadap hasil belajar bahasa. Model pembelajaran interaktif (explicit instruction) merupakan model yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, hasil belajar bahasa Indonesia setelah penerapan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) mempunyai hasil belajar yang lebih baik dibandingkan sebelum penerapan model pembelajaran interaktif (explicit instruction).

Selain itu persentase hasil belajar bahasa Indonesia siswa juga meningkat yaitu sangat tinggi sebesar 33,33%, tinggi sebesar 44,44%, sedang sebesar 5,56%, rendah sebesar 16,67% dan sangat rendah sebesar 0,00%. Karena t tabel berada pada taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti penggunaan model pembelajaran interaktif (instruksi eksplisit) efektif untuk pembelajaran bahasa Indonesia hasil. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran interaktif (instruksi eksplisit) terhadap hasil belajar bahasa Indonesia menurut hasil observasi.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang diperoleh, serta hasil observasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia kelas. Siswa V SD Negeri 189 Bukit Baringeng.

Tabel 4.4. Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-tes
Tabel 4.4. Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-tes

PENUTUP

Saran

Berdasarkan temuan terkait hasil penelitian penerapan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) berpengaruh terhadap hasil belajar. Para pendidik khususnya guru di SD Negeri 189 Bukit Baringeng disarankan menerapkan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. Peneliti diharapkan dapat mengembangkan model pembelajaran interaktif (explicit instruction) ini dengan menerapkannya pada materi lain untuk mengetahui apakah materi lain tersebut cocok untuk metode pengajaran ini agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Calon peneliti akan dapat mengembangkan dan memperkuat model ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan terlebih dahulu mengkajinya dan mampu melakukan penelitian yang lebih sukses. Model pembelajaran mengajar secara eksplisit, (online). http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2015/10/model-pembelajaran-explicit-instruction.html#ixzz3WDvFG8mb, diakses 15 Februari 2019. Seluk beluk bahasa dan sastra Indonesia. Surakarta: on line). http://haediwrooms.blogspot.com/2013/12/model-pembelajaran-interactive.html, diakses pada 02 April 2015.

Pengertian Kegiatan dan Indikator Pembelajaran, (online). http://irwansahaja.blogspot.in/2014/06/pengertian-angkat-belajar-dan.html?m=1, diakses 3 April 2018. Penggunaan Model Instruksi Eksplisit untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Bebas di Sekolah Dasar Nasional VC -kelas. Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA (IPA) Alam Pada Siswa Kelas V SDN Kalisongo 03 Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Tujuan Pembelajaran Pengetahuan: Produk

  • Karakter
  • Keterampilan sosial

Siswa dapat berperilaku jujur, teliti, mandiri dan percaya diri dalam menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat.

Materi Pembelajaran Cerita rakyat

Model/Metode Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

  • Penilaian
    • Karakter
    • Keterampilan sosial
    • Karakter
    • Keterampilan sosial

Gambar

Gambar           Halaman
Gambar 2.1 Bagan Keragka Pikir  C.  Hipotesis Penelitian
Tabel 3.1. Tingkat Penguasaan Materi
Tabel  4.1.  Perhitungan  untuk  mencari  mean  (  rata  –  rata  )  nilai  pretest
+6

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

TABLE 2: GOVERNMENT PORTFOLIOS AND TOURISM INFRASTRUCTURE GOVERNMENT PORTFOLIOS AND TOURISM INFRASTRUCTURE TYPICAL FEDERAL / STATE PORTFOLIOS Plan, build, manage or regulate