• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

Tempat/Tanggal Lahir : Pakka, 20 Juli 1997 Kurikulum : Sejarah Peradaban Islam Fakultas : Ushuluddin, Adab dan Dakwah. Tesis ini membahas tentang perspektif Islam terhadap tradisi Mappasoro pada masyarakat Bojoale di desa Nepo, kecamatan. Kecamatan Mallusetasi. Barru.

دَملا

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan utama dalam penelitian ini adalah pandangan Islam terhadap tradisi mappasoro pada masyarakat Bojoale di desa Nepo Kec.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini mengkaji perspektif Islam terhadap tradisi Mappasoro pada masyarakat Bojoale di Desa Nepo Kec. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses pelaksanaan ritual mappasoro dan bagaimana Islam memandang ritual mappasoro dalam prosesi pernikahan di Kecamatan Bulukumba Kabupaten Bulukumba.

Tinjauan Teoretis 1. Budaya

Menurut bahasa, agama ialah ajaran atau sistem yang mengatur sistem keimanan (kepercayaan) dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta peraturan yang berkaitan dengan pergaulan manusia dan alam sekitar.18 Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT. . . Berdasarkan definisi di atas, penulis berkeyakinan bahawa Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Daripada perkataan itu, kata masdar salamat (yang dalam bahasa Indonesia menjadi selamat).22 Islam adalah agama yang mengajak umatnya mendaki tangga kesejahteraan, baik di dunia mahupun di akhirat.

Islam adalah satu-satunya agama yang diterima dan diridhoi oleh Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam QS Ali-Imran/3:19. Islam adalah agama yang universal, sempurna, fleksibel, tangguh dan selalu dapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi. Islam diakui sebagai agama yang sesuai dengan tradisi lokal dan pemahaman para ulama dalam ajaran agamanya.

27Megawati.CS, “Tradisi Massuro Ma’baca menjelang Ramadhan pada masyarakat Barugae Desa Kambuno Kecamatan Bulukumba Kabupaten Bulukumba” (Skripsi; UIN Alauddin Makassar; 2019), hal. Tradisi yang mewarnai cara hidup masyarakat tidak mudah berubah , bahkan setelah masuknya Islam sebagai agama.

Bagan Kerangka Pikir

Sebelum sesajen dilempar ke sungai, diadakan doa bersama untuk mendoakan para leluhur para sesepuh sebelumnya.Setelah sesaji ditaruh di nampan yang akan diapungkan menyusuri sungai, dinyalakan dengan lilin yang diyakini membawa manfaat. kepada orang-orang yang akan mengadakan acara tersebut. Dilihat dari sifat masalahnya, penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan semata-mata untuk membuat deskripsi berdasarkan fakta atau fenomena yang terkandung dalam data. Penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang berupaya mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menafsirkan fakta-fakta yang ditemukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi 46 Dalam penelitian ini peneliti menginginkan data faktual tentang pandangan Islam terhadap tradisi Mappasoro bagi masyarakat Bojoale di Desa Nepo, Kec.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Pendekatan

Mengutip pandangan Hasan Shadily bahwa pendekatan sosiologi adalah pendekatan yang mempelajari tatanan kehidupan bersama dalam masyarakat dan menyelidiki hubungan antara orang-orang yang mengendalikan kehidupannya.48. Pendekatan sejarah bertujuan untuk menemukan fenomena-fenomena keagamaan dengan menelusuri sumber-sumber pada masa lalu, sehingga pendekatan tersebut dapat didasarkan pada sejarah pribadi atau perkembangan individu tokoh agama, untuk menemukan sumber dan jejak perkembangan perilaku keagamaan sebagai dialog dengan dunia. disekitarnya, atau untuk mencari pola, pola interaksi antara agama dan masyarakat 49 Melalui pendekatan sejarah, seseorang diajak memasuki situasi terkini mengenai pelaksanaan suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat. Pendekatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengungkap peristiwa-peristiwa dalam ranah fenomena yang pernah terjadi pada masyarakat yang beragama Islam. 48 Budi Sunarso, “Peran Kantor Agama dan Penyuluhan Dalam Memberikan Bimbingan Perkawinan Pada Masyarakat di Udapi Hilir Prafi Kabupaten Manokwari”, (Laporan Penelitian; Jawa Timur: Myra Publisher, 2019), hal.

Pendekatan keagamaan merupakan suatu sistem nilai yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang, baik dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. pasti seorang Dewa. Dengan metode pendekatan keagamaan ini akan dilakukan perbandingan dasar tradisi pra-Islam dan pasca-Islam, dengan melihat nilai-nilai agama yang perlu dilestarikan yang telah dikembangkan sesuai dengan ajaran Islam.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Jumlah penduduk pada akhir tahun 2019 tercatat sebanyak 2.874 jiwa, terdiri dari 1.422 laki-laki dan 1.452 perempuan (Monografi Desa Nepo, 2020). Mereka semua tergolong pemeluk agama Islam yang memegang teguh rukun Islam dan mewujudkannya melalui perilakunya. Ketaatan atau kepedulian mereka terhadap agama terlihat pada hari-hari raya besar Islam seperti Maulid Nabi, Isra Mi’raj dan lain sebagainya.

Demikian pula hari-hari yang dianggap penting dalam siklus hidup manusia, misalnya aqiqah, sunnah, aqad nikah dan kematian.51. Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor desa setempat, jumlah warga yang mencari nafkah di Desa Nepo pada akhir tahun 2019 tercatat sebanyak 1.226 orang.

Fokus Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Dokumentasi data lainnya berupa dokumen (foto) dan keterangan tokoh agama yang berkaitan dengan objek penelitian. Penggunaan foto sebagai pelengkap data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan sumber tertulis lainnya serta dimaksudkan untuk mengabadikan peristiwa yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan penelitian.55. Menguji keandalan data penelitian yang disajikan peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak dipertanyakan setelah suatu karya ilmiah dilakukan.

Pengujian reliabilitas data atau kepercayaan terhadap data yang berasal dari penelitian kualitatif dilakukan antara lain dengan memperluas observasi, meningkatkan ketekunan penelitian, triangulasi, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi, dan member check.56. Memperluas observasi artinya peneliti kembali ke lapangan, melakukan observasi, mewawancarai kembali sumber data yang ditemui dan sumber data yang lebih baru. Melakukan analisis kasus negatif artinya peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang ditemukan.

Tujuan dari member check adalah untuk mengetahui sejauh mana data yang diperoleh sesuai dengan yang diberikan oleh penyedia data. Keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara data yang diperoleh peneliti dengan data yang sebenarnya terjadi pada objek penelitian sehingga keabsahan data yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan.

Teknik Analisis Data

Tahap pengumpulan data merupakan langkah yang dilakukan dalam melakukan kegiatan penelitian karena tujuan utama penelitian adalah memperoleh data yang akurat. perspektif tentang hal itu. Penelitian ini memiliki dua kata kunci yaitu tradisi mappasoro dan perspektif Islam, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana perspektif Islam terhadap tradisi mappasoro bagi masyarakat Bojoale desa Nepo. Data yang penulis peroleh dari observasi, wawancara dan dokumen tentang tradisi mappasoro di Bojoale desa Nepo.

Data disajikan dalam bentuk deskriptif melalui proses analisis yang meliputi uraian seluruh permasalahan yang diteliti, sesuai dengan fokus penelitian yaitu proses pelaksanaan tradisi Mappasoro di Bojoale Desa Nepo dan perspektif Islam terhadap tradisi Mappasoro. Mappasoro. tradisi bagi masyarakat Bojoale Desa Nepo. Penulis menarik kesimpulan atau verifikasi dengan menggunakan data hasil temuan penelitian yang disajikan sesuai dengan fokus penelitian yaitu proses pelaksanaan tradisi mappasoro di Bojoale Desa Nepo dan perspektif Islam terhadap tradisi mappasoro bagi masyarakat Bojoale Nepo. desa. Tradisi Mappasoro merupakan salah satu tradisi warisan nenek moyang dan nenek moyang yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat Bugis hingga saat ini.

Dari penuturan salah satu tokoh agama di Bojoale desa Nepo, pelaksanaan tradisi Mappasoro dilakukan untuk meramalkan kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, karena tradisi ini sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat setempat. Menurut penjelasan Nur Jannah, pelaksanaan tradisi Mappasoro dilakukan apabila ada anggota keluarga yang sakit akibat gangguan makhluk gaib yang diakibatkan setelah berkunjung dari tempat suci.

Perspektif Islam Terhadap Tradisi Mappasoro

Kemenyan yang dibakar di atas api atau gula pasir dimaksudkan sebagai bentuk pengampunan kepada makhluk yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar ketika berdoa kepada Allah (swt). Doa yang dibaca adalah bacaan yang terdapat dalam Al-Qur'an termasuk Surah Al-Fatihah dan Selawat ke atas Nabi Muhammad SAW, kemudian membaca Surah An-Naas, Al-Falaq, Al-Ikhlas dan 5 ayat pertama dari Surah Al- Baqarah. Doa-doa yang biasa dibaca ketika dimulakan ibadah surah Al-Fatihah dan Selawat ke atas Nabi SAW yang pertama, selepas itu dibacakan Surah An-Naas, Al-Falaq, Surah Al-Ikhlas dan 5 ayat surah Al-Baqarah, bermula dengan ayat 1 -5.

Selepas doa dibacakan oleh pedati, semua ahli keluarga yang hadir dipersilakan membakar kemenyan sambil bermunajat kepada Allah Swt. Orang yang mengamalkan tradisi Mappasoro dengan cara ini, jika tidak berhati-hati, akan menyebabkan kesesatan tauhid dalam urusan agama, tetapi mereka yang telah memahami tatacara akan mengetahui bahawa sumber segala permintaan datang dari Allah SWT semata-mata. Dalam kajian ini, dari sudut tauhid Rububiyah, masyarakat yang mengamalkan tradisi ini telah menyelamatkan diri daripada ajaran Islam kerana masyarakat yakin ada pemberi pertolongan selain daripada Allah Swt.71.

Hal ini terlihat dari prosesi yang dilakukan tradisi Mappasoro yang masih menggunakan bacaan-bacaan yang bersumber dari Alquran. Dalam QS An-Nahl/16:116 dijelaskan bahwa hanya Allah SWT yang menentukan halal atau haramnya segala sesuatu.

بِذَك لاْ ِاللهْ ى

Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan orang-orang yang mengaku telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelummu. Tetapi mereka tetap mahukan ketetapan hukum tentang taghut, walaupun mereka telah diperintahkan supaya menderhakai taghut. Manusia hanya menjalani senario kehidupan yang telah digariskan, tidak ada campur tangan manusia di dalamnya.

Dan jika Allah menimpa kamu dengan musibah, tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan untukmu, tiada siapa yang dapat menolak anugerah-Nya.

باَصَاْاَم

Saran

Dalam konteks Islam, manusia sebagai makhluk individu harus mampu menyeimbangkan nilai agama dengan nilai budaya. Bukan hanya nilai agama saja yang menjadi konsep pedoman perilaku, namun nilai agama dan nilai budaya harus hidup berdampingan. Tradisi Massuro Ma'baca menjelang Ramadhan di Masyarakat Barugae, Desa Kambuno, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba.

Peran Kantor Agama dan Penyuluhan Dalam Pemberian Bimbingan Pernikahan pada Masyarakat di Udapi Hilir Prafi Kabupaten Manokwari.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada tuhan yang maha Esa, atas kasih dan karunianya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan