PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Suhendar, “Analisis Akuntabilitas dan Transparansi Organisasi Pengelola Zakat Dalam Memaksimalkan Potensi Zakat”, Jurnal Ekonomi Islam Vol 7 no. Di Indonesia, bentuk pengelolaan zakat terbagi menjadi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Keberadaan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) tersebar di seluruh daerah mulai dari tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.3.
Mukmin & Susilawati, “Pengelolaan Dana Zakat: Mengkaji Akuntabilitas dan Transparansi Organisasi Pengelola Zakat di Kota Bogor”. Berdasarkan uraian latar belakang dan perbedaan hasil beberapa penelitian di atas, yang menunjukkan pentingnya akuntabilitas dan transparansi. Peneliti kali ini memilih objek penelitian berdasarkan kepercayaan muzakki dalam mengelola zakat dengan melihat akuntabilitas atau tanggung jawab pemimpin zakat.
Akuntabilitas dan Transparansi Laporan Keuangan Pengelola Zakat pada Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang (Analisis Akuntansi Syariah). Amin Pinanto, “Akuntabilitas dan Transparansi Laporan Keuangan pada Organisasi Pengelola Zakat: Studi Banding di BAZ dan LAZ Yogyakarta”, Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia Vol.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Khaliza Chairani “Dampak Akuntabilitas, Transparansi, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Organisasi Zakat Di Kota Pekanbaru”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntabilitas, transparansi, kompetensi SDM, penggunaan sistem informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini terlihat dari pelaporan keuangan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang yang diperiksa dua kali dalam setahun dan diakui adanya audit atas laporan keuangan yang dilakukan secara internal dan eksternal.
10 Khaliza Chairani, “Dampak Akuntabilitas, Transparansi, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Organisasi Pengelola Zakat Di Kota Pekanbaru, (Skripsi; Akuntansi: Riau, 2020). Sedangkan penelitian penulis fokus pada akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan dan lokasi penelitian di Baznas Kab.109 pada laporan keuangan BAZNAS provinsi bahwa laporan keuangan Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Jawa Barat dan Bengkulu sudah sesuai dengan PSAK No.
109 Tentang kepercayaan masyarakat dan transparansi terhadap laporan keuangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi, (Skripsi; Akuntansi: Jakarta, 2020). Hal ini terlihat dari pelaporan keuangan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang yang diaudit dua kali dalam setahun dan dilakukan audit internal dan eksternal terhadap laporan keuangan yang diketahui oleh Kementerian Agama, BAZNAS provinsi dan pusat.
Tinjauan Teori
Untuk itu penyajian laporan keuangan harus disajikan secara adil, transparan dan mudah dipahami oleh semua kalangan. Apabila laporan akuntansi yang disampaikan baik dan disusun berdasarkan standar akuntansi maka kelangsungan operasional perusahaan juga akan baik. Untuk itu diperlukan suatu sistem akuntansi yang berdasarkan standar akuntansi agar dapat diperoleh laporan keuangan yang bertanggung jawab.
Laporan keuangan merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis. Laporan keuangan pada hakikatnya merupakan hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau kegiatan perusahaan kepada pemangku kepentingan. Dengan kata lain, laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, menunjukkan kesehatan keuangan dan kinerja perusahaan.31.
Laporan akuntansi menyajikan data posisi keuangan (aset, utang, dan ekuitas) pada suatu titik waktu tertentu. Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang relevan dan relevan dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan.32.
Tinjauan Konseptual
Kerangka Pikir
Alur pemikiran penelitian ini dimulai dari Kantor Adan Zakat Nasional Kabupaten Pinrang sebagai lokasi penelitian, kemudian yang dimaksud dengan penelitian disini adalah pengelola zakat. Bagaimana organisasi pengelola zakat mempertanggungjawabkan dan membuka laporan keuangan kepada masyarakat serta melaksanakannya sesuai dengan prinsip akuntansi syariah?
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Fokus Penelitian
- Jenis dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
- Uji Keabsahan Data
- Teknik Analisis Data
Berdasarkan hasil wawancara dapat dijelaskan bahwa Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang merancang program. Berdasarkan keputusan Badan Amil Zakat Nasional pusat, Kabupaten Pinrang berupaya mendirikan setmart kecamatan ke depan. Begitulah cara pengurus Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang mengambil keputusan yang menyangkut pengeluaran uang.
Jadi, kegiatan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang disusun dalam RKAT (Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan) setiap tahunnya. Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang mempunyai berbagai program diantaranya program kemanusiaan dan program dakwah. Berdasarkan wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa teknologi informasi pelaporan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang.
Berdasarkan wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang didasarkan pada prinsip syariah dan bukan mencari keuntungan. Jika untung hanya mencari keuntungan, maka Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang mencari untung. Salah satu visi Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang adalah terwujudnya pengelolaan zakat yang amanah.
Bentuk tanggung jawab manajerial Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang adalah pemeriksaan laporan keuangan melalui audit. Periode pelaporan keuangan yang digunakan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang adalah semesteran. Berdasarkan teori asas tanggung jawab, Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukan melalui audit.
Pelaporan Masyarakat Badan Amil Zakat Negara Kabupaten Pinrang menyampaikan setiap kegiatan atau sosialisasi yang dilakukan. Pengelola Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang memiliki aplikasi bernama Sistem Informasi Manajemen Baznas (SIMBA). Penyaluran zakat yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang didasarkan pada 8 asnaf atau 8 golongan yang berhak menerima zakat.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Dengan adanya peninjauan ini, Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang telah bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan selama jangka waktu tertentu. Berdasarkan hasil wawancara dapat dijelaskan bahwa Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang telah diselidiki secara internal apakah lembaga tersebut syariah atau tidak. Ada beberapa program sejalan dengan visi dan misi Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang yang telah berjalan selama ini.
Tujuan dari program Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang dibentuk untuk membantu masyarakat atau mustahik yang membutuhkan bantuan dan. Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang selalu diperiksa agar aman sesuai syariah, aman dari regulasi dan aman bagi NKRI. Artinya, tidak boleh ada uang dari Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang yang keluar tidak sesuai aturan hukum.
Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang tidak sembarangan membelanjakan uangnya, namun harus sesuai dengan kebutuhan. Jadi suara terbanyak diperoleh tiga orang, padahal pendapat Ketua Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang mengiyakan. Berdasarkan hasil wawancara dapat dijelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang disusun dalam Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan atau RKAT.
Jadi, pengurus Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang tidak membuang-buang uang karena sesuai dengan prinsip agama. Dengan begitu, masyarakat bisa melihat bahwa Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang telah melakukan audit akuntan publik. Berdasarkan wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa cara publikasi laporan keuangan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang adalah dengan menggunakan aplikasi SIMBA.
Berdasarkan wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang memiliki yang namanya transparansi keuangan yang dilakukan oleh media. Analisis Akuntansi Syariah Terhadap Akuntabilitas dan Transparansi Laporan Keuangan Pengelola Zakat Pada Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang a. Berdasarkan hasil wawancara dapat dijelaskan bahwa Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang sudah akuntabel.
Amil Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang menyalurkan bantuan tunai kepada mustahik berupa bantuan tunai kepada mustahik yang membutuhkan. Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang mempunyai yang namanya transparansi keuangan yaitu melalui media seperti WhatsApp, website dan Facebook.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan kepatuhan Badan Amil Zakat Nasional, Kabupaten Pinrang mempunyai 3 hal yang disebut aman, yaitu aman syar'i, aman peraturan, dan NKRI aman. Berpijak pada teori akuntabilitas program, Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang merancang program yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi dan misi lembaga. Misalnya, jika Anda sedang dirawat di rumah sakit dan tidak mampu membiayai biaya pengobatannya, Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang akan turun tangan membantu Anda.
Dilihat dari teori akuntabilitas politik, kebijakan dan keputusan yang diambil Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang didasarkan pada temuan audit yang diterima. Pengambilan kebijakan dan keputusan tersebut menjadi tanggung jawab seluruh pengelola Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang karena keputusan tersebut diambil secara bersama-sama. Dalam mengambil kebijakan dan keputusan, Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang tidak asal mengambil keputusan namun mempertimbangkannya terlebih dahulu.
Dilihat dari teori kebijakan keuangan, Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang telah menyusun Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (ABAP) penggunaan dana. Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang biasanya mempublikasikan kegiatan yang dilakukan melalui Facebook, WhatsApp, Radio Simpati dan Info Pinrang. Hal ini terlihat dari hasil audit kantor akuntan publik yang menyatakan bahwa laporan keuangan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang adalah wajar.
Dengan bentuk akuntabilitas tersebut, Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Amil Pinrang mempunyai amanah zakat yang dipercaya oleh masyarakat. Dengan menyalurkan zakat sesuai asnaf ke 8, Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang mengutamakan pihak yang berhak menerima zakat dan bertindak adil. Tidak hanya itu, Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang juga menggunakan media sosial untuk mengkomunikasikan kegiatannya seperti: WhatsApp, website dan Facebook.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang telah memenuhi tanggung jawab yang diberikan. Berdasarkan prinsip akuntansi syariah mengenai akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang dapat dikatakan telah memenuhi prinsip syariah. Hal ini dapat dibuktikan melalui pelaporan akuntabilitas dari Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang yang diketahui oleh Kementerian Agama, BAZNAS Provinsi dan Pusat serta Kantor Akuntan Publik.
PENUTUP
Simpulan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pinrang dinilai akuntabel dan transparan dalam pelaporan keuangan, hal ini terbukti dengan Badan Amil Nasional Kabupaten Pinrang telah diaudit secara internal dan eksternal. Aplikasi ini digunakan untuk mempublikasikan penyajian laporan keuangan pemasukan dan pengeluaran ke pusat yang diunggah setiap tahunnya. Selain itu Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang juga mempublikasikan program atau kegiatan yang dilakukan melalui media sosial seperti: Facebook, WhatsApp, website, radio simpati dan Info Pinrang.
Saran
Analisis Akuntabilitas dan Transparansi Organisasi Pengelola Zakat Untuk Memaksimalkan Potensi Zakat”, (Jurnal Ekonomi Islam. Analisis Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Zakat, Infaq dan Zakat (ZIS) Lembaga Amil Zakat Yatim Mandiri Mandiri Medan”. Pengaruh akuntabilitas, transparansi, kompetensi sumber daya manusia dan penggunaan sistem informasi terhadap kualitas laporan keuangan pada organisasi pengelola zakat di Kota Pekanbaru.
Akuntabilitas dan Transparansi Laporan Keuangan pada Organisasi Pengelola Zakat: Studi Banding di BAZ dan LAZ Yogyakarta”. Dampak Transparansi Laporan Keuangan Muzakki, Akuntabilitas, Pengelolaan Dana dan Religiusitas Terhadap Tingkat Kepercayaan Muzakki Dalam Membayar Zakat Kepada Lembaga Amil Zakat.”