EB 1 Tahun 2020
Blok 14 : Sensori Mantuls Bimbel
1
Berapakah jumlah klasifikasi dari PDR?
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
Jawaban
Berapakah jumlah klasifikasi dari PDR?
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
BADAN KACA DAN KELAINAN RETINA dr.Ahmad Iklilludin, Sp. M
Retinopati Diabetik
Patogenesis
• Hiperglikemia kronis memicu terjadinya RD: Hiperglikemia kronis menyebabkan disfungsi endotel vaskular → permeabilitas vaskular meningkat, terjadi kebocoran vaskular yang menyebabkan perfusi ke jaringan berkurang
• Aktivasi jalur polyol memicu osmotic damage yang menyebabkan kematian sel karena glukosa berlebih direduksi menjadi sorbitol → osmotic sel meningkat → kematian sel
• Hiperglikemia kronis menyebabkan peningkatan diacylglycerol (DAG) yang mengaktivasi protein kinase C yg akan meningkatkan
permeabilitas ascular dan upregulasi VEGF.
Apakah VEGF?
• VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor)
• Merupakan mediator yang berperan penting dalam terjadinya komplikasi mikrovaskular DM
• Secara fisiologis diproduksi oleh sel-sel retina, seperti sel RPE, sel Mueller, dan pericyte
• Ketika sel mengalami hipoksia, VEGF akan diproduksi oleh sel-sel hipoksik tersebut dalam jumlah berlebih →
• terbentuknya neovaskularisasi retina
• permeabilitas vaskular meningkat → kebocoran vaskular → DME (Diabetic Macular Edema)
Klasifikasi RD
• NPDR (Non Proliferative Diabetic Retinopathy) → mild, moderate,severe
• PDR (Proliferative Diabetic Retinopathy) → early, high-risk, advance
Perbedaan stadium NPDR dengan PDR adalah pada PDR sudah terjadi pertumbuhan neovaskularisasi di retina
2
Apakah tanda pasien uveitis intermediate?
A. Vitreal inflammatory cell B. REP atrofi
C. Atrofi retina D. REP hipertrofi
E. Choroidal infiltrate
Jawaban
Apakah tanda pasien uveitis intermediate?
A. Vitreal inflammatory cell B. REP atrofi
C. Atrofi retina D. REP hipertrofi
E. Choroidal infiltrate
UVEA oleh dr. Yunani Setyandriana, SpM
Uveitis
• Uveitis (Inflamasi Traktus Uvea)
A. Uveitis Anterior B. Uveitis Intermediet C. Uveitis Posterior
D. Panuveitis (Semua Uvea)
Uveitis intermediate
Tanda:
• Vitreal inflamatory cells
• Snowball opacity
• Snowbanking
• Vitreal strand
3
Manakah dari tujuan tindakan bedah kecantikan yang diperbolehkan?
A. Operasi untuk mengganti jenis kelamin
B. Pembedahan untuk menyembunyikan identitas saksi C. Operasi bedah selaput dara
D. Operasi bedah hidung karena kurang mancung E. Bedah kecantikan
Jawaban
Manakah dari tujuan tindakan bedah kecantikan yang diperbolehkan?
A. Operasi untuk mengganti jenis kelamin
B. Pembedahan untuk menyembunyikan identitas saksi C. Operasi bedah selaput dara
D. Operasi bedah hidung karena kurang mancung E. Bedah kecantikan
Reparasi Kosmetik, Selaput Dara, Ganti Kelamin, Penyimpangan Identitas oleh Dr. Indrayanti
Memperbaiki dengan pembedahan
Memperbaiki dengan pembedahan dilakukan untuk menyembuhkan kelainan pada bentuk alamiah, kelainan bentuk tubuh berkaitan dengan penyakit, dan perawatan penyakit. Cacat yang diperoleh sejak lahir atau setelah lahir. Bukanlah perbedaan yang penting, karena
penyebab bentuk cacat sejak lahir berkaitan erat dengan faktor operasi kandungan. Tujuan pembedahan cacat sejak lahir adalah : mengembalikan penampilan normal kembali, guna menghilangkan tekanan psikologi dan rasa malu, serta untuk memperbaiki kembali fungsi fisologi. Tujuan ini bukan untuk merubah fitrah manusia, namun hanya mengembalikan fitrah seperti semula.
Pembedahan yang dilakukan umtuk menyembuhkan kelainan, karena penyakit atau perawatan, tidaklah merubahan fitrah, sebab tindakan tersebut untuk mengembalikan tubuh ke dalam keadaan normal. Pembedahan guna menyembunyikan identitas seorang saksi diperbolehkan. Dan diperbolehkan juga melakukan operasi bedah guna menyingkap gender yang benar dari hermaprodit, hal ini bukan tindakan untuk mengubah fitrah
manusia, akan tetapi suatu usaha untuk mengembalikan fitrah yang telah diubah oleh
hormonal atau kromosom yang rusak. Juga suatu usaha operasi lain guna memelihara atau mengembalikan fungsi reproduksi.
4
Ada berapakah derajat penggolongan NPDR a. 2
b. 3 c. 4 d. 5 e. 1
Jawaban
Ada berapakah derajat penggolongan NPDR a. 2
b. 3 c. 4 d. 5 e. 1
BADAN KACA DAN KELAINAN RETINA dr.Ahmad Iklilludin, Sp. M
Klasifikasi RD
• NPDR (Non Proliferative Diabetic Retinopathy) → mild, moderate, severe
• PDR (Proliferative Diabetic Retinopathy) → early, high-risk, advance
Perbedaan stadium NPDR dengan PDR adalah pada PDR sudah terjadi pertumbuhan neovaskularisasi di retina
5
Apakah faktor “host” yang menyebabkan terjadinya infeksi jamur pada manusia
A. Virulensi jamur B. Eksposure metod C. Imunitas
D. Kelembaban E. Iklim
Jawaban
Apakah faktor “host” yang menyebabkan terjadinya infeksi jamur pada manusia
A. Virulensi jamur B. Eksposure metod C. Imunitas
D. Kelembaban E. Iklim
JAMUR DAN BAKTERI PADA INFEKSI KULIT Oleh: dr. Seshy Tinartayu, M.Sc.
Faktor yang mempengaruhi infeksi jamur:
6
Komponen “Agen” yang menyebabkan infeksi jamur?
A. Kelembaban B. iklim
C. imunitas D. jamur
E. exposure method
Jawaban
Komponen “Agen” yang menyebabkan infeksi jamur?
A. Kelembaban B. iklim
C. imunitas D. jamur
E. exposure method
JAMUR DAN BAKTERI PADA INFEKSI KULIT Oleh: dr. Seshy Tinartayu, M.Sc.
Faktor yang mempengaruhi infeksi jamur:
7
Apakah lapisan terdalam dari tear film yang membatasi kornea dan konjungtiva?
A. lapisan minyak B. lapisan musin C. lapisan udara D. lapisan air E. lapisan epitel
Jawaban
Apakah lapisan terdalam dari tear film yang membatasi kornea dan konjungtiva?
A. lapisan minyak B. lapisan musin C. lapisan udara D. lapisan air E. lapisan epitel
ORBITA, PALPEBRA, SKLERA, KONJUNGTIVA, AIR MATA Oleh dr. Nur Shani
Anatomi Lapisan Air Mata
• Terdiri dari 3 lapisan air mata :
a. Lapisan paling luar : lapisan lipid anterior - perlindungan terhadap penguapan.
b. Dibagian tengah : lapisan aqueous (cair) - Volume terbanyak pada airmata.
c. Dibagian dalam : lapisan mucin - Perlindungan dan lubrikasi thp epitel kornea dan konjungtiva.
8
Gejala katarak?
A. Nyeri kepala B. mata merah C. mata berair
D. ganti kaca mata terus menerus
Jawaban
Gejala katarak?
A. Nyeri kepala B. mata merah C. mata berair
D. ganti kaca mata terus menerus
LENSA DAN KATARAK oleh dr. Yunani Setyandriana, Sp.M
Katarak
• Merupakan kekeruhan lensa dan menjadi penyebab kebutaan
terbanyak (0,78% dari penduduk Indonesia). Bisa disembuhkan, tidak menetap seperti glaucoma.
• Secara kimiawi terjadi penurunan penyerapan O2 dan peningkatan kandungan air. Menyebabkan dehidrasi. Akibatnya, kandungan
natrium & kalsium meningkat, sedangkan kandungan kalium, askorbat, & protein menurun.
Katarak
• Gejala :
• Hilangnya penglihatan (kabur perlahan)
• Tanpa rasa nyeri
• Silau
• Dapat merubah kelainan refraksi
• Dapat menyebabkan Ambliopia (pada bayi)
9
Apakah indikasi penggunaan lensa kontak A. Melindungi kornea
B. Mengoreksi ketajaman penglihatan C. mata ametropia
D. mata miopia
Jawaban
Apakah indikasi penggunaan lensa kontak A. Melindungi kornea
B. Mengoreksi ketajaman penglihatan C. mata ametropia
D. mata miopia
KELAINAN REFRAKSI dr. Nur Shani Meida, Sp.M., M.Kes
Lensa kontak
Lensa kontak adalah lensa yang langsung menempel pada korena
• Keuntungan : memberikan penglihatan yang lebih luas, tidak membatasi kegiatan tertentu, dan kosmetik lebih baik
• Kerugian : sukar dalam perawatan, mata dapat merah dan infeksi, tidak semua orang bisa memakainya (mata alergi dan mata kering)
• Tipe lensa kontak :
a. Lensa kontak keras / PMMA (polimethilmetakrilat) b. Lensa kontak lunak / HEMA (hidroksimetilmetakrilat) c. Lensa kontak rigid gas permeable
Lensa kontak
Indikasi lensa kontak :
• Indikasi optic
1. Koreksi ametropia
2. Media refraksi tambahan
3. Perbaikan tajam penglihatan 4. Anomaly refraksi tinggi
5. Anisometropia
• Indikasi medik
1. Alat bantu oklusi / terapi amblyopia 2. Alat pelindung kornea
3. Alat mempercepat penyembuhan luka
10
Usia 20 thn. VODS 6/6. mengalami seperti dibawah adalah A. Dacryoadenitis
B. Dacriocistitis
C. Blefa Konjungtivitis D. lupa
Jawaban
Usia 20 thn. VODS 6/6. mengalami seperti dibawah adalah A. Dacryoadenitis
B. Dacriocistitis
C. Blefa Konjungtivitis D. lupa
ORBITA, PALPEBRA, SKLERA, KONJUNGTIVA, AIR MATA Oleh dr. Nur Shani
Dacriodenitis
• Radang yang terjadi pada glandula lakrimalis. sering pada anak-anak sebagai komplikasi penyakit
sistemik seperti morbili, pada orang dewasa oleh karena trauma
• Manifestasi klinis → nyeri dan
bengkak di orbita bagian temporal superior
11
Pernyataan yg benar mengenai lensa mata A. Daya refraksi 20D
B. Bikonkav
C. Digantung oleh m. Siliaris D. Nutrisi dari kornea
E. . bikonveks
Jawaban
Pernyataan yg benar mengenai lensa mata A. Daya refraksi 20D
B. Bikonkav
C. Digantung oleh m. Siliaris D. Nutrisi dari kornea
E. . bikonveks
LENSA DAN KATARAK dr. Yunani Setyandriana, Sp.M
Sifat Lensa
a. Bikonveks b. Transparan
c. Di belakang iris
d. Penggantung : serabut zonular e. Kekuatan refraksi : 15-20D
f. Nutrisi : dari cairan akuos dan vitreus
12
Penanganan kompres pada luka di siku pada gambar berikut.
A. NaCl 0.9%
B. asam asetat 0.0001%
C. asam salisilat 100%
Jawaban
Penanganan kompres pada luka di siku pada gambar berikut.
A. NaCl 0.9%
B. asam asetat 0.0001%
C. asam salisilat 100%
13
Bagian yang termasuk dalam bagian anterior mata A. Lensa dan kornea
B. Sklera dan retina
C. Konjungtiva dan corpus vittreous
Jawaban
Bagian yang termasuk dalam bagian anterior mata A. Lensa dan kornea
B. Sklera dan retina
C. Konjungtiva dan corpus vittreous
14
Seorang anak perempuan berumur 6 tahun dibawa orang tuanya ke RS
dengan keluhan gatal pada bagian dorsal kedua kakinya dengan lesi vesikuler yang menjalar (spleginieus). Anak suka bermain di tanah tanpa alas kaki.
Pemeriksaan laboratorium rutin dalam batas normal. Pada biopsi
menunjukkan adanya infiltrasi limfosit dan eosinofil. Apakah parasit yang menyebabkan gejala tersebut?
A. Ancylostoma caninum B. Ancylostoma duadenale C. Sarcoptes scabiei
D. Musca domestica
E. Strongyloides sternobilis
Jawaban
Seorang anak perempuan berumur 6 tahun dibawa orang tuanya ke RS
dengan keluhan gatal pada bagian dorsal kedua kakinya dengan lesi vesikuler yang menjalar (spleginieus). Anak suka bermain di tanah tanpa alas kaki.
Pemeriksaan laboratorium rutin dalam batas normal. Pada biopsi
menunjukkan adanya infiltrasi limfosit dan eosinofil. Apakah parasit yang menyebabkan gejala tersebut? ( Dx : Cutaneus Larva Migrain)
A. Ancylostoma caninum B. Ancylostoma duadenale C. Sarcoptes scabiei
D. Musca domestica
E. Strongyloides sternobilis
KELAINAN KULIT AKIBAT GANGGUAN PARASIT Oleh: dr.Tri Wulandari
Ektoparasit Cutaneous Larva Migrans (CLM/
Creeping Eruption)
• Definisi CLM : Perubahan patologis kulit akibat infestasi larva non human hook worm atau Strongyloides stercoralis
• Etiologi
• Sering:
• Ancylostoma braziliense (kucing)
• Ancylostoma caninum (anjing, kucing)
• Uncinaria stenocephala (European dog)
• Bunostomum phlebotomum (sapi)
• Jarang:
• Ancylostoma ceylanicum (kucing)
• Ancylostoma tubaeforme (kucing)
• Strongyloides papillosus (ruminansia)
• Strongyloides westeri (kuda)
• Strongyloides stercoralis (manusia)→ larva currens
Ektoparasit Cutaneous Larva Migrans (CLM/
Creeping Eruption)
• Perubahan Fisik CLM
• Kulit:
1. Pruritus, eritematous, edematous papules/ vesikel berisi cairan serous.
2. Serpiginous tunnels (snakelike, lebar 2-3 mm), erythematous, vesiculer → menjalar 1-2 cm/hari
3. Kadang disertasi infeksi sekunder
• Sistemik:
1. Eosinofilia,
2. Infiltrasi pulmoner 3. ↑ IgE
4. Loeffler syndrome → jarang
• Lesi khas : Tempat: dorsal kaki, interdigital kaki, anogenital, pantat, tangan, lutut
15
Seorang laki-laki 52 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan
pandangan kabur dan nyeri pada mata kanannya sejak dua hari yang lalu.
Keluhan diikuti dengan mata merah, silau, dan berair. Hasil pemeriksaan visus mata kanan 3/60, hiperemis conjunctiva (+), keratic presipitat di
endotel kornea (+), flare di bilik depan (+), dan sinekia posterior (+). Apakah diagnosis pasien tsb?
A. Panuveitis B. Episkleritis C. Keratitis
D. Keratouveitis E. Uveitis anterior
Jawaban
Seorang laki-laki 52 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan
pandangan kabur dan nyeri pada mata kanannya sejak dua hari yang lalu.
Keluhan diikuti dengan mata merah, silau, dan berair. Hasil pemeriksaan visus mata kanan 3/60, hiperemis conjunctiva (+), keratic presipitat di endotel kornea (+), flare di bilik depan (+), dan sinekia posterior (+).
Apakah diagnosis pasien tsb?
A. Panuveitis B. Episkleritis C. Keratitis
D. Keratouveitis E. Uveitis anterior
UVEA oleh dr. Yunani Setyandriana, SpM
Uveitis
• Uveitis (Inflamasi Traktus Uvea)
A. Uveitis Anterior B. Uveitis Intermediet C. Uveitis Posterior
D. Panuveitis (Semua Uvea)
Uveitis Anterior
Gejala
• Mata merah (siliar injeksi)
• Nyeri
• Fotofobia
• Epifora
• Gangguan visual : Kabur
• Skotoma
• Floaters
Tanda
• Keratik presipitat (KP)
• Sel
• Flare
• Fibrin
• Hypopion
• Dispersi pigmen
• Miosis
• Nodul iris
• Sinekia posterior
16
Seorang pasien usia 30 tahun datang klinik Pratama dengan keluhan mata buram dan serta mata merah juga nerocos. Dan visual 2/60.
Pemeriksaan flare COA (+), vitreus keruh (+), oral mucosa membrane ulcer (+), ulkus genitalia(+), erythema nodosum (+), apakah diagnosis yang tepat ?
A. Reiter's syndrome B. Harada syndrome C. Bechet disease
D. Spondylosis ankilosa E. Voght koyanagi
Jawaban
Seorang pasien usia 30 tahun datang klinik Pratama dengan keluhan mata buram dan serta mata merah juga nerocos. Dan visual 2/60.
Pemeriksaan flare COA (+), vitreus keruh (+), oral mucosa membrane ulcer (+), ulkus genitalia(+), erythema nodosum (+), apakah diagnosis yang tepat ?
A. Reiter's syndrome B. Harada syndrome C. Bechet disease
D. Spondylosis ankilosa E. Voght koyanagi
UVEA DAN UVEITIS Oleh: dr.Yunani Setyandriana, Sp.M
Bechet Disease
• Idiopathic multisystem disease
• Biasa terjadi pada usia dekade ke tiga hingga empat (Muda)
• Sering pada mediterania dan jepang
• Berhubungan dengan HLA-B5
Kriteria Major diagnostic: Oral aphthous (100%) , Genital ulcerasi (90%), Lesi kulit (80%) , Uveitis (70%) , Acute iritis ,Retinitis , Diffuse leakage o Occlusive periphlebitis , Genital
ulceration , Oral aphthous ulceration - painful, recurrent , Acneiform ,
Erythema nodosum , Lines after stroking skin(dermatographism) , Pustule after scratching skin(pathergy test)
17
Apakah lapisan di bawah epitel kornea?
A. lamina limitans externa B. lamina limitans interna C. lamina bowman
Jawaban
Apakah lapisan di bawah epitel kornea?
A. lamina limitans externa B. lamina limitans interna C. lamina bowman
ORGANON VISUS (ANATOMI MATA) Oleh: dr. Nicko Rachmanio, Sp.B
Lapisan Kornea
1. Epitel
Terdiri dari 5 lapisan sel squamosa, tersusun rapi, merupakan lanjutan dari epitel konjungtiva bulbi
2. Membran bowman
• Terletak dibawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma
• Avaskuler Tidak mempunyai daya regenerasi
3. Stroma
• Terdiri dari lamel yang merupakan susunan kolagen yangsejajar satu dengan yang lain → kornea jernih.
• Diantaranya terdapat semen, badan-badan kornea, leukosit,wandering cells yang terdapat didalam lacuna
Lapisan Kornea
4. Membran Descement
• Merupakan membran aselular
• Bersifat elastik dan berkembang terus seumur hidup
• Bersifat lebih resisten terhadap trauma dan proses patologik
• Dibagian perifer membran descement membentuk meshwork disudut bilik mata dan dinamakan ligamentum pektinatum
5. Endotel
• Terdiri dari satu lapisan sel gepeng yang meliputi bagisnposterior membran descement, juga membungkus meshwork dan melapisi iris
• Permeabilitas kornea ditentukan oleh epitel dan endotel yang merupakan membran semi permeabel
• Penting untuk mempertahankan kejernihan kornea
• Jika terdapat kerusakan, air dapat masuk kedalam jaringan kornea → edem kornea → gangguan ketajaman penglihatan
18
Apakah pemeriksaan untuk melihat lapang pandang mata pada kasus glaukoma?
A. Perimetri B. Keratometri C. Oftalmoskop D. Tonometry E. Gonioskopi
Jawaban
Apakah pemeriksaan untuk melihat lapang pandang mata pada kasus glaukoma?
A. Perimetri B. Keratometri C. Oftalmoskop D. Tonometry E. Gonioskopi
GLAUKOMA dr. Yunani Setyandriana, Sp.M
Diagnosis Glaukoma
• Anamnesis
• Pemeriksaan Visus
• Funduskopi : Pemeriksaan fundus mata untuk menilai secara langsung segmen posterior mata, yaitu lensa, humor vitreous, retina, makula, pembuluh darah retina, dan diskus nervus optikus.
• Gonioskopi : Gonioskopi adalah pemeriksaan mata untuk melihat struktur mata, khususnya bagian sudut drainase mata, tempat kornea dan iris bertemu.
• Tonometri : tes mata yang bertujuan untuk mengukur tekanan di dalam bola mata, atau yang disebut dengan tekanan intraokular
• Perimetri : Perimetri digunakan untuk pemeriksaan lapang pandang. Teknik ini digunakan terpisah setiap mata, mengukur fungsi retina, nervus opticus, dan jaras visual intracranial secara bersama. Alat ini secara klinis digunakan untuk mendeteksi atau memonitor hilangnya lapang pandang.
Perimeter
19
Apakah pemeriksaan untuk melihat sudut bilik mata pada kasus Glaukoma?
A. Perimetri B. Keratometri C. Oftalmoskopi D. Tonometry E. Gonioskopi
19
Apakah pemeriksaan untuk melihat sudut bilik mata pada kasus Glaukoma?
A. Perimetri B. Keratometri C. Oftalmoskopi D. Tonometry E. Gonioskopi
GLAUKOMA dr. Yunani Setyandriana, Sp.M
Diagnosis Glaukoma
• Anamnesis
• Pemeriksaan Visus
• Funduskopi : Pemeriksaan fundus mata untuk menilai secara langsung segmen posterior mata, yaitu lensa, humor vitreous, retina, makula, pembuluh darah retina, dan diskus nervus optikus.
• Gonioskopi : Gonioskopi adalah pemeriksaan mata untuk melihat struktur
mata, khususnya bagian sudut drainase mata, tempat kornea dan iris bertemu.
• Tonometri : tes mata yang bertujuan untuk mengukur tekanan di dalam bola mata, atau yang disebut dengan tekanan intraokular
• Perimetri : Perimetri digunakan untuk pemeriksaan lapang pandang. Teknik ini digunakan terpisah setiap mata, mengukur fungsi retina, nervus opticus, dan jaras visual intracranial secara bersama. Alat ini secara klinis digunakan untuk mendeteksi atau memonitor hilangnya lapang pandang.
Gonioskopi
• Gonioskopi menggunakan
goniolens (juga dikenal sebagai gonioscope ) bersama dengan lampu celah atau mikroskop operasi untuk melihat sudut
iridokorneal, atau sudut anatomis yang terbentuk antara kornea mata dan iris.
20
Apakah kelainan kulit dengan lesi membentuk Christmas tree?
A. Psoriasis rosea B. Psoriasis guttate C. Psoriasis vulgaris D. dermatitis atopic E. tinea versicolor
Jawaban
Apakah kelainan kulit dengan lesi membentuk Christmas tree?
A. Psoriasis rosea ( diagnosis yang benar : Ptyriasis Rosea) B. Psoriasis guttate
C. Psoriasis vulgaris D. dermatitis atopic E. tinea versicolor
LESI ERITRODERMA, GANGGUAN KERATINISASI, INFLAMASI NON INFEKSI Oleh: dr. Rikyanto
Ptyriasis Rosea
• EES dengan erupsi spesifik patch eritem oval, multipel, skuama halus collarete, sumbu panjang searah garis lipatan kulit, sembuh spontan
• Etiologi : virus HHV 6 & 7 - Lesi awal : Herald patcth, ukuran > besar, dikelilingi lesi baru (korimbiformis)
• Manifestasi klinis
• Herald patch -> lesi kecil
• Meluas ke seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan muka
• Lesi full blown di punggung memberi gambaran pohon cemara
• Lesi terutama pada kulit yang tertutup pakaian.
Ptyriasis Rosea
• Bentuk atipik : lesi vesikuler
• Perjalanan penyakit 6-12 minggu (bekas lesi macula hipopigmen)
• Epidemiologi : di jumpai di seluruh dunia dengan perbandian kelamin dan usia yg sama
• Terapi :
• simtomatik anti inflamasi ( steroid ringan- sedang)
• antivirus: asiklovir 5x800mg (7 hari) → penyembuhan >>
• steroid sistemik bila diperlukan
• fototerapi
21
Dari hadits "Sesungguhnya Allah SWT tidaklah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya, obat itu diketahui oleh orang yang bisa mengetahui dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahui" Bagaimana Thibbun Nabawi mestinya dipraktikkan dalam masyarakat?
A. Menggunakan metode arab
B. Menyesuaikan kebudayaan setempat C. Boleh menggali cara pengobatan baru D. Sama dengan zaman nabi
E. Sesuai yang dipraktikkan nabi
Jawaban
Dari hadits "Sesungguhnya Allah SWT tidaklah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya, obat itu diketahui oleh orang yang bisa mengetahui dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahui" Bagaimana Thibbun Nabawi mestinya dipraktikkan dalam masyarakat?
A. Menggunakan metode arab
B. Menyesuaikan kebudayaan setempat C. Boleh menggali cara pengobatan baru D. Sama dengan zaman nabi
E. Sesuai yang dipraktikkan nabi
“Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian pula Allah menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat dengan yang haram.” Hadits ini menunjukkan bahwa seorang Muslim boleh mengobati penyakitnya. Sebab, diturunkannya penyakit oleh Allah SWT , disertai dengan diturunkan obatnya menunjukkan bahwa seorang Muslim diizinkan untuk mengobati penyakit yang
dideritanya.
Pengobatan ala Nabi biasa dikenal dengan sebutan Thibun Nabawi sekitar abad ke-13 yang diperkenalkan oleh Syekh Ibnu Qoyyim Al Jauziah didalam kitabnya Zaadul Maad. Thibbun nabawi mengacu terhadap semua
perkataan, pengajaran, dan tindakan Rasul yang berkaitan dengan
pengobatan atau penyembuhan suatu penyakit. Termasuk tindakan medis yang dilakukan sahabat atau orang pada zaman Rasul. Pengobatan Ala Nabi dapat diyakini dan bersifat pasti (qath’i) karena berasal dari wahyu dan
misykat Nubuwwah, bernuansa illahiah, alamiah, dan ilmiah yang berasal dari kesempurnaan akal melalui proses berfikir (aqliyah).
22
Seorang laki-laki, 18 tahun, mengalami kebotakan karena mencabuti rambut. Pasien merasa tidak dapat mengendalikan keinginannya dalam mencabut dan merasa puas saat rambut berhasil tercabut. Sempat
berhenti lalu mencabuti rambut kembali. Apakah kondisi yang dialami oleh pasien?
A. Delusional parasite B. Dermatitis artificialis C. Trikotilomania
D. Body Dysmorphic Disorder E. Eksoriasi neurotic
Jawaban
Seorang laki-laki, 18 tahun, mengalami kebotakan karena mencabuti rambut. Pasien merasa tidak dapat mengendalikan keinginannya dalam mencabut dan merasa puas saat rambut berhasil tercabut. Sempat
berhenti lalu mencabuti rambut kembali. Apakah kondisi yang dialami oleh pasien?
A. Delusional parasite B. Dermatitis artificialis C. Trikotilomania
D. Body Dysmorphic Disorder E. Eksoriasi neurotic
ASPEK PSIKIATRI PENYAKIT KULIT Oleh: dr. Tessaviani Sp. KJ
Psycodermatology Disease
Trikotilomania • Menarik/ mencabut rambut dalam satu area.
• Merasakan kepuasan setelah mencabut.
• Meningkat saat situasi cemas/ stress.
Delusional Parasite • Waham keyakinan terdapat parasite di kulit disertai halusinasi taktil.
• Timbul rasa bersalah dan ketakutan.
• Termasuk gangguan jiwa berat (psikotik), biasanya bersama skizofrenia/ gangguan akibat
penyalahgunaan alkohol dan kokain.
Dermatitis Artificial • Penyakit kulit buatan oleh pasien dengan zat kimia secara fisik/ mekanik.
• Pada pasien psikotik/ kepribadian borderline.
• Tidak disertai keinginan mendapat perhatian/
malingering.
Psycodermatology Disease
Ekskoriasi Neurotic • Menggaruk dengan repetitive dan kompulsif.
• Mengakui UKK dari hasil garukan sendiri:
ekskoriasi dengan krusta hemoragik/ supuratif/
sikatriks, gatal (+), infeksi sekunder (+).
• Gangguan impulsivitas akibat stress berlebihan hingga menyebabkan gatal.
Body Dismorphic Disorder • Ada perhatian dan focus berlebih terhadap defek yang diasumsikan pada penampilan fisik, meski sebenarnya tampak normal.
• Keluhan berpusat pada: wajah, kepala, kelamin.
23
Pemeriksaan yang dilakukan untuk membedakan dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi?
A. Sensitivitas test B. Skin patch test C. Skin scratch test
D. Skin photopatch test E. Skin prick test
Jawaban
Pemeriksaan yang dilakukan untuk membedakan dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi?
A. Sensitivitas test B. Skin patch test C. Skin scratch test
D. Skin photopatch test E. Skin prick test
DERMATITIS DAN EKSIM Oleh: dr. Nafiah Chusniyati, M.Sc, Sp.KK
PEMERIKSAAN PENUNJANG PATCH TEST /TES
TEMPEL
24
Soal gambar, gambarnya gaada di modul keknya. Ada keluhan mual muntah?
A. Tumor B. Infeksi
C. Kongenital D. Degenerasi
Jawaban
Soal gambar, gambarnya gaada di modul keknya. Ada keluhan mual muntah?
A. Tumor B. Infeksi
C. Kongenital D. Degenerasi
25
Apakah stress response pathway yang melibatkan neurotransmitter epinefrin
A. Sympathetic Axis
B. Parasympathetic Axis C. Cholinergic Axis
D. Neuropeptide and Neurotrophin Axis E. hipothalamus pituitary adrenal axis
Jawaban
Apakah stress response pathway yang melibatkan neurotransmitter epinefrin
A. Sympathetic Axis
B. Parasympathetic Axis C. Cholinergic Axis
D. Neuropeptide and Neurotrophin Axis E. hipothalamus pituitary adrenal axis
ASPEK PSIKIATRI PENYAKIT KULIT Oleh: dr. Tessaviani Sp. KJ
Sympathetic axis/saraf simpatis.
Adalah stress yang memicu perangsangan saraf simpatis.
Neurotransmiter yang digunakan adalah epinefrin dan norepinefrin.
Efeknya seperti meningkatkan denyut jantung, memecah cadangan
energy, glikolisis, dan pada kutan menyebabkan kulit lebih pucat. Stress menuju hipotalamus kemudian langsung menuju ke perangsangan saraf simpatis. Masuk ke hypothalamus lalu masul ke spinal cord lalu ke
adrenal pd bagian medulla, akan mengelurakna katekolamin (epinefrin, norepinefrin)
26
Bagian dermis yang berfungsi memfagositosis virus adalah ? A. Makrofag
B. sel mast C. Dendrit D. Fibroblast
E. Mononuclear fagosit
Jawaban
Bagian dermis yang berfungsi memfagositosis virus adalah ? A. Makrofag
B. sel mast C. Dendrit D. Fibroblast
E. Mononuclear fagosit
Struktur, Fungsi & Patofisiologi Lesi Kulit dr. Siti Aminah, Sp.KK., MKes
Sel penyusun dermis dan fungsinya
Pascal M. Lavoie, Ofer Levy,
125 - Mononuclear Phagocyte System,
Editor(s): Richard A. Polin, Steven H. Abman, David H. Rowitch, William E. Benitz, William W. Fox, Fetal and Neonatal Physiology (Fifth Edition),
Elsevier, 2017,
Pages 1208-1216.e3, ISBN 9780323352147,
https://doi.org/10.1016/B978-0-323-35214-7.00125-6.
(https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780323352147001256)
27
Apakah yang mendasari Retinopati Hipertensi (RH) A. oklusi retina
B. adanya kebocoran atau leakage pada pembuluh retina C. ruptur pembuluh retina
D. penyempitan pembuluh
Jawaban
Apakah yang mendasari (RH) A. oklusi retina
B. adanya kebocoran atau leakage pada pembuluh retina C. ruptur pembuluh retina
D. penyempitan pembuluh
BADAN KACA DAN KELAINAN RETINA dr.Ahmad Iklilludin, Sp. M
Retinopati Hipertensi
• Merupakan komplikasi mikrovaskular dari hipertensi sistemik yang tidak terkontrol i.
• Etiologi :
1. HT primer : HT tanpa penyebab lain
2. HT sekunder : HT yang disebabkan oleh penyakit lain (misal pre
eklampsia/eklampsia, penyakit ginjal, penyakit adrenal, pheochromocytoma, dan coarctasio aorta
• Gambaran retina pada retinopati hipertensi secara umum yang didapatkan
• Penyempitan diameter arteri retina (arteri : vena = 1 : 3)
• Cotton wool spot / soft exudate (akibat proses iskemia)
• Perdarahan retina tipe dot dan blot
• Edema papil nervi optici (terjadi pada retinopati HT derajat IV)
28
Seorang laki laki berusia 28 tahun mempunyai keluhan bercak
kemerahan. Gatal tetapi tidak nyeri. Ditemukan lesi makula hiperemis dengan papul di sekitar, korimbiformis. Belum minum obat”an.
Diagnosis kerja?
A. Pityriasis versicolor B. Pityriasis rosea
C. Psoriasis
D. Pseudopterygium
Jawaban
Seorang laki laki berusia 28 tahun mempunyai keluhan bercak
kemerahan. Gatal tetapi tidak nyeri. Ditemukan lesi makula hiperemis dengan papul di sekitar, korimbiformis. Belum minum obat”an.
Diagnosis kerja?
A. Pityriasis versicolor B. Pityriasis rosea
C. Psoriasis
D. Pseudopterygium
LESI ERITRODERMA, GANGGUAN KERATINISASI, INFLAMASI NON INFEKSI Oleh: dr. Rikyanto
Ptyriasis Rosea
• EES dengan erupsi spesifik patch eritem oval, multipel, skuama halus collarete, sumbu panjang searah garis lipatan kulit, sembuh spontan
• Etiologi : virus HHV 6 & 7 - Lesi awal : Herald patcth, ukuran > besar, dikelilingi lesi baru (korimbiformis)
• Manifestasi klinis
• Herald patch -> lesi kecil
• Meluas ke seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan muka
• Lesi full blown di punggung memberi gambaran pohon cemara
• Lesi terutama pada kulit yang tertutup pakaian.
Ptyriasis Rosea
• Bentuk atipik : lesi vesikuler
• Perjalanan penyakit 6-12 minggu (bekas lesi macula hipopigmen)
• Epidemiologi : di jumpai di seluruh dunia dengan perbandian kelamin dan usia yg sama
• Terapi :
• simtomatik anti inflamasi ( steroid ringan- sedang)
• antivirus: asiklovir 5x800mg (7 hari) → penyembuhan >>
• steroid sistemik bila diperlukan
• fototerapi
29
Apakah nama kelainan pada palpebra dengan adanya baris bulu mata ganda?
A. Epiblefaron B. Epikantus
C. Blefarofimosis D. Angkiloblefaron E. Distichiasis
Jawaban
Apakah nama kelainan pada palpebra dengan adanya baris bulu mata ganda?
A. Epiblefaron B. Epikantus
C. Blefarofimosis D. Angkiloblefaron E. Distichiasis
ORBITA, PALPEBRA, SKLERA, KONJUNGTIVA, AIR MATA dr. Nur Shani
Kelainan Kongenital Palpebra
• Epiblefaron = lipatan horizontal kulit melewati margo palpebra
• Epikantus = ada lipatan kulit vertical sisi hidung
• Blefarofimosis = celah palpebra sempit
• Angkiloblefaron = ada perlekatan margo palpebra superior dan inferior
• Distikiasis = adanya baris bulu mata ganda
Distikiasis
30
Apakah screening Diabetic Retinopathy (DR) yang kurun waktunya setiap 1 bulan?
A. PDR (Proliferative Diabetic Retinopathy)
B. NPDR (Non Proliferative Diabetic Retinopathy) mild C. NPDR (Non Proliferative Diabetic Retinopathy) severe
D. NPDR (Non Proliferative Diabetic Retinopathy) moderate E. NPDR (Non Proliferative Diabetic Retinopathy)
Jawaban
Apakah screening Diabetic Retinopathy (DR) yang kurun waktunya setiap 1 bulan?
A. PDR (Proliferative Diabetic Retinopathy)
B. NPDR (Non Proliferative Diabetic Retinopathy) mild C. NPDR (Non Proliferative Diabetic Retinopathy) severe
D. NPDR (Non Proliferative Diabetic Retinopathy) moderate E. NPDR (Non Proliferative Diabetic Retinopathy)
Wong, T-Y & Sun, Jennifer & Kawasaki, Ryo & Ruamviboonsuk, Paisan & Gupta, Neeru & Lansingh, Van & Maia, Mauricio & Mathenge, Wanjiku & Moreker, Sunil & Muqit, Mahi &
Resnikoff, Serge & Verdaguer, Juan & Zhao, Peiquan & Ferris, Frederick & Aiello, Lloyd & Taylor, Hugh. (2018). Guidelines on Diabetic Eye Care: The International Council of Ophthalmology Recommendations for Screening, Follow-up, Referral, and Treatment Based on Resource Settings. Ophthalmology. 125. 10.1016/j.ophtha.2018.04.007.
31
Perbedaan penyusun dinding jamur dan bakteri?
A. Kitin
B. Glikoprotein C. Ergosterol D. Manan
E. Monoprotein
Jawaban
Perbedaan penyusun dinding jamur dan bakteri?
A. Kitin
B. Glikoprotein C. Ergosterol D. Manan
E. Monoprotein
MIKROORGANISME PENYEBAB INFEKSI KULIT (JAMUR) Oleh:
dr.Inayati Habib
Perbedaan Jamur dan Bakteri
Jamur
• Ciri-ciri Jamur
• Fillum Thallophyta (tanpa akar,batang &
daun)
• Parasit / saprofit
• Jasad heterotrof ; perlu zat organik
• Hifa ( benang filamen,terdiri dari dinding selulosa /kitin,protoplasma
• Inti, bersekat/tdk, senositik/asenositik :
• Jenis Jamur ada 2 :
• vegetatif : mengambil makanan
• reproduktif : membentuk spora
Bakteri
• Kapsul dapat mencegah fagositosis - Protein (misal listeriolisin O) → bakteri mampu bertahan hidup intrasel dalam fagosom
• Enzim perusak molekul imun : protease IgA, leukosidin
• Variasi antigenic & variasi fase → perubahan Ag permukaan (efektif membantu bakteri
bersembunyi dari Ab yang terbentuk
• Serangan intrasel → bakteri dapat menghindari respon imun humoral
• Factor perlekatan : flagel, pili, protein di dinding sel, lapisan lender & enzim (hyaluronidase)
• Toksin bakteri
32
Media refraksi terbesar pada mata terjadi pada?
A. Anterior kornea, lensa B. Superior lensa
C. Posterior lensa D. Anterior lensa E. Anterior kornea
Jawaban
Media refraksi terbesar pada mata terjadi pada?
A. Anterior kornea, lensa B. Superior lensa
C. Posterior lensa D. Anterior lensa E. Anterior kornea
KORNEA DAN KELAINAN KORNEA Oleh: dr, Ahmad Iklilludin Sp.M
Kornea
• Merupakan jaringan transparan dan avaskular di bagian depan bola mata
• Diameter vertikal 10-11 mm Diameter horizontal 11-12 mm
• Berperan sebagai salah satu media refraksi dengan indeks bias 1.376 - Kekuatan dioptri kornea sebesar 43.25 D, atau berkontribusi sebanyak 74% dari total kekuatan dioptri bola mata yaitu 58.60 D
• Mendapatkan nutrisi dari glukosa yang berdifusi melalui humor aquos di bilik mata depan, dan oksigen melalui lapisan air mata (tear film) di
permukaan kornea
• Selain itu, kornea perifer juga bisa mendapatkan oksigen dari pembuluh darah di sekitar limbus
33
Seorang laki laki berusia 65 tahun datang dengan keluhan mata kirinya sakit. Setahun yg lalu didiagnosis katarak dan disarankan untuk operasi tp beliau ga mau karena takut. Hasil pemeriksaan didapatkan visus 1/~, hiperemis konjungtiva, tekanan bola mata 35 mmhg, lensa keruh, TIO n (++). Diagnosis?
A. Glaukoma fakolitik B. Glukoma fakotopik
C. Glukoma facoanafilatik D. Glukoma fakomorfik E. Glaucoma filiformis
Jawaban
Seorang laki laki berusia 65 tahun datang dengan keluhan mata kirinya sakit. Setahun yg lalu didiagnosis katarak dan disarankan untuk operasi tp beliau ga mau karena takut. Hasil pemeriksaan didapatkan visus 1/~, hiperemis konjungtiva, tekanan bola mata 35 mmhg, lensa keruh, TIO n (++). Diagnosis?
A. Glaukoma fakolitik B. Glukoma fakotopik
C. Glukoma facoanafilatik D. Glukoma fakomorfik E. Glaucoma filiformis
GLAUKOMA Oleh: dr. Yunani Setyandriana, Sp.M
GLAUKOMA
• Penyakit yang ditandai oleh kelainan lapang pandang & kerusakan saraf penglihatan.
• Berkaitan dengan peningkatan tekanan bola mata.
• Klasifikasi glaucoma , antara lain:
• Primer:
• POAG (Primary open-angle glaucoma) - NTG/LTG (normotension/low tension)
• PCAG (Primary closed angle glaucoma) - Terdapat kriteria glaucoma akut
• Sekunder: Sudut terbuka ,Sudut tertutup
• Kongenital
GLAUKOMA SEKUNDER
• Glaukoma yang disebabkan oleh kondisi lain, seperti diabetes, trauma, obat- obatan, lensa, tumor
• Contoh kasus pada scenario, pada pasien katarak yang tidak segera dioperasi lama2 tambah parah → lensa bisa lisis → menyumbat trabekulum meshwork → TIO naik → glaucoma
sekunder. Glaukoma sekunder tersebut masuk kategori glaucoma fakolitik, org dengan katarak hipermatur biasa menyebabkan terjadinya glaucoma sekunder tsb.
• mekanisme glaucoma sekunder dapat terjadi close dan open angle. Pada
glaucoma open angle penjelasannya seperti poin di atas ini. Sedangkan close angle seperti pada kasus
• Kapsul lensa robek, isi lisis ke COA → coa yg tadinya bening jadi keruh → meradang → uveitis
→ keluar factor-faktor radang → mempengaruhi iris dan lensa jadi lengket → sinekia → dapat memblok pupil → aliran COA tidak bias melewati lensa dan iris → bakal ngumpul aja disitu → tekanan naik.
• Terapi : Prinsipnya turunin TIO nya dulu, lalu dilakukan tatalaksana Sesuai penyebabnya
34
Seorang laki laki berusia 65 tahun datang dengan keluhan mata kirinya sakit. Setahun yg lalu didiagnosis katarak dan disarankan untuk operasi tp beliau ga mau karena takut. Hasil pemeriksaan didapatkan visus 1/~, hiperemis konjungtiva, tekanan bola mata 35 mmhg, lensa keruh padat (+), bagaimana terapi yang tepat?
A. Atropin sebagai terapi pilihan
B. Kortikosteroid Sebagai penurun TIO C. Antibiotik untuk antiinflamasi
D. . ... Sebagai terapi kuratif*
E. ekstraksi katarak sebagai terapi definitif
Jawaban
Seorang laki laki berusia 65 tahun datang dengan keluhan mata kirinya sakit. Setahun yg lalu didiagnosis katarak dan disarankan untuk operasi tp beliau ga mau karena takut. Hasil pemeriksaan didapatkan visus 1/~, hiperemis konjungtiva, tekanan bola mata 35 mmhg, lensa keruh padat (+), bagaimana terapi yang tepat?
A. Atropin sebagai terapi pilihan
B. Kortikosteroid Sebagai penurun TIO C. Antibiotik untuk antiinflamasi
D. . ... Sebagai terapi kuratif*
E. ekstraksi katarak sebagai terapi definitif
GLAUKOMA Oleh: dr. Yunani Setyandriana, Sp.M
GLAUKOMA SEKUNDER
• Glaukoma yang disebabkan oleh kondisi lain, seperti diabetes, trauma, obat- obatan, lensa, tumor
• Contoh kasus pada scenario, pada pasien katarak yang tidak segera dioperasi lama2 tambah parah → lensa bisa lisis → menyumbat trabekulum meshwork → TIO naik → glaucoma
sekunder. Glaukoma sekunder tersebut masuk kategori glaucoma fakolitik, org dengan katarak hipermatur biasa menyebabkan terjadinya glaucoma sekunder tsb.
• mekanisme glaucoma sekunder dapat terjadi close dan open angle. Pada
glaucoma open angle penjelasannya seperti poin di atas ini. Sedangkan close angle seperti pada kasus
• Kapsul lensa robek, isi lisis ke COA → coa yg tadinya bening jadi keruh → meradang → uveitis
→ keluar factor-faktor radang → mempengaruhi iris dan lensa jadi lengket → sinekia → dapat memblok pupil → aliran COA tidak bias melewati lensa dan iris → bakal ngumpul aja disitu → tekanan naik.
• Terapi : Prinsipnya turunin TIO nya dulu, lalu dilakukan tatalaksana Sesuai penyebabnya
35
Apakah zat yang dikeluarkan ketika terjadi respon stress dan sel mast?
A. Histamin B. Epinefrin C. Adrenalin D. Antihistamin
Jawaban
Apakah zat yang dikeluarkan ketika terjadi respon stress dan sel mast?
A. Histamin B. Epinefrin C. Adrenalin D. Antihistamin
ASPEK PSIKIATRI PENYAKIT KULIT Oleh: dr. Tessaviani Sp. KJ
NNA/Neuropeptide, neurotropine axis, ada beberapa mediator :
• Pertama adalah substansi P yang berfungsi meningkatkan sensori persepsi (lebih merasa ketidaknyamanan spt lebih sensitive di gatal/nyeri). Di
kondisi stress tubuh akan selalu waspada, membuat ia akan terlalu fokus pada apa yang terjadi pada kulit/sensori persepsi meningkat, hal inilah yang menyebabkan pasien merasa, “kok kayak ada yang jalan ya di
kulitku.”(padahal nggak ada) SP ini juga berhubungan dengan degranulasi sel mast. Selain itu, substansi P dan growth factor juga memicu keratinosit.
• Kemudian ada calcitonin gene-related peptide (GCRP) yang dalam jumlah banyak akan menginhibisi hair growth. Selain itu juga meningkatkan
vasodilatasi pada kulit. CGRP bertanggung jawab pd vasodilatasi dan menggangu hair growth.
• Selanjutnya ada nerve growth factor/NGF yang berfungsi memicu
degranulasi sel mast yang berakibat pada keluarnya histamine yang menimbukan rasa gatal.
36
Mata nerocos, sering keluar kotoran, didapatkan gambaran seperti berikut, (trikiasis & enteropio) apakah komplikasinya
A. Sklerosis B. Skleritis C. Episkleritis
D. Keratitis/ ulkus kornea E. Blepharitis
KORNEA DAN KELAINAN KORNEA dr. Ahmad Ikliluddin, Sp.M
• Trichiasis adalah kelainan
pertumbuhan bulu mata di mana bulu mata tumbuh ke dalam menuju bola mata.
• Entropion adalah kondisi di mana kelopak mata membalik ke dalam yang menyebabkan bulu mata dan kulit bergesekan dengan lapisan terluar mata.
KERATITIS / ULKUS KORNEA
• Peradangan pada kornea, disebabkan oleh infeksi patogen (dapat berupa bakteri, virus, jamur, maupun parasit)
• Diawali oleh terjadinya erosi kornea, kemudian diikuti oleh proses :
• Adherensi : patogen menempel di daerah erosi
• Evasi : patogen menghindari sel-sel imunologi tubuh
• Invasi : patogen menginvasi dan merusak jaringan kornea
• Replikasi dan persistensi : patogen memperbanyak diri dan beberapa di
antaranya mampu membentuk pertahanan terhadap sistem imunologi tubuh
• Inflamasi dan tissue damage
38
Terapi untuk pityriasis rosea akibat virus?
A. Asam salisilat B. Steroid
C. Antifungal D. Antibiotik E. Acyclovir
Jawaban
Terapi untuk pityriasis rosea akibat virus?
A. Asam salisilat B. Steroid
C. Antifungal D. Antibiotik E. Acyclovir
LESI ERITRODERMA, GANGGUAN KERATINISASI, INFLAMASI NON INFEKSI Oleh: dr. Rikyanto
Ptyriasis Rosea
• EES dengan erupsi spesifik patch eritem oval, multipel, skuama halus collarete, sumbu panjang searah garis lipatan kulit, sembuh spontan
• Etiologi : virus HHV 6 & 7 - Lesi awal : Herald patcth, ukuran > besar, dikelilingi lesi baru (korimbiformis)
• Manifestasi klinis
• Herald patch -> lesi kecil
• Meluas ke seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan muka
• Lesi full blown di punggung memberi gambaran pohon cemara
• Lesi terutama pada kulit yang tertutup pakaian.
Ptyriasis Rosea
• Bentuk atipik : lesi vesikuler
• Perjalanan penyakit 6-12 minggu (bekas lesi macula hipopigmen)
• Epidemiologi : di jumpai di seluruh dunia dengan perbandian kelamin dan usia yg sama
• Terapi :
• simtomatik anti inflamasi ( steroid ringan- sedang)
• antivirus: asiklovir 5x800mg (7 hari) → penyembuhan >>
• steroid sistemik bila diperlukan
• fototerapi
39
Apa lesi awal di pityriasis rubra pilaris?
A. mother patch B. papul
C. skuama D. vesikel E. makula
Jawaban
Apa lesi awal di pityriasis rubra pilaris?
A. mother patch B. papul
C. skuama D. vesikel E. makula
LESI ERITRODERMA, GANGGUAN KERATINISASI, INFLAMASI NON INFEKSI Oleh: dr. Rikyanto
Pityasis Rubra Pilaris
• Jarang terjadi, di jumpai pulau kulit sehat
• Tanda khas : papula eritroskuamosa akuminata folikuler lebih konfluen –
• Etiologi : Familial, gangguan metabolism vitamin A
• Patologi lesi : peningkatan epidermopoiesis 2-3x normal
• Manifestasi klinis :
• Lesi awal : patch eritro skuamos pd kepala (seboroiformis) diawali papul eritroskuamosa folikuler.
• Lesi menggabung dan meluas pada badan dan punggung tangan
• Pada telapak warna kuning lilin, tebal dan mengkilat (keratodermik-sandal)
• Lesi lanjut: pulau kulit normal diantara plak eritroskuamosa o Pada tahap eksfoliatif mirip dermatitis eksfoliativa
Pityasis Rubra Pilaris
• Pemeriksaan histopatologi
• Tidak diagnostik tapi spesifik
• Hiperkeratosis, parakertosis alternating/folikuler
• Pengobatan
• Topikal : steroid, tar + UVB
• Sistemik : asam retinoate
40
Manakah dari teknologi reproduksi yang dilarang?
A. Konseling genetik untuk mengetahui kejadian atau resiko kelainan genetik pada keluarga
B. Pemilihan gender dengan memilih hari coitus disesuaikan dengan sebelum dan setelah ovulasi
C. Pemilihan gender yang merupakan bagian dari kebijakan masyarakat atau Negara
D. Menggunakan bahan yang dimasukan dalam vagina dengan zat kimia tertentu
E. Pemilihan gender yang diperuntukkan bagi pasangan suami istri
Jawaban
Manakah dari teknologi reproduksi yang dilarang?
A. Konseling genetik untuk mengetahui kejadian atau resiko kelainan genetik pada keluarga
B. Pemilihan gender dengan memilih hari coitus disesuaikan dengan sebelum dan setelah ovulasi
C. Pemilihan gender yang merupakan bagian dari kebijakan masyarakat atau Negara
D. Menggunakan bahan yang dimasukan dalam vagina dengan zat kimia tertentu
E. Pemilihan gender yang diperuntukkan bagi pasangan suami istri
REPARASI KOSMETIK, SELAPUT DARA, GANTI KELAMIN, PENYIMPANGAN IDENTITAS Oleh: dr. Indrayanti
Pemilihan Gender dan Mengubah Gender / Ganti Kelamin (al -tahakkum fi al- jins)
• Memilih gender adalah sifat alamiah manusia. Namun gender ditetapkan oleh Allah (syura: 49) dan semua usaha manusia tidak berlawanan dengan kehendak Allah. Usaha manusia hanya dapat
berhasil jika Allah mengizinkan. Pada umumnya, usaha manusia untuk memperoleh keturunan suatu gender tertentu diizinkan oleh Allah, karena do’a yang dilakukan oleh nabi dianggap bagian dari usaha.
• Akan tetapi pembahasan kita hanya pada penggunaan metode
pemilihan gender, sebab ada beberapa metode yang diperbolehkan, sementara metode lainnya dilarang.
Pemilihan Gender dan Mengubah Gender / Ganti Kelamin (al -tahakkum fi al- jins)
• Metode alamiah dalam pemilihan gender, yaitu: memilih hari sebelum dan setelah bersetubuh, ovulasi, serta merubah bagian atas vagina dengan kimia
buatan, semua metode itu tidak efektif. Aturan tentang metode pemilihan gender sedang dibahas, misalnya: pemisahan sperma pria dan ovum wanita dengan
centrifuging dan inseminasi in vitro, pre-seleksi gender dan menanamkan zigot gender tertentu ke dalam fertilisasi in vitro, merubah kelamin dengan teknik
genetis, pencahayaan fetuse ke dalam hormon khusus, operasi merubah kelamin bagi banci.
• Para ahli hukum berpendapat bahwa pemilihan gender diperbolehkan bagi pasangan suami- istri, namun dilarang, bila merupakan bagian dari kebijakan
masyarakat atau negara. Akibat jangka panjang yang harus dipertimbangkan dari pemilihan gender, yaitu : ketidak seimbangan gender yang akan mengancam
perkawinan dan mendorong kehancuran keluarga. Akhirnya tujuan hukum untuk memelihara keturunan ( hifdh al- nasl) tidak akan pernah terpenuhi.
41
Organ yg memproduksi humor aqueous?
A. Corpus siliaris B. Zonula zonii C. Iris
D. Choroid E. Palpebra
Jawaban
Organ yg memproduksi humor aqueous?
A. Corpus siliaris B. Zonula zonii C. Iris
D. Choroid E. Palpebra
ORGANON VISUS (ANATOMI MATA) Oleh: dr. Nicko Rachmanio, Sp.B