HIPOTIK
Lastuti Abubakar
Hipotik sebagai Jaminan kebendaan
Hipotik
Hipotik adalah hak kebendaan bagi benda
tidak bergerak (1162)
Sifat kebendaan : absolut ; droit de suit;
Dibuat dengan Akta Otentik; dan
didaftarkan ( dalam pembukuan). Hipotik lahir sejak dicata dalam
pembukuan (1179)
Pengaturan
Buku II KUHPerdata
UU No. 17 Tahun 2008 Tentang
Pelayaran
UU No. 1 Tahun
2009 tentang
Penerbangan
Janji menjual dengan kekuasaan
sendiri ( beding van eigenmachtige verkoop)-1178
Janji bahwa kreditor memiliki objek hipotik : batal demi
hukum
Pemegang hipotik 1 dapat menggunakan
kuasa menjual untuk mengambil
pelunasan
Melalui pelelangan
atau secara sukarela.
Hipotik Pesawat Udara
1
•Buku II KUHPerdata ( Hipotik)
2
•UU 1 Tahun 2008 tentang Penerbangan yang mencabut UU No 15 Tahun 1992 (pesawat dapat dijaminkan)
•Sampai saat ini tidak ada pengaturan tentang Jaminan Pesawat Udara
3
•Dalam praktik, sebelum berlaku UU Fidusia, pesawat udara dijaminkan dengan Fidusia, karena Fidusia lahir dari perjanjian.
•Pasal 3 huruf b : Fidusia tidak berlaku untuk hipotik pesawat udara.
4
•terjadi kekosongan hukum dalam pengaturan hipotik pesawat udara
•NNBW : semua benda terdaftar dapat dihipotikkan.
Praktik IDERA : perlindungan Hukum terhadap Kreditur Pesawat
Terbang/Helikopter
1
• IDERA : Irrevocable Deregistration and Export Request Authorization
• Hak Jaminan Atas Pesawat Udara untuk melindungi kreditor melalui Surat Kuasa yang tidak dapat dicabut Kembali untuk memohon penghapusan pendaftaran dan ekspor.
2
• Diatur dalam Pasal 71-82 UU Penerbangan
• Adopsi Konvensi Cape Town 2001 yang diratifikasi melalui PP No 8 Tahun 2007
3
• Pesawat teerbang/helikopter yang terdaftar dan dioperasikan di Indonesia dapat dibebani jaminan berdasarkan hukum jaminan do negara asing.
4
• proses pendaftaran IDERA diatur dalam Kep.menteri Perhubungan No.49 Tahun 2009 Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 47 jo PerDirjen Perhubungan Udara No. SKEP/166/VII/2009 Tentang petunjuk Pelaksanaan Permohonan IDERA.
Tujuan IDERA
mempermudah birokrasi penarikan pesawat dari wilayah Indonesia
melalui cara memberikan kewenangan kepada kreditor untuk melakukan penghapusan pendaftaran
pesawat di indonesia
dan melakukan pemindahan pesawat keluar dari wilayah Indonesia
Apabila debitor wanprestasi , berdasarkan pasal 79 UU
Penerbangan kreditor dapat meminta penetapan Pengadilan untuk melaksanakan tindakan sementara tanpa didahului dengan pengajuan
gugatan dalam pokok perkara.
IDERA mremiliki previlege dalam kepailitan/PKPU, kecuali :gaji karyawan; pajak atau tagihan lain dari otoritas udara di Indonesa;pihak yang
memperbaiki pesawat
IDERA bersifat lex specialis terhadap peraturan di Indonesia
Hipotik kapal Laut
1
• Pasal 314 KUHD : kapal laut dengan bobot 20 M3 dapat didaftar dan dijadikan objek jaminan hipotik
2
• Pasal 5 Permenhub : 39 Tahun 2017 : kapal dengan ukuran 7 Gross Tonnage keatas dapat didaftarkan dan menjadi objek jaminan hipotik
3
• Kapal yang dapat didaftarkan : ukuran 7 Gross tonnage; kapal milik WNI atau BH yang didirikan di Indonesia dan berkedudukan di Indonesia; kapal milik usaha patungan dengan mayoritas saham milik Indonesia.
Hipotek Kapal Laut dalam UU Pelayaran (Psl 60- 64
1
Kapal yang telah didaftarkan dalam Daftar Kapal Indonesia dapat dijadikan jaminan utang dengan pembebanan hipotek atas kapal.
2
Pembebanan hipotek atas kapal dilakukan dengan pembuatan akta hipotek oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat Balik Nama Kapal di tempat kapal didaftarkan dan dicatat dalam Daftar Induk Pendaftaran Kapal.
3 Setiap akta hipotek diterbitkan 1 (satu) Grosse Akta Hipotek yang diberikan kepada penerima hipotek.
4
Grosse Akta Hipotek sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap.
5
Dalam hal Grosse Akta Hipotek hilang dapat diterbitkan grosse akta pengganti berdasarkan penetapan pengadilan.
Pembebanan Hipotek (psl 61)
(1) Kapal dapat dibebani lebih dari 1 (satu)
hipotek.
(2) Peringkat masing- masing hipotek
ditentukan sesuai
dengan tanggal dan
nomor urut akta hipotek.
Pengalihan Hipotek
Pengalihan hipotek dari penerima hipotek kepada penerima hipotek yang lain dilakukan dengan membuat
akta pengalihan hipotek oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat Balik Nama
Kapal di tempat kapal didaftarkan dan dicatat dalam Daftar Induk
Pendaftaran Kapal.
Pencoretan (Roya)-Psl 63 1
(1) Pencoretan hipotek (roya) dilakukan oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat Balik Nama Kapal atas permintaan tertulis dari penerima hipotek.
2
(2) Dalam hal permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan oleh pemberi hipotek, permintaan tersebut dilampiri
dengan surat persetujuan pencoretan dari penerima hipotek.
Piutang Pelayaran Yang didahulukan
1
Apabila terdapat gugatan terhadap piutang yang dijamin dengan kapal, pemilik, pencarter, atau operator kapal harus mendahulukan pembayaran piutang-
pelayaran yang didahulukan.
2
Pembayaran piutang-pelayaran yang didahulukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 diutamakan dari pembayaran piutang gadai, hipotek, dan piutang yang terdaftar ( Psl 66 Ayat 1)
3
Pemilik, pencarter, pengelola, atau operator kapal harus mendahulukan
pembayaran terhadap biaya yang timbul selain dari pembayaran piutang-pelayaran yang didahulukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ( Psl 66 Ayat 2)
Piutang Pelayaran
untuk pembayaran upah dan pembayaran lainnya kepada Nakhoda, Anak Buah Kapal, dan awak pelengkap lainnya dari kapal dalam hubungan dengan penugasan mereka di kapal, termasuk biaya repatriasi dan kontribusi asuransi sosial
yang harus dibiayai;
untuk membayar uang duka atas kematian atau membayar biaya pengobatan atas luka badan, baik
yang terjadi di darat maupun di laut yang berhubungan langsung dengan pengoperasian
kapal;
untuk pembayaran biaya salvage atas kapal;
untuk biaya pelabuhan dan alur- pelayaran lainnya serta biaya
pemanduan; dan
untuk membayar kerugian yang ditimbulkan oleh kerugian fisik atau
kerusakan yang disebabkan oleh pengoperasian kapal selain dari kerugian atau kerusakan terhadap
muatan, peti kemas, dan barang bawaan penumpang yang diangkut di
kapal.
Biaya yang didahulukan (Pasal 66 Ayat 3)
1
Biaya yang timbul dari pengangkatan kapal yang tenggelam atau terdampar yang dilakukan oleh Pemerintah untuk menjamin
keselamatan pelayaran atau perlindungan lingkungan maritim; dan
2
B iaya perbaikan kapal yang menjadi hak galangan atau dok (hak
retensi) jika pada saat penjualan paksa kapal sedang berada di
galangan atau dok yang berada di wilayah hukum Indonesia.
PP no. 51 Tahun 2002 diubah
dengan PP 31 Tahun 2021 Tentang Perkapalan
Ps.25 PP 51/2002 : dalam rangka pendaftaran , pejabat pendaftar
dan pencatat balik nama kapal tidak bertanggung jawab atas
kebenaran materi dokumen yang disampaikan pemilik kapal
Pasal 26 : hak milik atas kapal hanya dapat didaftarkan olejh WNI atau BH Indonesia yang
berkedudukan di Indonesia
Pasal 27.:kapal yang sedang dibangun di dalam /diluar negeri
dapat didaftar untuk sementara dan dibuat Akta Pendaftaran
Akta yang dimaksud dalam Pasal 27 (1) tidak berlaku lagi pada saat kapal tsb diserahterimakan
atau pada saat
pembangunannya dinyatakan tidak dilanjutkan
Grosse Akta Hipotik
1
• Salinan pertama dari Akta Hipotek
2
• Grosse Akta Hipotek sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap.
3
• Grosse Akta Hipotek sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap.