Konstruksi Jalan & Jembatan
XI DPIB
DRAINASE
Drainase merupakan sebuah metode yang dipergunakan untuk mengalirkan/ menguras kelebihan air yang tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini bertujuan untuk mencegah
dampak yang buruk yang diakibatkan air yang berlebih tersebut.
1. Macam - macam
Drainase
1). Drainase alamiah
Merupakan drainase yang terjadi secara natural tanpa campur tangan manusia.
Drainase ini terbentuk oleh aliran air yang menggerus permukaan tanah dan mengalir secara alami dengan adanya bantuan gaya gravitasi sehingga lama kelamaan terbentuklah jalan air yang menyerupai sungai.
2). Drainase buatan
Tujuan dari drainase buatan adalah untuk kegiatan pembangunan khusus misalnya pembatan selokan dari batu kali atau batu gunung, gorong–gorong beton, pemipaan dan masih banyak lagi lainnya
a. Macam–macam drainase
berdasarkan sejarahnya :
1) Drainase permukaan tanah
Drainase ini digunakan untuk membuang kelebihan air pada permukaan tanah.
Letak dari saluran ini adalah di atas permukaan tanah.
2) Drainase di bawah permukaan tanah
Kegunaan dari drainase di bawah permukaaan tanah adalah untuk mengalirkan luapan air permukaan melalui saluran pemipaan yang terletak di bawah permukaan tanah. Tujuan pemasangannya adalah untuk nilai keindahan dan kerapian.
b. Macam drainase berdasarkan
peletakannya
1) Single purpose
Fungsi dari saluran ini adalah untuk mengalirkan satu macam aliran air pada bangunan. Contoh dari single purpose diantaranya drainase untuk air hujan, limbah rumah tangga, limbah pabrik atau tempat usaha dan lain sebagainya.
c. Macam–macam fungsi dari drainase:
2) Multi purpose
Fungsi dari saluran ini adalah untuk membuang beragam air limbah dialirkan secara bersama–sama atau secara bergilir.
1) Saluran terbuka.
Pada saluran ini sangat baik digunakan pada pembuatan drainase air hujan yang memiliki cukup luas permukaannya.
2) Saluran tertutup
Pada penerapannya sistem ini digunakan untuk aliran buangan air kotor berasal dari limbah dan mengganggu lingkungan maupun kesehatan yang berada di tengah–tengah kota
d. Macam drainase berdasar
kontruksinya adalah :
2. Tujuan dari pembuatan
drainase
1
Upaya yang dilakukam guna meningkatkan kesehatan lingkungan pada daerah
pemukiman
Tujuan pembuatan drainase pada bangunan adalah:
2
Cara untuk mengendalikan kelebihan luapan air agar tercipta keamanan dan kelestarian lingkungan.
3
Mengurangi daerah–daerah genangan air yang
berakibat pada munculnya beberapa penyakit yang
membahayakan manusia seperti DBD, penyakit malaria, diare, disentri dan sebagainya.
4
Merupakan usaha untuk memperpanjang umur bangunan sehingga dapat
menghemat anggaran.
3.Fungsi Drainase
2
Dalam pembuatannya drainase memiliki fungsi sebagai berikut :
1
Menjadikan wilayah yang
tergenang air menjadi kering sehingga tidak menimbulkan kerusakan infrastruktur
daerah perkotaan dan juga tidak merugikan manusia.
Genangan air pada tampungan air cepat dikeringkan supaya tidak menimbulkan genangan daerah perkotaan. Hal ini
dimaksudkan untuk melindungi infrastruktur yang ada dan
kelancaran aktifitas
3
Pengendalian sebagian air permukaan yang
berasal dari air hujan
untuk digunakan sebagai cadangan air tanah dan daerah perairan.
Bedanya fungsi dan tujuan
Tujuan adalah untuk apa alat itu dibuat sedangkan, Fungsi adalah apa yang bisa dilakukan alat tersebut.
4. Pola–pola dalam pembuatan
drainase
a. Pola siku
Penerapan pola siku pada daerah yang memiliki letak yang lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan sungai atau badan air untuk mempermudah mengalirkan air pada pembuangan akhir
b. Pola paralel
Memiliki saluran utama dan cabang yang posisinya rata atau sejajar. Maksud dari saluran cabang yang dibuat pendek dan banyak adalah untuk pengembangan selanjutnya apabila kota tersebut mengalami perkembangan sehingga dalam
peluasan kota tersebut saluran–saluran ini dapat diperluas
c. Grid iron
Apabila pada suatu kota memiliki sungai di
pinggir kota, maka sebelum air dibuang pada saluran utama disalurkan pada saluran cabang dan
dikumpulkan terlebih dahulu selanjutnya baru dibuang pada sungai
d. Alamiah
Sebelum masuk pada saluran utama, maka air masuk melalui cabang– cabang baru masuk ke badan sungai. Saluran utama berada dibagian paling bawah atau lebih rendah dibandingkan saluran cabang. Sungai yang ada pada pola ini lebih besar. Saluran yang ada terbentuk secara alami tanpa rekayasa manusia
e. Radial
Letak dari pola ini berada pada daerah perbukitan, dengan saluran yang menyebar ke segala arah. Pada daerah yang
tergenang pengeringannya dilakukan melalui saluran cabang yang
menyesuaikan dengan topografi wilayah itu.
5. Bentuk–bentuk saluran pada
drainase
a. Bentuk trapesium
b. Bentuk persegi
Bentuk trapesium biasanya terbuat dari tanah, namun, ada juga yang terbuat dari
beton dan pasangan batu. Fungsi dari bentuk trapesium ini sekaligus penyalur air hujan
dengan kapasitas yang cukup banyak
Pada saluran drainase dengan bentuk pesegi dibuat dari beton dan pasangan batu. Kegunaan dari bentuk ini sebagai penampung dan penyalur luapan air hujan yang memiliki kapasitas banyak.
c. Bentuk segitiga
d. Setengah lingkaran
Bentuk saluran ini jarang diterapkan atau jarang dibuat. Bentuk ini dapat digunakan dalam situasi tertentu, biasanya digunakan pada willayah dengan lahan terbatas, dan drainase ini hanya menampung jumlah air yang kecil
Bentuk ini memiliki kapasitas menampung air hujan cukup sedikit karena diameter yang kecil.
Biasanya digunakan pada sisi jalan perumahan dan saluran penduduk.
6. Permasalahan drainase
6. Permasalahan drainase
Pada daerah perkotaan drainase yang ada menerima air limpasan yang berasal dari air hujan dan juga air buangan pabrik dan rumah warga. Kurangnya kesadaran masyarakat pada pengelolaan drainase menjadikan munculnya bermacam–macam masalah pada draianse di wilayah perkotaan. Akhirnya mengakibatkan banjir akibat banyaknya sampah dan
tersumbatnya aliran air. Kemudian banyak drainase yang tidak berfungsi serta jumlahnya yang kurang memadai
7. Sistem jaringan drainase
b. Sistem drainase mikro a. Sistem drainase mayor /makro
Merupakan saluran dan penampung aliran air hujan. Daya taampung yang dimiliki sistem ini relatif sedang tidak seperti sistem drainase makro. Saluran gorong–gorong, saluran tepi jalan, saluran riul kota dan yang lainnya merupakan contoh dari drainase mikro
Merupakan penampung dan pengalir air hujan dan merupakan saluran pembuangan utama. Daya tampung dari sistem ini cukup besar. Air yang disalukan berasal dari sungai dan
parit–parit. Untuk merancang sistem drainase ini perlu pengukuran topografi secara matang agar bisa bertahan 5 sampai 10 tahun umur pemakaiannya.
7. Sistem jaringan drainase
Jaringan drainase wilayah perkotaan memiliki dua sistem antar lain:
B. DRAINASE JALAN
Cara mengalirkan air, menguras dan
membuangnya secara alami atau buatan dari pemukaan jalan maupun bawah
permukaan jalan.
DEFINISI DRAINASE JALAN
ADAPUN TUJUAN DALAM PEKERJAAN DRAINASE JALAN RAYA ADALAH:
Agar tidak terjadi
genangan, maka air hujan dialirkan dari permukaan jalan
1
Adanya penyumbatan pada alur alam, sungai dan
badan air lainnya oleh permukaan jalan raya,
maka drainase ini adalah yang berfungsi untuk
mengalirkannya.
2
Agar fungsi jalan raya tidak terganggu, makai air irigasi atau air buangan yang
melewati jalan raya
dialirkan dengan drainase yang ada di sekitar jalan raya
3
JENIS DRAINASE JALAN
Untuk memberikan jaminan kemiringan yang berlanjut secara sistematis yang sangat dibutuhkan untuk menerapkan saluran drainase permukaan, maka pada suatu daerah/ lahan diperlukan pengaturan kemiringan lahan/ land grading dan juga
penghalusan permukaan lahan/ land smoothing.
A. DRAINASE LAND AND SMOOTHING
Drainase acak adalah suatu cara pengelolaan untuk mengatasi permasalahan lubang maupun cekungan yang menjadi area berkumpulnya air. Dalam pengelolaan ini dilakukan dengan membuat arah maupun tempat saluran drainase menyesuaikan dengan keadaan topografi lahannya.
B. DRAINASE ACAK (RANDOM FIELD
DRAINS)
Drainase paralel dipergunakan pada tanah yang relatif datar yang mempunyai kemiringan kurang dari 1 persen sampai dengan 2 persen. Drainase ini biasa disebut dengan sistim bedengan. Pembuatan drainase secara paralel dilakukan apabila ada perbedaan jarak antara saluran.
C. DRAINASE PARALEL (PARALLEL FIELD
DRAINS)
Dalam sehari hari kita mengenal dua jenis bangunan drainase permukaan, yaitu berupa gorong-gorong dan selokan samping. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat yang dilalui air supaya dapat secepatnya keluar dari permukaan jalan,
sehingga dapat mencegah timbulnya genangn air yang bisa merusak perkerasan jalan.
D. DRAINASE PERMUKAAN TEPI JALAN
C. DRAINASE JEMBATAN
Kip Huxton Architects 2020
DEFINISI
DRAINASE JEMBATAN MERUPAKAN DRAINASE LANTAI JEMBATAN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TERDAPAT
DI SEPANJANG LANTAI YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUANGAN AIR DARI LANTAI TANPA MENGENAI
BENDA YANG LAINNYA.
Kip Huxton Architects 2020
Deck Drain
Kegunaan dari deck drain adalah untuk menyalurkan air dari permukaan menuju saluran pembuangan. Pada
umumnya drainase jembatan tol menggunakan deck drain ini. Bahan yang dipergunakan dalam pembuatannya berasal dari besi co
Dengan adanya deck drain pada penataan sistem jalan, maka massa air berlebih akibat curah hujan yang tinggi
pada fly over, jalan tol dan jembatan dapat terserap dengan baik. Air tersebut dapat dialirkan ke pembuangan air utama secara tepat melalui pipa–pipa yang telah terpasang.