• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide Konstruksi Jalan & Jembatan

N/A
N/A
Bagus Setiawan

Academic year: 2023

Membagikan "Slide Konstruksi Jalan & Jembatan"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Konstruksi Jalan & Jembatan

XI DPIB

(2)
(3)

DRAINASE

Drainase merupakan sebuah metode yang dipergunakan untuk mengalirkan/ menguras kelebihan air yang tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini bertujuan untuk mencegah

dampak yang buruk yang diakibatkan air yang berlebih tersebut.

(4)

1. Macam - macam

Drainase

(5)

1). Drainase alamiah

Merupakan drainase yang terjadi secara natural tanpa campur tangan manusia.

Drainase ini terbentuk oleh aliran air yang menggerus permukaan tanah dan mengalir secara alami dengan adanya bantuan gaya gravitasi sehingga lama kelamaan terbentuklah jalan air yang menyerupai sungai.

2). Drainase buatan

Tujuan dari drainase buatan adalah untuk kegiatan pembangunan khusus misalnya pembatan selokan dari batu kali atau batu gunung, gorong–gorong beton, pemipaan dan masih banyak lagi lainnya

a. Macam–macam drainase

berdasarkan sejarahnya :

(6)

1) Drainase permukaan tanah

Drainase ini digunakan untuk membuang kelebihan air pada permukaan tanah.

Letak dari saluran ini adalah di atas permukaan tanah.

2) Drainase di bawah permukaan tanah

Kegunaan dari drainase di bawah permukaaan tanah adalah untuk mengalirkan luapan air permukaan melalui saluran pemipaan yang terletak di bawah permukaan tanah. Tujuan pemasangannya adalah untuk nilai keindahan dan kerapian.

b. Macam drainase berdasarkan

peletakannya

(7)

1) Single purpose

Fungsi dari saluran ini adalah untuk mengalirkan satu macam aliran air pada bangunan. Contoh dari single purpose diantaranya drainase untuk air hujan, limbah rumah tangga, limbah pabrik atau tempat usaha dan lain sebagainya.

c. Macam–macam fungsi dari drainase:

2) Multi purpose

Fungsi dari saluran ini adalah untuk membuang beragam air limbah dialirkan secara bersama–sama atau secara bergilir.

(8)

1) Saluran terbuka.

Pada saluran ini sangat baik digunakan pada pembuatan drainase air hujan yang memiliki cukup luas permukaannya.

2) Saluran tertutup

Pada penerapannya sistem ini digunakan untuk aliran buangan air kotor berasal dari limbah dan mengganggu lingkungan maupun kesehatan yang berada di tengah–tengah kota

d. Macam drainase berdasar

kontruksinya adalah :

(9)

2. Tujuan dari pembuatan

drainase

(10)

1

Upaya yang dilakukam guna meningkatkan kesehatan lingkungan pada daerah

pemukiman

Tujuan pembuatan drainase pada bangunan adalah:

2

Cara untuk mengendalikan kelebihan luapan air agar tercipta keamanan dan kelestarian lingkungan.

3

Mengurangi daerah–daerah genangan air yang

berakibat pada munculnya beberapa penyakit yang

membahayakan manusia seperti DBD, penyakit malaria, diare, disentri dan sebagainya.

4

Merupakan usaha untuk memperpanjang umur bangunan sehingga dapat

menghemat anggaran.

(11)

3.Fungsi Drainase

(12)

2

Dalam pembuatannya drainase memiliki fungsi sebagai berikut :

1

Menjadikan wilayah yang

tergenang air menjadi kering sehingga tidak menimbulkan kerusakan infrastruktur

daerah perkotaan dan juga tidak merugikan manusia.

Genangan air pada tampungan air cepat dikeringkan supaya tidak menimbulkan genangan daerah perkotaan. Hal ini

dimaksudkan untuk melindungi infrastruktur yang ada dan

kelancaran aktifitas

3

Pengendalian sebagian air permukaan yang

berasal dari air hujan

untuk digunakan sebagai cadangan air tanah dan daerah perairan.

(13)

Bedanya fungsi dan tujuan

Tujuan adalah untuk apa alat itu dibuat sedangkan, Fungsi adalah apa yang bisa dilakukan alat tersebut.

(14)

4. Pola–pola dalam pembuatan

drainase

(15)

a. Pola siku

Penerapan pola siku pada daerah yang memiliki letak yang lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan sungai atau badan air untuk mempermudah mengalirkan air pada pembuangan akhir

(16)

b. Pola paralel

Memiliki saluran utama dan cabang yang posisinya rata atau sejajar. Maksud dari saluran cabang yang dibuat pendek dan banyak adalah untuk pengembangan selanjutnya apabila kota tersebut mengalami perkembangan sehingga dalam

peluasan kota tersebut saluran–saluran ini dapat diperluas

(17)

c. Grid iron

Apabila pada suatu kota memiliki sungai di

pinggir kota, maka sebelum air dibuang pada saluran utama disalurkan pada saluran cabang dan

dikumpulkan terlebih dahulu selanjutnya baru dibuang pada sungai

(18)

d. Alamiah

Sebelum masuk pada saluran utama, maka air masuk melalui cabang– cabang baru masuk ke badan sungai. Saluran utama berada dibagian paling bawah atau lebih rendah dibandingkan saluran cabang. Sungai yang ada pada pola ini lebih besar. Saluran yang ada terbentuk secara alami tanpa rekayasa manusia

(19)

e. Radial

Letak dari pola ini berada pada daerah perbukitan, dengan saluran yang menyebar ke segala arah. Pada daerah yang

tergenang pengeringannya dilakukan melalui saluran cabang yang

menyesuaikan dengan topografi wilayah itu.

(20)

5. Bentuk–bentuk saluran pada

drainase

(21)

a. Bentuk trapesium

b. Bentuk persegi

Bentuk trapesium biasanya terbuat dari tanah, namun, ada juga yang terbuat dari

beton dan pasangan batu. Fungsi dari bentuk trapesium ini sekaligus penyalur air hujan

dengan kapasitas yang cukup banyak

Pada saluran drainase dengan bentuk pesegi dibuat dari beton dan pasangan batu. Kegunaan dari bentuk ini sebagai penampung dan penyalur luapan air hujan yang memiliki kapasitas banyak.

(22)

c. Bentuk segitiga

d. Setengah lingkaran

Bentuk saluran ini jarang diterapkan atau jarang dibuat. Bentuk ini dapat digunakan dalam situasi tertentu, biasanya digunakan pada willayah dengan lahan terbatas, dan drainase ini hanya menampung jumlah air yang kecil

Bentuk ini memiliki kapasitas menampung air hujan cukup sedikit karena diameter yang kecil.

Biasanya digunakan pada sisi jalan perumahan dan saluran penduduk.

(23)

6. Permasalahan drainase

(24)

6. Permasalahan drainase

Pada daerah perkotaan drainase yang ada menerima air limpasan yang berasal dari air hujan dan juga air buangan pabrik dan rumah warga. Kurangnya kesadaran masyarakat pada pengelolaan drainase menjadikan munculnya bermacam–macam masalah pada draianse di wilayah perkotaan. Akhirnya mengakibatkan banjir akibat banyaknya sampah dan

tersumbatnya aliran air. Kemudian banyak drainase yang tidak berfungsi serta jumlahnya yang kurang memadai

(25)

7. Sistem jaringan drainase

(26)

b. Sistem drainase mikro a. Sistem drainase mayor /makro

Merupakan saluran dan penampung aliran air hujan. Daya taampung yang dimiliki sistem ini relatif sedang tidak seperti sistem drainase makro. Saluran gorong–gorong, saluran tepi jalan, saluran riul kota dan yang lainnya merupakan contoh dari drainase mikro

Merupakan penampung dan pengalir air hujan dan merupakan saluran pembuangan utama. Daya tampung dari sistem ini cukup besar. Air yang disalukan berasal dari sungai dan

parit–parit. Untuk merancang sistem drainase ini perlu pengukuran topografi secara matang agar bisa bertahan 5 sampai 10 tahun umur pemakaiannya.

7. Sistem jaringan drainase

Jaringan drainase wilayah perkotaan memiliki dua sistem antar lain:

(27)

B. DRAINASE JALAN

(28)

Cara mengalirkan air, menguras dan

membuangnya secara alami atau buatan dari pemukaan jalan maupun bawah

permukaan jalan.

DEFINISI DRAINASE JALAN

(29)

ADAPUN TUJUAN DALAM PEKERJAAN DRAINASE JALAN RAYA ADALAH:

Agar tidak terjadi

genangan, maka air hujan dialirkan dari permukaan jalan

1

Adanya penyumbatan pada alur alam, sungai dan

badan air lainnya oleh permukaan jalan raya,

maka drainase ini adalah yang berfungsi untuk

mengalirkannya.

2

Agar fungsi jalan raya tidak terganggu, makai air irigasi atau air buangan yang

melewati jalan raya

dialirkan dengan drainase yang ada di sekitar jalan raya

3

(30)

JENIS DRAINASE JALAN

(31)

Untuk memberikan jaminan kemiringan yang berlanjut secara sistematis yang sangat dibutuhkan untuk menerapkan saluran drainase permukaan, maka pada suatu daerah/ lahan diperlukan pengaturan kemiringan lahan/ land grading dan juga

penghalusan permukaan lahan/ land smoothing.

A. DRAINASE LAND AND SMOOTHING

Drainase acak adalah suatu cara pengelolaan untuk mengatasi permasalahan lubang maupun cekungan yang menjadi area berkumpulnya air. Dalam pengelolaan ini dilakukan dengan membuat arah maupun tempat saluran drainase menyesuaikan dengan keadaan topografi lahannya.

B. DRAINASE ACAK (RANDOM FIELD

DRAINS)

(32)

Drainase paralel dipergunakan pada tanah yang relatif datar yang mempunyai kemiringan kurang dari 1 persen sampai dengan 2 persen. Drainase ini biasa disebut dengan sistim bedengan. Pembuatan drainase secara paralel dilakukan apabila ada perbedaan jarak antara saluran.

C. DRAINASE PARALEL (PARALLEL FIELD

DRAINS)

(33)

Dalam sehari hari kita mengenal dua jenis bangunan drainase permukaan, yaitu berupa gorong-gorong dan selokan samping. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat yang dilalui air supaya dapat secepatnya keluar dari permukaan jalan,

sehingga dapat mencegah timbulnya genangn air yang bisa merusak perkerasan jalan.

D. DRAINASE PERMUKAAN TEPI JALAN

(34)

C. DRAINASE JEMBATAN

(35)

Kip Huxton Architects 2020

DEFINISI

DRAINASE JEMBATAN MERUPAKAN DRAINASE LANTAI JEMBATAN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TERDAPAT

DI SEPANJANG LANTAI YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUANGAN AIR DARI LANTAI TANPA MENGENAI

BENDA YANG LAINNYA.

(36)

Kip Huxton Architects 2020

Deck Drain

Kegunaan dari deck drain adalah untuk menyalurkan air dari permukaan menuju saluran pembuangan. Pada

umumnya drainase jembatan tol menggunakan deck drain ini. Bahan yang dipergunakan dalam pembuatannya berasal dari besi co

Dengan adanya deck drain pada penataan sistem jalan, maka massa air berlebih akibat curah hujan yang tinggi

pada fly over, jalan tol dan jembatan dapat terserap dengan baik. Air tersebut dapat dialirkan ke pembuangan air utama secara tepat melalui pipa–pipa yang telah terpasang.

(37)

SEKIAN

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

drainase jalan yang baik mampu harus menghindarkan masalah kerusakan jalan yang di akibatkan oleh pengaruh air dan beban lalu lintas kendaraan.Pembangunan drainase jalan raya sudah