• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Sociopreneurship Pelestarian Permainan Anak Tradisional Sosialisasi Orang Tua dan Pengajaran 16 Peserta Forum Anak Surakarta sebagai Agents of Encouragement

Adiska Sephia Sari

Academic year: 2023

Membagikan "Program Sociopreneurship Pelestarian Permainan Anak Tradisional Sosialisasi Orang Tua dan Pengajaran 16 Peserta Forum Anak Surakarta sebagai Agents of Encouragement"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR TABEL ... 2

DAFTAR GAMBAR ... 2

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Kegiatan ... 3

1.4 Luaran yang Diharapkan ... 3

1.5 Manfaat Kegiatan ... 3

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA ... 3

2.1 Profil Mitra ... 3

2.2 Rencana Solusi Permasalahan ... 4

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ... 5

3.1 Penyusunan infografis tentang dampak negatif bermain permainan gawai dan dampak positif bermain permainan tradisional anak terhadap perkembangan anak ... 6

3.2 Penyusunan dokumen yang berisikan strategi-strategi pelestarian permainan tradisional anak yang berkelanjutan ... 7

3.3 Penerapan dari isi dokumen ... 7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 8

4.1 Anggaran Biaya ... 8

4.2 Jadwal Kegiatan ... 8

DAFTAR PUSTAKA ... 9

LAMPIRAN ... 10

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan ... 10

Lampiran 2. Rancangan Tahapan Pelaksanaan... 11

Lampiran 3. Detail Pelaksanaan Kegiatan ... 12

Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping ... 15

Lampiran 5. Justifikasi Anggaran Kegiatan ... 22

Lampiran 6. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ... 25

Lampiran 7. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra ... 26

Lampiran 8. Denah Detail Lokasi Mitra Program ... 27

Lampiran 9. Foto Pendukung... 29

(2)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Hasil Analisis Permasalahan Anak……….2

Tabel 2. 1 Rencana Solusi Permasalahan………...4

Tabel 3. 1 Rincian baseline kegiatan dan metode pengukurannya………..6

Tabel 3. 2 Rancangan tahapan pelaksanaan kegiatan………..8

Tabel 4. 1 Rekapitulasi anggaran biaya………...9

DAFTAR GAMBAR Gambar 3. 1 Rangkaian Kegiatan……….6

(3)

BAB 1. PENDAHULUAN

Mitra kegiatan pengabdian masyarakat yang diusulkan pertama adalah Forum Anak Surakarta yang merupakan wadah bagi anak untuk aktif dalam pengembangan serta untuk mengoptimalkan pendampingan dan pencegahan kasus kekerasan terhadap anak. Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPPAM) memantapkan Forum Anak Surakarta sebagai salah satu upaya penunjang Kota Layak Anak. Alamat mitra terletak di Jalan Ki Hajar Dewantara RT02 RW25, Jalan Surya I Tengah No.25, RT.03/RW.25, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak usia 5-13 tahun yang diundang oleh Forum Anak Surakarta.

Mitra kegiatan pengabdian masyarakat yang diusulkan kedua adalah para orang tua bersama dengan anaknya yang sekiranya berusia 5-13 tahun pada waktu Solo Car Free Day (CFD). Solo CFD bertempatkan di Jalan Slamet Riyadi mulai Simpang APILL Purwosari sampai dengan Bundaran Gladag dan Jalan Jenderal Sudirman mulai Bundaran Gladag sampai dengan Bundaran Balai Kota jalur sisi timur. Bidang kegiatan pengabdian ini adalah untuk mendukung pelestarian budaya Jawa melalui penghidupan kembali permainan tradisional anak Jawa Tengah, kesehatan mental, dan kebugaran jasmani anak.

1.1 Latar Belakang

Salah satu dampak dari kemajuan teknologi adalah munculnya ponsel pintar yang berguna sebagai sarana komunikasi dan bermain. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 mengungkapkan bahwa 10,15% anak di Indonesia terindikasi mengalami kecanduan bermain game. Artinya, 1 dari 10 anak di Indonesia terindikasi mengalami kecanduan bermain game (Jap & Suteja, 2013). Menurut WHO, kecanduan bermain game termasuk dalam kategori gangguan jiwa baru yang disebut gaming disorder (GD) (Pontes, 2019).

Masalah yang timbul akibat aktivitas bermain game yang berlebihan, di antaranya kurang peduli terhadap kegiatan sosial, kehilangan kontrol atas waktu, menurunnya prestasi akademik, relasi sosial, finansial, kesehatan, dan fungsi kehidupan lain yang penting (Ghuman & Griffiths, 2012). Permainan tradisional anak adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan motorik anak.

Selain itu juga dapat membangun nilai karakter, seperti nilai religiusitas, nasionalisme, kemandirian, dan gotong royong, serta nilai integritas (Rianto, 2021).

Hasil observasi dan wawancara yang telah kelompok ini lakukan pada beberapa anak usia 5-13 tahun di Surakarta menunjukkan bahwa semakin sedikitnya anak usia bermain yang mengetahui tentang macam-macam permainan tradisional anak Jawa Tengah. Hal ini sangat disayangkan karena selain merupakan hiburan bagi anak-anak, permainan tradisional anak telah menjelma menjadi

(4)

kebudayaan yang seharusnya dilestarikan dan diturunkan dari generasi ke generasi (Yudiwinata, 2014).

Tabel 1. 1 Hasil Analisis Permasalahan Anak

No Aspek Permasalahan Penyebab

1. Kesehatan mental

● Kecanduan gawai.

● Keterampilan sosial yang rendah.

● Dibiasakan oleh orang tua untuk bermain HP sejak dini.

● Kurangnya kontak langsung dengan teman-teman sebayanya atau orang lain.

Karakteristik permainan gawai adalah dapat

dimainkan oleh satu orang, yaitu si pengguna.

2. Kesehatan jasmani

● Tidak terasahnya kemampuan motorik kasar (melibatkan otot besar termasuk lengan, betis, dan seluruh tubuh) dan motorik halus (melibatkan otot-otot kecil termasuk di pergelangan tangan dan jari).

● Cacat mata.

● Karakteristik permainan gawai membuat anak berdiam diri di satu tempat.

● Radiasi yang dipancarkan oleh layar gawai.

3. Pelestarian budaya Jawa

Kurangnya pengetahuan anak terkait permainan tradisional anak Jawa Tengah.

Tidak diajari cara bermain permainan tradisional anak Jawa Tengah oleh orang tua.

Penghidupan kembali permainan tradisional anak dapat dilaksanakan melalui suatu organisasi non-profit yang bergerak pada pemberdayaan anak. Organisasi tersebut adalah Forum Anak Surakarta (FAS) yang berada dibawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Surakarta. Dengan menggandeng FAS, antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan pelestarian

(5)

permainan tradisional anak juga diharapkan lebih tinggi. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkala dan rutin setiap minggunya. Melalui kegiatan ini, peserta, yaitu anak-anak usia 5-13 tahun diharapkan dapat mempelajari permainan tradisional yang sempat redup dan berinteraksi sosial dengan lebih baik lagi. Yang kedua adalah banyak ditemukan orang tua bersama anaknya pada acara Solo CFD.

Hal ini dapat digunakan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua dan anak mengenai urgensi melestarikan permainan tradisional dan manfaat permainan tradisional bagi kesehatan mental, serta jasmani anak-anak.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana melestarikan permainan tradisional anak Jawa Tengah di Kota Surakarta?

1.3 Tujuan Kegiatan

1. Untuk melestarikan permainan tradisional anak Jawa Tengah di Kota Surakarta.

1.4 Luaran yang Diharapkan 1. Laporan kemajuan.

2. Laporan akhir.

3. Akun media sosial

4. Dokumen pedoman mitra.

1.5 Manfaat Kegiatan

1. Melestarikan budaya Jawa melalui pelestarian permainan tradisional anak Jawa Tengah.

2. Menjaga kesehatan mental anak dari gangguan mental baru bernama gaming disorder yang ditimbulkan akibat kecanduan bermain permainan modern.

3. Menjaga kebugaran jasmani anak lantaran karakteristik permainan tradisional anak Jawa Tengah adalah menggerakkan seluruh tubuh.

4. Menyadarkan para orang tua terkait dampak negatif bermain permainan gawai dan dampak positif permainan tradisional anak Jawa Tengah terhadap perkembangan anak.

5. Meningkatkan intensitas sosialisasi anak terhadap anak lain lantaran karakteristik permainan tradisional anak Jawa Tengah dimainkan secara langsung dan kolektif.

6. Menambah relasi baru bagi keenam belas anak yang diundang oleh Forum Anak Surakarta lantaran anak-anak tersebut tidak saling mengenal.

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA

2.1 Profil Mitra

Sejak tahun 2006 Surakarta telah ditetapkan menjadi salah satu kota Layak Pengembangan Anak, yang salah satu indikatornya dalam bidang partisipasi adalah

(6)

pembentukan Forum Anak Surakarta (FAS). Forum Anak Surakarta (FAS) merupakan suatu wadah bagi anak untuk aktif dalam hal pengembangan maupun pengoptimalan pendampingan terhadap kasus kekerasan terhadap anak. Dalam pengembangannya pun Forum Anak Surakarta (FAS) tidak akan sepenuhnya terlepas dari keterikatannya dengan orang tua anak, maupun Lembaga Sosial Masyarakat (LSM).

Orang tua sebagai penanggung jawab utama seorang anak memiliki pengaruh dalam hal memberikan pemahaman kepada anak terutama pada usia tumbuh kembang anak yakni pada sekitar usia Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Dasar. Di kota Surakarta banyak ditemui orang tua bersama anaknya di acara Solo Car Free Day, hal ini dapat digunakan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua dan anak mengenai urgensi melestarikan permainan tradisional serta manfaat permainan tradisional bagi kesehatan mental dan kesehatan jasmani anak- anak.

2.2 Rencana Solusi Permasalahan

Kegiatan pengabdian masyarakat yang diusulkan bertujuan untuk menanamkan kembali nilai-nilai budaya melalui permainan tradisional yang dewasa ini sudah mulai ditinggalkan oleh anak-anak. Ruang lingkup rencana solusi permasalahan yang akan diimplementasikan disajikan dalam Tabel 2.1

Tabel 2. 1 Rencana Solusi Permasalahan No Permasalahan

Prioritas Penyebab Solusi yang Ditawarkan 1. Kurangnya

pengetahuan anak terkait cara bermain

permainan tradisional anak.

Tidak diajari tentang cara bermain

permainan tradisional anak.

Melaksanakan kegiatan pembelajaran atau bermain permainan tradisional anak kepada enam belas (16) peserta Forum Anak Surakarta dan anak-anak di CFD usia lima sampai dengan tiga belas (5-13) tahun selama enam belas (16) pertemuan. Harapan kami mereka dapat menjadi agents of encouragement dengan cara mengajak anak- anak lain di lingkungan sekolah maupun rumah mereka untuk bermain

(7)

permainan tradisional anak yang sudah mereka pelajari dalam kegiatan ini.

2. Kurangnya peran pemerintah Kota Surakarta.

Belum ada program efektif terkait

pelestarian permainan tradisional anak yang dilaksanakan oleh Forum Anak Surakarta.

Menawarkan dokumen strategi berkelanjutan pelestarian permainan tradisional anak yang kelompok PKM ini rancang kepada Forum Anak

Surakarta dibawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Harapan kami strategi tersebut kemudian diterapkan.

4. Kurangnya peran orang tua.

Kurangnya kesadaran orang tua terkait dampak positif bermain permainan tradisional anak dan dampak negatif bermain permainan gawai pada

perkembangan anak.

Melakukan sosialisasi singkat kepada orang tua yang berangkat dengan anaknya pada waktu CFD.

Harapan kami para orang tua tersebut sadar dan mulai mengajak anak mereka bermain permainan tradisional anak.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini akan dilaksanakan dalam tiga (3) tahap kegiatan. Gambaran rangkaian kegiatan disajikan pada Gambar 3.1.

Penyusunan infografis dampak negatif

penggunaan gawai terhadap

perkembangan anak

Penyusunan dokumen

strategi pelestarian permainan tradisional

Penerapan strategi pelestarian permainan tradisional anak

Gambar 3. SEQ Gambar_3. \*

ARABIC 1 Rangkaian Kegiatan

(8)

3.1 Penyusunan infografis tentang dampak negatif bermain permainan gawai dan dampak positif bermain permainan tradisional anak terhadap

perkembangan anak

Dalam tahapan ini, mahasiswa akan menyusun materi dan membuat desain dari dua (2) buah banner yang akan dipasang pada waktu CFD agar dibaca oleh orang-orang yang lewat, terutama para orang tua yang memiliki anak usia bermain (5-13 tahun). Kemudian, sebagai poster berjumlahkan satu (1) yang akan digunakan untuk sosialisasi singkat secara empat mata kepada para orang tua yang berjalan bersama anaknya yang sekiranya berusia lima sampai dengan tiga belas (5-13) tahun. Rincian baseline kegiatan dan metode pengukurannya disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Rincian baseline kegiatan dan metode pengukurannya N

o

Permasalahan Metode Pengukuran

Baseline Kegiatan 1 Kurangnya

pengetahuan anak terkait cara bermain

permainan tradisional anak.

Melaksanakan kegiatan

wawancara dengan beberapa anak rentang usia 5-13 tahun di Kota Surakarta.

Tidak ada yang memberitahu atau mengajari anak-anak tersebut tentang cara bermain permainan tradisional anak.

2 Kurangnya peran pemerintah Kota Surakarta

Melakukan peninjauan dari kegiatan-kegiatan yang

diselenggarakan oleh pemerintah Kota Surakarta sejauh ini.

Belum ada program berkelanjutan terkait pelestarian permainan tradisional anak yang dilaksanakan oleh Forum Anak Surakarta.

Belum ada sosialisasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kepada para orang tua sebagai target audiens terkait dampak negatif bermain permainan gawai dan dampak positif bermain permainan tradisional anak terhadap perkembangan anak.

(9)

3 Kurangnya kesadaran orang tua terkait dampak negatif bermain

permainan gawai dan dampak positif bermain permainan tradisional anak terhadap

perkembangan anak.

Melakukan observasi di beberapa

lingkungan rumah di Kota Surakarta.

Alih-alih memberitahu atau mengajari cara bermain permainan tradisional anak, para orang tua tersebut memberikan gawai untuk mengatasi rasa bosan anak.

3.2 Penyusunan dokumen yang berisikan strategi-strategi pelestarian permainan tradisional anak yang berkelanjutan

Dalam tahapan ini, mahasiswa akan menyusun dokumen yang berisikan strategi- strategi pelestarian permainan tradisional anak yang berkelanjutan. Dokumen ini berbentuk PDF dan satu (1) print out yang akan diberikan kepada Forum Anak Surakarta.

3.3 Penerapan dari isi dokumen

Dalam tahapan ini, mahasiswa akan menerapkan semua strategi yang tertera dalam dokumen. Strategi-strategi tersebut diantaranya:

● Pada Sabtu 1-Sabtu 16 pukul 13:00-16:00 di Taman Cerdas Jebres, mahasiswa akan dibantu oleh dua (2) relawan yang akan berperan sebagai tutor permainan tradisional anak. Mereka akan mengajari enam belas (16) peserta berusia lima sampai dengan tiga belas (5-13) tahun yang diundang oleh Forum Anak Surakarta. Keenam belas anak tersebut dengan rincian sepuluh (10) anak tinggal di panti asuhan yang berbeda; tiga (3) anak tinggal di komplek perumahan yang berbeda; tiga (3) anak tinggal di perkampungan yang berbeda. Relawan hari Sabtu akan berbeda dengan relawan hari Minggu. Kegiatan pada hari Sabtu ditujukan kepada anak-anak. Evaluasi akan dilakukan pada Sabtu 2-Sabtu 16 dalam bentuk wawancara kepada enam belas (16) anak tersebut dan melakukan peninjauan dengan cara bermain permainan tradisional anak Jawa Tengah yang sudah mereka pelajari pada Sabtu sebelumnya tanpa diberitahu caranya oleh relawan dan mahasiswa. Imbalan bagi relawan-relawan tersebut adalah sebuah e- sertifikat yang dikeluarkan oleh UNS.

● Pada Minggu 1-Minggu 16 pukul 07:00-09:00 di dekat Loji Gandrung, mahasiswa akan dibantu oleh tiga (3) relawan. Satu (1) relawan tersebut akan berperan sebagai pemikat orang tua yang pergi dengan anaknya yang

(10)

sekiranya berusia 5-13 tahun agar tertarik untuk berhenti dan mendengarkan sosialisasi singkat yang dilakukan oleh mahasiswa secara empat mata.

Kemudian, dua (2) relawan lain akan berperan sebagai tutor permainan tradisional anak. Kegiatan pada hari Minggu lebih difokuskan pada sosialisasi kepada orang tua yang datang bersama anaknya, sehingga permainan-permainan tradisional yang akan kelompok ini beserta relawan ajarkan tidak banyak. Indikator kesuksesan dari kegiatan ini adalah ketika para orang tua tersebut berkenan menunggu anaknya bermain atau bahkan ikut bermain permainan tradisional anak bersama dengan anaknya, kelompok PKM, dan relawan. Imbalan bagi relawan-relawan tersebut adalah sebuah e-sertifikat yang dikeluarkan oleh UNS.

Untuk rincian rancangan tahapan pelaksanaan disajikan pada lampiran.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya

Anggaran biaya kegiatan PKM-PM ini bersumber dari dana PKM yang diberikan oleh Belmawa Ristekdikti serta dana bantuan dari Perguruan Tinggi.

Rekapitulasi anggaran biaya PKM-PM yang diusulkan disajikan pada Tabel 4.1.

Tabel 4. 1 Rekapitulasi anggaran biaya

4.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan PKM-PM ini dilaksanakan selama 4 bulan pada hari Sabtu dan Minggu dengan rincian kegiatan disajikan pada Lampiran 1.

No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp) 1. Perlengkapan yang

dibutuhkan 5.950

Belmawa 5.000.000

Perguruan Tinggi 950.000 2. Bahan habis pakai

140

Belmawa 140.000

Perguruan Tinggi - 3. Perjalanan lokal

2.560

Belmawa 2.300.000

Perguruan Tinggi 260.000 4. Lain-lain 1.315 Belmawa 1.000.000

Perguruan Tinggi 315.000

JUMLAH 9.965.000

Rekap Sumber Dana

Belmawa 8.440.000

Perguruan Tinggi 1.525.00

Jumlah 9.965

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Ghuman, D. &. (2012). A Cross-Genre Study Of Online Gaming: Player Demographics, Motivation For Play And Social Interactions Among Players. International Journal of Cyber Behavior, Psychology and Learning, 2(1), 13-29.

Jap, T. T. (2013). The development of Indonesian online game addiction

questionnaire. NOVRIALDY 156 Buletin Psikologi PLoS ONE, 8(4), 4-8, doi: 10.1371/ journal.pone.0061098.

Pontes, H. M. (2019). Measurement and conceptualization of gaming disorder according to the world health organization framework: The development of the Gaming Disorder Test. International Journal of Mental Health and Addiction, 508-528.

Rianto, H. a. (2021). MENGGALI NILAI-NILAI KARAKTER DALAM

PERMAINAN TRADISIONAL. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 19(1), 120, doi:https://doi.org/10.31571/edukasi.v19i1.2440.

Yudiwinata, H. P. (2014). Permainan Tradisional dalam Budaya dan

Perkembangan Anak. Paradigma: Jurnal Online Mahasiswa S1 Sosiologi UNESA, vol. 2, no. 3.

(12)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan No

.

Jenis Kegiatan

Bulan

Penanggun g Jawab

1 2 3 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Perizinan

Lokasi PKM-PM

Adiska Sephia Sari dan

Marianna Nur Lathifa 2. Perencanaa

n Program

Marianna 3. Penyusunan

Infografis

Muhsin Ahmad Nursalim dan Daniel Geraldy Natama Sianipar 4. Pelaksanaan

Program Hari Sabtu

Adiska, Daniel, Marianna, Muhsin.

5. Pelaksanaan Program Hari Minggu

Adiska, Daniel, Marianna, Muhsin.

6. Penyusunan Buku Pedoman Mitra

Adiska, Daniel, Marianna, Muhsin.

7. Penyusunan Laporan Kemajuan

Adiska, Daniel, Marianna.

8. Penyusunan Laporan Akhir

Adiska, Daniel, Marianna, Muhsin.

(13)

Lampiran 2. Rancangan Tahapan Pelaksanaan

No Kegiatan Tahapan Baseline

1. Penyusunan infografis dampak negatif dan

dampak positif bermain permainan tradisional terhadap perkembangan anak.

1. Menyusun materi.

2. Membuat desain.

3. Mencetak banner

4. Memasangnya pada saat kegiatan CFD dan di Taman Cerdas

Belum tersedia banner infografis terkait.

2. Penyusunan dokumen strategi berkelanjutan pelestarian permainan tradisional anak

1. Menganalisis realita masalah yang terjadi di antara permainan tradisional anak dan permainan gawai pada perkembangan anak 2. Mengidentifikasi nilai-nilai

permainan tradisional anak 3. Menyusun prosedur kegiatan

pelestarian permainan tradisional 4. Menguraikan pihak-pihak yang

mendukung kegiatan

5. Menjabarkan harapan outcome dari kegiatan-kegiatan tersebut

Pemkot Surakarta belum memiliki strategi berkelanjut an

pelestarian permainan tradisional anak 3. Penerapan strategi

berkelanjutan pelestarian permainan tradisional anak.

Kegiatan pembelajaran atau permainan tradisional anak akan dilaksanakan dalam enam belas (16) pertemuan.

-Anak- anak belum diajari cara bermain permainan tradisional anak.

-Orang tua belum menyadari dampak negatif bermain permainan gawai dan dampak positif

(14)

bermain permainan tradisional anak terhadap perkemban gan anak.

Lampiran 3. Detail Pelaksanaan Kegiatan No

.

Hari

Pelaksanaan

Detail Kegiatan

1 Sabtu 1 Perkenalan kelompok PKM, 16 anak peserta kegiatan, dan 2 volunteer. Setelah itu bermain bekel.

2 Sabtu 2 Review permainan bekel. Bermain monopoli dan gobak sodor.

3 Sabtu 3 Review permainan gobak sodor. Bermain kartu remi dan buaya-buayanan

4 Sabtu 4 Review permainan buaya-buayanan. Bermain dakon dan bintang mas.

5 Sabtu 5 Review permainan dakon. Bermain cublak-cublak suweng dan delikan.

6 Sabtu 6 Review permainan cublak-cublak suweng. Bermain engklek dan badminton.

7 Sabtu 7 Review permainan engklek. Bermain UNO dan njuk tali njuk emping.

8 Sabtu 8 Review permainan njuk tali njuk emping. Bermain karapan sapi dan benteng-bentengan.

9 Sabtu 9 Review permainan benteng-bentengan. Bermain balap karung.

10 Sabtu 10 Review permainan karapan sapi. Bermain memasukkan pensil ke dalam botol dan tarik tambang.

11 Sabtu 11 Review permainan bintang mas. Bermain pecah air dan kucing-kucingan.

12 Sabtu 12 Review permainan kucing-kucingan. Bermain makan kerupuk dan layangan.

13 Sabtu 13 Bermain dingklik oglak-aglik dan polisi-polisian.

(15)

14 Sabtu 14 Review permainan dingklik oglak-aglik. Bermain kartu werewolf dan lompat tali.

15 Sabtu 15 Review permainan lompat tali. Bermain kartu 24 dan gasing.

16 Sabtu 16 Review permainan polisi-polisian dan gasing. Bermain domikado dan penutupan program.

No .

Hari

Pelaksanaan

Detail Kegiatan

1 Minggu 1 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain lompat tali antara 3 relawan yang berbeda pada relawan hari Sabtu, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

2 Minggu 2 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain kartu remi antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

3 Minggu 3 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain monopoli antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

4 Minggu 4 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain engklek antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

5 Minggu 5 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain bekel antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

6 Minggu 6 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain UNO antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

7 Minggu 7 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain dakon antara 3 relawan

(16)

yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

8 Minggu 8 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain lato-lato antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

9 Minggu 9 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain karapan sapi antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

10 Minggu 10 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain kartu werewolf antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

11 Minggu 11 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain memasukkan pensil ke dalam botol antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

12 Minggu 12 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain gobak sodor antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

13 Minggu 13 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain gasing antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

14 Minggu 14 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain balap karung antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

15 Minggu 15 Sosialisasi kepada orang tua dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain dingklik oglak-aglik antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

(17)

16 Minggu 16 Sosialisasi kepada orang tua yang datang dengan anak pada waktu CFD oleh kelompok PKM. Bermain cublak- cublak suweng antara 3 relawan yang sama pada Minggu sebelumnya, kelompok PKM, dan anak-anak yang sekiranya berusia 5-13 tahun.

Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping Biodata Ketua

(18)

Biodata Anggota

(19)
(20)
(21)

Biodata Dosen Pendamping

(22)
(23)
(24)

Lampiran 5. Justifikasi Anggaran Kegiatan

No Jenis Pengeluaran Volume Harga

Satuan (Rp)

Total (Rp) 1 Pengadaan Mainan Anak-anak

& Transportasi Anak-anak

Pengadaan Bola Bekel 3 Buah 15.000 45.000

Pengadaan Monopoli 3 Buah 30.000 90.000

Pengadaan Kartu Remi 3 Buah 15.000 45.000

Pengadaan Kartu Uno 3 Buah 25.000 75.000

Pengadaan Dakon 3 Buah 15.000 45.000

Pengadaan Lato-lato 4 Buah 5.000 20.000

Pengadaan Kartu Werewolf 3 Buah 25.000 75.000 Pengadaan Layang-layang 25 buah 15.000 375.000

Gasing 4 Buah 15.000 60.000

Perjalanan Lokal Peserta (16 Kali Perjalanan)

16 Kendaraan

20.000 5.120.00 0

SUB TOTAL 5.950.00

0 2 Belanja Bahan

Karung 4 Buah 15.000 45.000

Tali Tambang 2 Buah 15.000 30.000

Tali Karet 3 Buah 15.000 45.000

Kerupuk 20 Buah 1.000 20.000

SUB TOTAL 140.000

3 Transportasi

Perjalanan Lokal Anggota Kelompok (32 Kali Perjalanan)

4 Kendaraan

20.000 2.560.00 0

SUB TOTAL 2.560.00

0 4 Lain-lain

MMT 1 Buah 100.000 100.000

Banner & Penyangga 2 Buah 150.000 300.000 Kenang-kenangan (Kain Batik

untuk Forum Anak Surakarta)

1 Buah 115.000 115.000

Biaya Kuota 4 Orang 100.000 400.000

Dana Publikasi 100.000 100.000

Biaya Tak Terduga 300.000 300.000

SUB TOTAL 1.315.00

0

(25)

GRAND TOTAL 9.965.00 0

(26)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas N

o

Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam /minggu)

Uraian Tugas

1 Marianna Nur Lathifa

S1 Hubungan Internasional

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

5 jam Penanggu ng jawab 2 Adiska Sephia

Sari

S1 Matematika Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

5 jam Mengelola laporan tertulis 3 Daniel Geraldy

Natama Sianipar

S1 Matematika Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

5 jam Mengelola anggaran

4 Muhsin Ahmad Nursalim

S1 Pendidikan Seni Rupa

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

5 jam Mengelola publikasi

(27)

Lampiran 6. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

(28)

Lampiran 7. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra

(29)

Lampiran 8. Denah Detail Lokasi Mitra Program

(30)
(31)

Lampiran 9. Foto Pendukung

Gambar 1 Anak lebih suka bermain gawai daripada permainan tradisional

Gambar 2 Kegiatan Observasi dan Wawancara dengan Anak

Gambar 3 Tempat Kegiatan Solo Car Free Day

Gambar

Tabel 1. 1 Hasil Analisis Permasalahan Anak
Tabel 2. 1  Rencana Solusi Permasalahan  No  Permasalahan
Gambar 3.  SEQ Gambar_3. \*
Tabel 3. 1 Rincian baseline kegiatan dan metode pengukurannya  N
+5

Referensi

Dokumen terkait

Based on data analysis of students' Indonesian learning outcomes on a scale of 100, with test scores ranging from 60 to 100, an average value of 85.5 is obtained, which

Supplemental Digital Content 3 Figure: Scores and some sub-scores for assessment tools selected to evaluate quality of life are displayed.. Each unlabeled point represents one subject