ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MAKASSAR
Martinus Ola Sanga1, Andi Zainal Abidin2, Muh. Fuad Randy3
1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar
1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
ABSTRACT
The research aims to analyze the financial performance at PT Taspen (Persero) Makassar through the analysis of liquidity ratio solvency ratio, activity ratio and profitability ratio. the object of the research is a financial report of PT Taspen in 2016-2018 that consists of balance sheet report, income stetement, and cash flow statement. The data obtained from documentation. The result shows that the financial performance for liquidity ratio in 2016-2018 decreased. The solvency ratio in 2016-2018 total debt to equity ratio was up down as the total debt to total asset ratio. The activity ratio in 2016-2018 decreased and the profitability ratio in 2016-2018 was up down.
Keywords: liquidity ratio solvency ratio, activity ratio and profitability ratio
PENDAHULUAN
Era globalisasi saat ini ditandai dengan ketatnya persaingan, hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang bermunculuan dan harga jual yang semakin kompetitif. Oleh karena itulah dalam mengatasi situasi persaingan yang sangat ketat maka setiap perushaan dituntut untuk mengelolah aktivitas usahanya secara professional.
Analisis rasio keuangan ini sangat perlu dilakukan oleh perusahaan karena dengan melakukan analisis ini akan dapat diketahui bagaimana kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Hasil dari analisis ratio inilah kemudian dijadikan sebagai pedoman bagi perusahaan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dan untuk pengambilan keputusan bagi manajemen serta tindakan dan kebijakan yang diperlukan untuk perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.
Analisis rasio merupakan salah satu dari teknik analisis yang dapat memberikan petunjuk yang menggambarkan kondisi peusahaan terutama dalam bidang finansialnya. Analisis rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relavan dan signifikan, yang dapat dipakai sebagai dasar untuk menilai kondisi tertentu.
Analisis rasio keuangan pada PT.
Taspen (Persero) akan menggali informasi dari laporan keuangan. Dan dalam tugas akhir ini penulis akan melihat kinerja keuangan PT.
Taspen (Perseo) dengan melihat analisis rasio keuangan antara lain adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan ratio profitabilitas.
Masalah manajemen keuangan dalam suatu perushaan tidak hanya berkaitan dengan pengelolaan dan penggunaan dana dalam unit usaha, namun juga diperlukan untuk menganalisis mengenai kinerja keuangan.
Masalah analisis kinerja keuangan dalam perushaan halyang sangat penting. Dikatakan penting sebab tanpa kinerja keuangan yang dicapai oleh perushaan maka kelangsungan hidup suatu perusahaan tidak akan dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan dengan demikian dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan dalam suatu perushaan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup suatu perushaan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kinerja keuangan pada PT Taspen (Persero) KCU Makassar mengalami peningkatan?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja keuangan pada PT Taspen (Persero) yang ditinjau dari rasio
likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas.
Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Secara Praktis; Sebagai bahan masukan bagi perusahaan yang bersangkutan dalam kaitannya dengan kinerja keuangan. 2) Secara Teoritis; Sebagai informasi bagi peneliti selanjutnya yang mengadakan masalah serupah pada PT. Taspen (Persero).
TINJAUAN LITERATUR
Sujarweni (2017) menyatakan Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, perusahaan harus dapat mengendalikan dan mengontrol kegiatan operasional diperusahaannya dengan memanfaatkan pihak-pihak yang berada dalam perusahaan yang memiliki wewenang, tugas dan tanggung jawab dalam pencapaian tujuan tersebut.
Jumingan (2017) Data keuangan perlu disusun dan disederhanakan kemudian dianalisis dan ditafsirkan sehingga dapat memberikan informasi yang berarti bagi pihak-pihak yang menaruh perhatian arah perkembangannya. Untuk menganalisis kinerja keuangan suatu perusahan diperlukan media yang memberikan gambaran keuangan secara keseluruhan suatu perusahan, yaitu laporan keuangan. Dengan kata lain, laporan keuagan adalah media yang dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahan. Laporan keuangan terdiri atas neraca, Perhitungan laba rugi, ikhtisar laba yang ditahan dan laporan posisi keuangan.
Syaiful Bahri (2016) Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan baik aktiva, utang dan ekuitas pada suatu saat tertentu.
Sofyan Syafri Harahap (2015) Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahan yang meliputi aktiva, kewajiban, dan ekuitas pada suatu saat tertentu.
Hery (2014) Pendapatan penjualan bersih akan dikurangkan dengan harga pokok penjualan untuk menentukan besarnya laba
kotor. Laba kotor ini akan dikurangkan dengan beban operasional yang terdiri dari beban penjualan dan beban umum dan administrasi untuk menentukan besarnya laba operasional.
Lalu laba operasional ini akan ditambah dengan pendapatan dan keuntungan lain-lain dan dikurangkan dengan beban dan kerugian lain-lain untuk menentukan besarnya laba dari operasi berjalan sebelum pajak penghasilan.
Abdul Halim dan Sarwoko (2016) Laporan laba rugi adalah suatu laporan atas kegiatan-kegiatan perusahaan selama waktu periode akuntansi tertentu. Penyajian laporan laba rugi dapat dilakukan dengan pendekatan pihak pemakai laporan tersebut. Yang dimaksud pihak pemakai disini adalah pihak luar perusahaan atau ekstern dan pihak pengelola perusahaan atau manajemen.
Abdul Halim (2015) perusahaan wajib menyusun laporan arus kas dan menyajikannya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
Sudana (2015) menyatakan laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memperlihatkan penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas disyaratkan sebagai bagian dari kelengkapan dalam laporan keuangan. Informasi tentang arus kas suatu perusahan berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan menilai kebutuhan perusahan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Kasmir (2017) laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain. Adapun arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu.
Umam dan Sutanto (2017) Kinerja keuangan adalah alat skrining awal dalam pemilihan investasi, alat diagnosis terhadap masalah manajerial, operasional atau masalah- masalah lainnya, alat untuk menilai manajemen perusahan, dan alat pemikiran terhadap hasil dan kondisi perusahan.
Harmono (2017) menyatakan Kinerja perusahaan umumnya diukur berdasarkan penghasilan bersih (laba) atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per saham (earnings per share). Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban.
Fahmi (2014) menyatakan Bagi pihak lembaga keuangan penilaian kinerja suatu organisasi adalah sangat penting, karena itu menggambarkan bagaimana sebenarnya kondisi pengelolaan organisasi tersebut secara keseluruhan.
Ahmad Rodoni dan Herni Ali (2014) Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan teknik analisis lainnya.
Keunggulan tersebut adalah sebagai berikut:
1). Rasio merupakan angka-angka ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan, 2). Merupakan pengganti yang sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit, 3). Mengetahui posisi perusahaan ditengah industry lainnya, 4). Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi, 5). Menstandarisir ukuran (size) perusahaan, 6). Lebih mudah memperbandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain meliihat perkembangan perusahaan secara periodic, 7).
Lebih mudah melihat tern perusahaan serta melakukann prediksi dimasa yang akan datang.
Dewi Utari, Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro (2014) kegiatan bisnis adalah mencari keuntungan yang digerakan oleh kapital. Kapital adalah uang, barang, ilmu, teknologi dan kemampuan sumber daya manusia yang digunakan untuk mencari keuntungan.
Bentuk-bentuk rasio keuangan berdasarkan akunnya, maka rasio-rasio dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Rasio Likuiditas, Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek yang berupah utang-utang jangka pendek.
Rasio ini ditunjukan dari besar kecilnya aktiva lancer. Seberapa cepat (likuid) perusahaan memenuhi kinerja keuangannya, umumnya kewajiban jangka pendek, (kewajiban kuraang dari satu periode/tahun). 2) Rasio Solvabilitas, Rasio ini digunakan mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki, sumber daya yang dimaksud seperti piutang dan modal maupun aktiva. 3) Rasio Aktivitas Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan, seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar. Pihak luar disini bisa berupah investor maupun bank. 4) Rasio Profitabilitas, Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibandingkan penjualan atau aktiva, mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuantitatif. Yaitu data yang berupa angka-angka yang diperoleh dari data sekunder/berupa dokumen atau laporan- laporan dan keterangan-keterangan tambahan lainnya yang di perlukan yang relevan dengan permasalahan yang dibahas.
Untuk memperoleh data serta informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah dokumentasi yaitu pengumpulan berkas-berkas yang relevan dengan analisis kinerja keuangan.
Menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan adalah :
1. Rasio Likuiditas
a. Rasio lancar (current ratio)
b. Rasio cepat (quick ratio)
c. Rasio kas (cash ratio)
2. Rasio Solvabilitas
a. Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
b. Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva)
3. Rasio Aktivitas Total Assets Turnover
4. Rasio Profitabilitas a. Return On Assets (ROA)
b. Return On Equity (ROE)
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio (Rasio Lancar)
b. Quick Ratio (Rasio Cepat)
c. Cash Ratio (Rasio kas)
2. Rasio Solvabilitas
a. Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
b. Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva)
3. Rasio Aktivitas
4. Rasio Profitabilitas a. Return On Assets (ROA)
b. Return On Equity (ROE)
Berdasarkan hasil perhitungan Curant Ratio tahun 2016 diperoleh sebesar 0,313 %.
Pada tahun 2017 Curant Ratio menurun sebesar 0,018%. Pada tahun 2018 Curant Ratio menurun sebesar 0,112%.Berdasarkan hasil perhitungan Quick Ratio tahun 2016 diperoleh sebesar 0,163%. Pada tahun 2017 Quick Ratio menurun sebesar 0,068% menjadi 0,094%. Pada tahun 2018 Quick Ratio menurun sebesar 0,031% menjadi 0,063%.
Berdasarkan hasil perhitungan Cash Ratio tahun 2016 diperoleh sebesar 3,754%.
Pada tahun 2017 Cash Ratio menurun sebesar 3,73%%. Pada tahun 2018 Cash Ratio menurun sebesar 0,001%.
Maka hasil analisis Rasio Likuiditas pada PT Taspen (persero) KCU Makassar mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai 2018, hal ini disebabkan total aktiva lancar lebih kecil dari total hutang lancar .
Berdasarkan hasil perhitungan Total Debt to Equity Ratio tahun 2016 diperoleh sebesar 1,598%. Pada tahun 2017 Total Debt to Equity Ratio mengalami peningkatan sebesar 1,221%. pada tahun 2018 Total Debt to Equity Ratio menurun sebesar 2,720%.
Berdasarkan hasil perhitungan Total Debt to Total Asset Ratio tahun 2016 diperoleh sebesar 0,008%. Pada tahun 2017 Total Debt to Total Asset Ratio mengalami penurunan sebesar 0,007%. Pada tahun 2018 Total Debt
to Total Asset Ratio meningkat sebesar 0,001%. Maka hasil analisis Rasio Solvabilitas pada PT Taspen (persero) KCU Makassar belum efektif, karena dilihat dari hasil perhitungan Total Debt to Equity Ratio tahun 2016 smapai 2017 mangalami penurunan dan tahun 2018 meningkat, sedangkan hasil perhitungan Total Debt to Total Asset Ratio dari tahun 2016 sampai 2018 mengalami turun naik.
Berdasarkan hasil perhitungan Total Assets Turnover tahun 2016 diperoleh sebesar 0,075 kali. Pada tahun 2017 Total Assets Turnover menurun sebesar 0,002 kali.
Penurunan ini disebabkan banyaknya dana yang tertanam dalam aktiva tetap yang dikarenakan tidak efektifnya manajemen aktiva tetap. Pada tahun 2018 Total Assets Turnover menurun lagi sebesar 0,002 kali.
Penurunan ini disebabkan total hutang menurun sedangkan total aktiva meningkat.
Maka hasil analisis Rasio Aktivitas pada PT Taspen (persero) KCU Makassar belum efektif karena penggunaan modal kurang efektif, dimana Total Assets Turnover mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai 2018
Dilihat dari segi Profitabilitas pada perhitungan Return On Assets dari tahun 2016, 2017 dan 2018 menghasilkan profit atau laba yang yang efektif. Pada perhitungan Return On Assets dari tahun 2016, 2017 dan 2018 masing-masing sebesar 0,001%, 0,003% dan 0,001%. Sedangkan pada perhitungan Return On Equity dari tahun 2016, 2017 dan 2018 masing-masing sebesar 0,021%, 0,51% dan 0,027%. Tingkat profitabilitas pada PT Taspen (persero) KCU Makassar sangat baik meskipun berfluktuasi namun tidak terlalu signifikan dan dapat dikatakan efektif.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas yang telah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Berdasarkan rasio likuiditas pada PT Taspen (persero) KCU Makassar selama periode 2016 sampai 2018 belum efektif karena total aktiva lancar lebih kecil dari total hutang lancar. 2) Berdasarkan rasio solvabilitas pada PT Taspen (persero) KCU Makassar dari tahun 2016 sampai 2018 kuang
baik dimana Total Debt to Equity Ratio dan Total Debt to Total Asset Ratio mengalami naik turun. 3) Berdasarkan rasio aktivitas pada PT Taspen (persero) KCU Makassar mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai 2018, shingga dapat dikatakan belum efisien karena total penjualan lebih kecil sedangkan total aktiva lebih besar dan terus meningkat. 4) Berdasarkan rasio profitabilitas pada PT Taspen (persero) KCU Makassar kurang efisien karena Return On Assets tahun 2016 sampai 2017 mengalami peningkatan, sedangkan tahun 2018 mengalami penurunan dan pada perhitungan Return Of Equity dari tahun 2016 sampai 2018 mengalami naik turun.
Berdasarkan analisis dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran penulis yang berkaitan dengan penelitian ini adalah: 1) Dilakukan penilaian kinerja keuangan secara pertahun, hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan. 2) PT Taspen (persero) KCU Makassar harus memperbesar aktiva dan modal dari kewajiban agar mampu membiayai kewajiban, mengelolah modal yang diinvestasikan dalam aktiva dan meningkatkan pendapatan bersih untuk memperoleh laba bersih yang baik. 3) Penulis berharap dengan tulisan ini, PT Taspen (persero) KCU Makassar dapat melihat atau menganalisis laporan keuangan setiap tahunnya dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. 4) PT Taspen (persero) KCU Makassar disarankan untuk selalu melihat perkembangan posisi keuangannya setiap periode agar dapat mengetahui dan mengevaluasi apakah kebijakan yang ditempuh PT Taspen (persero) KCU Makassar sudah tepat atau belum.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, S, (2016), Pengantar Akuntansi, Edisi Kesatu, Andi, CV Andi Offset, Yogyakarta.
Fahmi, I, (2014), Analisis Kinerja Keuangan, Panduan Bagi Akademisi, Manajer, dan Investor untuk Menilai dan Menganalisis Bisnis dari Aspek Keuangan, Cetakan ketiga, Alfabeta, Bandung.
Halim, A., & Sarwoko, (2016), Manajemen keuangan, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi kedua, Cetakan Keenam, BPFE, Yogyakarta.
Halim, A, (2015), Manajemen Keuangan Bisnis, Konsep Dan Aplikasinya, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Harmono, (2017), Manajemen Keuangan, Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis, Edisi kesatu, Cetakan keenam, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Harahap, S, S, (2015), Laporan Keuangan, Analisis Kritis, Edisi kesatu, Cetakan Keduabelas, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Hery, (2014), Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kesatu, Cetakan Kedua, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Jumingan, (2017), Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Keenam, PT Bumi Aksara Jakarta.
Kasmir, (2017) Analisis Laporan Keuangan, Edisi satu, Cetakan Sepuluh, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Umam, K., & Sutanto, H, (2017), Manajemen Investasi, Cetakan Kesatu, CV Pustaka Setia, Bandung.
Rodoni, A., & Ali, H, (2014), Manajemen Keuangan Modern, Edisi Asli, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Sudana, I. M, (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan, Teori dan Praktik, Edisi kedua, Erlangga, PT Gelora Aksara Pratama.
Sujarweni, V. W, (2017), Manajemen Keuangan, Teori, Aplikasi dan Hasil Penelitian, Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
Utari, D., Purwanti, A., & Prawironegoro, (2014), Manajemen Keuangan, Kajian Praktik dan Teori dalam Mengelolah Keuangan Organisasi Perusahaan, Mitra Wacana Media, Edisi Revisi, Jakarta.
Wijawa, D, (2017), Manajemen Keuangan, Konsep Dan Keuangan, PT Grasindo, Jakarta.