Klinik Masjid Agung Darussalam
SOP ALUR PELAYANAN PASIEN
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung Darussalam dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004 Pengertian Proses urutan pelayanan pasien di Klinik Masjid Agung
Darussalsam sesuai kebutuhan pasien berdasarkan dengan ketentuan yang
berlaku
Tujuan Pasien dan keluarga mendapatkan informasi dan paham terhadap tahapan dan prosedur pelayanan klinis
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Petugas pendaftaran meminta pasien yang datang untuk mengambil nomor urut dan meminta pasien untuk menunggu di ruang tunggu
2. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai nomor urut dan mendaftarkan pasien
3. Petugas pendaftaran menuliskan nama pasien di buku registrasi dan kartu pasien
4. Dokter dan perawat melakukan pemeriksaan kepada pasien
5. Bila diperlukan pasien melakukan pemerikaan laboratorium sederhana
6. Berdasarkan pemeriksaan, dokter menentukan diagnosa medis dan perawat menetukan diagnosa keperawatan prioritas
7. Dokter memberikan terapi atau resep obat (jika obat yang diperlukan tidak tersedia) dan berkolaborasi dengan perawat memberikan edukasi kesehatan kepada pasien dan keluarga
8. Dokter atau perawat memberikan obat kepada pasien atau keluarga dan menjelaskan prosedur mengkonsumsinya.
9. Jika kondisi pasien membutuhkan fasilitas khusus atau tidak dapat ditangani di Klinik Masjid agung Darussalam, dokter akan menganjurkan pasien untuk ke puskesmas atau RS
Unit terkait - Klinik Masjid Agung Darussalam
Dokumen terkait
- Kartu status pasien - Buku Register
Klinik Masjid Agung Darussalam
SOP PENDAFTARAN PASIEN
No. Dokumen No.Revisi No. Dokumen
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung Darussalam dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004 Pengertian Proses awal bagi pasien yang akan mendapatkan layanan
kesehatan di Klinik Masjid Agung Darussalam
Tujuan Sebagai acuan dalam menertibkan urutan pelayanan dan memudahkan mendapatkan informasi rekam medis bagi seluruh fasilitas pelayanan
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Petugas meminta pasien yang datang untuk mengambil nomor urut dan meminta pasien untuk menunggu di tempat yang disediakan.
2. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut pasien 3. Petugas pmenuliskan nama pasien di buku register 4. Pasien dibuatkan kartu pasien
5. Dokter atau perawat menanyakan keluhan pasien 6. Dokter atau perawat melakukan pemeriksaan kepada
pasien
7. Dokter atau perawat menuliskan hasil pengkajian pasien di buku registrasi
Unit terkait - Klinik Masjid Agung Darussalam Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register - Alat tulis
Klinik Masjid Agung Darussalam
SOP PEMERIKSAAN FISIK PASIEN
No. Dokumen No.Revisi No. Dokumen
Standar Prosedur Operasional
(SPO)
Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung
Darussalam dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004 Pengertian Pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian
tertentu yang dianggap perlu
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemeriksaan fisik
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Informed Consent
2. Menjelaskan prosedur tindakan
3. Menyiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan 4. Cuci Tangan
5. Pemeriksaan Umum a. Kesadaran b. Keadaan Umum
6. Melakukan pemeriksaan seluruh bagian tubuh atau sesuai
kebutuhan dengan cara memposisikan pasien sesuai dengan keluhan.
Melakukan Pemeriksaan dengan Inspeksi, Palpasi, serta Auskultasi sesuai dengan keluhan pasien.
7. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien
SOP PEMERIKSAAN ASAM URAT DENGAN STIK Unit terkait - Klinik Masjid Agung Darussalam
Dokumen terkait
- Kartu status pasien - Buku Register
Klinik Masjid Agung Darussalam
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung Darussalam
dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004
Pengertian Pemeriksaan untuk menilai kadar Asam urat didalam tubuh dengan pengambilan sampel darah perifer
Tujuan Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Asam Urat Pasien dan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta pengobatannya
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan asam urat b. Blood lancet
c. Kapas alcohol d. Tisu
e. Strip asam urat 2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
b. Petugas mencuci tangan c. Dekatkan alat dengan pasien d. Pastikan alat bisa digunakan e. Pasang strip asam urat pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil Unit terkait - Klinik Masjid Agung Darussalam
Dokumen terkait
- Kartu status pasien - Buku Register
SOP PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN STIK
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung Darussalam
dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004 Pengertian Pemeriksaan untuk menilai kadar Gula Darah didalam tubuh
dengan pengambilan sampel darah perifer
Tujuan Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Gula Darah Pasien dan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta pengobatannya
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Gula Darah b. Blood lancet
c. Kapas alcohol d. Tisu
e. Strip Gula Darah 2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
b. Petugas mencuci tangan c. Dekatkan alat dengan pasien d. Pastikan alat bisa digunakan e. Pasang strip Gula Darah pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil Unit terkait - Klinik Masjid Agung Darussalam
Dokumen terkait
- Kartu status pasien - Buku Register
SOP PEMERIKSAAN KOLESTEROL DENGAN STIK
Klinik Masjid Agung Darussalam
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung Darussalam
dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004
Pengertian Pemeriksaan untuk menilai kadar Kolesterol didalam tubuh dengan pengambilan sampel darah perifer
Tujuan
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Kolesterol Pasien dan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta pengobatannya
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Kolesterol b. Blood lancet
c. Kapas alcohol d. Tisu
e. Strip Kolesterol 2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
b. Petugas mencuci tangan c. Dekatkan alat dengan pasien d. Pastikan alat bisa digunakan e. Pasang strip Kolesterol pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil Unit terkait - Klinik Masjid Agung Darussalam
Dokumen terkait - Kartu status pasien - Buku Register
SOP PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
Klinik Masjid Agung Darussalam
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung Darussalam
dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004
Pengertian Tata cara mengukur tekanan darah dengan menggunakan tensi meter untuk mengetahui tekanan darah
Tujuan Sebagai acuan untuk mengukur tekanan darah
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Alat
a. Stetoskop b. Tensi Meter c. Buku Catatan d. Alat Tulis 2. Langkah-langkah
a. Informed Consent
b. Lengan baju dibuka atau digulung
c. Manset tensi meter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada disisi luar tangan.
d. Pompa tensi meter dipasang
e. Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskop di tempatkan pada daerah tersebut.
f. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka, selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik.
g. Sekrup balon dibuka perlahan – lahan sambil memperhatikan turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama dan terakhir.
h. Hasil dicatat
Unit terkait - Klinik Masjid Agung Darussalam Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
Klinik Masjid Agung Darussalam
SOP PEMERIKSAAN SUHU AKSILA
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung Darussalam
dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004
Pengertian
Suhu tubuh adalah indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat diukur dengan menggunakan termometer air raksa melalui oral, rektal, maupun axila dan menggunakan termometer digital.
Tujuan Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Alat
a. Thermometer b. Tiga buah botol
- Botol pertama berisi larutan sabun - Botol kedua berisi larutan desinfektan - Botol ketiga berisi larutan air bersih c. Kertas/tissue
d. Buku catatan suhu e. Sarung tangan 2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisu.
f. Letakan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi diatas dada.
g. Setelah 3-10 menit angkat termometer dan baca hasilnya.
h. Catat hasil.
i. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
j. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
k. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Unit terkait - Klinik Masjid Agung Darussalam Dokumen terkait
- Kartu status pasien - Buku Register
SOP PEMERIKSAAN DENYUT NADI
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung Darussalam
dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004 Pengertian Denyut nadi
kardiovaskuler. merupakan indikator untuk menilai sistem Tujuan Untuk mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan)
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Alat
a. Arloji (jam) atau stop-watch.
b. Buku catatan nadi.
c. Pena
2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan c. Atur posisi pasien.
d. Letakkan kedua tangan penderita telentang disisi tubuh.
e. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung) f. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung
jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
g. Tentukan frekuensi permenit, keteraturan irama dan kekuatan denyutan.
h. Catat hasil
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Unit terkait - Klinik Masjid Agung Darussalam Dokumen terkait - Kartu status pasien
- Buku Register
SOP PEMERIKSAAN PERNAFASAN
Klinik Masjid Agung Darussalam
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung Darussalam
dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004
Pengertian Pernapasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui sistem pernapasan.
Tujuan Mengetahui irama, frekuensi, dan kedalaman pernapasan
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Alat
a. Arloji (jam) atau stop-watch.
b. Buku catatan.
c. Pena 2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan c. Atur posisi pasien.
d. Hitung frekuensi dan irama pernapasan.
e. Catat hasil.
f. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Unit terkait - Klinik Masjid Agung Darussalam Dokumen terkait
- Kartu status pasien - Buku Register
Klinik Masjid Agung Darussalam
SOP PEMBERIAN OKSIGEN
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung Darussalam
dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004
Pengertian Memasukan oksigen ke dalam paru – paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Petugas mencuci tangan
2. Mengontrol flow meter dan humidifier 3. Mengontrol apakah peralatan berfungsi 4. Cara pemasangan :
Nasal Kanul
a. Memasang kanul secara tepat pada hidung b. Mengatur aliran oksigen sesuai kebutuhan c. Beri posisi yang nyaman
Masker
a. Memasang selang masker pada perangkat oksigen b. Mengatur aliran oksigen sesuai keubutuhan c. Memakaikan masker pada wajah pasien
d. Mengontrol apakah pasien sudah merasa nyaman 5. Melakukan fiksasi dengan plester
6. Melakukan pencatatan :
a. Reaksi pasien, pernafasan dan nadi b. Cara pemberian
c. Jumlah liter oksigen yang digunakan - Observasi pasien tiap 15 menit
Unit terkait - Klinik Masjid Agung Darussalam Dokumen terkait
- Kartu status pasien - Buku Register
Klinik Masjid Agung Darussalam
SOP ANAMNESA
No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung Darussalam
dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004
Pengertian Tanya jawab antara petugas dan pasien untuk mendapatkan gambaran kesehatan pasien secara sistematis
Tujuan Mengetahui tentang riwayat kesehatan pasien dan digunakan untuk menentukan tindakan dokter/perawat dan menentukan diagnosa
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Menerima pasien datang
2. Memanggil pasien sesuai nomor urut
3. Bia hubungan saling percaya dengan memberi senyum, salam dan sapa pada pasien dan keluarga
4. Mempersilahkan pasien duduk 5. Menjaga privacy pasien
6. Memulai anamnesa dengan menanyakan biodata pasien 7. Menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien 8. Menanyakan riwayat penyakit sekarang
9. Menanyakan keluhan atau riwayat penyakit terdahulu 10. Menanyakan riwayat penyakit keluarga
11. Riwayat alergi
12. Mengisi status pasien dengan data – data yang ditemukan 13. Melakukan kegiatan selanjutnya ( pemeriksaan fisik) Unit terkait Klinik Masjid Agung Darussalam
Dokumen terkait
- Kartu status pasien - Buku Register
Klinik Masjid Agung Darussalam
SOP PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN DAN PELABELAN
No. Dokumen No.Revisi
Halaman: 1/1
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung Darussalam
dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004
Pengertian
Pemberian obat kepada pasien merupakan proses kegiatan dimulai dari penyimpanan obat dengan tepat, pengecekan kembali terhadap jenis obat dan dosis sesuai resep dokter sampai dengan penyerahan obat yang telah di beri etiket/label
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menjamin ketepatan pemberian obat kepada pasien dalam dosis dan cara pemakaian yang benar
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Petugas menerima resep dari pasien dan menuliskan nomor antrian
2. Petugas memeriksa kelengkapan resep
3. Petugas memeriksa ketersediaan obat, jika obat yang diresepkan tersedia maka resep dapat langsung dikerjakan, apabila terdapat obat yang tidak tersedia, konsultasikan dengan dokter penulis resep
4. Petugas meracik/menyiapkan obat
5. Petugas memberi etiket/label, dengan mencantumkan : a. Nama Pasien
b. Tanggal pemberian obat c. Waktu pemberian obat d. Frekuensi pemberian obat e. Informasi obat
6. Petugas memeriksa kembali resep yang dikerjakan dengan obat yang telah disiapkan oleh petugas
7. Petugas memanggil nama pasien sesuai dengan urutannya
8. Petugas menyerahkan obat satu persatu kepada pasien dengan menjelaskan cara pemakaian obat dan indikasinya
Unit terkait Klinik Masjid Agung Darussalam Dokumen terkait - Buku Obat
Klinik Masjid Agung Darussalam
SOP PENYIMAPANAN OBAT No. Dokumen No.Revisi
Halaman: 1/1
Standar Prosedur
Operasional (SPO) Tanggal Terbit 13 September 2023
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik Masjid Agung Darussalam
dr.
Diana Mardilasari NIP: 199203252019022004
Pengertian Prosedur penyimpanan obat – obat ( obat paten, obat generik, injeksi, infus, di instalasi farmasi
Tujuan 1. Untuk menjaga mutu sediaan farmasi 2. Untuk memudahkan pelayanan
Referensi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
1. Pisahkan penyimpanan obat – obat kategori V ( Vital) ditempat sendiri, beri tanda khusus, susun menurut alfabet
2. Obat disimpan berdasarkan jenisnya, tablet, syrup, injeksi dalam ampul, vial, cairan infus dan sebagainya, disusun menurut alfabet
3. Jangan meletakan sediaan farmasi langsung diatas lantai, simpanlah dalam rak/lemari atau diatas palet
4. Periksa tanggal kadaluarsanya obat yang tanggal kadaluarsanya pendek sebaiknya digunakan terlebih dahulu
5. Beri tanda/label nama obat pada wadah penyimpanan 6. Stock disusun berdasarkan sistem FIFO (First In First Out) 7. Bila obat disimpan dalam dus/kardus besar, maka pada dus harus
serta : jumlah isi, nama obat, tanggal expire date, nama pabrik, tanggal penerimaan.
Unit terkait - Klinik Masjid Agung Darussalam Dokumen terkait - Buku Obat