PEMBAHASAN
RUMAH TINGGAL (HUNIAN)
S PA 0 2
Rumah: Rumah tinggal (omah=panggonan : (bhs Jawa
,Aryo Ronal) Tempat hunian / tempat tinggal
Kediaman : adalah suatu tempat dimana kita merasa
nyamandan
amanuntuk tinggal didalamnya , bukan sekedar hanya rumah
( House) tempat berlindung dariiklim dan bahaya lainnya .
( Christian Norberg Schuiz, 1980 ), dalam bukunya Genius Loci, Towards a Phenomenologi of Architecture)
RUMAH TINGGAL
Dalam pengertian yang luas rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan (struktural), melainkan tempat kediaman yang memenuhi syarat-syrat kehidupan yang layak dipandang dari berbagai segi kehidupan masyarakat
Rumah ; sebagai tempat
Perlindungan Untuk menikmati kehidupan
Beristirahat dan
Bersuka ria bersama keluarga di dalam rumah
•Rumah : harus memberi ketenangan, kesenangan,
kebahagian dan kenyamanan
Rumah Tinggal : dipandang dari
• House ; Adanya pemenuhan terhadap (fungsi ) ruang secara fisik
• Home ;Adanya pemenuhan kepentingan
kejiwaan dan budaya
Rumah Tinggal
House adanya pemenuhan terhadap
(funsi ruang secara fisik Home :Adanya pemenuhan kepentingan kejiwaan dan budaya
Shelter: Suatu pelingkup, fisik terhadap elemen proteksi pengganggu
Dwelling :Tempat yang digunakan untuk hunian , suatu titik vocal dari eksistensi
Rumah dalam arti "Home" akan menitik beratkan pada kepentingan kejiwaan, sosial dan budaya. (Yudohusodo, 1991)
Beberapa konsep tentang Housing Rumah sebagai lingkungan ,
Rumah sebagai organisasi dari lingkungan fisik, Rumah sebagai unsur fisik,
Rumah sebagai human dan
Rumah paling penting dalam kehidupan manusia
Housing sebagai lingkungan fisik , housing sebagai pelingkup (shelter )
atau kelompok dari rumah.
Terdapat beberapa definisi yang berkembang, dimana rumah tidak hanya sebagai
houses ,tetapi juga mencakup lingkungan dari
housingsecara fisik termasuk hubungannya dengan fasilitas dan
ruang luar, yaitu:
1. Konsep tentang housing tidak hanya pelindung fisik tetapi mencakup seluruh pelayanan alat
bantu dan fasilitas komunitas yang dibutuhkan manusia.
• Housing tidak hanya sebagai shelter I fasilitas rumah tangga semata
,namun terdiri dari sejumlah fasilitas , pelayanan dan utilitas yang
menghubungkan indifidu dan keluarganya dengan komunitasnya.
2. Lingkungan kediaman, manusia berkelompok,
bangunanhunian, terdapat struktur fisik lingkungan, terdapat
fasilitas pelayanan perbelanjaan, pendidikan, kantor pemerintahan,
tempat ibadah, fasilitas kesehatan / sosial, olahraga
• Housing tidak hanya sebagai shelter I fasilitas rumah tangga
semata ,namun terdiri dari sejumlah fasilitas , pelayanan dan utilitas yang menghubungkan indifidu dan keluarganya
dengan komunitasnya.
Christian dan Norbeg - Schulltz (1984)
mengatakan, Bahwa perasaan berada di rumah (feeling at home) itu adalah perasaan ketika se-seorang merasa
memiliki suatu tempat. perasaan se-seorang sadar bahwa tempat tertentu itu disiapkan oleh dan untuk dirinya sendiri, ketika se-seorang meng
identifikasikan dirinya sendiri dengan menggunakan tempat tersebut sebagai referensinya, maka tempat tersebut (dalam hal ini rumah tinggal) menjadi
identitas diri se-seorang tersebut.
Housing sebagai struktur fisik dan kegiatan merumah ( a houses activity ), konsep- konsep housing Verschure (1979) dan Turner (1977) tentang housing sebagai struktur
fisik dan sebagai kegiatan merumah sebagai berikut.
Housing sebagai struktur fisik 1. Housing adalah struktur fisik
dan seperangkat aturan, undang-undang kesepakatan kebijakan yang dibuat untuk membangun dan mengorganisir struktur fisik
2. Pernyataan yang berkembang akan berkisar pada pemyataan apakah rumah itu ?(What is it ?) 3. Membicarakan besaran jumlah
biaya
Housing sebagai kegiatan merumah 1. Housing adalah sarana yang
merupakan akibat dari aktivitas atau kegiatan penghuni, dimana makna rumah tidak bias terpisah dari hidup dan perkembangan kualitas hidup
2. Pernyataan yang berkembang akan berkisar pada pertanyaan, apakah yang telah dilakukan, telah terjadi, telah dikerjakan terhadap atau di dalam rumah itu ? (What -was done ?) 3. Membicarakan makna subyektif,
makna yang terwujud dari pengalaman
si penghuni
Housing sebagai struktur fisik 1. Sesuatu yang dapat
digeneralisasikan, universal, obyek tanpa nilai dimana manusia memenuhi jalan untuk tinggal dengan seragam
2. Membicarakan tentang.
a. Rumah tangga b. Tanah
c. Material d. Teknis
e. Kekuatan dan Kekuasaan f. Biaya
Housing sebagai kegiatan merumah
1. Membicarakan tetang a. Identitas
b.Keselamatan dan keamanan c. Kesempatan
d. Konsep religi dan budaya e. Ambisi dan kekuasaan
f. Sistem pemerintah, politik, sosial yang mempenga-
ruhi manusia
Housing sebagai human (Dwelling) dan Housing sebagi vocal point of human existence, berdasar Verschure
(1979).
No. Dwelling Focal poin of Human existence 1. Feeling at home Perasaan dimana keberadaan nya
dirasa paling kuat atau paling sentral 2. Ikatan yang kuat dengan
tempat
Lingkungan yang kuat dengan social lingkungannya
Christian dan Norbeg - Schulltz (1984) mengatakan,
Bahwa perasaan berada di rumah (feeling at home) itu adalah perasaan ketika se-seorang merasa memiliki suatu tempat tertentu. perasaan se- seorang sadar bahwa tempat tertentu itu disiapkan oleh dan untuk dirinya sendiri, khususnya untuk dirinya sendiri. ketika se-seorang
mengidentifikasikan dirinya sendiri dengan menggunakan tempat tersebut
sebagai referensinya, maka tempat tersebut (dalam hal ini rumah tinggal)
menjadi identitas diri se-seorang tersebut.
PERKEMBANGAN TATA RUANG RUMAH TINGGAL DARI MASA KOLONIAL BELANDA
RUMAH TINGGAL ARS JAWA TH 1757
PROSES AKULTURSI BUDAYA BARAT
BUDAYA TIMUR
ARSITEKTUR MASA KINI
ARSITEKTUR MASA
KOLONIAL (INDISCH) TH 1803 DI INDONESIA
Latar Belakang Rumah Tinggal
Rumah Tinggal :
Awal Mula (Beginning)
Rumah untuk
•berteduh
•berlindung terik matahari,
•curahan hujan,
•tiupan angin
•Gangguan Binatang dan
• Berkumpulnya keluarga
House : Pemenuhan Fisik
Home : Pemenuhan kepentingan kejiwaan
Dwelling : Tempat Hunian
Shelter : Pelindung terhadap pengganggu
Lebih dari itu di
dalam rumah terjadi proses
pembentukan watak
& Kepribadian
Rumah Tinggal :
Menimbulkan Kesan
Rumahku Istanaku ( Home Sweet Home )
Suatu kebutuhan (need)
Berlindung kegiatan sehari- hari Sebagai lambang
sosial (social symbol) Sebagai istana
(palace) Nyaman
Menyenangkan
Perlu
persyaratan
Shikis :
Kaitannya dng Arsitektural Fisik : Yang
dipengaruhi oleh
kenyamanan fisual
(comfort)
Rumah Tinggal
Besar tidak tertata dengan baik akan
menjadi tidak nyaman
Tempat tinggal bersama
Kehidupan bersama yg harmonis
( It is just a House not Home )
Konsep syarat rumah tinggal:
Tergantung dari Latar belakang dari Yang punya rumah
• Pendidikan
• Pengalaman dsb nya.
Filosofis Shikis
Filosofis Fisik
Stimulasi Emosional
Untuk Berkreasi Tempat untuk :
tidur, makan, mandi, istirahat dng tenang, dan lingkungan yg sehat.
Rumah tinggal untuk menampung nilai hakiki atau nilai filosofi.
Rumah Tinggal
perlu kenyamanan
Kehidupan
manusia dalam rumah
Nilai Shikis Nilai Fisik
Untuk berkreasi
Pendekatan Konsep Rancangan Rumah Tinggal:
(Program peruangan / kebutuhan ruang )
Contoh:
• 1. Aktifitas : Pelaku aktifitas
Jumlah pengguna : Hubungan keluarga
Orang
Suami, istri & anak Jenis pria, wanita
Usia Dewasa, Remaja, Anak - anak Status Pekerjaan, kerja kantor, ibu
rumah tangga, mahasiswa,
sekolah, pembantu, sopir dsb nya
Profesi dokter, arsitek, pengusaha dsb nya
b. Aktifitas di rumah :
Misal : ayah : bangun pagi pk : 04.00 shollat mandi pk : 07.00
makan pagi pk : 07.30
persiapan : 07.30 – 08.00 ke kantor : 08.00
pulang kantor : 14.00 dst sampai tidur dan
bangun lagi.
2 . Kebutuhan Ruang
Kebutuhan
ruang - ruang utamadalam rumah tinggal harus
terpenuhi, misalnyaRuang tidur , ruang makan, dapur , kamar mandi dan sebagainya.
Untuk kegiatan hoby, kegiatan kebiasaan penghuni
disesuaikan dengan kondisi.
Kegiatan dan Kebutuhan Ruang
Kegiatan atau aktifitas dalam rumah tinggal erat sekali dengan macam ruang yang dibutuhkan dalam perancangan rumah tinggal. Dalam pembahasan ini yang diutarakan adalah kebutuhan utama dalam rumah tinggal, sedangkan kebutuhan ruang tambahan (missal kegiatan hoby, kegiatan kebiasaan penghuni) disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masing- masing penghuni.
Adapun hubungan kegiatan dan kebutuhan ruang utama dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
PERUANGAN DALAM RUMAH TINGGAL
Penentuan studi kebutuhan ruang rumah tinggal
Contoh:
No. Kegiatan / Aktifitas Kebutuhan Ruang
1. Duduk / santai r. keluarga/ r. duduk ( family - room ) 2. Menerima tamu r. tamu ( goest - room )
3. Istirahat / tidur/rias r. tidur (bed -room )
4. Makan / minum r. ruang makan ( dining -room) 5. Memasak/ menyiapkan makanan dapur kotor / bersih ( pantry ) 6. Mandi,cuci,metabolisme kamar mandi/wc/toilet/
7 parkir mobil Garasi/ carport
dst nya.
User Kegiatan Ruang
Ayah -Tidur
- Mandi / metabolisme
- ibadah
- Makan
- Santai
- Bekerja
- Menerima tamu
- Bekerja
- Membaca
- Parkir
- R. Tidur
- KM / WC
- Musholla
- R. Makan
- R. Keluarga / Teras
- R. Tamu
- R. Kerja
- Perpustakaan
- Garasi
Studi kegiatan setiap
pengguna (user ), aktifitas ayah sbg kepala keluarga
Usser Kegiatan/aktivitas Kebutuhan Ruang
Ibu -Tidur
- Mandi / Metabolisme
-Ibadah
- Makan
- Santai
- Menerima Tamu
- Memasak
- Membaca
- Berkebun
- Parkir
Dan seterusnya
-R. Tidur
-KM / WC
-Musholla
-R. Makan
-R. Keluarga Teras
-R. Tamu
-Dapur
-Perpustakaan/ R Baca
-Taman
-Garasi
Tsb diatas untuk mendapatkan program ruang / macam ruang/ jenis ruang
Studi aktifitas ibu sbg ibu rumah tangga
Menentukan hubungan ruang dari hasil studi aktifitas
dng metode matrix
Zone I publik ; diperuntukan pelayanan umum, menimbulkan keramaian
Zone II semi publik : diperuntukan untuk kegiatan yang bersifat semi umum
Zone III semi private :diperuntukan untuk kegiatan yg bersifat semi khusus
Zone IV private :diperuntukan kegiatan intern dengan ketenangan yg tinggi
Zone Vservice :diperuntukan sebagai pelayanan
Zone I
Zone IV
Zone II I Zone
II
Zonve V
Menentukan hubungan ruang macro
Hub dekat Hub sedang
Hub jauh Notasi :
Kriteria;:
kesamaan jenis /karakter kegiatan
Tingkat noice , sinar matahari, penghawaan dan view
Tingkat pencapaian
Hubungan Ruang Mikro pada salah satu zone Ruang 1,2 ,3 dan ruang 4.
Hubungan dekat/ erat, hubungan tidak erat/ jauh (Metode Balble)
Zone publik Zone
Studi organisasi ruang
(dari hub ruang)
Studi besaran ruang dari masing2 ruang
STUDI BODY
(PERABOT)
Studi
body
Kehidupan manusia pd umumnya terjadi di dalam ruang yg dibangun oleh manusia
istilah ruang (space) tidak hanya pd ruang dalam yg terbentuk oleh lantai (floor), dinding (wall) dan langit2 (cealing) melainkan juga ruang luar yg dibentuk oleh dinding, rumah atau tanaman sekeliling
Ruang dalam
Ruang luar lantai dinding
llangit2
Fungsi Ruang dalam rumah tinggal
Fungsi Ruang dalam rumah tinggal
Contoh : Ruang keluarga (Family - room )
Ruang ini suatu tempat dimana keluarga sebagian melewatkan waktu Senggangnya di ruang
keluarga
Sehingga karakter ruang dan kelayakannya dapat menciptakan suasana kehidupan
Sedang ruang makan juga bisa dampingan dng Ruang keluarga
Kesan santai,
view menyenangkan ( arah ruang ke taman ), cahaya yang baik tidak silau
Penataan interior (Ruang dalam)suasana intimdan akrab
Letak di zonesemi private Ruang Tidur ( Bed-room )
Sepertiga waktu kita lalui di dalam Ruang tidur, kira -kira orang dewasa tidur selama delapanjam, sedangkan
anak kecil lebih lama lagi.
Letak ruang tidur sebaiknya didaerah (zone)yang tenang(private ), bila memungkinkan letaknya di sisi timur agar mendapat cahaya / sinar mata hari pagi dan
pada sore hari teduh.
Warna (colour) Icat dinding atau pun langit-langit ( ceiling ) warna -warna tenang (wama-wama muda)
1.Ruang tamu
Ruang tamu adalah suatu ruang dimana keluarga menerima tamu di tempatkan duduk di ruang tamu,
•Ruang tamu mempunyai view harus menyenangkan baik dari luar maupun dari dalam ruangan.
•Ruang tamu sering kali berkaitan dengan aktivitas sosial
Seorang perancang harus menganalisa secara menyeluruh tentang apa yang harus diperhatikan dalam merancang ruang tamu missal perletakan pintu, jendela, penataan perabot sehingga menyenangkan santai, maka ruang ini perlu pengaturan cahaya yang baik tidak silau namun terang
Ruang merupakan tempat/wadah melakukan kegiatan manusia pd umumnya, keg tsb terjadi di dalam ruang yg dibangun oleh manusia
istilah ruang (space) tidak hanya pd ruang dalam , yg terb entuk oleh lantai (floor), dinding (wall) dan langit2 (cealing) melainkan juga ruang luar yg dibentuk oleh dinding, rumah atau tanaman sekeliling
Fungsi Ruang
1.Ruang tamu
Ruang tamu adalah suatu ruang dimana keluarga menerima tamu di tempatkan duduk di ruang tamu,
•Ruang tamu mempunyai view harus menyenangkan baik dari luar maupun dari dalam ruangan.
•Ruang tamu sering kali berkaitan dengan aktivitas sosial
Seorang perancang harus menganalisa secara menyeluruh tentang apa yang harus diperhatikan dalam merancang ruang tamu missal perletakan pintu, jendela, penataan perabot sehingga menyenangkan santai, maka ruang ini perlu pengaturan cahaya yang baik tidak silau namun terang
Fungsi Ruang dalam rumah tinggal
Contoh : Ruang keluarga (Family - room )
Ruang ini suatu tempat dimana keluarga sebagian melewatkan waktu Senggangnya di ruang
keluarga
Sehingga karakter ruang dan kelayakannya dapat menciptakan suasana kehidupan
Sedang ruang makan juga bisa dampingan dng Ruang keluarga
Kesan santai,
view menyenangkan ( arah ruang ke taman ), cahaya yang baik tidak silau
Penataan interior (Ruang dalam)suasana intimdan akrab
Letak di zonesemi private Ruang Tidur ( Bed-room )
Sepertiga waktu kita lalui di dalam Ruang tidur, kira -kira orang dewasa tidur selama delapanjam, sedangkan
anak kecil lebih lama lagi.
Letak ruang tidur sebaiknya didaerah (zone)yang tenang(private ), bila memungkinkan letaknya di sisi timur agar mendapat cahaya / sinar mata hari pagi dan
pada sore hari teduh.
Warna (colour) Icat dinding atau pun langit-langit ( ceiling ) warna -warna tenang (wama-wama muda)
2. Ruang Keluarga
Kesan santai, akrap. Intim ,maka ruang ini perlu pengaturan cahaya yang baik tidak silau, view harus menyenangkan baik dari luar maupun dari dalam ruangan.
•Ruang keluarga dapat merupakan tempat dimana keluarga dapat berkumpul dalam suasana intim dan sering kali berkaitan dengan aktivitas sosial dengan lingkungan.
•Kemungkinan dengan aktivitas hoby missal music atau membaca, perlu pengaturan alat musik atau rak buku agar tak menghalangi sirkulasi dalam ruangan.
Seorang perancang harus menganalisa secara menyeluruh tentang apa yang harus diperhatikan dalam merancang ruang keluarga, missal perletakan pintu, jendela, penataan perabot sehingga menyenangkan
Fungsi Ruang dalam rumah tinggal
3. Ruang Makan
Kegiatan makan adalah di ruang makan, tetapi kegiatan ini kelihatan mulai banyak dilanggar, orang tidak lagi menciptakan suasana khusus ruang makan tetapi ingin yang santai.
Sehingga ruang makan dibuat terpadu dengan ruang yang punya hubungan kontinyuitas yaitu dapur maupun ruang keluarga. Suasana ruang makan biasanya dibuat santai karena biasanya diruang inilah tempat pembinaan keluarga yang efisien. Pada ruang makan perlu space yang cukup, sehingga ruang gerak akan terasa leluasa.
Dalam perencanaan dapur sebaiknya dekatkan dengan ruang makan karena antara dapur dan ruang makan mempunyai hubungan yang kontinyuitasnya tinggi.
Dengan kemajuan teknik sekarang dapur baik dalam bentuk maupun peralatannya seakan mirip
laboratorium.
Orang-orang sekarang cenderung menyukai
perancangan dapur yang menyatu /dekat dengan ruang makan karena pertimbangan praktis efisien.
4. Ruang Tidur
Sepertiga waktu kita lalui dalam ruang tidur, yaitu kira-kira delapan jam orang dewasa tidur sedang anak kecil lebih lama lagi. Untuk ruang tidur pada rumah tinggal yang baik harus dipilih pada bagian yang tenang.
Sisi timur rumah tinggal baik sekali untuk penempatan ruang tidur karena pada waktu pagi sinar matahari pagi bisa masuk ruangan dan pada sore hari teduh.
Ventilasi harus cukup untuk proses penggantian udara kotor menjadi bersih.
Warna yang kita pilih harus warna-warna bersifat tenang yaitu warna-warna muda.
Bentuk gorden dan hiasan dinding juga dengan warna yang tidak menyolok.
5. Dapur
Ruang kerja pokok bagi seorang ibu adalah dapur, didapur banyak yang dikerjakan dan dipersiapkan yang berkaitan dengan makan dan minum.
Dalam perencanaan dapur sebaiknya dekatkan dengan ruang makan karena antara dapur dan ruang makan mempunyai hubungan yang kontinyuitasnya tinggi.
Dengan kemajuan teknik sekarang dapur baik dalam bentuk maupun peralatannya seakan mirip laboratorium.
Orang-orang sekarang cenderung menyukai perancangan dapur yang
menyatu dengan ruang makan karena pertimbangan praktis efisien.
6.Unsur-Unsur Tata Ruang
•Bentuk Ruang
Sejak dahulu yang dibatasi dinding terasa terlindung, orang yang mendiami atau memandang sebuah ruang akan menilainya menurut seleranya sendiri-sendiri.
Biasanya timbul kesan luas bisa timbul kesan sempit, bentuk dan susunan interior inilah yang mengakibatkan timbul kesan tersebut. Bentuk ruang yang sederhana terdiri unsur lantai dinding dan langit-langit. Bentuk ruang yang demikian jelas dan member kesan kearah horizontal maupun vertical, menyempit atau melebar atau meluas. Ruang yang tidak tinggi dan tidak lebar akan terasa menyesakkan,
sebaliknya ruang yang terlalu tinggi kita terasa tertelan.
7. Peraturan Daerah (PERDA)
Mengatur bentuk dan jenis bangunan yang boleh didirikan didalam suatu kawasan.
Meliputi garis-garis bangunan yang mengatur tata letak
Garis sempadan Jalan (GSJ) : adalah Garis batas persil/ tapak (Site) atau halaman terdepan,pd garis tsb tidak boleh didirikan bangunan
Garis Sempadan Bangunan (GSB) : adalah garis terdepan bangunan pada suatu persil, panjang garis antara GSJ dan GSB ditentukan oleh persyaratan yang
berlaku pd suatu kawasan oleh PEMDA setempat ( bagian TATA KOTA), GSB dimaksutkan untuk halaman depan, pertamanan, penghijauan keserasian dan keindahan. Bagi bangunan sendiri untuk mengurangi keamanan, gangguan lalu- lintas/ kebisingan serta pembuatan teriis untuk perlindungan panas dan air hujan.
Garis Bebas Jarak Samping (GBJS) adalah : merupakan merupakan jarak bebas terhadap batas persil yg terletak disamping persil yg kita rencanakan grs ini
dimaksut untuk ;
-Sirkulasi udara kedalam ruang dimana dapt mengurangi dan lembab udara;
-Penyinaran langsung terhadap ruangan dr sinar matahari untuk kesehatan - Memungkinkan Pembuatan teriis untuk perlindungan panas dan air hujan.
Garis Bebas Jarak Belakang (GBJB) adalah; merupakan batas yang boleh didirikan bangunan terhadap batas persil belakang , tujuan garis ini
- Sebagai sirkulasi udata
- Penyinaran matahari secara langsung - Kemungkinan pembuatan taman belakang - Untuk tempat jemur
PERATURAN DAERAH (PERDA)
8. Koefisien Luasan Bangunan (KLB)
Perancangan dan tata letak suatu bangunan harus di rancangkan sesuai iklim setempat Merupakan peraturan daerah yg mengatur tentang luas maksimum yg boleh dibangun dalam suatu persil
KLB disyaratkan dengan proses (%), Prosestasinya KLB dari pusat kota kepinggir kota atau kedaerah pedesaan dari besar semakinkecil
Dipusat kota misal KLB 60 % - 80 %, di pionggir kota bisa 10-30 %
Contoh : perhitungan sebagai berikut; misal suatu daerah diketahui KLB yang diijinkan 60 % pd luas persil 200 m2
Maka luas bangunan maksimum yang diijinkan 60/100 x 200 m2 sama dengan 120 m2 Misal pd kasus diatas terjadi perencanaan rumah tinggal yang melebihi 120 m2 , maka bangunan tersebut harus ber tingkat.
20.00
10.00
Iklim dan Arsitektur
Perancangan dan tata letak suatu bangunan harus di rancangkan sesuai iklim
setempat. Telah diketahui berabad-abad yang lalu untuk melindungi diri terhadap gangguan alam dengan membuat
tempat kediaman sesuai dengan
keadaan alam daerah masing-masing.
Misal :masyarakat Minangkabau dengan rumahnya panggung yg beratap
runcing agar air hujan mudah mengalir
.
Caping/ topi sbg pelindung panas sinar mata hari
Masyarakat jawa rumah dengan atap berlapis
Atap bangunan Kesan melindungi &
ruang terbuka tetap sejuk
Atap runcing
Memudahkan air hujan mengalir
ruangan cukup segar tidak lembab atau panas
Orang cica membuat teritis rumahnya lebar- lebar untuk melindungi rumahnya dari pengaruh panas Dan hujan
angin
Masyarakat Sulawesi, Kalimantan pada umumnya mereka membuat rumah dengan umpak yang tinggi –tinggi/panggung hal ini untuk melindungi didri dari serangan binatang buas dan sebagai ventilasi yang baik
Ventilasi
Dengan demikian dpt kita ketahui bahwa iklim sangat besar pengaruhnya didalam perancangan rumah tinggal
Iklim di Indonesia iklim tropis yang
yg tergolong panas dan lembab yang mempunyai sifat ;
Angka kelembaban udara tinggi
Angka jatuhnya hujan tinggi
Perbedaan suhu udara antara siang dan malam hari kecil berkisar antara 2 C- 5 C ( data )
angin
angin
Beberapa faktor yang mempengaruhi
kenikmatan manusia terhadap iklim adalah
;
Pergerakan udara
Suhu udara
Kelembaban udara
Pengaruh sinar matahari (radiasi, arbosi)
Angin dan Ventilasi
Angin adalah udara yg bergerak karena perbedaan tekanan udara dari yg bertekanan rendah ke yg bertekanan tinggi. Pada waktu matahari berada dibagian belahan bumi Utara terjadi ngin musom tenggara, angin tersebut setelah khatulistiwa agin tersebut ber belok kekanan
Pada waktu musim demikian di jawa terjadi musim kemarau, karena angin ini datangnya dari daratan Australia yang sifatnya kering
Pada waktu matahari berada di belahan bumi bagian selatan terjadi angin musom timur lau, angin tersebut setelah melewati khatulistiwa membelok kekiri
Pada waktu musim demikian di Jawa terjadi musim penghujan, karena musim ini angin datangnya dari lautan Teduh yang sifatnya basah
Di Jawa musim penghujan
angin musom timur laut Di jawa kemarau
angin musomtenggara
Banyak orang berkeluh kesah dan merasa lelah pada hari-hari
dengan udara panas . Hal ini menyebabkan keluarnya keringat yang berlebihan dan pd daerah yg beriklim panas lembab , lebih-lebih pada cuaca yg banyak awan
Keadaan nyaman / nikmat dapat dicapai apabila ada keinginan secara merata pd permukaan kulit atau adanya sentuhan – sentuhan gerakan gerakan udara dng sepoi-sepoi basa
Jadi adanya pergerakan udara dan pergantian udara sangat mutlak
dibutuhkan oleh suatu ruang
ventilasi
Lubang- lubang ventilasi
A. Pertukaran udara dipengaruhi oleh perbedaan temperatur B. Pemanfaatan sistem cerobong
untuk mengeluarkan udara panas
C. Udara selalu bergerak dari bertekanan rendah ke
bertenan tinggi
• Sinar Matahari
kekuatan sinar matahari tergantung : 1) Perubahan oleh noda matahari
2) Pengaruh atmosfir
3) Pengaruh garis khatulistiwa 4) Sudut sinar matahari
5) Letak geografis
Potensi Matahari dan Angin Terhadap Orientasi Bangunan
• Dengan adanya dua arah angin dan pergeseran matahari tersebut akan
dituntut suatu orientasi bangunan yang sesuai, pada dasarnya sangat sukar
dicapai orientasi yang ideal sesuai
dengan arah angin dan pergeseran-
pergeseran matahari,
Potensi Site
• To ografi : keadaan peil tanah datar atau miring pada suatu site.
• View : suatu pemandangan yang baik view tersebut bisa berupa pemandangan alam, atau taman kota maupun taman halaman.
• Kebisingan : sumber bising biasanya datang
dari arah jalan atau lingkungan sekitar.
TERIMA KASIH
•
RUANG TAMU• 2 KAMAR TIDUR
• R KELUARGA
• R MAKAN
• DAPUR
• KAMAR MANDI/ WC
•TEMPAT CUCI
• 2 (DUA) TERAS
1. CONTOH DENAH RUMAH TINGGAL
2. CONTOH DENAH RUMAH TINGGAL
• RUANG TAMU
• 2 KAMAR TIDUR
• R KELUARGA/ R MAKAN
• DAPUR
• KAMAR MANDI/ WC
•TEMPAT CUCI
• TERAS
3. CONTOH DENAH RUMAH TINGGAL
• RUANG TAMU
• 2 KAMAR TIDUR
• R KELUARGA/ R MAKAN
• DAPUR
• KAMAR MANDI/ WC
•TEMPAT CUCI
• 3 (TIGA) TERAS
CONTOH TYPE- TYPE RUMAH
3. Rumah deret : rumah tinggal yang terdiri dari satu massa yang dihuni lebih dr dua keluarga