• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPESIFIKASI MATERIAL

N/A
N/A
Muhammad Mumu

Academic year: 2024

Membagikan "SPESIFIKASI MATERIAL"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SPESIFIKASI MATERIAL

Departemen Metalurgi & Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Prof. Dr. Ir. Anne Zulfia, M.Sc.

ENMT900001.Kekhususan 1(S3)

(2)

SPESIFIKASI MATERIAL

• Spesifikasi → suatu bagian usaha dari konsumen untuk memberitahukan produsen apa yang mereka inginkan.

• Spesifikasi berawal dari hal sederhana seperti merk dagang, performans masa lampau dan kehandalan pembuat. Seiring

dengan kompleksitas system di industri maka spesifikasi yang lebih memadai sangat diperlukan.

Efektivitas suatu spesifikasi tergantung pada:

• Bagaimana spesifikasi tersebut ditulis

• Bagaimana kuatnya pelaksanaan ketentuan di dalamnya.

(3)

SPESIFIKASI MATERIAL

Spesifikasi dimaksudkan sebagai suatu pernyataan terhadap kualitas standar.

Spesifikasi Ideal definisi kualitas-kualitas yang diperlukan untuk suatu penggunaan → didasarkan atas pengujian-pengujian signifikan.

Spesifikasi yang kurang ideal dapat disebabkan karena:

terlalu mengalah untuk membiarkan material dengan kualitas rendah masuk dalam pemakaian.

terlalu kaku dan mengesampingkan material lain setara yang mungkin lebih efisien.

berdasarkan criteria yang tidak memadai atau kurang cocok untuk suatu penggunaan.

tidak membuat suatu ketentuan bagi suatu pelaksanan pemakaian material.

(4)

SPESIFIKASI MATERIAL

• Klasifikasi spesifikasi material untuk kepentingan konstruksi dapat didasarkan atas:

Metode manufakatur

Bentuk, dimensi dan penampakan akhir

Sifat-sifat yang diinginkan: kimia, fisik dan mekanis

• Untuk beberapa keperluan, spesifikasi didasarkan atas kehadiran cacat (jumlah, dimensi) di dalam material.

• Sedangkan yang selalu hadir dalam spesifikasi material adalah metode sampling, pengujian dan inspeksinya.

(5)

SPESIFIKASI STANDAR

• Merupakan hasil persetujuan di antara pihak-pihak yang concern dalam suatu bidang khusus dan melibatkan

penerimaan untuk memakai standar tersebut di antara para participant agencies (independent companies, trade

associations, technical & professional societies, bureau &

department dari wilayah, pemerintah bahkan negara).

• Proses penyusunannya mengikutsertakan periode-periode negosiasi di antara para pengikutnya dan masa uji coba

sehingga pada akhirnya merupakan suatu jaminan kepastian (assurance) bagaimana suatu hal dapat dikerjakan.

(6)

KEUNTUNGAN SPESIFIKASI STANDAR

1) memberikan kombinasi pengetahuan antara produsen dan konsumen untuk meminimalkan terjadinya salah-paham/misunderstanding.

2) merupakan standar produksi bagi pihak manufaktur untuk memproduksi hasil yang lebih homogen, mengurangi jumlah varietas dalam gudang, mengurangi pemborosan dan biaya.

3) mengurangi biaya satuan dengan melakukan produksi massal komoditas standar.

4) mengijinkan konsumen untuk menggunakan spesifikasi yang telah teruji dan diterapkan.

5) mengijinkan para desainer untuk memilih material yang telah dijamin kepastiannya.

6) menyederhanakan persiapan spesifikasi yang sangat khusus karena biasanya dipublikasikan bersama dengan suatu acuan/reference.

7) membantu pihak purchasing dalam mengamankan dan membandingkan lelang yang objektif dan kompetitif.

8) mengatur standar prosedur pengujian dalam pengujian komersial dan mengijinkan adanya perbandingan dengan hasil uji yang dilakukan oleh laboratorium lain.

(7)

KELEMAHAN SPESIFIKASI STANDAR

• Bisa menghambat pekerjaan-pekerjaan yang masih dalam tahap pengembangan dan menunda kemajuan yang diperlukan.

• Oleh sebab itu pengesahannya secara hukum

sebaiknya dilakukan oleh instansi yang open-minded.

(8)

BADAN-BADAN STANDARISASI INTERNATIONAL:

ASTM (American Society for Testing Materials)

ANSI (American National Standards Institute)

API (American Petroleum Institute)

SAE (Society of American Engineer)

AISI (American Iron and Steel Institute)

ASME (American Society of Mechanical Engineer)

IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers)

BS (British Standards)

JIS (Japanese Industrial Society)

DIN (Deutsch Industrie Normen)

ISO (International Standard Organization).

SNI (Standard Nasional Indonesia)

dll

(9)

What is a standard?

• A Standard is a published specification that establishes a common language, and contains a technical specification or other precise criteria and is designed to be used consistently, as a rule, a guideline, or a definition.

• Standards are applied to many materials, products, methods and services. They help to make life simpler, and increase the reliability and the effectiveness of

many goods and services we use.

• Standards are designed for voluntary use and do not impose any regulations.

However, laws and regulations may refer to certain Standards making compliance with them compulsory.

(10)
(11)

How can we show we have Standards?

• If a product passes all of the specified independent tests that make up a particular Standard, manufacturers can indicate this by

displaying a certification mark on its surface. Products that have not

undergone the standardization process are not allowed to do so.

(12)

Logos used with standards

(13)
(14)
(15)

ISO cooperation with IEA

Energy efficiency has a key role to play and is available in the short term

(16)

IS concerning Energy Efficiency of industrial products and processes

ISO 5802 – Industrial fans performance (ISO TC 117)

ISO 1217 – Compressors – Consumption vs. power output (ISO TC 118/SC 6) ISO 9946 – Manipulating industrial robots – power consumption (ISO TC

184/SC2)

A few examples

(17)

IS concerning Renewable Energy Sources

ISO 81400 (ISO TC 60) – Wind turbine gearboxes

ISO 9459 (ISO TC 180/SC4) – Solar water-heating systems ISO 13600 (ISO TC 203) –Technical Energy system

A few examples

(18)

TUGAS 2

1. Jelaskan maksud dari spesifikasi material dan pentingnya spesifikasi tersebut ?

2. Jelaskan pula maksud dari spesifikasi standard dan sebutkan keuntungan dari penggunaan spesifikasi standard.

3. Jelaskan jenis metoda pembebanan dalam pengujian tarik maupun fatik.

4. Pertimbangan apa saja yang diperlukan dalam mendisain suatu pengujian.

5. Sebutkan berapa jumlah sample yang dibutuhkan untuk pengujian bila material yang akan diuji berbentuk

lembaran baja. Jelaskan alasan besarnya jumlah pengambilan sampel tersebut ?

6. Jelaskan jenis tingkat kesalahan (error) dalam suatu pengukuran pengujian dan berikan beberapa contoh dalam pengujian logam.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

melaksanakan penyusunan laporan hasil evaluasi penerapan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembelajaran dan penilaian pada pendidikan khusus dan layanan

Dalam laporan setiap tahun, harus menyertakan pula dokumentasi hasil RAPID dalam bentuk standar produk (karakterisasi, spesifikasi desain, implementasi, pengujian); laporan

Hasil penelitian laboratorium yang diperoleh dari pengujian agregat Desa Inengo sesuai dengan sifat-sifat lapis pondasi atas kelas A yang disyaratkan spesifikasi umum 2010 revisi

bahwa berdasarkan Berita Acara Persetujuan Hasil Penilaian Gsulan Penetapan Rayon Dalam Rangka Pengenaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Bidang Pariwisata Alam yang

Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa berdasarkan standar spesifikasi umum 2010 revisi III untuk nilai CBR lapis pondasi kelas B, maka agregat dari daerah Santan, Senoni, dan

Hasil pengujian yang nilainya lebih efektif untuk mendekati nilai kuat tekan adalah dengan kadar semen 6% yaitu 36,19 kg/cm2 dan telah memenuhi persyaratan Spesifikasi Khusus Interim

Variasi nilai PI dibuat seperti kondisi PI material alami se- tempat yaitu lebih besar dari nilai PI dalam Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jemba- tan tahun 2010 (PI max 6 %).

Berdasarkan hasil penelitian, tingkat penerimaan pajak kendaraan bermotor khusus alat berat untuk kendaraan pribadi telah sesuai yang diharapkan oleh pihak kantor bersama Samsat Gowa,