• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPESIFIKASI UMUM 2018 UNTUK PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN

N/A
N/A
Am rizal

Academic year: 2023

Membagikan "SPESIFIKASI UMUM 2018 UNTUK PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN"

Copied!
199
0
0

Teks penuh

Lapisan Pondasi Agregat tidak boleh ditempatkan, disebar atau dipadatkan pada saat hujan dan pemadatan tidak boleh dilakukan segera setelah hujan atau jika kadar air bahan jadi tidak berada dalam kisaran yang ditentukan dalam Pasal 5.1.3.3). Seluruh celah pada pekerjaan yang telah selesai karena uji kekencangan atau kondisi lainnya harus segera ditutup kembali oleh Penyedia Jasa dengan material Lapisan Pondasi Agregat, dilanjutkan dengan pemeriksaan oleh Pengawas Pekerjaan dan dipadatkan hingga memenuhi kepadatan dan toleransi permukaan didalamnya. Spesifikasi a) Pengendalian lalu lintas harus sesuai dengan ketentuan pasal 1.8 Manajemen dan keselamatan lalu lintas.

Tabel 5.1.1.1) Toleransi Elevasi Permukaan Relatif Terhadap Elevasi Rencana  Bahan dan Lapisan Fondasi Agregat  Toleransi Elevasi Permukaan
Tabel 5.1.1.1) Toleransi Elevasi Permukaan Relatif Terhadap Elevasi Rencana Bahan dan Lapisan Fondasi Agregat Toleransi Elevasi Permukaan

BAHAN 1) Sumber Bahan

Semua lapisan dasar agregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan tanah liat atau bahan lain yang tidak diinginkan dan, setelah pemadatan, harus memenuhi persyaratan penilaian (menggunakan penyaringan basah) yang tercantum dalam Tabel 5.1.2.1) dan sifat-sifat yang tercantum dalam Tabel 5.1.2.2) . 1) 95/90 berarti 95% agregat kasar mempunyai satu atau lebih permukaan retak dan 90% agregat kasar mempunyai dua atau lebih permukaan retak.

Tabel 5.1.2.1) Gradasi Lapis Fondasi Agregat dan Lapis Drainase
Tabel 5.1.2.1) Gradasi Lapis Fondasi Agregat dan Lapis Drainase

PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN LAPIS FONDASI AGREGAT DAN LAPIS DRAINASE

Setelah mutu bahan pondasi agregat yang diusulkan disetujui, semua jenis pengujian bahan harus diulangi lagi apabila menurut pendapat pengelola terjadi perubahan mutu bahan atau cara produksinya, termasuk perubahan mutu. sumber bahannya. Pengujian lebih lanjut harus dilakukan sesuai petunjuk Pengawas Pabrik, tetapi untuk setiap 1.000 meter kubik bahan yang diproduksi untuk konstruksi jalan atau konstruksi jalur dan 500 meter kubik bahan untuk pelebaran hingga lebar standar, tidak kurang dari lima (5) uji gradasi partikel untuk Lapisan pondasi agregat dan lapisan drainase, khususnya lapisan pondasi agregat, paling sedikit 5 (lima) kali pengujian indeks plastisitas dan 1 (satu) kali penentuan kepadatan kering maksimum dengan menggunakan SNI Metode D. Pengujian CBR untuk lapisan pondasi agregat harus dilakukan sewaktu-waktu. tepat waktu seperti yang ditentukan oleh pengawas kerja.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran untuk Pembayaran

Ketebalan minimum lapisan pondasi agregat dan lapisan drainase yang diterima tidak boleh kurang dari ketebalan dan toleransi yang disyaratkan dalam pasal 5.1.1.3).c) dan pasal 5.1.1.3).d). Jika tebal rata-rata lapisan pondasi agregat dan lapisan drainase untuk suatu segmen kurang dari toleransi yang disyaratkan dalam pasal 5.1.1.3).c) dan pasal 5.1.1.3.d), dilakukan persentase penurunan harga per unit. keluar sesuai Tabel 5.1.4.1).

Tabel 5.1.4.1) Pengurangan Harga Satuan untuk Ketebalan Kurang atau  Diperbaiki
Tabel 5.1.4.1) Pengurangan Harga Satuan untuk Ketebalan Kurang atau Diperbaiki

UMUM 1) Uraian

Lapisan pondasi agregat jalan tanpa lapisan aspal tidak boleh dipasang, disebar atau dipadatkan pada saat hujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan segera setelah hujan atau jika kadar air bahan tidak memenuhi Pasal 5.2.4.4). Tanpa mengurangi kewajiban penyedia jasa untuk melakukan perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan atau tidak memenuhi persyaratan dalam Pasal 5.2.1.7) di atas, penyedia jasa juga harus bertanggung jawab atas pemeliharaan rutin seluruh permukaan jalan butiran tanpa aspal. pertanggungan yang telah diselesaikan dan diterima dalam waktu sampai selesai.

BAHAN 1) Sumber Bahan

2) 55/50 menunjukkan bahwa 55% agregat kasar memiliki satu atau lebih permukaan runtuh dan 50% agregat kasar memiliki dua atau lebih permukaan runtuh.

PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN PERKERASAN BERBUTIR TANPA PENUTUP ASPAL

Kecuali ditentukan lain, penggarukan harus dihitung untuk mendapatkan proporsi material badan jalan yang benar untuk perkerasan campuran granular tanpa lapisan aspal. Material badan jalan harus benar-benar kering kemudian dicampur hingga seluruh permukaan merata secara memanjang dan melintang.

PENGUJIAN

Pemadatan harus dilanjutkan sampai seluruh lokasi dipadatkan menjadi permukaan keras dengan kepadatan rata dan semua bekas roda roller tidak terlihat. Abu batu dan pasir sebaiknya tidak disebarkan terlalu tebal sehingga agregat kasar menjadi tidak terlihat.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran dan Pembayaran

Ketebalan minimum perkerasan hancur tanpa lapisan aspal yang diterima tidak boleh kurang dari ketebalan dan toleransi yang disyaratkan dalam Pasal 5.2.1.3).a). Jika ketebalan rata-rata perkerasan hancur tanpa penutup aspal untuk suatu segmen kurang dari toleransi yang disyaratkan dalam pasal 5.2.1.3).

Tabel 5.2.5.1) Pengurangan Harga Satuan Ketebalan Kurang pada Perkerasan  Berbutir Jalan Tanpa Penutup Aspal atau Diperbaiki
Tabel 5.2.5.1) Pengurangan Harga Satuan Ketebalan Kurang pada Perkerasan Berbutir Jalan Tanpa Penutup Aspal atau Diperbaiki

SEKSI 5.3

UMUM 1) Uraian

Penyedia Jasa harus mengajukan usulan Rencana Pengendalian Mutu yang terperinci untuk aspek Pekerjaan ini sesuai dengan Bagian 1.21 Spesifikasi dan juga semua ketentuan yang disyaratkan oleh Pasal 7.1.1.7.a), b) dan e) Spesifikasi ini. Ketentuan umum kontrak dan ketentuan pada spesifikasi pasal 5.3 diutamakan daripada SNI 4433:2016.

BAHAN

Persyaratan minimum kuat lentur setelah 28 hari untuk perkerasan beton semen disajikan pada tabel berikut. 3) : Beton untuk beton semen. Perkerasan pada pekerjaan permanen harus memenuhi persyaratan kuat lentur minimum untuk perkerasan beton yang tercantum pada Tabel 5.3.2.3).

Tabel 5.3.2.3) Kuat Lentur Minimum untuk Perkerasan Beton Semen  Uraian  Metoda Pengujian   Nilai  Kuat Lentur pada umur 28 hari  (1)  untuk
Tabel 5.3.2.3) Kuat Lentur Minimum untuk Perkerasan Beton Semen Uraian Metoda Pengujian Nilai Kuat Lentur pada umur 28 hari (1) untuk

PERALATAN

Penyangga sisi lurus harus terbuat dari logam dengan ketebalan minimal 5 mm dan harus dipasang pada bagian yang panjangnya minimal 3 meter. Referensi ini harus mempunyai kedalaman sekurang-kurangnya sama dengan tebal permukaan jalan tidak termasuk sambungan horizontal, dan lebar alas acuan tidak boleh kurang dari kedalamannya.

SAMBUNGAN (JOINTS)

Sambungan ini terdiri dari suatu bidang yang diperlemah dengan cara membentuk atau membuat alur dengan cara dipotong pada permukaan perkerasan, selain itu jika diperlihatkan dalam gambar juga harus dilengkapi dengan alat pemindah beban (load transfer assemblies). a) Sambungan kontraksi dengan batang melintang. Sambungan ini harus sesuai dengan ketentuan pasal 5.5.4.1) untuk sambungan memanjang. e) Hubungan konstruktif melintang.

PELAKSANAAN

Permukaan beton kemudian harus diratakan dengan paling sedikit 2 kali lintasan tepi lurus dengan panjang bilah minimal 1,8 m.Bila perlu membongkar dan mengganti sebagian paving, bagian yang tersisa setelah pembongkaran paving beton sebesar sambungan yang tersisa dan panjangnya kurang dari 3,0 m harus dibongkar dan diganti.

PANJANG PERCOBAAN

Apabila hasil penerapan pengujian selanjutnya tidak memenuhi Spesifikasi, maka Penyedia Layanan harus menyiapkan lokasi pengujian lain. Penyebaran uji yang tidak memenuhi Spesifikasi harus dibongkar, kecuali diarahkan lain oleh Pengawas Kerja.

PERLINDUNGAN TERHADAP PERKERASAN

Perubahan pemasangan tidak diperbolehkan selama uji coba ini atau pada saat peletakan perkerasan beton pada area kerja permanen. Penyedia Jasa tidak boleh melanjutkan pekerjaan peletakan perkerasan beton sebagai pekerjaan tetap sampai diperoleh persetujuan hasil pengujian, atau telah diperoleh izin dari Pengawas Pekerjaan untuk melaksanakan pengujian lebih lanjut.

PEMBUKAAN TERHADAP LALU LINTAS

Apabila Pengawas Ketenagakerjaan menerima pembagian bukti ini sebagai bagian dari pekerjaan, maka penyebaran bukti ini akan diukur dan dibayar sebagai bagian dari pekerjaan. Uji pengerasan jalan di luar lokasi pekerjaan permanen mungkin tidak diperlukan jika jumlah pekerjaan pengerasan jalan beton sangat terbatas, misalnya di halte bus, dll.

TOLERANSI KETEBALAN PERKERASAN

Baik peralatan maupun lalu lintas, termasuk kendaraan untuk kegiatan pekerjaan, tidak boleh melewati permukaan akhir dasar beton tipis sampai beton mencapai paling sedikit 70% dari kekuatan yang disyaratkan. Setelah masa pemeliharaan, peralatan dan kendaraan yang diperlukan untuk pekerjaan lebih lanjut diperbolehkan melewati permukaan dasar beton tipis.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran untuk Pembayaran

Besarnya penyesuaian kuantitas dan kualitas akan dihitung oleh mandor untuk setiap batch perkerasan beton semen sehubungan dengan kekuatan dan/atau ketebalan yang dibutuhkan. 5.3.(1b) Pelapisan beton semen Jalur Cepat 8 jam Meter kubik 5.3.(1c) Pelapisan beton semen Jalur Cepat 24 jam Meter kubik 5.3.(2a) Pelapisan beton semen dengan kain.

Tabel 5.3.10.1) Pengurangan Harga Satuan Kekurangan Tebal Perkerasan  Beton atau Diperbaiki
Tabel 5.3.10.1) Pengurangan Harga Satuan Kekurangan Tebal Perkerasan Beton atau Diperbaiki

Pengujian DCP pada tanah dasar yang mengandung semen harus dicatat pada formulir standar yang disetujui oleh Pemeriksa Pekerjaan. Lapisan dasar tanah dasar atau tanah semen yang distabilkan yang tidak memenuhi toleransi atau kualitas yang disyaratkan dalam spesifikasi ini harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa sesuai arahan Pengawas Pekerjaan.

BAHAN

Entri dalam daftar ini harus ditandatangani oleh penyedia layanan dan supervisor kerja untuk memastikan keakuratannya. Penyedia Jasa dan Pengawas Pekerjaan menandatangani buku catatan harian yang menyatakan jumlah semen yang benar-benar digunakan selama Pekerjaan.

CAMPURAN

Pengujian ini hanya boleh dilakukan jika diarahkan oleh pengawas pekerjaan, misalnya pada kasus yang tidak biasa dimana pengerasan lambat (slow setting) atau kekuatan campuran stabilisasi tanah dasar atau lapisan dasar tanah semen rendah. Pemantapan tanah dasar dan lapisan pondasi yang terbuat dari tanah semen harus sesuai dengan ketentuan pada tabel.

Tabel 5.4.3.1) Sifat-sifat Yang Disyaratkan untuk Stabilisasi Tanah Dasar dan Lapis Fondasi  Tanah Semen
Tabel 5.4.3.1) Sifat-sifat Yang Disyaratkan untuk Stabilisasi Tanah Dasar dan Lapis Fondasi Tanah Semen

PERCOBAAN LAPANGAN (FIELD TRIALS)

Lapisan pondasi semen-tanah diperoleh dari data penetrasi pada langkah (x) di atas untuk lokasi dimana ketebalan material yang memenuhi persyaratan diketahui secara akurat (diambil dari serangkaian benda uji inti di lokasi uji penetrometer dan dari uji kekuatan yang dilakukan pada sampel campuran tanah). lapisan pondasi tanah semen yang diambil dari lokasi uji penetrometer sebelum dipadatkan); Penyebaran Lapisan Tanah Substrat atau Tanah Semen harus dilakukan dalam satu lapisan (single layer) dengan menggunakan jenis alat pemadat yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. e) Berdasarkan data yang diperoleh dari strip uji dan tidak lebih cepat dari 14 hari setelah strip uji dipasang, Pemeriksa Pekerjaan dapat memberikan persetujuan kepada Penyedia Jasa untuk melanjutkan sesuai rencana, atau persetujuan untuk melanjutkan modifikasi apa pun dalam desain campuran atau prosedur permohonan yang dianggap perlu, atau Pemeriksa Pekerjaan dapat menolak untuk melanjutkan dan malah memerintahkan Penyedia Jasa untuk melakukan pengujian lebih lanjut terhadap bahan yang bersangkutan, mengusulkan, atau mengusulkan penggunaan jenis tanah lain baik untuk menggantikan atau menambah kapasitas instalasi dan peralatan.

PENGHAMPARAN DAN PENCAMPURAN 1) Penyiapan Tanah Dasar

Derajat kepadatan yang dicapai pada seluruh ketebalan lapisan pondasi tanah dasar atau tanah semen yang distabilkan harus lebih besar dari 97% kepadatan kering laboratorium maksimum. e) Perhatian khusus harus diberikan untuk mencapai pemadatan penuh di sekitar sambungan memanjang dan melintang. Sebaliknya, pengawas ketenagakerjaan dapat memerintahkan pemadatan tambahan dengan menggunakan alat pemadat mekanis untuk memastikan pemadatan sambungan yang memadai. f) Permukaan stabilisasi akhir dari lapisan pondasi tanah dasar atau tanah semen harus ditutup rapat, bebas dari pergerakan yang disebabkan oleh peralatan dan bebas dari jejak roda pemadatan, penyok, retakan atau material lepas.

Tabel 5.4.5.1) Petunjuk Untuk Pemilihan Alat-alat Yang Cocok
Tabel 5.4.5.1) Petunjuk Untuk Pemilihan Alat-alat Yang Cocok

PENGENDALIAN MUTU

Keempat benda uji tersebut sebaiknya diuji kekuatannya pada umur 7 hari setelah benda uji dicetak dan pada hari yang sama juga dilakukan pengujian dengan Scala Penetrometer di lapangan pada penampang tempat pengambilan contoh tanah semen. Nilai rata-rata kekuatan dua benda uji yang direndam harus dicatat sebagai, dan merupakan, kekuatan laboratorium semen tanah untuk ruas jalan tempat pengambilan benda uji.

Tabel 5.4.6.1) Ketentuan Scala Penetration Resistance (SPR) Lapis Fondasi Tanah Semen
Tabel 5.4.6.1) Ketentuan Scala Penetration Resistance (SPR) Lapis Fondasi Tanah Semen

Ketebalan minimum lapisan stabilisasi lapisan tanah bawah dan lapisan pondasi semen tanah yang diterima tidak boleh kurang dari ketebalan dan toleransi yang disyaratkan dalam Pasal 5.4.1.3) dan mengacu pada Tabel 5.4.7.1). Stabilisasi tanah yang diterima untuk perbaikan tanah dasar harus memenuhi kepadatan yang disyaratkan dalam Pasal 5.4.5.5).d) dan skala penetrometer untuk lapisan pondasi tanah semen harus memenuhi yang disyaratkan dalam Pasal 5.4.6.6).

Tabel 5.4.7.1)  Pengurangan Harga Satuan Tebal Stabilisasi Tanah  untuk Peningkatan Tanah Dasar dan Lapis Fondasi Tanah Semen atau
Tabel 5.4.7.1) Pengurangan Harga Satuan Tebal Stabilisasi Tanah untuk Peningkatan Tanah Dasar dan Lapis Fondasi Tanah Semen atau

UMUM

Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas semua pengujian dan pengendalian mutu Lapisan Pondasi Agregat Semen dan . menyerahkan seluruh hasil percobaan kepada pengawas kerja. Lapisan Pondasi Agregat Semen sebaiknya tidak diaplikasikan pada saat hujan atau pada saat kondisi lapangan basah/berlumpur.

BAHAN 1) Semen Portland

CAMPURAN DAN TAKARAN

Persyaratan kuat tekan (kuat tekan tidak terbatas) lapisan dasar yang terbuat dari agregat semen kelas A (CTB) dan kelas B (CTSB) dalam waktu 7 hari masing-masing adalah 45 - 55 kg/cm2 dan 35 - 45 kg/cm2.

PERCOBAAN LAPANGAN (FIELD TRIALS)

PENGHAMPARAN DAN PENCAMPURAN 1) Pencampuran di Tempat (Mix in Place)

Jumlah agregat dan semen yang akan diukur secara akurat terlebih dahulu harus ditempatkan di tempat pencampuran dan kemudian ditambahkan air secukupnya sehingga kadar air yang dihasilkan dari campuran berada dalam kisaran yang dirancang untuk pemadatan di lapangan. Perhatian khusus harus diberikan untuk memastikan bahwa semua semen didistribusikan secara merata di dalam hopper dan disuplai secara merata melalui mangkuk pencampur.

PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN

Pencampuran harus dilakukan pada jalur kerja dari sisi bawah perkerasan ke sisi yang lebih tinggi, dengan tumpang tindih yang cukup untuk menjamin keseragaman dan tanpa material yang tidak tercampur pada masing-masing jalur. Lapisan pondasi agregat semen harus disebar dan diletakkan pada permukaan yang telah disiapkan, dengan cara mekanis, menggunakan paver screed berkepadatan tinggi dengan palu stempel ganda sesuai petunjuk pengawas kerja, untuk memperoleh kepadatan, toleransi kerataan dan kehalusan permukaan. .

Tabel 5.5.6.1) Ketentuan Berat Statis Pemadat Kaki Kambing Bervibrasi   Tebal Padat Lapis Fondasi
Tabel 5.5.6.1) Ketentuan Berat Statis Pemadat Kaki Kambing Bervibrasi Tebal Padat Lapis Fondasi

PENGENDALIAN MUTU

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran dan Pembayaran

Apabila rata-rata ketebalan dan kepadatan lapisan pondasi agregat semen kurang dari yang dipersyaratkan namun masih dalam batas toleransi sesuai Pasal 5.5.1.3), pengurangan pembayaran dilakukan dengan mengalikan persentase pengurangan yang tercantum pada Tabel 5.5.8.1) dan/atau Tabel 5.5. 8.2). Besarnya lapisan pondasi Agregat Semen yang diukur untuk dibayar adalah jumlah meter kubik pekerjaan yang dilaksanakan dan diterima berdasarkan luas rencana dan tebal sebenarnya.

Tabel 5.5.8.1) Pengurangan Harga Satuan Tebal Lapis Fondasi Agregat  Semen atau Diperbaiki
Tabel 5.5.8.1) Pengurangan Harga Satuan Tebal Lapis Fondasi Agregat Semen atau Diperbaiki

Perkerasan Aspal

UMUM 1) Uraian

Sertifikat tersebut harus menjelaskan bahwa bahan aspal tersebut memenuhi ketentuan spesifikasi dan merupakan jenis yang sesuai untuk bahan impregnasi pengikat atau pelapis perekat sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6.1.2 spesifikasi ini. Laporan harian tentang pekerjaan pelapisan ulang yang telah selesai dan tingkat konsumsi material harus sesuai dengan ketentuan Pasal 6.1.6 spesifikasi ini.

BAHAN

Bila lapisan perekat dipasang di atas lapisan pengikat beton atau semen, gunakan aspal emulsi anionik. Jika ada keraguan atau aspal emulsi anionik sulit diperoleh, pengelola pabrik dapat memesan penggunaan aspal emulsi kationik.

Tabel 6.1.2.1). Persyaratan Aspal Emulsi Modifikasi   (PMCQS-1h dan PMQS-1h)
Tabel 6.1.2.1). Persyaratan Aspal Emulsi Modifikasi (PMCQS-1h dan PMQS-1h)

PERALATAN 1) Ketentuan Umum

Distributor aspal harus dilengkapi dengan spray chart dan buku petunjuk yang harus selalu terpasang pada sprayer dalam kondisi baik. Setiap modifikasi atau penggantian distributor aspal harus diuji terlebih dahulu sebelum digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

Lapisan pelekat: Sesuai untuk jenis permukaan yang akan menerima pelaburan dan jenis bahan asfalt yang akan digunakan. Bahan penyerap (bahan blotter) boleh diedarkan hanya 4 jam selepas menyembur Lapisan Pengikat Resap. bahan asfalt yang sama dengan tangan pada kadar yang sama iaitu hampir sama dengan kadar sekeliling.

Tabel 6.1.4.1) Takaran Pemakaian Lapis Perekat
Tabel 6.1.4.1) Takaran Pemakaian Lapis Perekat

PEMELIHARAAN DAN PEMBUKAAN BAGI LALU LINTAS 1) Pemeliharaan Lapis Resap Pengikat

Pelapisan ulang sebaiknya dilakukan pada saat lapisan perekat telah mengering sehingga daya rekatnya hilang atau berkurang. Pemulihan lapisan perekat (restorasi) wajib dilakukan apabila lapisan perekat terkena air hujan lebih dari 4 jam.

PENGENDALIAN MUTU DAN PENGUJIAN DI LAPANGAN

Lapisan perekat hanya perlu disemprotkan sebentar sebelum pengaplikasian lapisan aspal berikutnya untuk mencapai kondisi adhesi yang memadai. Pelapisan ulang harus dilakukan jika lapisan perekat terkena hujan lebih dari 4 jam. 6.1.7 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran untuk pembayaran.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran Untuk Pembayaran

UMUM 1) Uraian

Pemeriksa pekerjaan akan memeriksa permukaan jalan sebelum memulai pelapisan ulang untuk menentukan apakah permukaan jalan telah disiapkan dan dibersihkan dengan benar sesuai dengan ketentuan Pasal 6.2.5.1) spesifikasi ini. Hasil pengujian agregat untuk penghamparan aspal harus sesuai dengan ketentuan pasal 6.2.2.1) dan 6.2.6 spesifikasi ini dan harus diserahkan paling lambat 5 hari sebelum dimulainya pekerjaan penghamparan aspal;

BAHAN

Bahan asfalt yang telah dipanaskan pada suhu penyemburan selama lebih daripada 10 jam atau dipanaskan melebihi 200°C mesti ditolak. Kerja-kerja pelaburan baharu boleh dimulakan apabila cip pra-salut minimum tersedia untuk kerja-kerja pelaburan sepanjang 100 meter.

Tabel 6.2.2.3) Gradasi Agregat untuk BURDA
Tabel 6.2.2.3) Gradasi Agregat untuk BURDA

JENIS PEKERJAAN PELABURAN

PERALATAN 1) Ketentuan Umum

Alat penebar agregat harus dilengkapi dengan auger dan harus mampu menyebarkan agregat secara merata dalam dosis terkendali dengan lebar penyebaran minimal 2,4 meter. Desain alat penghampar agregat dan kecepatan penghamparan harus sedemikian rupa sehingga agregat tidak menumpuk pada permukaan yang disemprot aspal.

PELAKSANAAN PEKERJAAN 1) Kuantitas dari Bahan Yang Akan Dipakai

Penyalur aspal harus mampu menyebarkan bahan aspal dengan jumlah 3 liter/m2 dengan kekentalan dan suhu sesuai Pasal 6.2.5.1). Apabila ada tempat yang belum dilapisi lapisan penyerap pengikat, maka harus dikapur kembali sesuai petunjuk pengelola pekerjaan.

Tabel 6.2.5.1) Rancangan Bahan Aspal Keras dan Temperatur Penyemprotan  Temperatur  Udara
Tabel 6.2.5.1) Rancangan Bahan Aspal Keras dan Temperatur Penyemprotan Temperatur Udara

PENGENDALIAN MUTU DAN PENGUJIAN LAPANGAN

Setiap lapisan agregat yang melebihi jumlah yang dipersyaratkan atau dipesan harus disebar dan didistribusikan kembali secara merata ke seluruh jalan dengan sapu, atau dihilangkan dengan cara lain dan ditumpuk sesuai dengan instruksi Manajer Kerja a) Segera setelah menyebarkan agregat penutup sampai diterima oleh mandor Untuk pekerjaan, lapisan agregat harus dihancurkan dengan menggunakan alat pemadat roda karet. Apabila dirasa perlu untuk mempercepat proses pemadatan, mandor dapat memerintahkan penggunaan lebih dari satu alat pemadat roda karet. Setidaknya satu sampel harus diambil dan diuji untuk setiap 75 meter kubik agregat di gudang. f) Catatan harian rinci dari setiap operasi permukaan, termasuk konsumsi aspal pada setiap saluran penyemprotan dan laju pengaplikasian yang dicapai, harus dibuat dalam bentuk standar yang disetujui oleh pengawas.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran Bahan Aspal untuk Pembayaran

Agregat BURDA yang diukur untuk pembayaran harus dalam meter persegi permukaan jalan yang diberi BURDA dan telah diselesaikan serta diterima sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar dalam Dokumen Kontrak. Jika perbaikan pada pekerjaan pembukaan kembali yang tidak memenuhi syarat dilakukan sesuai dengan perintah pengawas pekerjaan berdasarkan Pasal 6.2.1.5) di atas, jumlah pembayaran yang diukur adalah pekerjaan yang seharusnya dibayar jika pekerjaan asli telah diterima.

UMUM 1) Uraian

Ketebalan total campuran aspal tidak boleh kurang dari jumlah ketebalan rencana masing-masing jenis campuran pada gambar dikurangi 5 mm. f) Toleransi ketebalan setiap lapisan campuran aspal. Metode SNI untuk menguji berat jenis sebenarnya campuran aspal yang dipadatkan dengan menggunakan contoh permukaan kering dan jenuh.

Tabel 6.3.1.1) Tebal Nominal Minimum Campuran Beraspal
Tabel 6.3.1.1) Tebal Nominal Minimum Campuran Beraspal

BAHAN

Apabila gradasi yang diperoleh tidak memenuhi celah yang dipersyaratkan pada Tabel 6.3.2.4) di bawah, Pengawas Kerja dapat menerima gradasi tersebut sepanjang sifat-sifat campuran memenuhi syarat yang dipersyaratkan pada Tabel 6.3.3.1b). Pengambilan sampel bahan aspal harus dilakukan sesuai dengan SNI dan harus dilakukan pengujian terhadap seluruh sifat yang disyaratkan pada Tabel 6.3.2.5. Apabila jenis aspal yang dimodifikasi tidak disebutkan dalam gambar, Penyedia Jasa dapat memilih Aspal Tipe II PG 70 pada Tabel 6.3.2.5) di bawah.

Tabel 6.3.2.1a) Ketentuan Agregat Kasar
Tabel 6.3.2.1a) Ketentuan Agregat Kasar

Aspal

Aspal Modifikasi

CAMPURAN

Penyedia jasa harus menyediakan data dan grafik hubungan antara sifat-sifat campuran aspal dan variasi kadar aspal, yang diperoleh dari percobaan laboratorium, untuk menunjukkan bahwa campuran tersebut memenuhi seluruh kriteria dari Tabel 6.3.3.1a) hingga Tabel 6.3. 3.1d) tergantung pada campuran aspal yang dipilih. Spesimen untuk uji Marshall harus dibentuk dan dikompresi pada suhu yang disyaratkan dalam Tabel 6.3.5.1) dan menggunakan jumlah penghancuran yang disyaratkan dalam Tabel 6.3.3.1a) hingga 6.3.3.1d).

Tabel 6.3.3.1a) Ketentuan Sifat-sifat Campuran Stone Matrix Asphalt
Tabel 6.3.3.1a) Ketentuan Sifat-sifat Campuran Stone Matrix Asphalt

Tangki aditif dengan kapasitas minimal dapat menyimpan bahan aditif untuk satu hari produksi campuran aspal dan harus dilengkapi dengan dosing pump. Penyedia layanan tidak diperbolehkan untuk mulai melakukan penyebaran sebelum setidaknya tiga truk berada di lokasi dan siap mengirimkan campuran aspal ke peralatan penyebaran.

PEMBUATAN DAN PRODUKSI CAMPURAN BERASPAL 1) Kemajuan Pekerjaan

Temperatur campuran aspal pada saat keluar dari alat pengaduk harus berada dalam kisaran absolut seperti dijelaskan pada Tabel 6.3.5.1). Campuran aspal tidak diterima untuk Pekerjaan jika suhu pencampuran melebihi suhu pencampuran maksimum yang disyaratkan.

Tabel 6.3.5.1)  Ketentuan Viskositas & Temperatur Aspal untuk Pencampuran & Pemadatan  No
Tabel 6.3.5.1) Ketentuan Viskositas & Temperatur Aspal untuk Pencampuran & Pemadatan No

PENGHAMPARAN CAMPURAN

Campuran aspal harus disebar dan diratakan sesuai dengan kemiringan, tinggi dan bentuk penampang yang diperlukan. Garis, kecepatan dan arah penggulungan tidak boleh berubah secara tiba-tiba atau sedemikian rupa sehingga menyebabkan campuran aspal terdorong. H).

PENGENDALIAN MUTU DAN PEMERIKSAAN DI LAPANGAN 1) Pengujian Permukaan Perkerasan

Contoh uji nuklir harus diambil minimal pada dua titik uji per penampang per lintasan, jarak antar penampang memanjang yang akan diperiksa tidak melebihi 100 m. Pengujian ekstraksi harus dilakukan dengan menggunakan sampel campuran aspal lepas yang diambil di belakang mesin penyebar. 4) Pengujian kendali mutu campuran aspal a) Penyedia jasa harus menyimpan catatan semua pengujian dan catatan ini harus diserahkan kepada pengawas kerja tanpa penundaan.

Tabel 6.3.7.1) Ketentuan Kepadatan  Jenis
Tabel 6.3.7.1) Ketentuan Kepadatan Jenis

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran Pekerjaan

Apabila tebal rata-rata campuran aspal melebihi perkiraan jumlah yang dibutuhkan (diperlukan untuk perbaikan bentuk), maka tebal rata-rata yang digunakan dan diterima oleh pengawas pekerjaan diperhitungkan untuk pembayaran. Perbaikan aspal campuran panas yang tidak memenuhi persyaratan toleransi yang dipersyaratkan pada Tabel 6.3.8.1) dan/atau Tabel 6.3.8.2) dapat dilakukan setelah diperintahkan oleh Pengawas Kerja sesuai dengan Pasal 6.3.1.8) dan Pasal 6.3. 1.4).e) atau lapisan tambahan mengacu pada standar, instruksi, manual yang berlaku.

UMUM

BAHAN

Bahan tambahan yang dapat digunakan untuk laston hangat adalah bahan tambahan zeolit ​​atau lilin (parrafin) yang bukan merupakan turunan minyak bumi. Zeolit ​​​​ditambahkan ke dalam campuran aspal dengan Aspal Pen.60-70 di pugmil, sedangkan lilin yang ditambahkan harus dicampur dengan aspal terlebih dahulu sebelum aspal tercampur dengan agregat.

Tabel 6.4.2.1) Ketentuan Aspal Pen.60-70 – Wax
Tabel 6.4.2.1) Ketentuan Aspal Pen.60-70 – Wax

CAMPURAN

KETENTUAN INSTALASI PENCAMPUR ASPAL

PEMBUATAN DAN PRODUKSI CAMPURAN BERASPAL

PENGHAMPARAN CAMPURAN

PENGENDALIAN MUTU DAN PEMERIKSAAN DI LAPANGAN

Perbaikan aspal campuran panas bergradasi kontinu yang tidak memenuhi persyaratan toleransi yang dipersyaratkan pada Tabel 6.4.8.1) dan/atau Tabel 6.4.8.2) dapat dilakukan setelah dipesan atau ditambahkan oleh Pengawas Pekerjaan sesuai dengan Pasal 6.4.1.8) adalah. lapisan mengacu pada standar, pedoman, manual yang berlaku. Apabila perbaikan pada Campuran Aspal Panas Bergradasi Kontinyu dengan menambahkan lapisan diatasnya, harus disertai dengan Justifikasi Teknis yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

Tabel 6.4.8.2) Pengurangan Harga Satuan untuk Kepadatan Kurang atau  Diperbaiki
Tabel 6.4.8.2) Pengurangan Harga Satuan untuk Kepadatan Kurang atau Diperbaiki

UMUM 1) Uraian

BAHAN

Pengambilan sampel bahan aspal harus dilakukan sesuai dengan SNI dan dilakukan pengujian terhadap seluruh sifat yang disyaratkan pada Tabel 6.5.2.1) dan 6.5.2.1). Persyaratan node sumbu granular lihat tabel 6.5.2.2).

  • CAMPURAN
  • KETENTUAN INSTALASI PENCAMPUR ASPAL
  • PEMBUATAN DAN PRODUKSI CAMPURAN BERASPAL 1) Kemajuan Pekerjaan
  • PENGHAMPARAN CAMPURAN
  • PENGENDALIAN MUTU DAN PEMERIKSAAN DI LAPANGAN Ketentuan Pasal 6.3.7 dari Spesifikasi ini harus berlaku
  • PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
  • UMUM 1) Uraian
  • BAHAN
  • CAMPURAN
  • PENGHAMPARAN CPHMA 1) Uji Coba Penghamparan
  • PENGENDALIAN MUTU DAN PEMERIKSAAN DI LAPANGAN 1) Pengujian Kerataan Permukaan Perkerasan
  • PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran Pekerjaan
  • UMUM 1) Uraian
  • BAHAN
  • KUANTITAS AGREGAT DAN BITUMEN
  • PERALATAN
  • PELAKSANAAN 1) Persiapan Lapangan
  • PENGENDALIAN MUTU DAN PENGUJIAN DI LAPANGAN 1) Bahan dan Kecakapan Pekerja
  • PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran

Perbaikan aspal campuran panas dengan Asbuton yang tidak memenuhi persyaratan toleransi yang dipersyaratkan pada tabel 6.5.8.1) dan/atau tabel 6.5.8.2), dapat dilakukan atas perintah pengelola pekerjaan sesuai dengan pasal 6.5.1.8) atau menambahkan lapisan yang mengacu pada standar, pedoman, manual yang berlaku. Perbaikan CPHMA yang tidak memenuhi ketentuan toleransi yang disyaratkan pada Tabel 6.6.6.1) dan/atau Tabel 6.6.6.2) dapat dilakukan atas perintah Mandor sesuai dengan Pasal 6.6.1.8).

Tabel 6.5.3.1) Toleransi Komposisi Campuran
Tabel 6.5.3.1) Toleransi Komposisi Campuran

Gambar

Tabel 5.1.1.1) Toleransi Elevasi Permukaan Relatif Terhadap Elevasi Rencana  Bahan dan Lapisan Fondasi Agregat  Toleransi Elevasi Permukaan
Tabel 5.1.2.2) Sifat-sifat Lapis Fondasi Agregat dan Lapis Drainase
Tabel 5.2.2.2) Sifat-sifat Bahan untuk Perkerasan Berbutir Jalan Tanpa Penutup Aspal   Sifat-sifat  Metoda
Tabel 5.2.5.2) Pengurangan Harga Satuan untuk Kepadatan Kurang untuk  Lapisan Tanpa Penutup Aspal atau Diperbaiki
+7

Referensi

Dokumen terkait