Meddysha Firlana Kumaira 17/Psikologi I NIM: 230401110322
Peradaban Rasulullah Periode Madinah (622-632 M)
Arti hijrah Nabi ke Madinah.
Setelah mendapat perintah hijrah dari Allah Swt. Rasulullah dan Abu Bakar
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam perjalanan. Mereka singgah di Gua Tsur, untuk menghindari kejaran orang kafir Quraisy.Mereka bersembunyi di situ selama tiga malam. Pada malam ketiga mereka keluar dari Gua Tsur dan melanjutkan perjalanan menuju Yatsrib ke arah barat menuju laut merah. Dalam tujuh hari perjalanan Nabi Muhammad s.a.w, dan Abu Bakar sampai di Quba. Di halaman rumah Nabi membangun sebuah masjid pertama yang dikenal dengan masjid Quba.
Pada hari Jum’at 12 Rabiul awwal 13 Kenabian, Nabi meninggalkan Quba. Sedangkan pnduduk Yatsrib telah lama menunggu datangnya Nabi. Berbeda dengan periode Makkah di mana umat Islam termasauk kelompok minoritas, pada periode Madinah umat Islam
menjadi kelompok mayoritas. Di Makkah, Rasulullah hanya sebagai seorang Rasul, sedangkan di Madinah, selain sebagai seorang Rasul dia juga sebagai Kepala Negara.
Dasar Berpolitik Negeri Madinah
Pesatnya perkembangan Islam di Madinah, Pemimpin Quraisy Makkah dan musuh- musuh Islam lainnya menghebatkan permusuhan mereka terhadap Islam. Untuk
mengantisipasi kemungkinan usikan dari musuh, Nabi mengatur strategi dan membentuk pasukan perang. Umat Islam pada tahun ke-2 diizinkan berperang dengan dua alasan, yaitu untuk pertahanan diri , melindungi haknya, menjaga keselamatan dalam penyebaran Islam dan mempertahankannya dari orang yang menghalanginya.
Piagam Madinah: Darussalam dan Darul Islam
Nabi mengadakan perjanjian dalam piagam yang disebut “Konstitusi Madinah”, yang isinya antara lain, Pertama, Semua kelompok yang menandatangani piagam merupakan suatu bangsa. Kedua, Bila salah satu kelompok diserang musuh, maka kelompok lain wajib untuk membelanya. Ketiga, Masing-masing kelompok tidak dibenarkan membuat perjanjian dalam bentuk apapun dengan orang Quraisy.