• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tekanan Stakeholder Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Transparansi Laporan Keberlanjutan Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Tekanan Stakeholder Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Transparansi Laporan Keberlanjutan Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Menurut Suharyani et al., (2019) teori ini merupakan implementasi dari suatu konsep yang berencana untuk meningkatkan hubungan dengan pihak eksternal dan meningkatkan produktivitas. Menurut Fernandez-Feijoo et al (2014), kehidupan setiap perusahaan dipengaruhi oleh pemangku kepentingannya dan setiap perusahaan memiliki kelompok pemangku kepentingan yang beragam. Menurut Kurniawansyah dkk., (2018), inti dari teori ini adalah adanya hubungan keagenan dimana prinsipal terikat pada suatu perjanjian yang sering disebut dengan kontrak.

Alat ini merupakan mekanisme berbagi informasi bisnis atau pelaporan informasi bisnis (Wardoyo et al., 2022). Teori legitimasi merupakan suatu konsep yang menggambarkan bagaimana suatu perusahaan beroperasi sesuai dengan norma dan nilai-nilai material yang ada di masyarakat dimana perusahaan tersebut berada, dengan tujuan agar perusahaan tersebut memperoleh pengakuan dan penerimaan dari masyarakat (Khafid et al., 2018). Menurut Apriliyani dkk (2021), GRI berperan dalam praktik bisnis sektor publik dengan memberikan dukungan dalam mengkomunikasikan dampaknya terhadap isu-isu pendukung mendasar seperti kebebasan bersama (HAM), tata kelola, perubahan lingkungan dan bantuan sosial pemerintah. .

Kesadaran lingkungan mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan, karena fokus permasalahan dalam penelitian ini meliputi iklim, pekerja, pembeli, dan investor secara keseluruhan (Tenriwaru et al., 2021). Karyawan merupakan aset berharga bagi perusahaan, berperan sebagai subjek utama dalam berbagai aktivitas perusahaan (Sandri et al., 2021). Menurut Sandri et al., (2021) banyak pegawai yang mengatakan bahwa asosiasi mempunyai staf yang memadai dan mampu untuk melaksanakan tanggung jawab terkait dengan laporan pertanggungjawaban.

Menurut Khafid et al., (2018), semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula aset yang dikeluarkan untuk memenuhi kewajiban sosial dan lingkungan.

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Memprediksi Pengungkapan Laporan Kualitas Keberlanjutan (Studi Empiris Pada Perusahaan Peserta Asia Sustainability Reporting Assessment 2019). Pengungkapan tata kelola perusahaan atas laporan keberlanjutan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia. Untuk mengetahui dampak tekanan lingkungan, tekanan konsumen, tekanan pemegang saham, tekanan karyawan, tekanan pemerintah dan tekanan kreditur terhadap kualitas laporan keberlanjutan.

Profitabilitas dan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keberlanjutan. Seperti pada penelitian Darmawan & Sudana (2022) yang berjudul Stakeholder Pressure dan Ukuran Perusahaan dalam Sustainability Report dengan variabel independen Stakeholder Pressure dan Ukuran Perusahaan serta variabel dependen Sustainability Report diuji menggunakan non-probability sampling dengan teknik purposive sampling pada perusahaan tercatat. di BEI tahun 2017-2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan lingkungan dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap Laporan Keberlanjutan, sedangkan tekanan karyawan dan tekanan pemegang saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Septaviaty & Fitria (2022) melakukan pengujian yang menguji hubungan antara karakteristik perusahaan dan tekanan pemangku kepentingan terhadap kualitas laporan keberlanjutan melalui kinerja keuangan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik perusahaan dan tekanan pemangku kepentingan, sedangkan variabel interveningnya adalah kinerja perusahaan, dan variabel terikatnya adalah kualitas laporan keberlanjutan. Selain itu, mediasi perhitungan kualitas perusahaan dan tekanan pemangku kepentingan, yang diintervensi oleh eksekusi moneter, keduanya menunjukkan dampak positif.

Pengujian terkait pengaruh pemangku kepentingan tekanan dan hasil keuangan terhadap kualitas laporan keberlanjutan dengan komite audit sebagai variabel moderasi juga dilakukan oleh Alfaiz & Aryati (2019) dalam ulasan ini faktor otonom terdiri dari ketegangan perwakilan, ketegangan ekologi, tekanan pelanggan, ketegangan dan produktivitas investor. Sementara itu, ketegangan karyawan dan tekanan pelanggan yang dikelola oleh komite audit telah berdampak buruk pada sifat laporan dukungan. Tekanan pemegang saham yang dimoderatori oleh komite audit menunjukkan pengaruh positif yang signifikan, sedangkan variabel profitabilitas yang dimoderatori oleh komite audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan jangka panjang.

Pengembangan Hipotesis

Dan penelitian saya fokuskan pada perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan batubara yang terdaftar di bursa efek indonesia, sebaliknya penelitian-penelitian sebelumnya tidak memfokuskan penelitiannya pada perusahaan-perusahaan atau hanya meneliti perusahaan-perusahaan yang ada di pasar atau bursa efek lainnya. Fokus penelitian yang berbeda dapat menghasilkan konteks yang unik dan temuan penelitian yang berbeda. Selanjutnya penelitian saya bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana faktor-faktor yang berasal dari pemangku kepentingan (stakeholder) dan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi tingkat transparansi laporan keberlanjutan perusahaan pertambangan.

Dengan cara ini, ketegangan para mitra ini menjadi kekuatan utama bagi organisasi untuk memberikan pengungkapan data yang lebih lugas dan signifikan terkait bagian manajemen bisnis. Penelitian Alfaiz & Aryati (2019) menunjukkan bahwa hasil pengukuran tekanan pemangku kepentingan terhadap lingkungan tidak memberikan pengaruh signifikan tekanan pemangku kepentingan terhadap sifat laporan dukungan. Namun penelitian Darmawan & Sudana (2022) menjelaskan bahwa tekanan pemangku kepentingan terhadap lingkungan hidup berpengaruh positif terhadap laporan keberlanjutan, namun tekanan dari karyawan dan pemegang saham tidak berpengaruh terhadap laporan keberlanjutan, sedangkan tekanan dari konsumen justru berdampak negatif terhadap laporan keberlanjutan. . .

H1 = Tekanan pemangku kepentingan berpengaruh terhadap transparansi laporan keberlanjutan pada perusahaan pertambangan sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Laporan Keberlanjutan Ukuran perusahaan merupakan salah satu variabel yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepastian dukungan finansial. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Darmawan & Sudana (2022) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap penerbitan Sustainability Report.

Penelitian ini didukung oleh peneliti lain yaitu oleh Tobing et al., (2019) yang menjelaskan bahwa perusahaan yang berukuran besar cenderung mendapat perhatian lebih dari masyarakat dan pemangku kepentingan, sehingga cenderung mengumpulkan informasi yang lebih lengkap dibandingkan bisnis. umumnya berukuran kecil. H2 = Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap transparansi laporan keberlanjutan pada perusahaan sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kerangka pemikiran tersebut menjadi landasan teori hubungan antar variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini.

Gambar

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu  No  Peneliti
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN DAN PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun