• Tidak ada hasil yang ditemukan

STIE NOBEL INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "STIE NOBEL INDONESIA "

Copied!
141
0
0

Teks penuh

DAMPAK KOMPETENSI SDM, MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH SEKRETARIAT KABUPATEN PINRANG. Pengaruh kompetensi sumber daya manusia, motivasi kerja dan pelatihan terhadap produktivitas kerja pegawai di kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang.

Latar Belakang

Upaya pencapaian visi dan misi tersebut dilakukan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang, salah satunya adalah penumbuhan Sumber Daya Manusia sebagai unsur pegawai yang handal dalam segala aspek termasuk penerapan tata kelola yang baik melalui peningkatan kapasitas, kecepatan dan kualitas pelayanan. pelayanan serta efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya yang dimiliki. Permasalahan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang terlihat dari kurangnya kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan aturan kerja yang berlaku dalam organisasi. . .

Rumusan Masalah

Apakah kompetensi SDM, motivasi kerja dan pelatihan berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja pegawai di kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang. Apakah kompetensi SDM mempunyai pengaruh yang dominan terhadap produktivitas kerja pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang?

Tujuan Penelitian

Menyumbangkan pemikiran kepada pengambil kebijakan yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Pinrang dalam upaya peningkatan produktivitas kerja pegawai di masa depan. Menyumbangkan pemikiran kepada Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang dalam upaya peningkatan produktivitas pegawai di masa depan.

Penelitian Terdahulu

Upusapporiah dan Mattalatta (2017) dengan judul penelitian Pengaruh Pelatihan, Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian dan Pelatihan Daerah Kabupaten Soppeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas pegawai pada Badan Kepegawaian dan Pelatihan Daerah Kabupaten Soppeng, 2) Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas pegawai pada Badan Kepegawaian dan Pelatihan Daerah Kabupaten Soppeng, 3 ) Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas pegawai pada Badan Kepegawaian dan Pelatihan Daerah Kabupaten Soppeng, 4) Pelatihan, kompensasi dan motivasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa: (1) antara variabel kompetensi terhadap produktivitas kerja sumber daya manusia terdapat pengaruh yang positif dan tidak signifikan; (2) antara variabel motivasi kerja terhadap produktivitas kerja sumber daya manusia terdapat pengaruh yang positif dan signifikan; (3) antara variabel beban kerja terhadap produktivitas kerja sumber daya manusia terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan; (4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel pelatihan terhadap produktivitas kerja sumber daya manusia.

Pengertian

Motivasi

Maslow berasumsi bahwa manusia berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih mendasar (fisiologis) sebelum mengarahkan perilakunya ke arah pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi (realisasi diri). Tiga kebutuhan yang diteliti adalah kebutuhan akan prestasi (need for achievement = nAch), kebutuhan akan keterhubungan (nAff) dan kebutuhan akan kekuasaan (need for power = nPow).

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan merupakan suatu metode dengan metode sistematis yang dapat memberikan gambaran luas dan dapat mengkondisikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pekerja dalam kaitannya dengan tugas dan pekerjaannya. Pelatihan eksternal dirancang untuk populasi yang berbeda oleh organisasi yang berbeda sehingga kurang efektif. 2017) menjelaskan bahwa pelatihan manajemen dapat diberikan kepada pegawai tingkat bawah yang siap menerima promosi. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, pada Bab I Pasal I disebutkan bahwa: “Pendidikan dan pelatihan jabatan Pegawai Negeri Sipil (Diklat) adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka mewujudkan meningkatkan keterampilan pegawai negeri”.

Dengan adanya pendidikan dan pelatihan bagi PNS, maka organisasi dapat meningkatkan perhatian terhadap PNS yang telah dilatih, sehingga mengurangi penundaan kerja dan pergantian tenaga kerja.

Produktivitas Kerja

Dalam upaya mengembangkan produktivitas kerja pegawai dalam suatu organisasi, harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Produktivitas kerja pegawai dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang berkaitan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor yang berkaitan dengan lingkungan organisasi dan kebijakan pemerintah secara keseluruhan. Kapabilitas yang memadai akan meningkatkan semangat kerja dan secara tidak langsung meningkatkan produktivitas kerja.

Menurut Siagian (2014), faktor-faktor yang digunakan untuk mengukur produktivitas kerja meliputi kuantitas pekerjaan, kualitas kerja dan ketepatan waktu.

Kerangka Konseptual

Nilai-nilai individu mempunyai sifat reaktif yang dapat memprediksi apa yang akan dilakukan seseorang dalam jangka pendek. Motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri manusia, yang dapat dikembangkan dengan sendirinya, atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan eksternal yang pada dasarnya berkisar pada imbalan moneter dan imbalan non-moneter, yang dapat mempengaruhi hasil secara positif atau negatif, apapun tujuannya. kasus mungkin. pada situasi dan kondisi yang dihadapi oleh orang yang bersangkutan. Kompetensi sumber daya manusia, motivasi kerja dan pelatihan secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang.

Kompetensi SDM, motivasi kerja dan pelatihan secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang.

Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Kompetensi SDM (X1)
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Kompetensi SDM (X1)

Definisi Operasional Variabel

Kompetensi SDM (X1) adalah kemampuan melaksanakan tugas sesuai dengan aturan kerja yang berlaku di Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang. Motivasi kerja (X2) merupakan pendorong yang menjadikan pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang mau dan siap mengerahkan keterampilannya berupa keahlian dan ketrampilan, tenaga dan waktu untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawab dan kewajibannya, pada tujuan. untuk mencapai berbagai tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditentukan. Pelatihan tersebut merupakan rangkaian program yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang terkait pekerjaannya.

Pendekatan Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Berdasarkan pernyataan tersebut maka sampel dalam penelitian ini adalah 35% dari populasi yang ada karena jumlah populasi melebihi 100 yaitu 147 karyawan.

Jenis dan Sumber Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada responden melalui jawaban berupa daftar pertanyaan tertutup (pilihan jawaban disediakan).

Instrumen Penelitian

Kuesioner yang akan diberikan terlebih dahulu akan diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini penulis melakukan uji validitas internal yaitu derajat perbedaan sebenarnya antar responden yang diteliti. Koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan kesesuaian yang baik antara fungsi item dengan fungsi pengukuran secara keseluruhan atau instrumen tersebut valid.

Dengan kata lain reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran dapat menghasilkan hasil yang tidak berbeda ketika dilakukan.

Uji Asumsi Dasar a. Uji Homogenitas

Skala Pengukuran Variabel

Teknik Analisis Data

Dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (k) dan (n-k- 1) dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah variabel bebas. Sedangkan F tabel ditentukan dengan melihat taraf signifikan a sebesar 5% dan df (n-1), sehingga (Ghozali, 2011). a) Jika F hitung >. F < 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Pengujian hipotesis ini digunakan untuk menguji variabel independen yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen.

Hasil

  • Gambaran Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang 1. Tugas Pokok dan Fungsi

Dalam rangka menyikapi perubahan lingkungan strategis internal dan eksternal, setiap departemen didorong untuk mampu mengantisipasi perubahan multidimensi dalam penyusunan perencanaan dan harus merumuskan arah pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian di lingkungan sekretariat provinsi. . Selain itu, peningkatan kapasitas iptek seluruh jajaran Sekretariat Daerah akan terus digalakkan, karena produk yang dinamis, efektif, dan efisien sangat bergantung pada kualitas pengetahuan dan keterampilan sumber daya aparat pelaksana. Pengeditan database dan informasi pembangunan merupakan salah satu prioritas program ke depan, sehingga Sekretariat Daerah dan pemangku kepentingan lainnya dapat lebih mudah mengakses, mencari dan mengungkapkan data dan informasi sebagai bahan masukan dalam proses pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. .

Sekretariat Daerah akan terus berupaya untuk memastikan bahwa Sekretariat Daerah efisien dan produktif tidak hanya bagi pengambil kebijakan tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan dan masyarakat (masyarakat luas).

Struktur Organisasi

Sumber Daya Manusia

Responden survei ini berjumlah 53 orang, dengan karakteristik antara lain pangkat golongan, jabatan struktural, jabatan struktural, usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan pendidikan terakhir, sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

Tabel 5.1. menunjukkan  bahwa  pegawai  didominasi oleh pangkat Penata  Muda  Tingkat  1  Golongan  III/b  sebanyak  28  orang  dan  paling  sedikit  Pembina  Utama Muda Golongan IC/c sebanyak 5 orang
Tabel 5.1. menunjukkan bahwa pegawai didominasi oleh pangkat Penata Muda Tingkat 1 Golongan III/b sebanyak 28 orang dan paling sedikit Pembina Utama Muda Golongan IC/c sebanyak 5 orang

Pangkat dan Golongan

Umur

Status Perkawinan

7 Tahun 1977 tentang penggajian penjawat awam dengan ketentuan: 1. Penjawat awam yang sudah berkahwin diberikan tunjangan isteri sebanyak 5 peratus. lima peratus) daripada gaji pokok, dengan syarat sekiranya suami isteri kedua-duanya penjawat awam, elaun ini hanya diberikan kepada yang mempunyai gaji pokok yang lebih tinggi; 2) Pejabat yang mempunyai anak atau anak angkat yang berumur di bawah 18 (delapan belas) tahun, belum pernah menikah, tidak mempunyai penghasilan sendiri dan jelas menjadi tanggung jawabnya, mendapat tunjangan anak sebesar 2% (dua persen) dari prinsipal gaji mereka bagi setiap anak dan (3) Elaun anak seperti dalam subseksyen (2) diberikan sebanyak-banyaknya kepada 3 (tiga) orang anak, termasuk 1 (satu) orang anak angkat.

Pendidikan Terakhir

Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan pada kuesioner kompetensi SDM adalah valid atau dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut, sehingga dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan pada kuesioner variabel motivasi kerja adalah valid atau dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut, sehingga dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan pada kuesioner variabel Pendidikan dan Pelatihan adalah valid atau dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut, sehingga dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.

Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan pada kuesioner untuk variabel produktivitas adalah valid atau dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut, sehingga dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.

Uji Reliabilitas

Pernyataan pertama bahwa karya disesuaikan dengan pengetahuan yang dimilikinya, mayoritas menyatakan setuju sepenuhnya yaitu 25 orang (49,0%). Dengan pernyataan kedua bahwa pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan kemampuan berpikir analitis mayoritas menyatakan sangat setuju yaitu 31 orang (60,8%). Dengan pernyataan kelima tempat kerja sesuai dengan kemampuan hati menghadapi tugas, mayoritas menyatakan setuju sekali yaitu 22 orang (43,1%).

Dengan pernyataan keenam peralatan yang digunakan untuk bekerja sudah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan, paling setuju yaitu 31 orang (60,8%).

Motivasi Kerja

Mayoritas sebanyak 23 orang (45,1%) setuju dengan pernyataan pertama bahwa Sekretariat Daerah Pinrang sebagai organisasi mampu menjamin penghidupan yang layak bagi para pegawainya. Pernyataan kelima, lingkungan kerja di Sekretariat Daerah Pinrang sangat nyaman dan kondusif, disetujui mayoritas sebanyak 19 orang (37,3%). Dengan pernyataan keenam bahwa prestasi sangat penting di Sekretariat Daerah Pinrang mayoritas menyatakan sangat setuju yaitu 18 orang (35,3%).

Pernyataan ketujuh bahwa secara organisasi Sekretariat Daerah Pinrang memberikan pengakuan dan penghargaan atas hasil kerja mayoritas setuju yaitu 22 orang (43,1%).

Diklat

Pernyataan kelima instruktur pelatihan mampu menguasai kelas mayoritas menyatakan sangat setuju yaitu 29 orang (56,9%). Pernyataan kedelapan sarana dan prasarana memenuhi aspek ergonomis mayoritas menyatakan sangat setuju yaitu 24 orang (47,1%). Pernyataan kesembilan peserta mengalami peningkatan pengetahuan setelah pelatihan sebagian besar sangat setuju yaitu 25 orang (49,0%).

Peserta kesepuluh menyatakan keterampilannya meningkat setelah pelatihan, sebagian besar setuju yaitu 36 orang (70,6%).

Produktivitas Pegawai

Analisis Inferensial 1. Uji Hipotesis

Nilai b1 menunjukkan bahwa variabel kompetensi SDM (X1) bertanda positif. Artinya semakin meningkat kompetensi SDM maka akan berdampak pada peningkatan produktivitas pegawai. Sedangkan koefisien regresinya sebesar 0,246 yang berarti setiap kenaikan satu satuan pada variabel kompetensi SDM maka akan mengakibatkan kenaikan produktivitas pegawai sebesar 0,246 satuan, jika variabel yang lain tetap. Nilai b2 menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja (X2) mempunyai tanda positif yang artinya jika motivasi kerja meningkat maka akan menyebabkan peningkatan produktivitas pegawai.

Hipotesis pertama menyatakan bahwa variabel kompetensi SDM (X1), motivasi kerja (X2) dan pelatihan (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terkait yaitu produktivitas pegawai (Y).

Uji Asumsi Klasik

Pembahasan

  • Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Produktivitas Pegawai
  • Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Pegawai
  • Pengaruh Diklat terhadap Produktivitas Pegawai
  • Pengaruh Kompetensi SDM, Motivasi Kerja Dan Diklat Terhadap Produktivitas Pegawai Secara Bersama-Sama
  • Pengaruh Dominan Motivasi Kerja terhadap Produktivitas

Variabel kompetensi SDM (X1) bertanda positif, artinya jika kompetensi SDM meningkat maka akan berdampak pada peningkatan produktivitas pegawai. Variabel motivasi kerja (X2) bertanda positif, artinya jika motivasi kerja meningkat maka produktivitas pegawai akan meningkat. Nilai-nilai tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa secara parsial (secara individual) variabel pelatihan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pegawai, karena nilai thitung > nilai tabel t.

Pengaruh kompetensi SDM, motivasi kerja dan pelatihan terhadap produktivitas pegawai secara bersama-sama.

Kesimpulan

Saran

Pengaruh pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap kinerja pejabat Sekretariat Daerah Kota Malang. Pengaruh pelatihan SDM dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Pusdiklat Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Karyawan dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening (studi pada PT. Krakatau Bandar Samudera).

Pengaruh Kompetensi Dan Semangat Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada Kantor Kecamatan Long Hubung Kabupaten Mahakam Ulu.

Referensi

Dokumen terkait