Topik: Strategi Guru dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Antar Umat Beragama Pada Siswa Kelas 6 SD Negeri Karangdukuh Jogonalan Klaten. Farhatun, “Strategi Guru Dalam Mendorong Sikap Toleransi Pada Siswa Kelas 6 SD Negeri Karangdukuh Jogonalan Klaten.” Strategi guru dalam menumbuhkan sikap toleransi antar umat beragama pada siswa kelas 6 SD Negeri Karangdukuh, Jogonalan, Klaten merupakan strategi yang digunakan oleh seluruh guru pengajar kelas 6 SD Negeri Karangdukuh.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui sikap toleransi antar umat beragama di kelas 6 SD Negeri Karangdukuh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian tentang penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diambil dari informan yang diwawancarai penulis, informan tersebut terdiri dari seluruh guru yang mengajar kelas 6, terdiri dari guru kelas, guru bahasa indonesia, guru bahasa inggris, guru penjas, guru agama islam, guru agama kristen dan Guru Agama Katolik.
Strategi guru dalam menumbuhkan toleransi antar umat beragama pada siswa kelas 6 SD Negeri Karangdukuh meliputi beberapa langkah yaitu (a) Organisasi sekolah sebagai ruang pengembangan sikap, (b) Visi, misi dan tujuan sekolah sebagai wadah pembinaan. hubungan. toleransi beragama (c) Program BTA untuk mendukung pengembangan sikap dan (e) Pembentukan karakter peserta didik melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Selain itu, hasil toleransi antar umat beragama siswa kelas 6 yang penulis teliti antara lain sikap menghargai pendapat teman sekelas, menghargai teman yang berbeda agama, serta saling pengertian dan menghargai di lingkungan sekolah.
Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
ي دقعتي ةدع
Ta’marbutah
Vokal Pendek ـــنِــــ
Vokal Panjang
Apabila diikuti dengan perkataan sandang "al" dan bacaan kedua dipisahkan, ia ditulis dengan h. ءاينولاعتيارك Ditulis kara>mah al-auliya>'. Apabila ta'marbutah hidup atau dengan usaha fathah, kasrah dan dammah ditulis t. رتفناةاكز Ditulis zaka>tul fitri. Peruntukan ini tidak berlaku untuk perkataan Arab yang dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia seperti solat, zakat, dan lain-lain, kecuali di mana lafaz asalnya diperlukan).
تيههاج
ىعسي
يمرك
ضورف
Vokal Rangkap fathah + ya’ mati
ىكُيب
لوق
Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof
ث دعا تم ركش ٌلا
Sandan Alif + Lam
آرقنا ش ايقنا
ءاًسنا صًشنا
Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
ضورفنا يوذ تُسنا مها
Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia terdiri dari dan dibentuk oleh berbagai suku bangsa yang mempunyai adat istiadat dan bahasa masing-masing, serta menganut agama yang berbeda-beda. Hal ini sejalan dengan yang tertuang dalam buku Faisal Ismail yaitu semboyan nasional “Bhinneka Tunggal Ika”. digunakan oleh bangsa.Indonesia jelas menekankan pengakuannya terhadap “bhinneka tunggal ika atau bhineka dalam kesatuan” di seluruh spektrum kehidupan nasional kita.1. Fakta yang terjadi dalam proses ini adalah selain menimbulkan harapan (penerimaan) damai dari masyarakat, juga terdapat penolakan yang dapat menimbulkan konflik yang dapat mengganggu kerukunan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat beragama.4 Meskipun Indonesia adalah negara yang beragama, namun jika hubungan antar umat beragama tidak harmonis, artinya dia belum mampu mencerminkan agamanya. Keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan modal potensial untuk mewujudkan impian menjadi bangsa yang besar dan kuat.6 Namun di sisi lain, keberagaman tersebut tidak hanya memberikan keunikan dan keindahan, namun juga dapat menimbulkan konflik antar masing-masing kelompok. berujung pada kekerasan..
Yusuf Asry, Pendirian Rumah Ibadah di Indonesia (Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama Republik Indonesia dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehidupan Beragama, 2011) hal. Penyebab kejadian tersebut adalah adanya anggapan bahwa umat Kristiani merasa terganggu dengan adanya pengeras suara masjid yang hendak melaksanakan salat Idul Fitri. Berdasarkan hal tersebut, nampaknya nilai-nilai toleransi beragama di Indonesia yang terkenal sangat bersahabat semakin diperketat. memudar, yang dengan mudah menimbulkan gesekan sosial-keagamaan di Indonesia. Menurunnya toleransi beragama sangatlah paradoks mengingat keberadaan nilai-nilai Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia.7.
7 Shofal Dihanza, “Intoleransi dan Toleransi Beragama di Indonesia”, http://www.kompasiana.com/shofal_dihanza/intolerance-dan-toleranceberagama-di indonesia_. 9 Eka Prasetya, “Menyelidiki Kasus Intoleransi di Indonesia: Siapa Sebenarnya yang Memecah NKRI?”[ http://ksm.ui.ac.id/mengusut-case-intolerance-di-indonesia-yang-sebenarnya- terpecah - nkri/.
Rumusan Masalah
6 Sikap Toleransi Beragama pada Pendidikan Sekolah Dasar/PAUD yang berjudul “Strategi Guru Dalam Menumbuhkan Hubungan Toleran Antar Umat Beragama Pada Siswa Kelas 6 SD Negeri Karangdukuh Jogonalan Klaten”. Dalam penelitian ini penulis meneliti sekolah tersebut karena SD Negeri Karangdukuh merupakan salah satu sekolah yang mempunyai siswa yang berbeda agama. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman mengenai strategi guru dalam memajukan pendidikan toleransi antar umat beragama guna mewujudkan generasi muda yang toleran dan membangun kerukunan antar umat beragama.
Memberikan informasi kepada guru khususnya guru tentang langkah-langkah dalam menggalakkan pendidikan toleransi, sehingga guru di sekolah lebih memperhatikan sikap siswa. Menambah koleksi perpustakaan sebagai bentuk karya tulis yang bermanfaat bagi pendidik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Strategi guru dalam menumbuhkan sikap toleransi antar umat beragama pada siswa kelas 6 SD Negeri Karangdukuh meliputi beberapa langkah yaitu (a) Organisasi sekolah sebagai wadah pengembangan sikap, (b) Visi, misi dan tujuan sekolah sebagai wadah pengembangan sikap. peningkatan sikap toleransi beragama (c) program BTA untuk mendukung pengembangan sikap dan (e) Membangun karakter siswa melalui mata pelajaran PKn.
Sikap toleransi antar umat beragama siswa kelas 6 yang penulis pelajari antara lain menghargai pendapat teman sekelas, menghargai teman yang berbeda agama, serta saling pengertian dan menghargai di lingkungan sekolah.
Saran
Hendaknya mahasiswa dengan baik menjaga kerukunan dan keharmonisan hubungan antar umat beragama yang telah terjalin. Guru hendaknya mampu memberikan pengajaran dan nasehat yang mulia, atau teladan yang baik dan motivasi yang mendorong siswa untuk selalu berperilaku baik sesuai dengan ajaran agama. Peningkatan dukungan terhadap program pembelajaran yang berkelanjutan dan memfasilitasi segala sesuatu yang diperlukan dalam upaya mengembangkan sikap toleransi antar umat beragama.
Seluruh pihak di sekolah hendaknya lebih memahami dan menghormati satu sama lain atas segala perbedaan yang ada, sehingga dapat tercipta suasana pembelajaran yang kondusif dalam mencapai tujuan pendidikan. Sekolah perlu mengembangkan dan menyediakan sarana prasarana yang belum ada seperti mushola dan ruang kelas keagamaan, karena sarana prasarana tersebut membantu menumbuhkan sikap toleransi beragama yang diterapkan oleh para guru.
Kata Penutup
Bagaimana langkah Anda untuk menumbuhkembangkan sikap toleransi siswa agar tetap mengamalkan toleransi beragama di sekolah dan di luar sekolah? Hasil wawancara dengan informan antara lain: pengertian toleransi beragama adalah sikap saling menghormati dan menghargai pemeluk agama lain. Hasil wawancara dengan informan bahwa yang dimaksud dengan toleransi beragama adalah sikap saling menghargai dan menghargai pemeluk agama lain.
Kemudian fokus pada toleransi beragama yang ada di SD Negeri Karangdukuh, SD Negeri Karangdukuh merupakan sekolah yang plural. Kemudian, pelatihan guru toleransi beragama di SD Negeri Karangdukuh berupa pemberian keteladanan sehari-hari. Pengembangan toleransi beragama yang dilakukan guru di SD Negeri Karangdukuh adalah dengan memberikan keteladanan sehari-hari.
Pertanyaan yang diajukan kepada informan antara lain tentang toleransi beragama, toleransi beragama di Karangdukuh, toleransi beragama di sekolah, peran orang tua dan peran guru dalam meningkatkan toleransi beragama di kalangan siswa. Menurut Ibu Hetik, toleransi beragama adalah sikap saling menghargai dan menghargai baik sesama penganut agama maupun berbeda agama. Kemudian peran orang tua dalam menumbuhkan sikap toleransi beragama adalah dengan berusaha menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini.
Pertanyaan yang diajukan kepada informan antara lain tentang toleransi beragama, toleransi beragama di Karangdukuh, toleransi beragama di sekolah, peran orang tua dan peran guru dalam menumbuhkan sikap toleransi beragama di kalangan siswa. Lalu Tuan. Harsadi juga berbicara tentang keberagaman yang ada di desa Karangdukuh, tentang toleransi beragama di seluruh lapisan masyarakat hingga Sekolah Dasar Negeri Karangdukuh. Menurutnya, Desa Karangdukuh merupakan desa yang memiliki keberagaman keyakinan dan menjunjung tinggi nilai toleransi beragama.